Anda di halaman 1dari 4

Adab Islami Sederhana Sebelum

Tidur
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita
Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Adab islami sebelum tidur yang seharusnya tidak ditinggalkan oleh seorang
muslim adalah sebagai berikut.

Pertama: Tidurlah dalam keadaan berwudhu.


Hal ini berdasarkan hadits Al Baro’ bin ‘Azib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

‫ ثُ َّم اضْ طَ ِج ْع َعلَى‬، ‫صالَ ِة‬ َ ‫ك فَتَ َوضَّأْ ُوضُو َء‬


َّ ‫ك لِل‬ َ ‫إِ َذا أَتَي‬
َ ‫ْت َمضْ َج َع‬
‫ك األَ ْي َم ِن‬
َ ِّ‫ِشق‬

“Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu


untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu” (HR. Bukhari
no. 247 dan Muslim no. 2710)

Kedua: Tidur berbaring pada sisi kanan.


Hal ini berdasarkan hadits di atas. Adapun manfaatnya sebagaimana disebutkan
oleh Ibnul Qayyim, “Tidur berbaring pada sisi kanan dianjurkan dalam Islam agar
seseorang tidak kesusahan untuk bangun shalat malam. Tidur pada sisi kanan
lebih bermanfaat pada jantung. Sedangkan tidur pada sisi kiri berguna bagi badan
(namun membuat seseorang semakin malas)” (Zaadul Ma’ad, 1/321-322).

Ketiga: Membaca Falaqbinnas


Meniup kedua telapak tangan sambil membaca surat Al Ikhlash (qul huwallahu
ahad), surat Al Falaq (qul a’udzu bi robbil falaq), dan surat An Naas (qul a’udzu
bi robbinnaas), masing-masing sekali. Setelah itu mengusap kedua tangan tersebut
ke wajah dan bagian tubuh yang dapat dijangkau. Hal ini dilakukan sebanyak tiga
kali. Inilah yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana
dikatakan oleh istrinya ‘Aisyah.

Dari ‘Aisyah, beliau radhiyallahu ‘anha berkata,

‫ث فِي ِه َما فَقَ َرأَ فِي ِه َما‬


َ َ‫ان إِ َذا أَ َوى إِلَى فِ َرا ِش ِه ُك َّل لَ ْيلَ ٍة َج َم َع َكفَّ ْي ِه ثُ َّم نَف‬
َ ‫َك‬
ِّ‫ق ) َو ( قُلْ أَ ُعو ُذ بِ َرب‬
ِ َ‫( قُلْ هُ َو هَّللا ُ أَ َح ٌد ) َو ( قُلْ أَ ُعو ُذ بِ َربِّ ْالفَل‬
‫اس ) ثُ َّم يَ ْم َس ُح ِب ِه َما َما ا ْستَطَا َع ِم ْن َج َس ِد ِه يَ ْب َدأُ بِ ِه َما َعلَى َر ْأ ِس ِه‬ ِ َّ‫الن‬
‫ت‬
ٍ ‫ث َمرَّا‬ َ َ‫ك ثَال‬َ ِ‫َو َوجْ ِه ِه َو َما أَ ْقبَ َل ِم ْن َج َس ِد ِه يَ ْف َع ُل َذل‬

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap


malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak
tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al
Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu
birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua
telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai
dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang
demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no. 5017). Membaca Al
Qur’an sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam ini lebih menenangkan hati dan pikiran daripada sekedar
mendengarkan alunan musik.

Keempat: Membaca ayat kursi sebelum tidur.


Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata,

، ‫ان‬
َ ‫ض‬َ ‫ بِ ِح ْف ِظ َز َكا ِة َر َم‬- ‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫َو َّكلَنِى َرسُو ُل هَّللا‬
َ َّ‫ت ألَرْ فَ َعن‬
‫ك إِلَى‬ ُ ‫ فَأ َ َخ ْذتُهُ فَقُ ْل‬، ‫ فَ َج َع َل يَحْ ثُو ِم َن الطَّ َع ِام‬، ‫ت‬
ٍ ‫فَأَتَانِى آ‬
َ ‫ال إِ َذا أَ َوي‬
‫ْت‬ َ ‫ فَ َذ َك َر ْال َح ِد‬. - ‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫ُول هَّللا‬
َ َ‫يث فَق‬ ِ ‫َرس‬
َ‫ َوال‬، ٌ‫ْك ِم َن هَّللا ِ َحافِظ‬َ ‫ال َعلَي‬ َ ‫ك فَا ْق َر ْأ آيَةَ ْال ُكرْ ِس ِّى لَ ْن يَ َز‬ ِ ‫إِلَى فِ َر‬
َ ‫اش‬
« - ‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ال النَّبِ ُّى‬ ٌ َ‫يَ ْق َرب َُك َش ْيط‬
َ َ‫ فَق‬. ‫ان َحتَّى تُصْ بِ َح‬
» ‫ان‬ َ ‫ َذا‬، ٌ‫ك َو ْه َو َك ُذوب‬
ٌ َ‫ك َش ْيط‬ َ َ‫ص َدق‬
َ

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menugaskan aku menjaga harta


zakat Ramadhan kemudian ada orang yang datang mencuri makanan
namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan, "Aku pasti akan
mengadukan kamu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam". Lalu
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu menceritakan suatu hadits berkenaan
masalah ini. Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi berkata, "Jika
kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi
karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta'ala dan syetan tidak
akan dapat mendekatimu sampai pagi". Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda, "Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu
pendusta. Dia itu syetan". (HR. Bukhari no. 3275)
Kelima: Membaca do’a sebelum tidur
Membaca do’a sebelum tidur “Bismika allahumma amuutu wa ahyaa”.

Dari Hudzaifah, ia berkata,

َ ‫ إِ َذا أَ َرا َد أَ ْن يَنَا َم قَا َل « بِا ْس ِم‬- ‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ان النَّبِ ُّى‬
‫ك‬ َ ‫َك‬
‫ َوإِ َذا ا ْستَ ْيقَظَ ِم ْن َمنَا ِم ِه قَا َل « ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذى‬. » ‫وت َوأَحْ يَا‬
ُ ‫اللَّهُ َّم أَ ُم‬
» ‫ َوإِلَ ْي ِه النُّ ُشو ُر‬، ‫أَحْ يَانَا بَ ْع َد َما أَ َماتَنَا‬

“Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hendak tidur, beliau


mengucapkan: 'Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu,
Ya Allah aku mati dan aku hidup).' Dan apabila bangun tidur, beliau
mengucapkan: "Alhamdulillahilladzii ahyaana ba'da maa amatana wailaihi
nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah
mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).” (HR. Bukhari no.
6324)

Masih ada beberapa dzikir sebelum tidur lainnya yang tidak kami sebutkan dalam
tulisan kali ini. Silakan menelaahnya di buku Hisnul Muslim, Syaikh Sa’id bin
Wahf Al Qohthoni.

Keenam: tidur di awal malam


Sebisa mungkin membiasakan tidur di awal malam (tidak sering begadang) jika
tidak ada kepentingan yang bermanfaat.

Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata,

‫ان يَ ْك َرهُ النَّ ْو َم قَب َْل ْال ِع َشا ِء‬ َ ‫أَ َّن َرس‬
َ ‫ُول هَّللا ِ – صلى هللا عليه وسلم – َك‬
َ ‫َو ْال َح ِد‬
‫يث بَ ْع َدهَا‬

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat


‘Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” (HR. Bukhari no. 568)

Ibnu Baththol menjelaskan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak suka


begadang setelah shalat ‘Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat
malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama’ah. ‘Umar bin
Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat
Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti
di akhir malam tertidur lelap?!” (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 3/278, Asy
Syamilah)
Semoga kajian kita kali ini bisa kita amalkan. Hanya Allah yang beri taufik.

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi
sempurna. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan
sahabatnya.

Panggang-South Mountain, 10 Rajab 1431 H (23/06/2010)

Article www.rumaysho.com

Muhammad Abduh Tuasikal

Anda mungkin juga menyukai