Ekstrak jahe dapat meningkatkan daya tahan tubuh yang direfleksikan dalam
sistem kekebalan, yaitu memberikan respons kekebalan inang terhadap mikroba
pangan yang masuk ke dalam tubuh
-Litbang Pertanian, Bogor-
Masyarakat dewasa ini dalam memilih jenis makanan yang akan dikonsumsi
cenderung tidak hanya mempertimbangkan dari segi rasanya, tetapi juga mulai
memperhitungkan mengenai nilai gizi yang tekandung didalamnya dan
manfaatnya bagi tubuh. Makanan yang hendak dikonsumsi harus turut mampu
menjaga kesehatan tubuh dan mendukung proses metabolisme, dengan sedikit
atau tanpa efek negatif bagi tubuh pengkonsumsinya. Berdasar pernyataan
tersebut, dapat disimpulkan bahwa jenis makanan yang dimaksud adalah jenis
makanan fungsional
Menurut Badan POM, pangan fungsional adalah pangan yang secara alami
maupun telah melalui proses mengandung satu atau lebih senyawa yang
berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis
tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan. Pangan fungsional dikonsumsi
sebagaimana layaknya makanan atau minuman, mempunyai karakteristik sensori
berupa penampakan, warna, tekstur dan cita rasa yang dapat diterima oleh
konsumen, serta tidak memberikan kontraindikasi dan efek samping terhadap
metabolisme zat gizi lainnya jika digunakan dalam jumlah yang dianjurkan. Meski
mengandung senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan, pangan fungsional tidak
berbentuk kapsul, tablet, atau bubuk yang berasal dari senyawa alami.
Tanaman rempah dan obat sudah lama dikenal mengandung komponen fitokimia
yang berperan penting untuk pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit.
Senyawa fitokimia sebagai senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman
mempunyai peranan yang sangat penting bagi kesehatan termasuk fungsinya
dalam pencegahan terhadap penyakit degeneratif. Beberapa senyawa fitokimia
yang diketahui mempunyai fungsi fisiologis adalah karotenoid, fitosterol, saponin,
glikosinolat, polifenol, inhibitor protease, monoterpen, fitoestrogen, sulfida, dan
asam fitat.
Tanaman rempah dan obat mempunyai potensi besar sebagai sumber makanan
dan minuman fungsional seiring dengan makin tingginya kesadaran masyarakat
akan pentingnya menjaga kesehatan. Keberadaan pangan fungsional tidak hanya
bermanfaat bagi masyarakat atau konsumen, tetapi juga bagi pemerintah maupun
industri pangan. Bagi konsumen, pangan fungsional bermanfaat untuk mencegah
penyakit, meningkatkan imunitas, memperlambat proses penuaan, serta
meningkatkan penampilan fisik.
Bagi industri pangan, pangan fungsional akan memberikan kesempatan yang tidak
terbatas untuk secara inovatif memformulasikan produk-produk yang mempunyai
nilai tambah bagi masyarakat. Selanjutnya bagi pemerintah, adanya pangan
fungsional akan menurunkan biaya untuk pemeliharaan kesehatan masyarakat.
Jahe (Zingiber officinale Rosc.) adalah jenis rempah-rempah yang paling banyak
digunakan dalam berbagai resep makanan dan minuman. Jahe merupakan
tanaman berakar rimpang dan bahan berkasiat pada tanaman ini terletak pada
Konsumsi ekstrak jahe dalam minuman fungsional dan obat tradisional dapat
meningkatkan ketahanan tubuh dan mengobati diare. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ekstrak jahe dapat meningkatkan daya tahan tubuh yang
direfleksikan dalam sistem kekebalan, yaitu memberikan respons kekebalan inang
terhadap mikroba pangan yang masuk ke dalam tubuh. Hal itu disebabkan ekstrak
jahe dapat memacu proliferasi limfosit dan menekan limfosit yang mati serta
meningkatkan aktivitas fagositas makrofag. Selain itu jahe mampu menaikkan
aktivitas salah satu sel darah putih, yaitu sel natural killer (NK) dalam melisis sel
targetnya, yaitu sel tumor dan sel yang terinfeksi virus.
Hasil penelitian ini menopang data empiris yang dipercaya masyarakat bahwa
jahe mempunyai kapasitas sebagai antimasuk angin, suatu gejala menurunnya
daya tahan tubuh sehingga mudah terserang oleh virus (influenza). Peningkatan
aktivitas NK membuat tubuh tahan terhadap serangan virus karena sel ini secara
khusus mampu menghancurkan sel yang terinfeksi oleh virus.
Mengkonsumsi jahe setiap hari dapat meningkatkan aktivitas sel T dan daya tahan
limfosit terhadap stres oksidatif. Komponen dalam jahe yaitu gingerol dan shogaol
mempunyai aktivitas antirematik. Hal ini ditunjang dengan pendapat bahwa jahe
berfungsi sebagai anti-inflamasi rematik arthritis kronis.
Tanaman rempah dan obat, layaknya jahe, mempunyai peluang yang besar untuk
diolah menjadi makanan atau minuman fungsional dengan kandungan gizi yang
tinggi dan sangat bermanfaat bagi kesehatan konsumennya.
Peluang yang dapat dimanfaatkan antara lain membuat sirup jahe. Pembuatan
sirup jahe tidak memerlukan alat dan keahlian yang khusus, kerena pembuatan
sirup jahe pada dasarnya sama dengan cara pembuatan sirup-sirup dengan rasa
buah yang biasa ditemui. Sirup jahe selain dapat membantu konsumen untuk lebih
mudah mendapatkan khasiat jahe juga dapat menambah umur simpan dari jahe
tersebut.
Mau??