Lidah Buaya
Bukan Sekedar Tanaman Hias Biasa
Penulis: Budi Sutomo
Tanaman lidah buaya mempunyai bentuk fisik yang elok, tak salah jika banyak orang
menanamnya sebagai tanaman hias penyemarak taman. Kini lidah buaya semakin
populer, tak hanya manfaat untuk kesehatan maupun kecantikan yang terus diteliti.
Gel atau daging dari pelepah daun ternyata juga lezat untuk dikonsumsi.
Sejarah Lidah Buaya
Menurut beberapa sumber, lidah buaya (Aloe vera L) pertama kali ditemukan pada tahun
1500 SM. Lebih dari 200 species tersebar diseluruh belahan bumi, mulai dari benua
Afrika yang kering dan tandus hingga daratan Asia yang beriklim tropis. Tanaman ini
memang gampang tumbuh, dengan media tanah berhumus campur pasir, cukup sinar
matahari dan drainase baik, lidah buaya dapat tumbuh subur.
Tanaman dari suku Liliaceae ini memang sudah di manfaatkan manusia sejak dulu.
Beberapa bukti sejarah menyebutkan, bangsa Arab, Yunani, Romawi, India dan Cina
telah menggunakan sebagai bahan baku obat aneka penyakit. Konon Cleopatra sudah
memanfaatkan tanaman ini untuk merawat kecantikanya.
Kita sebenarnya agak ketinggalan, di negara tetangga seperti Hongkong, Taiwan dan
Cina, mengkonsumsi lidah buaya sudah membudaya. Mereka mengkonsumsi dalam
bentuk juice, manisan bahkan di campur dengan teh. Jika kita mau berkreasi, daging lidah
buaya sebenarnya lezat untuk dijadikan beragam masakan. Teksturnya kenyal dengan
rasanya menyegarkan, sangat cocok untuk campuran salad, tumisan, juice maupun
manisan.
Jika Anda akan mengolah lidah buaya, berikut tips untuk mengurangi bau langu, rasa
pahit dan lendirnya:
• Pilih lidah buaya berdaging tebal. Kupas kulit sedikit tebal sehingga tersisa daging buah
yang berwarna putih transparan. Potong menjadi bentuk yang lebih kecil. Rendam di
dalam air matang yang telah ditambah dengan 0,025 % garam dan 0,025 % asam sitrat.
Biarkan selama 2 jam, cuci bersih dan tiriskan.
• Cara lain: Setelah dikupas, cuci dan remas-remas potongan daging lidah buaya di dalam
air garam. setelah lendirnya hilang, rendam dalam air kapur sirih atau tawas agar
diperoleh tekstur gel yang lebih kokoh dan kenyal. Cuci bersih dan gel siap digunakan.
Budi Sutomo
http://budiboga.blogspot.com/2006/04/lidah-buaya-memperbaiki-sistem.html
ABSTRAK
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/cgi-bin/library?e=d-00000-00---0wrdpdfZz-e--00-0--0-10-
0---0---0prompt-10---4-------0-0l--11-en-50---20-help---00-0-1-00-11-1-0utfZz-8-
00&a=d&c=wrdpdf-e&cl=CL1&d=HASH97faa99c79c23dd811ba18
Lidah Buaya, Si Tanaman Ajaib
Tanaman lidah buaya (Aloe vera) dewasa ini merupakan salah satu komoditas pertanian
daerah tropis yang mempunyai peluang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia
sebagai usaha agribisnis dengan prospek yang cukup menjanjikan. Hal tersebut
mengingat potensi sumber daya alam Indonesia yang telah terbukti sangat sesuai untuk
budidaya tanaman lidah buaya, yaitu seperti yang telah ditunjukkan dari pengalaman
budidaya tanaman tersebut di berbagai daerah terutama di pulau Jawa dan Kalimantan.
Budidaya lidah buaya di Kota Pontianak Propinsi Kalimantan Barat mampu
menghasilkan produksi 8.000 kg/ha, dengan bagian pelepah yang dipanen dapat
mencapai 1,5 kg per pelepah dan panjang pelepah mencapai 70 cm.
Beberapa keunggulan kompara-tif dari tanaman lidah buaya antara lain pemeliharaannya
yang relatif mudah, produksi relatif lebih tahan lama dari pada produk hortikultura
lainnya (tidak mudah busuk) dan gangguan hama/penyakit relatif kecil. Prospek
pengusahaan tanaman ini juga ditun-jang dengan kenyataan bukti-bukti manfaat dan
kegunaan lidah buaya yang sangat luas serta permintaan pasar yang cukup besar terhadap
komoditas tersebut.
Lidah buaya mempunyai kan-dungan nutrisi yang cukup lengkap antara lain
vitamin A, B1, B2, B3, B21, C E dan kandungan Choline, Inositol, dan Folic acid.
Sedangkan kandungan mineralnya antara lain Calcium, Magnesium, Potassium,
Sodium, Iron, Zinc, dan Chromium. Enzim yang terkandung dalam lidah buaya
antara lain Amylase, Catalase, Cellulose, Carboxypeptidase, Carboxyhelolase, dan
Brandykinase. Selain itu lidah buaya mengandung Asam Amino yaitu Arginine,
Asparagin, Asparatic Acid, Analine, Serine, Valine, Glutamat, Threonine, Glycine,
Lycine, Yrozine, Proline, Histidine, Leucine, dan Isoliucine (Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Propinsi Kalimantan Barat, 1998)
Bagian-bagian dari lidah buaya yang digunakan yaitu (1) daun dapat digunakan
langsung baik secara tradisional maupun dalan bentuk ekstraknya, (2) eksudat atau
getah daun yang keluar bila dipotong, rasa pahit dan kental secara tradisional
biasanya digunakan langsung untuk pemeliha-raan rambut, penyembuhan luka dan
sebagainya. (3) Gel bagian berlendir yang diperoleh dengan menyayat bagian dalam
daun setelah eksudat dikeluarkan, bersifat mendinginkan, dan mudah rusak
sehingga dibutuhkan proses pengolahan yang lebih lanjut agar diperoleh gel yang
stabil dan tahan lama.
TIDAK ada yang tahu secara pasti mengapa tanaman ini dinamakan lidah buaya. Tetapi
berbicara tentang khasiat lidah buaya, semua orang pasti tahu. Tanaman lidah buaya
berasal dari kepulauan Canary di sebelah barat Afrika, masuk ke Indonesia sekitar abad
ke-17.
Saat ini, lidah buaya dikenal hampir di seluruh Indonesia dan umumnya ditanam sebagai
tanaman hias di dalam pot atau pekarangan. Selain untuk tanaman hias, lidah buaya
dimanfaatkan sebagai tanaman obat, khususnya untuk bahan kosmetika penyubur rambut.
Perkembangan terakhir yang semakin memacu peningkatan kebutuhan dan permintaan
lidah buaya adalah penggunaannya untuk makanan dan minuman berkhasiat obat serta
bahan baku kosmetika.
Sebagai tanaman obat, lidah buaya telah dimanfaatkan dalam bidang kedokteran di 23
negara dan telah tercantum dalam daftar tanaman obat prioritas WHO. Sedangkan produk
makanan sejenis jeli, jus lidah buaya sebagai minuman diet kini sudah sangat dikenal di
Amerika. Produk lidah buaya dari "Royal Body Care" diketahui mengandung active
compound Aloe vera yang digunakan oleh Food and Drug Administration di Amerika
untuk merawat pasien penderita kanker.
Ahli patologi dan para pakar dari Dallas Forth Worth Medical Center menyimpulkan
bahwa peman-faatan lidah buaya sebagai suplemen akan menjadi langkah maju dan
sangat penting dalam pengobatan berbagai penyakit. Oleh karena itu, lidah buaya disebut
sebagai "tanaman ajaib" (miracle plant).
Ukuran tanaman lidah buaya beragam, nyaris tidak berbatang karena sebagian tertutup
dengan ta-nah dan dipenuhi daun-daun yang tersusun rapat. Namun karena daun sering
dipetik, muncul batang hingga mencapai ketinggian 30 cm dan diameter 5 cm.
Tanaman lidah buaya termasuk keluarga Liliaceae yang memiliki sekitar 200 spesies.
Dikenal ada tiga spesies lidah buaya yang biasa dibudidayakan yakni Aloe sorcortin yang
berasal dari Zanzibar (Zanzivar aloe), Aloe berbadansis Miller dan Aloe vulgaris. Pada
umumnya yang banyak ditanam di Indonesia adalah jenis "berbadansis" yang memiliki
sinonim Aloe vera Linn.
Lidah buaya dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian 0 - 1.500 m di atas permukaan
laut, suhu 16-33 derjat C, dan curah hujan tahunan 1.000 - 3.000 mm/tahun. Jenis tanah
yang sesuai adalah Podsolik, Latosol, Andosol, dan Regosol yang berdrainase baik.
Penanaman lidah buaya dilakukan dengan membuat bedengan. Untuk menanam dua baris
setiap bedengan maka lebar bedengan 80 - 100 cm, tinggi 30-40 cm, dan jarak antar
bedengan 50-60 cm, sedang panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan
setempat.
Jarak tanam dapat bervariasi 100 cm x 75 cm, 100 cm x 80 cm atau 100 cm x 100 cm,
dengan sistem zig-zag atau empat persegi. Jarak tanam yang rapat tidak dianjurkan
karena daun antar tanaman akan bersinggungan. Untuk mendorong pertumbuhan dapat
diberikan pupuk kandang 40 t/ha atau 4 kg/tanaman dan dilanjutkan pemberian setiap 10
bulan.
Pemeliharaan tanaman meliputi pembersihan tumbuhan pengganggu secara rutin serta
memisahkan anakan yang tumbuh di sekitar tanaman induk. Dalam waktu 6 bulan,
tanaman induk dapat menghasilkan lebih dari 10 anakan. Pemisahan anakan dilakukan
setiap 3 bulan. Panen pertama dilakukan setelah tanaman berumur 10-12 bulan.
MANFAAT TANAMAN LIDAH BUAYA
Dalam buku Pharmacological Activities of Aloe vera Gel, Clinton H. Howard
menyatakan beberapa manfaat lidah buaya hasil dokumentasi ratusan tulisan ilmiah dari
berbagai penelitian, di antaranya untuk membersihkan darah secara alami, mengurangi
lama pendarahan, menurunkan panas (antipiretik), mengatasi peradangan (anti-inflamasi),
mengurangi gatal-gatal (antipuretik), membunuh bakteri penyebab infeksi, melebarkan
pembuluh darah kapiler, dan mempercepat penyembuhan luka.
Selain itu, lidah buaya dapat digunakan untuk meningkatkan libido, obat wasir dan asma,
menghilangkan batuk rejan, mengatasi susah buang air besar dan peradangan pada
saluran pencernaan, menghilangkan rasa sakit (analgesik), meluruhkan haid, serta
menghentikan muntah darah dan kejang pada anak-anak. Berita terakhir yang diperoleh
dari Beauty Network, internet menginformasikan khasiat lidah buaya sebagai bahan
pengobatan kanker, stres dan kecanduan (addiction), arthritis, hepatitis, feline leukaemia,
lupus, diabetes, dan skleloderma.
Secara eksternal, umumnya lidah buaya digunakan untuk perawatan kulit dan rambut
seperti melembabkan dan menghaluskan kulit, mencegah timbulnya jerawat, mengatasi
luka bakar dan gigitan serangga, melindungi kulit dari iritasi akibat jamur, mengatasi
kanker kulit serta mencegah kerontokan rambut. Sebagai kosmetika, bahan dasar yang
dikan-dung dalam lendir/gel lidah buaya adalah Zn, K, Fe, vitamin A, asam folat, dan
kolin yang terbukti sangat bermanfaat untuk merawat kecantikan.
Tanaman lidah buaya memiliki berbagai kegunaan diantaranya :
Makanan dan minuman, dapat dimakan langsung atau diolah menjadi nata
de aloe, dawet, dodol, selai dan lain-lain.
Pengobatan :
o Laksatif
o Penghilang sakit karena gigitan serangga
o Obat asma dan batuk
o Penyembuh luka
o Anti infeksi
o Obat rematik dan arthritis
o Hepatoprotektor
o Immunomodulator
Kosmetika/Kecantikan :
o Pelembab alami
o Anti inflamasi
o Anti ageing
o Tabir surya alami
o Efek “soothing” dan “cooling”
o Shampoo
**Kesehatan, kecantikan, pengobatan dan perawatan
kulit**
PENYAKIT DALAM (Internal) PENYAKIT LUAR (External)
1. Insomnia (sulit tidur) 1. Burns (luka terbakar)
2. Infections (Infeksi) 2. Sunburn (sengatan matahari)
3. Indigestion (Pencernaan) 3. Psoriasis (penyakit kulit kronis)
4. Heartburn (Sakit Jantung ) 4. Eczema (eksim)
5. Constipation (Sembelit) 5. Insect Bites (sengatan setangga)
6. Haemorrhoid (Wasir) 6. Acne (Jerawat)
7. Ulcers (Bisul) 7. Scrapes (luka tergores)
8. Arthiris (Radang Sendi) 8. Abrasions (lika lecet)
9. Aging Process (proses penuaan) 9. Scalp Care (perawatan kulit kepala)
10. Penambahan Energi 10. Sore Muscles (otot Kaku)
11. Libido 11. Frostbite (Kedinginan)
12. Stabilisasi Gula Darah 12. Bruises (luka memar)
13. Penurunan Tekanan Darah Tinggi 13. Sprains (keseleo)
14. Pereda Kesakitan 14. Arthritis (radang sendi)
15. Psoriasis (semacam penyakit kulit
kronis)
16. Borok
17. Sakit Perut
18. Varicose Veins (Pembuluh Darah
Mekar)
→ Setengah batang daun dihilangkan durinya, dicuci bersih lalu diparut ditambah 0,2
cangkir air matang aduk sating dan diminum 3x sehari
h. Sembelit
→ Cincang daun lidah buaya seduh dengan setengah cangkir air panas
i. Penyubur rambut
→ Daun segar dibelah digosokkan ke kepala kemudian dibungkus dengan kain, keesokan
harinya rambut dicuci. Lakukan selama ± 1 bulan
j. Luka terbakar dan tersiram air panas