Anda di halaman 1dari 15

MEDIA PENDIDIKAN

Disusun oleh :

1. Muhammad Shokhib
2. Romli Yusuf
3. Sri Handayani

Tingkat/Progam : I/S-1 PAI


Dosen Pembimbing : Aris Bimono, S.Pd.I
Mata Kuliah : Ilmu Pendidikan

FAKULTAS AGAMA ISLAM


PROGAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNWAHAS
SEMARANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan


rahmat dan karunia-Nya kita masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen
pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, Oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Metode Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP


Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode
mengajar dan media pembelajaran. Dalam makalah ini akan membahas
bagaimana perbedaan antara media pembelajaran, media pendidikan serta media
massa.
Di sini juga akan dibahas penggunaan media pembelajaran. Seperti yang kita
ketahui media pembelajaran itu banyak macamnya. Untuk proses belajar
mengajar yang baik kita harus menggunakan media pembelajaran yang tepat.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian dalam makalah ini.

Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan
diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

Metode Penulisan
Penulis mempergunakan metode observasi dan kepustakaan.
Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah :
Studi Pustaka
Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan dengan penulisan
makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Uraikan Pengertian Media Pembelajaran dan bedakan ia dengan Media


Pendidikan dan Media Massa.
Jawab:
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti
“tengah”, “perantara”, atau “pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah
perantara () atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Menurut Gerlach dan Ely (1971), media apabila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Sehingga guru,
buku teks dan lingkungan sekolah marupakan media.
Para ahli AECT (Association of Education and Communication Technology)
digunakanuntuk menyampaikan pesan/informasi.
Fleming (1987: 234) menyatakan media berfungsi untuk mengatur hubungan
yang efektif antara dua pihak yaitu siswa dan isi pelajaran.
Hainich dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai
perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.
Kesimpulannya, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. Sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi.
A. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi
yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran
menurut Gagne dan Briggs (1975) media pembelajaran meliputi alat yang secara
fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari
buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar),
foto, gambar, grafik, televisi dan computer.

B. Media Pendidikan
Adapun pengertian media pendidikan itu antara lain:
a. Media pendidikan memiliki pengertian fisik (hardware) atau perangkat keras,
yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan panca indera.

b. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik (software) atau perangkat


lunak, yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang
merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
c. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
d. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di
dalam maupun di luar kelas.
e. Media pendidikan dapat digunakan secara missal (radio, TV), kelompok besar
dan kecil (film, slide, video, OHP), atau perorangan (modul, computer, radio,
tape,/kaset, video recorder)
Jadi kesimpulannya, media pendidikan adalah perantara yang membawa
informasi atau pesan-pesan sebagai sumber belajar, baik berupa software dan
hardware. Contoh media pendidikan adalah gambar, foto, sketsa, diagram,
bagan/chart, grafik, kartun, poster, radio dan lain-lain.
C. Media Massa
Media massa berasal dari dua kata, yaitu media dan massa. Media adalah alat
atau perantara, sedangkan massa adalah orang banyak dan masyarakat umum.
Jadi dapat disimpulkan bahwa media massa adalah suatu perantara untuk
menyampaikan pesan kepada masyarakat atau orang banyak. Pesannya itu
mengandung informasi-informasi yang diperlukan masyarakat, baik mengenai
politik, sosial, ekonomi, maupun budaya. Sehingga dengan adanya media massa
masyarakat mendapat pengetahuan tentang negaranya. Contoh dari media massa
adalah surat kabar dan Koran.
2. Salah satu alasan penggunaan media pembelajaran adalah terkait dengan
manfaat media pembelajaran bagi keberhasilan belajar mengajar di kelas, uraikan
dengan jelas manfaat media pembelajaran!

Jawab:
Salah satu aspek yang menentukan keberhasilan dalam belajar mengajar adalah
pemilihan media pembelajaran yang tepat. Menurut Hamalik (1986), media
pembelajaran yang tepat dapat membangkitkan motivasi, keinginan minat, dan
rangsangan kepada siswa. Sehingga dapat membantu pemahaman, menyajikan
data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, memadatkan
informasi.
Adapun mengapa media pembelajaran yang tepat dapat membawa keberhasilan
belajar dan mengajar di kelas, menurut Levie dan Lentz (1982), itu karena media
pembelajaran khususnya media visual memiliki empat fungsi yaitu:
a. Fungsi atensi, yaitu dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi dan pelajaran.
b. Fungsi afektif, yaitu dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
c. Fungsi kognitif, yaitu memperlancar tujuan untuk memahami dan mengingat
informasi/pesan yang terkandung dalam gambar.
d. Fungsi compensations, yaitu dapat mengakomodasikan siswa yang lemah dan
lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau
secara verbal.
Alasan-alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar
siswa yaitu:
a. Alasan yang pertama yaitu berkenaan dengan menfaat media pengajaran itu
sendiri, antara lain:
1. Pengajaran lebih menarik perhatian siswa, sehingga menumbuhkan motivasi
belajar.
2. Bahan pengajaran lebih jelas maknanya, sehingga dapat menguasai tujuan
pembelajaran dengan baik.
3. Metode pengajaran akan bervariasi
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan aktivitas belajar, seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
b. Alasan kedua yaitu sesuai dengan taraf berpikir siswa.
Dimulai dari taraf berfikir konkret menuju abstrak, dimulai dari yang sederhana
menuju berfikir yang kompleks. Sebab dengan adanya media pengajaran hal-hal
yang abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat
disederhanakan.
Itulah beberapa alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi
keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
3. Bedakan antara media dua dimensi dengan media tiga dimensi, berikut dengan
contoh-contohnya.
Jawab:
A. Media Dua Dimensi
Media dua dimensi sering disebut media grafis. Media dua dimensi adalah media
yang memiliki ukuran panjang dan lebar. Grafis sebagai media pengajaran dapat
mengkombinasikan fakta-fakta, gagasan-gagasan secara jelas dan kuat melalui
perpaduan antara ungkapan atau grafik. Kata-kata dan angka-angka dipergunakan
sebagai judul dan penjelasan kepada grafik, bagan, diagram, poster, kartun dan
komik. Sedangkan sketsa, lambing bahkan foto digunakan untuk mengartikan
fakta, pengertian dan gagasan yang pada hakikatnya sebagai penyajian grafis.
Contoh media dua dimensi C media grafis, yaitu:
a. Bagan
Yaitu kombinasi antara media grafis dan gambar foto yang dirancang untuk
memvisualisasikan secara logis dan teratur mengenai fakta pokok atas gagasan.
Fungsi bagan adalah untuk menunjukkan hubungan, perbandingan, jumlah
relative, perkembangan, proses, klasifikasi dan organisasi.
b. Diagram
Yaitu suatu gambaran sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan
hubungan timbal-balik terutama dengan garis-garis.
c. Grafik
Yaitu penyajian data berangka. Grafik merupakan keterpaduan yang lebih
menarik dengan sejumlah tabulasi data yang tersusun dengan baik. Tujuan dalam
grafik adalah memperlihatkan perbandingan, informasi kualitatif dengan cepat
serta sederhana. Beberapa macam grafik diantaranya yaitu grafik garis, batang,
lingkaran, atau piring dan grafik.
d. Poster
Yaitu kombinasi visual dari rancangan yang kuat dengan makna dan pesan
dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama
menanamkan gagasan yang berarti dalam ingatannya. Poster berguna untuk
motivasi, peringatan dan pengalaman yang kreatif.
e. Kartun
Yaitu penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan,
atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat. Kegunaan
kartun dalam pengajaran dapat memperjelas rangkaian isi bahan dalam satu
urutan logis atau mengandung makna.
Pemilihan kartun yaitu:
1) Pemakaiannya sesuai dengan tingkat pengalaman
2) Kesederhanaan
3) Lambing yang jelas.
Penggunaan kartun yaitu:
1) Untuk motivasi
2) Sabagai ilustrasi
3) Untuk kegiatan siswa
f. Komik
Yaitu suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu
cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk
memberi hiburan kepada para pembaca.
B. Media Tiga Dimensi
Yaitu media yang mempunyai panjang, lebar dan isi. Media tiga dimensi yang
sering dipakai adalah model dan boneka. Model adalah tiruan 3 dimensional dari
beberapa objek nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal,
terlalu jarang, terlalu ruwet untuk dibawa ke kelas, dan dipelajari siswa dalam
wujud aslinya.
1) Jenis model dan penggunaannya
a) Model padat (solid model), yaitu memperlihatkan bagian permukaan luar dari
pada objek dan sering kali membuang bagian-bagian yang membingungkan
gagasan-gagasan utamanya dari bentuk, warna dan susunannya. Contoh model
padat yaitu boneka, bendera, bola, anatomi manusia. Guna model padat untuk
membantu dan melayani para siswa sebagai informasi berbagai pengetahuan agar
siswa lebih paham dalam pelajaran.
b) Model penampang (cuteway model), yaitu memperlihatkan bagaimana sebuah
objek itu tampak, apabila bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui
susunan bagian dalamnya. Model ini berguna untuk mata pelajaran biologi,
karena berfungsi untuk mengganti objek sesungguhnya.
c) Model kerja (working model), yaitu tiruan dari objek yang memperlihatkan
bagian luar dari objek asli. Gunanya untuk memperjelas dalam pemberian materi
kepada siswa.
d) Mock-ups, yaitu penyederhanaan susunan bagian pokok dan suatu proses atau
sistem yang lebih ruwet. Guru menggunakan mock-up untuk memperlihatkan
bentuk berbagai objek nyata seperti kondensator-kondensator, lampu-lampu
tabung,serta pengeras suara, lambing-lambang yang berbeda dengan apa yang
tertera di dalam diagram.
e) Diorama, yaitu sebuah pemandangan 3 dimensi mini bertujuan
menggambarkan pemandangan sebenarnya.
2) Jenis boneka dan penggunaannya
Contohnya boneka tangan, dan wayang yang dapat digunakan agar siswa menjadi
lebih tertarik untuk belajar.
4. Sebutkan berbagai bentuk media audio visual, berikut kelebihan dan
kelemahannya!
Jawab:
Media audio visual terdiri dari dua kata yaitu audio dan visual. Audio artinya
pendengaran atau dapat didengar, sedangkan visual yaitu yang Nampak oleh mata
atau yang kelihatan. Jadi media audio visual adalah media yang dapat didengar
dan dapat pula dilihat oleh panca indera kita.
Contoh media audio visual yaitu televisi dan computer.

Menurut Yusuf Hadi Miarso (1980) ada beberapa macam bentuk televisi,
diantaranya:
a. Televisi siaran, yaitu pemancaran melalui saluran televisi umum, dengan
berkas pancaran meluas atau tidak tertuju kearah tertentu. Pemancaran ini
merupakan rangkaian terbuka (open circuit) dan umumnya dapat diterima oleh
pesawat penerima biasa.
b. Televisi rangkaian tertutup, yaitu rangkaiannya tidak melalui kabel
koasial/gelombang mikro.
c. Televisi pengajaran dengan pelayanan tertentu, yaitu sistem pemancaran dan
penerimaan televisi pada frekunsi istimewa yang khusus dialokasikan.
d. Televisi slow scan yaitu sistem pemancaran gambar mati secara bertahap
dengan melalui saluran telepon atau radio biasa.
e. Televisi tune shared, suatu rangkaian sistem satu saluran televisi
memancarkan.
f. Telebackboard, yaitu suatu teknik yang dikembangkan dengan T. H. Delf yang
memancarkan secara serentak suara dengan tulisan dan garis yang dibuat
disebidang papan khusus.
Kelebihan media Audio Visual, yaitu:
a. Pada televisi; televisi bersifat langsung, dapat membawa dunia nyata ke rumah
dan ke kelas-kelas, seperti orang, tempat-tempat, dan peristiwa-peristiwa, melalui
penyiaran langsung/rekaman.
b. Menghemat waktu guru dan siswa.
c. Televisi bersifat langsung dan nyata, sehingga siswa dapat dengan jelas melihat
program apa yang lagi ditayangkan dan dapat memaksimalkan fungsi inderanya
yaitu mata dan telinga.
d. Lebih menarik minat siswa
e. Pelajaran lebih bervariasi dan berkesan
f. Jangkauannya luas
Kelemahan media audio visual adalah:
a. Keanekaragaman siaran di TV menyulitkan guru untuk memilih siaran mana
yang baik dan sesuai dengan pelajaran.
b. Alat dan dana yang tidak memungkinkan.
c. Menyita waktu guru, karena harus menjelaskan lagi setiap peristiwa yang ada.
d. Tidak setiap guru mampu menjelaskan peristiwa yang ada secara gamblang.

5. Bedakan media pembelajaran pendidikan agama dengan media pendidikan


mata pelajaran lain, jelaskan jawaban kamu!
Jawab:
Pada pendidikan agama, media yang dipakai tentu berbeda dengan media pada
mata pelajaran yang lain. Hal ini karena pemilihan media itu harus sesuai dengan
tujuan pembelajaran itu sendiri. Misalnya pada pendidikan agama dengan pokok
bahasan tata cara sholat, maka media yang harus digunakan agar siswa dapat tahu
bagaimana shalat itu adalah poster yang bergambar orang lagi sholat, ataupun
melalui praktek langsung oleh gurunya mengenai tata cara sholat. Pada bahasan
tentang mengaji misalnya, guru dapat menggunakan buku tentang cara mengaji
yang benar, buku iqra, atau menggunakan kaset yang berisi rekaman suara orang
yang mengaji. Dan guru bisa juga langsung mempraktekan cara membaca al-
Qur’an yang benar itu seperti apa. Sehingga murid bisa mengerti dan paham
tentang cara mengaji dan membaca alquran yang benar.
Berbeda dengan pelajaran umum lainnya seperti pelajaran bahasa inggris, kita
pasti menggunakan rekaman, kaset untuk pelajaran speking, tapi yang pasti
rekamannya berbeda dengan kaset pelajaran agama. Walaupun sama-sama
menggunakan media kaset tapi yang jelas bahan pelajarannya berbeda satu sama
lain.
Pada pelajaran Matematika, kita pasti pernah menggunakan busur, jangka,
penggaris dan sebagainya. Berbeda dengan media pendidikan agama yang jarang
sekali atau pun hampir tidak pernah menggunakan media jangka, busur dan
sebagainya.
Jadi kesimpulannya media pelajaran agama itu sangat jauh berbeda dengan media
pendidikan umum lainnya. Hal ini karena tujuan dari mata pelajaran agama
berbeda dengan mata pelajaran umum lainnya.

6. Uraikan kriteria pemilihan media pelajaran?


Jawab:
Kriteria pemilihan media pembelajaran yaitu:
a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan
instruksional yang telah ditetapkan baik dari segi kognitif, afektif, dan
psikomotor.
b. Media harus tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,
prinsip atau generalisasi.
c. Media harus praktis, luwes dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana, atau
sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan. Media yang
mahal dan memakan waktu yang lama bukanlah jaminan. Sebagai media yang
terbaik. Sehingga guru dapat memilih media yang ada, mudah diperolh dan
mudah dibuat sendirioleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan
dimanapun dan kapanpun dengan peralatan yang ada di lingkungan sekitarnya,
dan mudah dibawa dan dipindahkan ke mana-mana.
d. Media harus dapat digunakan guru dengan baik dan terampil. Apapun
medianya, guru harus mampu menggunakan dalam proses pembelajaran.
Komputer, proyektor transparansi (OHP), proyektor slide, dan film, dan peralatan
canggih lainnya tidak akan berarti apa-apa jika guru belum dapat
menggunakannya dalam proses belajar mengajar di kelas.
e. Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus
memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya visual pada slide harus jelas dan
informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh
terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.
f. Media yang digunakan harus sesuai dengan taraf berfikir siswa.
g. Media yang digunakan harus dapat menunjang dan membantu pemahaman
siswa terhadap pelajaran tersebut sehingga proses pembelajan dapat berjalan
dengan lancer dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
BAB III
PENUTUP
Media merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Penggunaan media yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam proses
pembelajaran. Media dua dimensi dan tiga dimensi masing-masing berbeda dan
mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri. Adapun media yang digunakan
untuk pendidikan agama pasti berbeda dengan media pendidikan pelajaran
umum. Hal ini karena adanya perbedaan tujuan pembelajaran antara pendidikan
agama dengan pendidikan umum lainnya. Oleh karena itu guru harus dapat
memilih media yang sesuai dengan bahan pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai dengan baik dan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar, 2006, Media Pembelajaran, Jakarta, Raja Grafindo


Persada.
Danim, Sudarbuan, 1995, Media Komunikasi Pendidikan, Jakarta, Bumi
Aksara.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai, 2002, Media Pengajaran, Sinar Baru
Algensindo, Bandung.
S. Sadiman, Arief, dkk, Media Pendidikan, Jakarta, Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai