Disusun Oleh :
Herlinda : 230110090016
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2010
1. Sebutkan dan jelaskan tiga tahapan utama yang harus Saudara lakukan untuk
mengetahui jenis suatu mikroba.
• Inokulasi dengan cara menggunakan media tanam.
• Morfologi dengan cara mengamati ciri-ciri yang tampak dari mikroba tersebut
• Proses kimiawi dengan cara pengecatan gram yang dapat di kelompokan menjadi 2,
yaitu gram positif dan gram negatif
2. Berdasarkan tujuannya, media kultur dibagi menjadi tujuh jenis. Jelaskan apa yang dimaksud
dengan media diperkaya.
Media diperkaya adalah media yang mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan
mikroba dan ditambah komponen kompleks seperti darah, serum, kuning telur. Media
diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang ditumbuhkan dalam media
ini tidak hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk berkembang biak, tetapi membutuhkan
komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar, Bile Agar, Serum Agar, dll.
Fase stasioner
Saat nutrisi berkurang atau adanya akumulasi beberapa produk yang dapat
bertindak sebagai
inhibitor, μ akan berkurang Pada fase ini μ sampai mendekati 0 Untuk banyak mikroorganisme
, metabolit sekunder baru diproduksi pada fase ini ini, , dapat disimpan di dalam sel atau
disekresi keluar sel
Adakalanya setelah fase stasioner beberapa saat saat, , terjadi lisis pada sel yang
telah mati mati, , menyebabkan keluarnya produk/isi sel Isi sel yang lisis dapat menjadi
nutrisi bagi sebagian sel yang masih hidup sehingga memungkinkan terjadinya
pertumbuhan baru (cryptic growth)
Fase yang digunakan saat pengawetan dan pengolahan asil perikanan karena pada
fase ini mikroba patogenik atau bakteri merugikan belum terakumulasi hasil
metabolisme yang beracun dan belum mengalami pembelahan sel.
4. Sebutkan dan jelaskan mahluk hidup yang termasuk kedalam golongan mikroba?
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk
mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik.
Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler.
Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa
spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme
meskipun tidak bersifat seluler.
Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota, protista dan alga renik. Fungi,
terutama yang berukuran kecil dan tidak membentuk hifa, dapat pula dianggap sebagai
bagiannya meskipun banyak yang tidak menyepakatinya. Kebanyakan orang beranggapan
bahwa yang dapat dianggap mikroorganisme adalah semua organisme sangat kecil yang dapat
dibiakkan dalam cawan petri atau inkubator di dalam laboratorium dan mampu memperbanyak
diri secara mitosis
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus
hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel
makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya.
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi
keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid,
glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan
untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota
(organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau
fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain
yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan
fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan
penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus
flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).
Struktur dan anatomi virus
Model skematik virus berkapsid heliks (virus mosaik tembakau): 1. asam nukleat (RNA), 2.
kapsomer, 3. kapsid.
Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri sehingga
virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm
(lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan
mikroskop cahaya
Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA
untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam
nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi
dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan
genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan
kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.
Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi lapisan
pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat
(sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang
disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut
kapsomer.
Bakteriofag terdiri dari kepala polihedral berisi asam nukleat dan ekor untuk menginfeksi inang.
Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid) terikat
langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid
terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer.
Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak,
nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein
yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi
dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.
Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan
dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer
hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri
ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan
dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka
T=4, butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian
jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri
langsung terlibat dalam penginfeksian sel.
Seperti yang telah dijelaskan pada virus campak, beberapa jenis virus memiliki unsur tambahan
yang membantunya menginfeksi inang. Virus pada hewan memiliki selubung virus, yaitu
membran menyelubungi kapsid. Selubung ini mengandung fosfolipid dan protein dari sel inang,
tetapi juga mengandung protein dan glikoprotein yang berasal dari virus. Selain protein
selubung dan protein kapsid, virus juga membawa beberapa molekul enzim di dalam kapsidnya.
Ada pula beberapa jenis bakteriofag yang memiliki ekor protein yang melekat pada "kepala"
kapsid. Serabut-serabut ekor tersebut digunakan oleh fag untuk menempel pada suatu bakteri.
Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan
komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang.
Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani,
1
yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertama.
.Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan
protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah
mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh
algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi
dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua spesies
Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa
ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa. Contohnya strain mutan algae genus
Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus
Polytoma. Hal ini merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara
algae dan protozoa. Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan
selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur
karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena
tidak dapat membentuk badan buah. 2
Bentuk Tubuh
Biasanya berkisar 10-50 μm, tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan mudah dilihat di bawah
mikroskop. Mereka bergerak di sekitar dengan cambuk seperti ekor disebut flagela. Mereka
sebelumnya jatuh di bawah keluarga Protista. Lebih dari 30.000 jenis telah ditemukan. Protozoa
terdapat di seluruh lingkungan berair dan tanah, menduduki berbagai tingkat trophic. Tubuh
protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa
merupakan system yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa
mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000 mikron.Bentuk tubuh macam-
macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang
bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki fligel atau bersilia.
Golongan phytonagellata
- Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara protozoadengan ganggang) - Volvax globator
(makhluh hidup peralihah antara protozoa dengan ganggang) - Noctiluca millaris (hidup di laut
dan dapat mengeluarkan cahaya bila terkena rangsangan mekanik)
Ciliata (Ciliophora),alat gerak berupa silia (rambut getar). Anggota Ciliata ditandai dengan
adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan
mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel.Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu
makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara
mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang
dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual. Ditemukan vakuola
kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan
hidup di laut maupun di air tawar. Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium,
Vorticella, Balantidium coli .4
Paramaecium caudatum Þ disebut binatang sandal, yang memiliki dua jenis vakuola
yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk mengatur
kesetimbangan tekanan osmosis (osmoregulator).
Memiliki dua jenis inti Þ Makronukleus dan Mikronukleus (inti reproduktif). Cara reproduksi,
aseksual Þ membelah diri, seksual Þ konyugasi.
Sporozoa,adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Cara bergerak hewan ini dengan cara
mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni
dan secara generatif (seksual) disebut Sporogoni.Marga yang berhubungan dengan kesehatan
manusia Þ Toxopinsma dan Plasmodium.. Tidak memiliki alat gerak khusus, menghasilkan spora
(sporozoid) sebagai cara perkembang biakannya. Sporozoid memiliki organel-organel kompleks
pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan
inang.Hidupnya parasit pada manusia dan hewan.Contoh : Plasmodium falciparum,
Plasmodium malariae,Plasmodium vivax. Gregarina. 4
Jenis-jenisnya antara lain:
Plasmodiumfalciparum Þ malaria tropika Þ sporulasi tiap hari
Plasmodium vivax Þ malaria tertiana Þ sporulasi tiap hari ke-3(48 jam)
Plasmodium malariae Þ malaria knartana Þ sporulasi tiap hari ke-4 (72 jam)
Plasmodiumovale Þ malaria ovale 5