Anda di halaman 1dari 4

Jangan bilang nggak doyan Jahe!!

Ekstrak jahe dapat meningkatkan daya tahan tubuh yang direfleksikan dalam
sistem kekebalan, yaitu memberikan respons kekebalan inang terhadap mikroba
pangan yang masuk ke dalam tubuh
-Litbang Pertanian, Bogor-

Masyarakat dewasa ini dalam memilih jenis makanan yang akan dikonsumsi
cenderung tidak hanya mempertimbangkan dari segi rasanya, tetapi juga mulai
memperhitungkan mengenai nilai gizi yang tekandung didalamnya dan
manfaatnya bagi tubuh. Makanan yang hendak dikonsumsi harus turut mampu
menjaga kesehatan tubuh dan mendukung proses metabolisme, dengan sedikit
atau tanpa efek negatif bagi tubuh pengkonsumsinya. Berdasar pernyataan
tersebut, dapat disimpulkan bahwa jenis makanan yang dimaksud adalah jenis
makanan fungsional

Menurut Badan POM, pangan fungsional adalah pangan yang secara alami
maupun telah melalui proses mengandung satu atau lebih senyawa yang
berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis
tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan. Pangan fungsional dikonsumsi
sebagaimana layaknya makanan atau minuman, mempunyai karakteristik sensori
berupa penampakan, warna, tekstur dan cita rasa yang dapat diterima oleh
konsumen, serta tidak memberikan kontraindikasi dan efek samping terhadap
metabolisme zat gizi lainnya jika digunakan dalam jumlah yang dianjurkan. Meski
mengandung senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan, pangan fungsional tidak
berbentuk kapsul, tablet, atau bubuk yang berasal dari senyawa alami.

Pangan fungsional dibedakan dari suplemen makanan atau obat berdasarkan


penampakan dan pengaruhnya terhadap kesehatan. Bila fungsi obat terhadap
penyakit bersifat kuratif, maka pangan fungsional lebih bersifat pencegahan

Created on 10/24/2009 3:53:00 PM


Created by Lady Stephanie
terhadap penyakit. Berbagai jenis pangan fungsional telah beredar di pasaran,
mulai dari produk susu probiotik tradisional seperti yoghurt, kefir dan coumiss
sampai produk susu rendah lemak siap dikonsumsi yang mengandung serat larut.
Juga produk yang mengandung ekstrak serat yang bersifat larut yang berfungsi
menurunkan kolesterol dan mencegah obesitas. Untuk minuman, telah tersedia
berbagai minuman yang berkhasiat menyehatkan tubuh yang mengandung
komponen aktif rempah-rempah seperti kunyit asam, minuman sari jahe, sari temu
lawak, beras kencur, serbat, dan bandrek.

Tanaman rempah dan obat sudah lama dikenal mengandung komponen fitokimia
yang berperan penting untuk pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit.
Senyawa fitokimia sebagai senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman
mempunyai peranan yang sangat penting bagi kesehatan termasuk fungsinya
dalam pencegahan terhadap penyakit degeneratif. Beberapa senyawa fitokimia
yang diketahui mempunyai fungsi fisiologis adalah karotenoid, fitosterol, saponin,
glikosinolat, polifenol, inhibitor protease, monoterpen, fitoestrogen, sulfida, dan
asam fitat.

Tanaman rempah dan obat mempunyai potensi besar sebagai sumber makanan
dan minuman fungsional seiring dengan makin tingginya kesadaran masyarakat
akan pentingnya menjaga kesehatan. Keberadaan pangan fungsional tidak hanya
bermanfaat bagi masyarakat atau konsumen, tetapi juga bagi pemerintah maupun
industri pangan. Bagi konsumen, pangan fungsional bermanfaat untuk mencegah
penyakit, meningkatkan imunitas, memperlambat proses penuaan, serta
meningkatkan penampilan fisik.

Bagi industri pangan, pangan fungsional akan memberikan kesempatan yang tidak
terbatas untuk secara inovatif memformulasikan produk-produk yang mempunyai
nilai tambah bagi masyarakat. Selanjutnya bagi pemerintah, adanya pangan
fungsional akan menurunkan biaya untuk pemeliharaan kesehatan masyarakat.

Jahe (Zingiber officinale Rosc.) adalah jenis rempah-rempah yang paling banyak
digunakan dalam berbagai resep makanan dan minuman. Jahe merupakan
tanaman berakar rimpang dan bahan berkasiat pada tanaman ini terletak pada

Created on 10/24/2009 3:53:00 PM


Created by Lady Stephanie
akarnya. Jahe popular sebagai minuman yang dapat menghangatkan tubuh.
Meminum sari jahe dipercaya juga dapat mengembalikan kesegaran.
Secara empiris, jahe biasa digunakan masyarakat sebagai obat masuk angin,
gangguan pencernaan, sebagai analgesik, antipiretik, anti-inflamasi, dan lain-lain.
Namun dari berbagai penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa jahe
mempunyai sifat antioksidan. Beberapa komponen utama dalam jahe seperti
gingerol, shogaol, dan gingeron memiliki aktivitas antioksidan di atas vitamin E
(Kikuzaki dan Nakatani 1993). Selain itu jahe juga mempunyai aktivitas
antiemetik dan digunakan untuk mencegah mabuk perjalanan.

Konsumsi ekstrak jahe dalam minuman fungsional dan obat tradisional dapat
meningkatkan ketahanan tubuh dan mengobati diare. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ekstrak jahe dapat meningkatkan daya tahan tubuh yang
direfleksikan dalam sistem kekebalan, yaitu memberikan respons kekebalan inang
terhadap mikroba pangan yang masuk ke dalam tubuh. Hal itu disebabkan ekstrak
jahe dapat memacu proliferasi limfosit dan menekan limfosit yang mati serta
meningkatkan aktivitas fagositas makrofag. Selain itu jahe mampu menaikkan
aktivitas salah satu sel darah putih, yaitu sel natural killer (NK) dalam melisis sel
targetnya, yaitu sel tumor dan sel yang terinfeksi virus.

Hasil penelitian ini menopang data empiris yang dipercaya masyarakat bahwa
jahe mempunyai kapasitas sebagai antimasuk angin, suatu gejala menurunnya
daya tahan tubuh sehingga mudah terserang oleh virus (influenza). Peningkatan
aktivitas NK membuat tubuh tahan terhadap serangan virus karena sel ini secara
khusus mampu menghancurkan sel yang terinfeksi oleh virus.

Mengkonsumsi jahe setiap hari dapat meningkatkan aktivitas sel T dan daya tahan
limfosit terhadap stres oksidatif. Komponen dalam jahe yaitu gingerol dan shogaol
mempunyai aktivitas antirematik. Hal ini ditunjang dengan pendapat bahwa jahe
berfungsi sebagai anti-inflamasi rematik arthritis kronis.

Tanaman rempah dan obat, layaknya jahe, mempunyai peluang yang besar untuk
diolah menjadi makanan atau minuman fungsional dengan kandungan gizi yang
tinggi dan sangat bermanfaat bagi kesehatan konsumennya.

Created on 10/24/2009 3:53:00 PM


Created by Lady Stephanie
Pengolahan jahe hingga saat ini dirasakan masih belum maksimal. Masyarakat
mengkonsumsi jahe biasanya hanya sebatas penyeduhan, yaitu dengan
digepengkan dan kemudian diseduh dengan air hangat. Sebagian orang
menambahkan gula atau bahan lainnya seperti kopi dan teh untuk menambah cita
rasa. Pengolahan lain dari jahe adalah dalam bentuk permen maupun roti dengan
rasa jahe.

Kedewasaan masyarakat kini yang mulai mempertimbangkan nilai gizi dari


makanan yang dikonsumsinya, serta meningkatnya penelitian mengenai khasiat
jahe yang disertai dengan gencarnya pemberitaan mengenai hal tersebut,
memberikan peluang yang cukup besar bagi masyarakat maupun industri pangan
untuk mengolah jahe menjadi suatu produk yang dapat diterima masyarakat.
Mengingat masih terbatasnya pengolahan jahe yang beredar di pasaran
memperbesar peluang bagi masyarakat maupun industri pangan untuk
memanfaatkan jahe dengan menghasilkan sebuah produk bahan dasar jahe yang
lebih praktis dan lebih mudah dijangkau oleh masyarakat luas.

Peluang yang dapat dimanfaatkan antara lain membuat sirup jahe. Pembuatan
sirup jahe tidak memerlukan alat dan keahlian yang khusus, kerena pembuatan
sirup jahe pada dasarnya sama dengan cara pembuatan sirup-sirup dengan rasa
buah yang biasa ditemui. Sirup jahe selain dapat membantu konsumen untuk lebih
mudah mendapatkan khasiat jahe juga dapat menambah umur simpan dari jahe
tersebut.

Mau??

Created on 10/24/2009 3:53:00 PM


Created by Lady Stephanie

Anda mungkin juga menyukai