RUMAH SAKIT ISLAM PONDOK KOPI UNIVERSITAS MUHAMMADYAH JAKARTA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN 2010 PENDAHULUAN LMA pertama kali diperkenalkan oleh Dr Archie IJ Brain di RS London, Whitechapel pada tahun 1981. LMA terdiri atas 2 bagian : The mask The tube
LMA juga direkomendasikan sebagai
pengganti tracheal tube. Desain LMA
LMA terdiri dari sebuah sungkup kecil, yang dibuat
agar dapat masuk ke hipofaring, dengan lubang di bagian permukaan anterior yang berhadapan dengan jalan masuk dari laring. Berbagai macam ukuran tersedia, mulai dari LMA untuk pasien neonatal hingga dewasa. Pemilihan ukuran LMA sangat penting, agar tatalaksana jalan napas berlangsung dengan baik dan juga segala bentuk komplikasi pada saat pemakaian dapat dicegah. Ukuran LMA dan volume pengembangan
Ukuran LMA Berat pasien Pengembangan Volume Tes Volume
Ukuran Pengembangan Pengembangan (%) Maksimum (ml) (ml) 1 Neonatus/bayi sd 5 - 4 6 kg 1,5 5-10 kg 21 7 10 2 10-20 kg 21 10 15 2,5 20-30 kg 18 14 21 3 >30 kg 15.7 20 30 4 Dewasa kecil 14.4 30 45 5 Dewasa normal 13.8 40 60 6 Dewasa besar 8.1 Insersi LMA
Preparation of the LMA
Insertion :
Step 1: Size selection
Step 2: Examination of the LMA Step 3: Check deflation and inflation of the cuff Step 4: Lubrication of the LMA Step 5: Position the Airway LMA dan refluks gastroesofagus
Beberapa bukti menunjukkan kemungkinan terjadi
refluks gastroesofagus selama penggunaan LMA dengan pasien pada posisi Tredelenburg atau litotomi. Jika diketahui terdapat isi lambung pada tabung LMA, tindakan yang sama pada penggunaan ETT harus dilaksanakan : Posisi Tredelenberg dan O2 100% Biarkan LMA pada tempatnya dan gunakan suction yang fleksibel ke dalam tabung Perdalam anestesi jika dibutuhkan. Ketika dilakukan penelitian pada pasien yang diperkirakan lambungnya penuh, kejadian aspirasi akibat penggunaan LMA pada operasi emergensi atau elektif tercatat sangat rendah LMA dan Ventilasi Tekanan Positif
Meskipun pada awalnya diperkenalkan bagi pasien
dengan pernafasan spontan, LMA telah terbukti bermanfaat untuk kasus dengan ventilasi tekanan positif. Ketika menggunakan LMA, kita harus membatasi volume tidal sampai 8 ml.kg-1 dan tekanan jalan nafas sampai 20 cm H2O . Operator juga harus mendengarkan di daerah tenggorokan untuk mendeteksi kebocoran, atau di perut untuk mendeteksi insuflasi gaster. LMA dapat digunakan dalam posisi supine, prone, lateral, oblik, Tredelenberg dan litotomi. Durasi penggunaan LMA
Jangka waktu penggunaan LMA juga menjadi hal
yang kontroversial. Meskipun pembuatnya menyarankan penggunaan maksimal 2-3 jam, laporan penggunaan lebih dari 24 jam dapat ditemukan. FLEKSIBEL LMA
Alat ini didesain untuk digunakan pada sumbatan
tonsilar saat dilakukan operasi mulut dan faring. Pengunaan sungkup ini pada operasi di atas hipofaring terbukti memiliki beberapa kelebihan dibanding intubasi trakea. LMA dan Bronkospasme
Sebagai jalan nafas supraglotik, LMA sangat cocok
untuk pasien dengan riwayat asma. Menggunakan LMA, operator dapat mengontrol jalan nafas, tanpa harus memasukkan benda asing ke dalam trakea, alat yang ideal bagi penderita asma yang tidak beresiko refluks maupun aspirasi Pelepasan LMA
LMA harus dilepas jika pasien teranastesi dalam
atau setelah refleks protektive kembali dan pasien dapat membuka mulut dengan perintah. Pengangkatan selama tahap eksitasi dapat disertai dengan batuk dan atau laringospasme. Banyak klinisi mengangkat LMA dalam keadaan mengembang karena hal itu sekaligus berfungsi sebagai sendok untuk sekresi di atas sungkup, untuk dibawa keluar dari jalan nafas. Hal ini sangat bermanfaat pada operasi THT. Kontraiindikasi Penggunaan LMA
Kontraindikasi primer resiko aspirasi isi lambung
Non-fasted including patients whose fasting cannot be confirmed Grossly or morbidly obese >14 weeks pregnant Multiple or massive injury Acute abdominal or thoracic injury Any condition associated with delayed gastric emptying Using opiate medication prior to fasting Patients with a fixed decreased pulmonary compliance Patients where the peak inspiratory pressures are anticipated to exceed 20-30 cm H2O Adult patients who are unable to understand instructions or cannot adequately answer questions regarding their medical history Komplikasi Penggunaan LMA
refluks gastroesofageal Disfagia (4-24%)
dan aspirasi, Perubahan sementara Laringospasme dan fungsi pita bronkospasme suaraberhubungan Batuk dengan overinflasi selama prosedur yang Muntah diperpanjang. Nyeri tenggorokan (10%) Cedera saraf Suara serak (4-47%) Robekan kecil pada esofagus akibat intubasi esofagus yang kurang hati-hatiKematian LMA PROSEAL
Meskipun LMA original dan fleksibel LMA telah sukses
digunakan untuk ventilasi tekanan positif, keduanya tidak sesuai untuk hal ini karena dua alasan : Jika kedudukan tidak stabil di hipofaring, dapat terjadi inflasi gaster, kedua Tekanan penutup terbatas sekitar 20 cm H2O. Tahun 1994 sebuah prototipe LMA yang termasuk gastric drain didesain. Diyakini akan menurunkan risiko pengembangan gaster dan risiko aspirasi isi refluks gaster. Desain ini juga terdiri dari cuff kedua, dapat menerima ventilasi tekanan positif sampai 40 cm H2O. Prototipesungkup jenis ini, dinamakan LMA-Proseal . Keuntungan lain gastric drain dapat menjadi alat bantu dalam menentukan posisi masker yang tepat. Karena tambahan komponen setinggi level gigi geligi LMA-Proseal kemungkinan akan lebih sulit dimasukkan ke dalam jalan nafas disertakan alat insersi dari stainless steel Setelah pemasangan, alat insersi dilepas. LMA dan jalan nafas yang sulit
Selain fungsinya sebagai alat anestesi jalan nafas yang
rutin, LMA mempunyai sejarah sebagai tuba yang berjasa dalam perawatan pasien dengan jalan nafas yang sulit. Keuntungan LMA pada operasi supraglotis : Meningkatkan perlindungan jalan nafas dari darah dan debris Mengurangi respon kardiovaskuler Mengurangi batuk Mengurangi laringospasme setelah pengangkatan alat Meningkatkan saturasi setelah pengangkatan alat Kemampuan untuk mengalirkan oksigen sampai refleks jalan nafas kembali TERIMA KASIH