oleh:
Muchrodji, MP.
Salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan dan pelatihan berbasis
kompetensi adalah tersedianya modul yang dikembangkan dan mengacu pada standar
sesuai dengan Mata Pelajaran, Program Studi Keahlian dan tren perkembangan ilmu
Modul ini diharapkan tetap berpegang pada azas keluwesan, kesesuaian dan
yang terdapat dalam Standar Isi dan Standar Kelulusan Mata Pelajaran.
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
I. PENDAHULUAN............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Deskripsi Modul ........................................................................................ 2
C. Tujuan ...................................................................................................... 2
Mengidentifikasi jenis
polusi pada lingkungan
kerja
Mendeskripsikan dampak
polusi terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan
Mendeskripsikan cara-cara
menangani limbah
Menjelaskan konsep
keseimbangan lingkungan
Sumber belajar pada dasarnya terdiri dari dua jenis yaitu sumber belajar yang
dirancang (by design resources) dan sumber belajar yang dimanfaatkan (by utility
resources). Berbagai benda yang terdapat di lingkungan dapat dikategorikan ke
dalam jenis sumber belajar yang dimanfaatkan. Jenis sumber belajar yang
dimanfaatkan ini jumlah dan macamnya jauh lebih banyak.
Pembelajaran tentang fauna baik ternak, maupun satwaliar pada dasarnya sangat
mungkin untuk dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang ada di lingkungan
sekitar kampus. Berbagai hal yang bisa dipelajari dari fauna yang ada di
lingkungan kampus antara lain pengenalan berbagai jenis fauna, sifat-sifat fauna,
manfaat fauna, teknik inventarisasi dan lain-lain. Meskipun demikian perlu
dilakukan berbagai penanganan dan perlakuan sesuai dengan materi yang akan
diberikan.
Standar
Kompetensi Dasar Mata Diklat Indikator
Kompetensi
Memahami gejala- Mengidentifikasi obyek Mengelola Mampu mengenal
gejala alam secara terencana dan berbagai jenis jenis-jenis fauna di
melalui sistematis untuk fauna di lingkungan lingkungan sekolah
pengamatan memperoleh gejala sekitar dan
alam biotic memanfaatkan-nya
sebagai sumber
belajar
Mampu membuat
bahan ajar dari fauna
yang ada di sekolah
B. Deskripsi Modul
C. Waktu
Penguasaan pendalaman kompetensi dasar identifikasi objek secara terencana
dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik dilaksanakan
selama jam @45 menit.
E. Tujuan Akhir
Tujuan akhir dari Proses Belajar Mengajar ini adalah siswa mampu mengusai 1
(satu) kompetensi dasar mata pelajaran IPA yaitu identifikasi objek secara
A. Silabus
Standar Kompetensi:
Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi obyek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh
gejala alam biotik
Indikator Materi Tugas Bukti Belajar Waktu Sumber
Content Indikator belajar
Mampu Mengidentifikasi Observasi/ Hasil Naskah
mengenal berbagai jenis studi praktik/
jenis-jenis flora di kasus pengamatan
fauna di lingkungan
lingkungan sekitar
sekolah
Hubungan
timbal balik
antara flora
dengan
lingkungannya
Mengelola
lingkungan
sekolah untuk
menjaga
keberadaan
flora di
lingkungan
sekitar
B. Tujuan
Peserta diklat mampu melakukan pengelolaan keberadaan fauna yang ada
di lingkungan sekolah
Hampir semua satwa yang ada di alam selalu meninggalkan jejak dalam
setiap aktivitasnya. Oleh karena itu pengetahuan tentang pengenalan jejak
ataupun tanda-tanda keberadaan satwa yang ditinggalkan perlu untuk
diperhatikan. Hal tersebut akan sangat berarti sekali bila pada saat
inventarisasi sangat sulit atau tidak dapat dijumpai satwa secara langsung.
Beberapa jejak atau tanda-tanda keberadaan satwa dapat diketahui
dengan adanya tapak kaki di permukaan tanah, feses (kotoran), bagian-
bagian badan yang ditinggalkan, suara/bunyi, sarang, dan bau-bauan serta
tanda-tanda lainnya.
a. Tapak kaki
Jejak tapak kaki satwa yang terdapat di permukaan tanah dapat
digunakan untuk mengetahui jenis, perkiraan jumlah individu serta
perkiraan umur satwa. Oleh karena itu dalam mengamati jejak tapak
kaki perlu diperhatikan bentuk, ukuran dan prakiraan umur jejak.
Dalam pembinaan habitat fauna, khususnya satwa liar ada tiga komponen
utama yang satu sama lain saling berkaitan, yaitu: komponen biotik
(meliputi: vegetasi, satwaliar, dan organisme mikro), komponen fisik
(meliputi: air, tanah, iklim, topografi, dll.) dan komponen kimia (meliputi
seluruh unsur kimia yang terkandung dalam komponen biotik maupun
komponen fisik).
a. Pengelolaan Pakan
b. Pengelolaan Air
Judul Kegiatan:
Identifikasi jenis, keberadaan, dan aktivitas fauna di lingkungan kampus.
Tujuan:
Lembar kerja ini diberikan untuk dapat dipelajari dan diimplementasikan untuk
menjawab tugas yang telah ditentukan. Setelah melakukan kegiatan ini peserta
diklat dapat:
1. Melakukan identifikasi jenis fauna di lingkungan kampus
2. Menjelaskan keberadaan fauna di lingkungan kampus
3. Menjelaskan aktivitas fauna di lingkungan kampus
Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Tentukan tempat/lokasi yang akan dilakukan pengamatan
3. Lakukan pengamatan terhadap berbagai fauna yang anda temui di lokasi yang
telah ditentukan.
4. Lakukan pengamatan pada pagi hari (05.00 - 07.00), siang hari (11.00 –
13.00), dan malam hari (07.00 – 09.00)
5. Catat jenis hasil pengamatan anda dalam form identifikasi fauna
6. Buatlah laporan hasil praktik tersebut sebagai bahan untuk menjawab tugas
yang telah ditentukan.
Kelompok :
Lokasi :
Anggota :
1. Apa dan berapa jenis fauna yang sama yang anda temui pada pagi, siang,
dan malam hari?
2. Apa dan berapa jenis fauna yang sama yang anda temui pada pagi dan
siang hari?
3. Apa dan berapa jenis fauna yang sama yang anda temui pada siang dan
malam hari?
4. Apa dan berapa jenis fauna yang sama yang anda temui pada malam dan
pagi hari?
3. Tikus merupakan salah satu jenis satwa yang tersebar hampir di seluruh
wilayah di dunia. Jelaskan kapan dan bagaimana cara mengetahui keberadaan
tikus pada suatu areal persawahan, jelaskan!
A. Silabus
Standar Kompetensi:
Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi obyek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh
gejala alam biotik
Indikator Materi Tugas Bukti Belajar Waktu Sumber
Content Indikator belajar
Mampu Membuat Observasi/ Hasil Naskah
membuat preparat Studi praktik/
bahan awetan kasus pengamatan
ajar dari fauna di
fauna sekolah
yang ada sebagai
di sekolah bahan
belajar
Menjelaskan
bagian-
bagian tubuh
fauna dan
fungsinya
berdasarkan
preparat
awetan yang
dibuat
B. Tujuan
Peserta diklat mampu memanfaatkan fauna yang ada di lingkungan
sekolah sebagai sumber belajar
C. Uraian Materi
Serangga (disebut pula Insecta) adalah kelompok utama dari hewan beruas
(Arthropoda) yang berkaki enam. Karena itulah mereka disebut pula
Hexapoda. Serangga ditemukan di hampir semua lingkungan kecuali di
lautan. Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang
sangat tinggi. Fosil-fosilnya dapat dirunut hingga ke masa Ordovicius. Fosil
kecoa dan capung raksasa primitif telah ditemukan. Sejumlah anggota
Diptera seperti lalat dan nyamuk yang terperangkap pada getah juga
ditemukan.
Judul Kegiatan 1:
Pembuatan insektarium
Tujuan:
Setelah melakukan kegiatan ini peserta diklat dapat:
1. Menjelaskan teknik membuat koleksi serangga dengan insektarium
2. Menjelaskan bagian-bagian serangga
3. Menjelaskan ciri-ciri khusus serangga
Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Tangkaplah berbagai jenis serangga yang ada di sekitar kampus dengan
menggunakan jaring serangga
3. Biuslah serangga dengan menggunakan chloroform sehingga pingsan/mati
dengan cara memasukkannya ke dalam kantong plastik yang telah diberi
kapas yang dibasahi kloroform.
4. Serangga yang sudah mati dimasukkan ke dalam kantong atau stoples
tersendiri. Kupu-kupu dan capung dimasukkan ke dalam amplop dengan hati2
agar sayapnya tidak patah.
Tujuan:
Setelah melakukan kegiatan ini peserta diklat dapat:
1. Menjelaskan teknik membuat preparat blok
2. Membuat preparat blok untuk koleksi serangga
Langkah Kerja:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Tangkaplah berbagai jenis serangga yang ada di sekitar kampus dengan
menggunakan jaring serangga
3. Biuslah serangga dengan menggunakan chloroform sehingga pingsan/mati
dengan cara memasukkannya ke dalam kantong plastik yang telah diberi
kapas yang dibasahi kloroform.
4. Serangga yang sudah mati dimasukkan ke dalam kantong atau stoples
tersendiri. Kupu2 dan capung dimasukkan ke dalam amplop dengan hati2 agar
sayapnya tidak patah.
5. Suntiklah badan bagian belakang serangga dengan formalin 5% secukupnya
sesuai dengan ukuran serangga. Sapulah (dengan kuas) atau semprotlah
bagian tubuh luar dengan formalin 5%.
Catatan:
Resin (polyester) dan katalis (methyl ethyl keton peroksidase) dapat dibeli di toko
bahan kimia
1. Jenis fauna apakah yang telah dibuat sebagai bahan ajar dan dimanfaatkan
dalam proses belajar mengajar di sekolah Anda? Jelaskan dengan
menggunakan gambar/foto!
2. Jelaskan konsep pembuatan bahan ajar yang Anda buat berkaitan dengan
proses belajar mengajar yang Anda lakukan!
http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=78&fname=bio111_19.htm