Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perencanaan produksi bahan baku sangat diperlukan dalam suatu

perusahaan untuk menjamin kelancaran produksi yang dilakukan. Dengan

mengkoordinasikan produksi dan bahan baku, dapat diperoleh solusi optimal

atau mendekati optimal (near-optimal) (Susanto dan Sarwadi, 2006).

Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah karena hal itu

dipengaruhi oleh beberapa faktor, dan perusahaan harus mampu untuk

menangani faktor-faktor tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu

mengenai masalah kelancaran produksi. Masalah produksi merupakan

masalah yang sangat penting bagi perusahaan karena hal tersebut sangat

berpengaruh terhadap laba yang diperoleh perusahaan. Apabila proses

produksi berjalan dengan lancar maka tujuan perusahaan dapat tercapai,

tetapi apabila proses produksi tidak berjalan dengan lancar maka tujuan

perusahaan tidak akan tercapai. Sedangkan kelancaran proses produksi itu

sendiri dipengaruhi oleh ada atau tidaknya bahan baku yang akan diolah

dalam produksi (Indrayati, 2007).

Analisis dan optimalisasi biaya produksi harus dilakukan oleh

manajemen perusahaan. Keberhasilan optimalisasi biaya produksi akan

memberikan penghematan yang bisa dilokasikan pada devisi lain. Demikian

pula pada masalah pengendalian bahan baku, perusahaan akan dihadapkan

pula dengan bagaimana manajemen suatu perusahaan menentukan suatu


kebijakan yang tepat sehingga keberadaan bahan baku dapat terkendali

(Susanto dan Sarwadi, 2006).

Masalah yang sering dihadapi perusahaan berkaitan dengan

pengadaan bahan baku adalah bahan baku yang berlebihan yang merupakan

pemborosan modal kerja. Tersedianya bahan baku yang banyak dalam

perusahaan agar persediaan bahan baku optimal sehingga perusahaan selalu

dapat menjaga kelancaran proses produksi tanpa harus kekurangan bahan

baku. Kelebihan persediaan bahan baku dapat menimbulkan persediaan bahan

menumpuk, kualitas bahan menurun atau rusak, kadaluwarsa dan biaya

penyimpanan yang besar (Hidayanto, 2007).

Kesalahan menentukan besarnya investasi (modal yang tertanam)

dalam mengontrol bahan baku pada persediaan akan menekan keuntungan

perusahaan. Perencanaan dan pengendalian produksi sangat diperlukan

sebagai proses untuk merencanakan dan pengendalikan aliran material yang

masuk, mengalir dan keluar dari sistem produksi/operasi sehingga permintaan

pasar dapat dipenuhi dengan jumlah yang tepat, waktu penyerahan yang tepat,

dan biaya produksi yang minimum. (Indrayati, 2007; Hidayanto,2007).

Untuk optimalisasi biaya produksi dan pengendalian bahan baku

dapat menggunakan Model Pengendalian Persediaan yaitu analisis model

“Ekonomic Order Quantity” (EOQ) yang akan disesuaikan dengan kondisi

perusahaan. EOQ adalah volume atau jumlah pembelian yang paling

ekonomis untuk dilakukan pada setiap kali pembelian (Prawirosentono,2001).


Metode EOQ berusaha mencapai tingkat persediaan yang seminimum

mungkin, biaya rendah dan mutu yang lebih baik. Perencanaan metode EOQ

dalam suatu perusahaaan akan mampu meminimalisasi terjadinya out of stock

sehingga tidak mengganggu proses produksi dalam perusahaan dan mampu

menghemat biaya persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Analisis dan perhitungan dengan model “Ekonomic Order Quantity”

(EOQ) yang dipilih dapat menghasilkan sebuah kebijakan optimal yang

menunjukkan adanya penghematan, baik untuk biaya produksi maupun

pengendalian bahan baku.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis

mengangkat tema dalam skripsi ini mengenai perencanaan produksi dan

pengendalian bahan baku, dengan judul:

” Optimalisasi Produksi Bahan Baku Dengan Menggunakan

Model Pengendalian Persediaan Pada PT. Indofood CBP Sukses

Makmur Cabang Makassar”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis

merumuskan masalah yang dihadapi sebagai berikut:

1. Berapa kali frekuensi dalam satu periode pembelian bahan baku

dilakukan, bila perusahaan PT. menerapkan metode Economic Order

Quantity (EOQ)

2. Berapa total biaya persediaan bahan baku bila perusahaan menerapkan

metode Economic Order Quantity (EOQ)


3. Berapa batas atau titik pemesananan bahan baku yang dibutuhkan oleh

perusahaan selama masa tenggang (reorder point)

4. Bagaimana mencari solusi optimal dari perencanaan produksi bahan baku

dengan menggunakan model pengendalian persediaan sehingga

didapatkan total biaya pengendalian persediaan bahan baku yang

minimal.

C. Batasan Masalah

Mengingat permasalahan yang ada maka penulis membatasi masalah

yang akan dibahas dalam tulisan ini agar lebih terarah pada maksud dan

tujuan penulisan, pembatasan ini meliputi:

1. Penelitian dilakukan pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Cabang

Makassar.

2. Data yang diambil dari siklus produksi dan persediaan bahan baku untuk

satu jenis produk.

3. Data yang diambil dari bulan Januari-Desember 2009.

4. Metode yang digunakan adalah Metode Pengendalian Persediaan Model

“Economic Order Quantity” (EOQ).

D. Tujuan Penelitian

Dengan adanya penelitian mengenai solusi optimal dari masalah

produksi bahan baku ini diharapkan dapat memenuhi tujuan yang diinginkan,

yaitu untuk:

1. Mengetahui frekuensi pembelian bahan baku yang optimal pada PT.

Indofood CBP Sukses Makmur Cabang Makassar.


2. Mengetahui total biaya persediaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur

Cabang Makassar.

3. Mengetahui titik pemesanan kembali (reorder point) bahan baku pada

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Cabang Makassar selama masa

tenggang.

4. Solusi optimal dari perencanaan produksi bahan baku dengan

menggunakan model pengendalian persediaan dapat digunakan oleh

perusahaan untuk mendapatkan total biaya pengendalian persediaan

bahan baku yang minimal.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan

kegunaan antara lain sebagai berikut:

a. Manfaat bagi penulis

Agar dapat menambah pengetahuan serta mempraktekkan teori-

teori yang didapat di bangku kuliah agar dapat melakukan riset ilmiah dan

menyajikan dalam bentuk tulisan dengan baik.

b. Manfaat bagi perusahaan

Memberikan masukan pada pihak manajemen perusahaan agar

dalam menentukan kebijakan dapat menerapkan metode EOQ dalam hal

jumlah pesanan (order quantity) dan titik pemesanan kembali (reorder

point), sehingga mendapatkan solusi optimal dari masalah produksi dan

persediaan bahan baku atau biaya inventory bahan baku dapat ditekan.

c. Manfaat bagi akademik


Sebagai bahan referensi bagi pembaca yang berminat mengadakan

penelitian lebih lanjut dan menambah perbendaharaan perpustakaan bagi

UNHAS pada umumnya dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Jurusan Matematika pada khususnya.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memperjelas pemahaman terhadap penelitian ini maka akan

diuraikan tentang sistematika penulisan tugas akhir sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang definisi dan penjelasan dari Teori

Persediaan, Pengendalian Persediaan Bahan Baku, Komponen

Biaya Inventory, Economical Order Quantity, serta beberapa

penjelasan mengenai istilah yang terkait dengan penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang objek penelitian, teknik pengumpulan

data, teknik analisis data dan pengolahan data serta kerangka

pemecahan masalah (flow chart penelitian).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang:


1. Gambaran umum perusahaan, yang meliputi sejarah berdirinya

perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi perusahaan.

2. Pengumpulan Data, yang meliputi: permintaan bahan baku (D),

biaya penyimpanan (h), biaya shortage (p) dan biaya pesan (K)

3. Pengolahan Data dan Analisis Hasil, terdiri dari: perhitungan

solusi optimal dalam hal jumlah pesanan (order quantity) dan

titik pemesanan kembali (reorder point). Serta analisa terhadap

hasil perhitungan/ pengolahan data..

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran bagi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai