Anda di halaman 1dari 5

PERANAN STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SISTEM

PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DI INDONESIA

Richardus Eko Indrajit


Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Perbanas
indrajit@post.harvard.edu

Abstrak
Unesco dalam beberapa publikasi formalnya menegaskan betapa pentingnya keberadaan dan pemanfaatan
teknologi informasi di dalam lingkungan sistem pendidikan dasar dan menengah. Spektrum pemanfaatan yang
dimaksud terentang dari fungsi teknologi informasi sebagai alat bantu atau sarana belajar mengajar sampai
dengan fungsi teknologi informasi sebagai alat bantu penyelenggaraan atau manajemen pendidikan di sekolah.
Indonesia pun melihat peranan strategis ini dalam konteks peningkatan kinerja dan mutu pendidikan dasar dan
menengah agar dapat tercipta sumber daya manusia yang handal dan dapat berkompetisi di dunia global.
Artikel ini memperlihatkan bagaimana peranan strategis teknologi informasi dalam sistem pendidikan dasar dan
menengah di Indonesia yang dapat dipergunakan oleh siapa saja yang hendak melakukan penyusunan terhadap
cetak biru perencanaan dan pengembangan teknologi informasi dalam dunia pendidikan.

Pendahuluan Bangunan Arsitektur Pendidikan Dasar dan


Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Menengah di Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 (Bab II Pasal 3), fungsi dan Sistem pendidikan di tanah air dapat digambarkan
tujuan pendidikan di Indonesia adalah: secara ringkas dalam sebuah arsitektur sebagai
berikut:
”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab”

Melalui definisi tersebut terlihat secara jelas


bagaimana konsep pembentukan ”menjadi manusia
Indonesia seutuhnya” yang kerap didengung-
dengungkan di kalangan masyarakat. Hal tersebut
berarti bahwa lembaga pendidikan formal –
• Visi, Misi, dan Tujuan Sistem Pendidikan
termasuk di dalamnya pendidikan dasar dan
Dasar dan Menengah dibangun berdasarkan
menengah – harus memiliki kemampuan dalam
cita-cita bangsa yang dilandasi dengan nilai-
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar demi
nilai budaya dan filosofi pendidikan yang
terciptanya manusia Indonesia seperti yang dicita-
dianut (dengan mempertimbangkan faktor
citakan tersebut.
eksternal ipoleksosbudhankam);
• Kunci keberhasilan pemenuhan visi dan misi
Indeks Pengembangan Sumber Daya Manusia yang
tersebut terletak pada 4 (empat) pilar utama
sedemikian rendah mengisyaratkan perlu
pendidikan, masing-masing adalah: Konten
dilakukannya sejumlah terobosan-terobosan
dan Kurikulum, Proses Belajar Mengajar,
terhadap tata cara penyelenggaran pendidikan di era
Fasilitas dan Sarana Prasarana, serta Sumber
globalisasi dimana di dalamnya mengandung
Daya Manusia;
sejumlah unsur-unsur baru yang berlawanan dengan
• Untuk dapat menyelenggarakan sistem
sejumlah paradigma lama yang masih kerap dipakai.
pendidikan tersebut, dikembangkanlah
Dalam kaitan ini terlihat seberapa jauh peranan
infrastruktur dan suprastruktur pendidikan
strategis teknologi informasi dan komunikasi di
yang menjadi landasan bagi lembaga
dalam proses penyelenggaraan pendidikan dasar dan
pendidikan formal tingkat dasar dan
menengah demi terciptanya akselerasi penciptaan
menengah dalam menyelenggarakan
sumber daya manusia berkualitas dengan kuantitas
manajemen dan administrasi lembaga
yang memadai.
pendidikan.

1
Paradigma Baru Sistem Pendidikan kehidupan, tidak sekedar mengawang-
Telah disadari bahwa untuk menjawab kebutuhan ngawang (Problem-Based Learning).
dan tantangan dunia global saat ini, paling tidak • Fasilitas sarana dan prasarana haruslah
terdapat dua aspek dalam sistem pendidikan yang berbasis teknologi informasi agar dapat
harus berubah sesuai dengan paradigma baru yang tercipta jejaring pendidikan antar sekolah dan
berlaku. lembaga lainnya.
• Sumber daya manusia yang terlibat di dalam
Pertama adalah dalam hal metode pembelajaran, proses pendidikan haruslah individu dengan
yang jika dahulu bersumber pada guru dan kemampuan multi-dimensi karena yang
berlangsung satu arah, saat ini harus dilakuan bersangkutan harus dapat merangsang multi-
berorientasi pada siswa dan berjalan secara multi intelejensia dari peserta didik.
arah.

Kedua adalah dalam hal manajemen institusi


pendidikan. Ketika dahulu sebuah sekolah hanya
bergerak dan beroperasi sendiri (mandiri), maka
• Manajemen pendidikan haruslah berbasis
dalam konteks pembelajaran dewasa ini, setiap
sekolah dengan implementasi sistem
sekolah harus membentuk sebuah jejaring antar
informasi terpadu sebagai tulang punggung
institusi pendidikan untuk dapat saling tukar
proses-proses administratif maupun strategis.
menukar pengetahuan dan sumber daya.
• Infrastruktur dan suprastruktur pendidikan
akan sangat dipengaruhi dengan strategi
otonomi daerah yang diterapkan secara
nasional.

Tujuh Peranan Strategis Teknologi Informasi


Dalam konteks inilah maka terlihat paling tidak
terdapat 7 (tujuh) peranan strategis teknologi
informasi bagi dunia pendidikan dasar dan
menengah seperti yang dijelaskan berikut.
Kedua paradigma baru ini tentu saja akan berakibat
pada berubahnya peranan sebuah lembaga
pendidikan di tanah air. Melalui konteks inilah kelak
akan jelas terlihat fungsi dan peranan dari teknologi
informasi dan komunikasi.

Implementasi Paradigma Baru dalam Sistem


Pendidikan
Dengan berpegang pada komitmen prubahan
paradigma baru tersebut, maka penekanan yang
harus dilakukan terhadap sistem pendidikan di
Indonesia adalah sebagai berikut:
• Sistem pendidikan harus diimplementasikan
dengan berpegang pada prinsip “muatan
lokal, orientasi global”. T.I. sebagai Gudang Ilmu Pengetahuan
• Konten dan kurikulum yang dibuat haruslah Kurikulum yang disusun dan dikembangkan
berbasis pada penciptaan kompetensi siswa haruslah memperhatikan kemajuan ilmu
(kognitif, afektif, dan psikomotorik). pengetahuan terkini. Disamping itu, konten yang
• Proses belajar mengajar haruslah berorientasi berkualitas dan terbaru harus pula dihadirkan dalam
pada pemecahan masalah riil dalam setiap mata ajar yang diselenggarakan. Dengan

2
memanfaatkan teknologi informasi – khususnya
internet – setiap guru akan dapat dengan mudah
menjelajah dan mengakses berbagai gudang ilmu
pengetahuan di seluruh dunia untuk mendapatkan
konten terbaik yang diinginkan.

T.I. sebagai Standar Kompetensi


Keseluruhan pemanfaatan teknologi informasi di
atas hanyalah akan dapat terlaksana dengan baik
apabila para guru dan siswa sebagai peserta didik
memiliki kompetensi, keahlian, dan keterampilan
menggunakan teknologi tersebut. Oleh karena itulah
maka dikatakan mereka semua harus memiliki
T.I. sebagai Alat Bantu Pembelajaran standar kompetensi tertentu di bidang teknologi
Kurikulum berbasis kompetensi menuntut adanya informasi. Misalnya seorang guru harus mampu
kreativitas guru sebagai fasilitator dalam memilih mengoperasikan aplikasi pengolah kata, statistik,
pendekatan belajar mengajar yang efektif. Konsep analisa data, dokumen elektronik, dan lain
pembelajaran secara interaktif perlu ditunjang sebagainya. Sementara untuk mengerjakan pekerjaan
dengan alat bantu atau media pembelajaran yang rumah, seorang siswa paling tidak mampu
memadai. Kemajuan teknologi informasi telah mengoperasikan perangkat lunak presentasi dan
menciptakan sejumlah produk yang mampu multimedia.
berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran yang
dapat menjawab tantangan ini. Misalnya adalah
perangkat multimedia untuk simulasi, aplikasi untuk
belajar mandiri, buku elektronik untuk siswa, dan
lain sebagainya.

T.I. sebagai Penunjang Administrasi Pendidikan


Untuk mengelola sedemikian banyak siswa dan guru
secara efektif dibutuhkan sistem informasi terpadu
yang efektif. Sistem ini tidak hanya berfungsi
mengelola administrasi guru dan siswa saja, namun
T.I. sebagai Fasilitas Pendidikan lebih jauh untuk membantu berbagai proses dan
Sebuah institusi pendidikan yang baik pastilah aktivitas belajar mengajar dari mulai pengaturan
membutuhkan sejumlah fasilitas handal semacam kelas, pencatatan nilai, absensi siswa, materi
ruang kelas, laboratorium, perpusatakaan, dan lain kurikulum, kegiatan ekstra kurikuler, sampai dengan
sebagainya. Dengan adanya teknologi informasi, pencatatan dan rekam jejak alumni. Dengan
sebuah sekolah dasar dan/atau menengah akan dicatatnya seluruh transaksi dan interaksi secara baik
mendapatkan manfaat yang luar biasa karena dalam (tertib administrasi) dengan menggunakan teknologi
waktu singkat yang bersangkutan dapat terkoneksi informasi, maka guru akan dapat dengan mudah
secara cepat dan murah dengan e-library (electronic mempelajari kekuatan dan kelemahan serta
library) yang terdapat di berbagai belahan dunia lain. kemajuan studi dari setiap siswa yang dimilikinya.
Demikian pula seorang guru dapat dengan mudah Tentu saja hal ini sangat bermanfaat bagi
mengakses laboratorium virtual dari beragam perkembangan dunia pendidikan dasar dan
sekolah di dunia melalui akses internet. menengah yang bertugas menghasilkan siswa didik
handal dan berkualitas.

3
Penutup
T.I. sebagai Alat Bantu Manajemen Sekolah Perlu diingat bahwa Indonesia telah menandatangani
Manajemen sekolah memegang peranan sangat komitmen dalam WSIS 2004 (World Summit on
penting dalam sebuah institusi pendidikan. Hal ini Information Society) yang salah satu butir
disebabkan karena begitu banyak dan beraneka kesepakatannya adalah suatu komitmen bahwa pada
ragamnya sumber daya pendidikan yang harus tahun 2015, paling tidak 50% dari populasi
dikelola seperti: uang, fasilitas, aset, siswa, guru, penduduk harus dapat memanfaatkan teknologi
pegawai, orang tua murid, dan lain sebagainya. informasi untuk meningkatkan kualitas kehidupan.
Seorang kepala sekolah beserta wakil dan deputinya Data dari APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa
harus diperlengkapi dengan sebuah sistem informasi Internet Indonesia) memperlihatkan bahwa hingga
yang dapat membantu mereka dalam mengambil saat ini, pihak yang paling banyak berperan dalam
keputusan sehari-hari. Inilah peranan teknologi pembentukan individu yang paham teknologi
informasi yang sangat strategis. informasi adalah lembaga pendidikan. Hal ini berarti
bahwa pada institusi pendidikanlah terletak nasib
berhasil tidaknya bangsa Indonesia dalam
menciptakan masyarakat berbasis informasi dan
pengetahuan seperti yang dicita-citakan bersama.
Tanpa adanya keterlibatan penggunaan teknologi
informasi pada lembaga pendidikan dasar dan
menengah, maka cita-cita tersebut hanyalah
merupakan khayalan dan isapan jempol belaka.

Referensi dan Daftar Pustaka


A. Jatmiko Wibowo, Fandy Tjiptono, “Pendidikan
Berbasis Kompetensi”, Penerbitan Universitas Atma
Jaya, Yogyakarta, 2002.
Drs. Martinus Yamin, MPd., “Strategi Pembelajaran
Berbasis Kompetensi”, Gaung Persada Press, Jakarta,
T.I. sebagai Infrastruktur Pendidikan 2003.
Infrastruktur adalah suatu hal fundamental yang Dr. E. Mulyasa, MPd., “Implementasi Kurikulum 2004:
wajib dimiliki oleh sebuah entitas untuk dapat Panduan Pembelajaran KBK”, Remaja Rosdakarya,
berkembang. Dalam rangka membentuk sebuah Bandung, 2004.
komunitas masyarakat berbasis informasi dan Prof. Dr. H. Nanang Fattah, “Konsep Manajamen Berbasis
Sekolah & Dewan Sekolah”, Pustaka Bani Quraisy,
pengetahuan yang baik, teknologi informasi harus
Bandung, 2003.
dianggap sebagai salah satu infrastruktur Prof. Dr. H. A. R. Tilaar, MScEd., “Manajemen
pendidikan. Artinya adalah bahwa sekolah harus Pendidikan Nasional: Kajian Pendidikan Masa
mengalokasikan sejumlah sumber daya yang Depan”, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004.
dimiliki untuk diinvestasikan dalam membangun Smart School Project Team, “The Smart School: An MSC
kebutuhan wajib ini, terutama dalam hal Flagship Application”, Government of Malaysia,
membangun: jaringan koneksi dengan internet, 1997.
perangkat komputer, aplikasi pendidikan, dan lain Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
sebagainya. 2003 Teantang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.

4
Richardus Eko Indrajit, guru besar ilmu komputer ABFI Institute Perbanas, dilahirkan di Jakarta
pada tanggal 24 Januari 1969. Menyelesaikan studi program Sarjana Teknik Komputer dari Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dengan predikat Cum Laude, sebelum akhirnya
menerima bea siswa dari Konsorsium Production Sharing Pertamina untuk melanjutkan studi di
Amerika Serikat, dimana yang bersangkutan berhasil mendapatkan gelar Master of Science di bidang
Applied Computer Science dari Harvard University (Massachusetts, USA) dengan fokus studi di
bidang artificial intelligence. Adapun gelar Doctor of Business Administration diperolehnya dari
University of the City of Manyla (Intramuros, Phillipines) dengan disertasi di bidang Manajemen
Sistem Informasi Rumah Sakit. Gelar akademis lain yang berhasil diraihnya adalah Master of Business
Administration dari Leicester University (Leicester City, UK), Master of Arts dari the London School
of Public Relations (Jakarta, Indonesia) dan Master of Philosophy dari Maastricht School of
Management (Maastricht, the Netherlands). Selain itu, aktif pula berpartisipasi dalam berbagai
program akademis maupun sertifikasi di sejumlah perguruan tinggi terkemuka dunia, seperti:
Massachusetts Institute of Technology (MIT), Stanford University, Boston University, George
Washington University, Carnegie-Mellon University, Curtin University of Technology, Monash
University, Edith-Cowan University, dan Cambridge University. Saat ini menjabat sebagai Ketua
Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) se-Indonesia dan
Chairman dari International Association of Software Architect (IASA) untuk Indonesian Chapter.
Selain di bidang akademik, karir profesionalnya sebagai konsultan sistem dan teknologi informasi
diawali dari Price Waterhouse Indonesia, yang diikuti dengan berperan aktif sebagai konsultan senior
maupun manajemen pada sejumlah perusahaan terkemuka di tanah air, antara lain: Renaissance
Indonesia, Prosys Bangun Nusantara, Plasmedia, the Prime Consulting, the Jakarta Consulting Group,
Soedarpo Informatika Group, dan IndoConsult Utama. Selama kurang lebih 15 tahun berkiprah di
sektor swasta, terlibat langsung dalam berbagai proyek di beragam industri, seperti: bank dan
keuangan, kesehatan, manufaktur, retail dan distribusi, transportasi, media, infrastruktur, pendidikan,
telekomunikasi, pariwisata, dan jasa-jasa lainnya. Sementara itu, aktif pula membantu pemerintah
dalam sejumlah penugasan. Dimulai dari penunjukan sebagai Widya Iswara Lembaga Ketahanan
Nasional (Lemhannas), yang diikuti dengan beeperan sebagai Staf Khusus Bidang Teknologi
Informasi Sekretaris Jendral Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Staf Khusus Balitbang Departemen
Komunikasi dan Informatika, Staf Khusus Bidang Teknologi Informasi Badan Narkotika Nasional,
dan Konsultan Ahli Direktorat Teknologi Informasi dan Unit Khusus Manajemen Informasi Bank
Indonesia. Saat ini ditunjuk oleh pemerintah Republik Indonesia untuk menakhodai institusi pengawas
internet Indonesia ID-SIRTII (Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure).
Seluruh pengalaman yang diperolehnya selama aktif mengajar sebagai akademisi, terlibat di dunia
swasta, dan menjalani tugas pemerintahan dituliskan dalam sejumlah publikasi. Hingga menjelang
akhir tahun 2008, telah lebih dari 25 buku hasil karyanya yang telah diterbitkan secara nasional dan
menjadi referensi berbagai institusi pendidikan, sektor swasta, dan badan pemerintahan di Indonesia –
diluar beragam artikel dan jurnal ilmiah yang telah ditulis untuk komunitas nasional, regional, dan
internasional. Seluruh karyanya ini dapat dengan mudah diperoleh melalui situs pribadi
http://www.eko-indrajit.com atau http://www.eko-indrajit.info. Sehari-hari dapat dihubungi melalui
nomor telepon 0818-925-926 atau email indrajit@post.harvard.edu.

Anda mungkin juga menyukai

  • Pancasila Sebagai Ideologi
    Pancasila Sebagai Ideologi
    Dokumen7 halaman
    Pancasila Sebagai Ideologi
    HERU MULYA SUSANTO
    Belum ada peringkat
  • Profile
    Profile
    Dokumen15 halaman
    Profile
    HERU MULYA SUSANTO
    Belum ada peringkat
  • M - 2500 - Bab II
    M - 2500 - Bab II
    Dokumen14 halaman
    M - 2500 - Bab II
    HERU MULYA SUSANTO
    Belum ada peringkat
  • MICE
    MICE
    Dokumen10 halaman
    MICE
    HERU MULYA SUSANTO
    Belum ada peringkat
  • Duit Kaya
    Duit Kaya
    Dokumen8 halaman
    Duit Kaya
    HERU MULYA SUSANTO
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner
    Kuesioner
    Dokumen6 halaman
    Kuesioner
    HERU MULYA SUSANTO
    Belum ada peringkat
  • MICE
    MICE
    Dokumen10 halaman
    MICE
    HERU MULYA SUSANTO
    Belum ada peringkat