Anda di halaman 1dari 10

LIDAH BUAYA, MEMPERBAIKI SISTEM PENCERNAAN

Lidah Buaya
Bukan Sekedar Tanaman Hias Biasa
Penulis: Budi Sutomo

Tanaman lidah buaya mempunyai bentuk fisik yang elok, tak salah jika banyak orang
menanamnya sebagai tanaman hias penyemarak taman. Kini lidah buaya semakin
populer, tak hanya manfaat untuk kesehatan maupun kecantikan yang terus diteliti.
Gel atau daging dari pelepah daun ternyata juga lezat untuk dikonsumsi.
Sejarah Lidah Buaya
Menurut beberapa sumber, lidah buaya (Aloe vera L) pertama kali ditemukan pada tahun
1500 SM. Lebih dari 200 species tersebar diseluruh belahan bumi, mulai dari benua
Afrika yang kering dan tandus hingga daratan Asia yang beriklim tropis. Tanaman ini
memang gampang tumbuh, dengan media tanah berhumus campur pasir, cukup sinar
matahari dan drainase baik, lidah buaya dapat tumbuh subur.

Tanaman dari suku Liliaceae ini memang sudah di manfaatkan manusia sejak dulu.
Beberapa bukti sejarah menyebutkan, bangsa Arab, Yunani, Romawi, India dan Cina
telah menggunakan sebagai bahan baku obat aneka penyakit. Konon Cleopatra sudah
memanfaatkan tanaman ini untuk merawat kecantikanya.

Penyembuh Aneka Penyakit


Di dalam pengobatan moderen, lidah buaya mulai terangkat ketika seorang warga
Amerika di tahun 1940 menemukan manfaat dari gel lidah buaya. Menurutnya gel dari
lidah buaya dapat melindungi kulit tubuh dari sengatan sinar matahari. Kini penelitian
masih terus berlanjut dan berikut beberapa hasil penelitian terakhir:
* Memperlambat Kerja Virus HIV
Para peneliti dari luar menemukan manfaat gel lidah buaya dapat berfungsi sebagai
sistem pertahanan tubuh. Diperkirakan zat ini bisa menghambat kerja virus HIV atau
menstimulasi sistem kerja kekebalan tubuh penderita AIDS.
* Memperbaiki Sistem Pencernaan
Menurut pakar dari IPB Ir Sutrisno Koswara, mengkonsumsi lidah buaya dapat
membantu memperlancar sistem pencernaan, ini disebabkan manfaat dari zat Aloemoedin
dan Aloebarbadiod, senyawa yang termasuk golongan antrakuinon.
* Antiseptik dan Antibiotik Alami
Kandungan Saponin dalam lidah buaya mempunyai kemampuan membunuh kuman dan
senyawa antrakuinon dapat menghilangkan rasa sakit dan antibiotik. Zat ini juga mampu
merangsang terbentuknya sel baru pada kulit.
* Melindungi Kulit dari Dehidrasi
Kandungan Lignin di dalam gel mampu melindungi kulit dari dehidrasi dan menjaga
kelembabannya. Zat inilah yang dimanfaatkan para produsen kosmetik untuk aneka
produk perawatan kulit dan kecantikan.

Makanan Lezat Menyehatkan


Banyaknya manfaat dari lidah buaya menjadikan para produsen makanan tertarik untuk
mengolah sebagai bahan baku makanan. Terbukti dengan beragamnya produk makanan
dari lidah buaya di pasaran. Mulai dari yang dijual segar, dibuat manisan, juice, serbuk
sampai aloe vera gel.

Kita sebenarnya agak ketinggalan, di negara tetangga seperti Hongkong, Taiwan dan
Cina, mengkonsumsi lidah buaya sudah membudaya. Mereka mengkonsumsi dalam
bentuk juice, manisan bahkan di campur dengan teh. Jika kita mau berkreasi, daging lidah
buaya sebenarnya lezat untuk dijadikan beragam masakan. Teksturnya kenyal dengan
rasanya menyegarkan, sangat cocok untuk campuran salad, tumisan, juice maupun
manisan.
Jika Anda akan mengolah lidah buaya, berikut tips untuk mengurangi bau langu, rasa
pahit dan lendirnya:
• Pilih lidah buaya berdaging tebal. Kupas kulit sedikit tebal sehingga tersisa daging buah
yang berwarna putih transparan. Potong menjadi bentuk yang lebih kecil. Rendam di
dalam air matang yang telah ditambah dengan 0,025 % garam dan 0,025 % asam sitrat.
Biarkan selama 2 jam, cuci bersih dan tiriskan.
• Cara lain: Setelah dikupas, cuci dan remas-remas potongan daging lidah buaya di dalam
air garam. setelah lendirnya hilang, rendam dalam air kapur sirih atau tawas agar
diperoleh tekstur gel yang lebih kokoh dan kenyal. Cuci bersih dan gel siap digunakan.
Budi Sutomo

http://budiboga.blogspot.com/2006/04/lidah-buaya-memperbaiki-sistem.html

ABSTRAK

ANDRIYANTI, 2005, Pembuatan Selai Lidah Buaya dengan Perbandingan


Gula yang Berbeda. Tugas Akhir, Diploma 3, Teknologi Jasa dan Produksi,
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.

Selai bagi masyarakat Indonesia bukan makanan asing lagi, hampir


setiap masyarakat mengenalinya. Selai yang beredar dipasaran umumnya
terbuat dari buah-buahan, kacang tanah dan coklat dengan rasa manis agak
asam dan ada yang manis gurih (coklat, kacang). Rasa manis didapat dari
penambahan gula yang berfungsi sebagai pengawet dan juga penting dalam
membantu proses tebentuknya gel. Percobaan ini penulis mencoba membuat
selai dengan memanfaatkan lidah buaya, yang biasanya hanya dijadikan
sebagai bahan kosmetik dan tanaman hias saja.
Permasalahan yang muncul adalah berapakah jumlah gula yang
seharusnya ditambahkan agar mendapatkan selai lidah buaya dengan
kualitas baik mengingat jumlah kandungan air dalam lidah buaya yang relatif
besar. Bagaimana penerimaan masyarakat terhadap selai lidah buaya hasil
percobaan.
Tujuan dari percobaan pembuatan selai dari lidah buaya ini adalah
untuk mengetahui kualitas selai dilihat dari aspek warna, aroma, tekstur dan
rasa, mengetahui tingkat kesukaan masyarakat dilihat dari aspek yang sama
juga. Hasil percobaan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi lembaga pengabdian pada masyarakat dalam penyuluhan
sebagai salah satu program KKN.
Percobaan pembuatan selai ini dilakukan dengan 3 perbedaan
penambahan gula (50%, 40%, 30%) dengan teknik memasak yang sama.
Metode pengumpulan data menggunakan metode penilaian yang
dikelompokkan menjadi dua yaitu (1) penilaian subyektif dengan uji indrawi
dan uji kesukaan, (2) penilaian objektif dengan ujikimiawi. Penilaian objektif
dilaksanakan untuk mengetahui kandungan air, gula reduksi, serat dan
kalsium dalam selai lidah buaya yang dihasilkan.
Berdasarkan hasil evaluasi dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
bahwa untuk aspek warna, sampel formula 1 termasuk kualitas kurang baik
(jelek), formula 2 termasuk kualitas cukup baik dan sampel formula 3
termasuk kualitas baik. Untuk aspek aroma, sampel formula 1 termasuk
kualitas kurang baik (jelek), formula 2 termasuk kategori cukup baik dan
untuk formula 3 termasuk kategori baik Aspek tekstur. Sampel formula 1
termasuk kualitas baik, formula 2 termasuk kualitas kurang baik (jelek), dan
untuk sampel formula 3 termasuk kualitas cukup baik. Aspek rasa. Sampel
formula 1 trmasuk kategori kualitas baik, formula 2 termasuk kualitas cukup
baik dan sampel formula 3 termasuk kualitas kurang baik (jelek). Hasil uji
kesukaan pada masyarakat desa Bubutan, RT 07 RW 03 kec. Purwodadi,
Purworejo, dilihat dari semua aspek, sampel formula 1 termasuk disukai
masyarakat, sedangkan formula 2 dan 3 cukup disukai. Hasil uji kimiawi
diketahui kandungan airnya sebanyak 80,0410%, gula pereduksi 7, 022%,
serat 0,4285% dan kalsium sebanyak 2,92%.
Perlu dilakukan sosialisai lebih luas kepada masyarakat mengenai
manfaat lidah buaya sebagai bahan makanan yang bergizi dan baik untuk
kesehatan yang dalam penelitian ini telah dibuat selai. Penelitian lebih lanjut
juga perlu dilakukan mengingat kandungan air dalam lidah buaya yang relatif
sangat besar sehingga dapat mempengaruhi ketahanan selai yang
dihasilkan.

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/cgi-bin/library?e=d-00000-00---0wrdpdfZz-e--00-0--0-10-
0---0---0prompt-10---4-------0-0l--11-en-50---20-help---00-0-1-00-11-1-0utfZz-8-
00&a=d&c=wrdpdf-e&cl=CL1&d=HASH97faa99c79c23dd811ba18
Lidah Buaya, Si Tanaman Ajaib
Tanaman lidah buaya (Aloe vera) dewasa ini merupakan salah satu komoditas pertanian
daerah tropis yang mempunyai peluang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia
sebagai usaha agribisnis dengan prospek yang cukup menjanjikan. Hal tersebut
mengingat potensi sumber daya alam Indonesia yang telah terbukti sangat sesuai untuk
budidaya tanaman lidah buaya, yaitu seperti yang telah ditunjukkan dari pengalaman
budidaya tanaman tersebut di berbagai daerah terutama di pulau Jawa dan Kalimantan.
Budidaya lidah buaya di Kota Pontianak Propinsi Kalimantan Barat mampu
menghasilkan produksi 8.000 kg/ha, dengan bagian pelepah yang dipanen dapat
mencapai 1,5 kg per pelepah dan panjang pelepah mencapai 70 cm.
Beberapa keunggulan kompara-tif dari tanaman lidah buaya antara lain pemeliharaannya
yang relatif mudah, produksi relatif lebih tahan lama dari pada produk hortikultura
lainnya (tidak mudah busuk) dan gangguan hama/penyakit relatif kecil. Prospek
pengusahaan tanaman ini juga ditun-jang dengan kenyataan bukti-bukti manfaat dan
kegunaan lidah buaya yang sangat luas serta permintaan pasar yang cukup besar terhadap
komoditas tersebut.
Lidah buaya mempunyai kan-dungan nutrisi yang cukup lengkap antara lain
vitamin A, B1, B2, B3, B21, C E dan kandungan Choline, Inositol, dan Folic acid.
Sedangkan kandungan mineralnya antara lain Calcium, Magnesium, Potassium,
Sodium, Iron, Zinc, dan Chromium. Enzim yang terkandung dalam lidah buaya
antara lain Amylase, Catalase, Cellulose, Carboxypeptidase, Carboxyhelolase, dan
Brandykinase. Selain itu lidah buaya mengandung Asam Amino yaitu Arginine,
Asparagin, Asparatic Acid, Analine, Serine, Valine, Glutamat, Threonine, Glycine,
Lycine, Yrozine, Proline, Histidine, Leucine, dan Isoliucine (Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Propinsi Kalimantan Barat, 1998)
Bagian-bagian dari lidah buaya yang digunakan yaitu (1) daun dapat digunakan
langsung baik secara tradisional maupun dalan bentuk ekstraknya, (2) eksudat atau
getah daun yang keluar bila dipotong, rasa pahit dan kental secara tradisional
biasanya digunakan langsung untuk pemeliha-raan rambut, penyembuhan luka dan
sebagainya. (3) Gel bagian berlendir yang diperoleh dengan menyayat bagian dalam
daun setelah eksudat dikeluarkan, bersifat mendinginkan, dan mudah rusak
sehingga dibutuhkan proses pengolahan yang lebih lanjut agar diperoleh gel yang
stabil dan tahan lama.
TIDAK ada yang tahu secara pasti mengapa tanaman ini dinamakan lidah buaya. Tetapi
berbicara tentang khasiat lidah buaya, semua orang pasti tahu. Tanaman lidah buaya
berasal dari kepulauan Canary di sebelah barat Afrika, masuk ke Indonesia sekitar abad
ke-17.
Saat ini, lidah buaya dikenal hampir di seluruh Indonesia dan umumnya ditanam sebagai
tanaman hias di dalam pot atau pekarangan. Selain untuk tanaman hias, lidah buaya
dimanfaatkan sebagai tanaman obat, khususnya untuk bahan kosmetika penyubur rambut.
Perkembangan terakhir yang semakin memacu peningkatan kebutuhan dan permintaan
lidah buaya adalah penggunaannya untuk makanan dan minuman berkhasiat obat serta
bahan baku kosmetika.
Sebagai tanaman obat, lidah buaya telah dimanfaatkan dalam bidang kedokteran di 23
negara dan telah tercantum dalam daftar tanaman obat prioritas WHO. Sedangkan produk
makanan sejenis jeli, jus lidah buaya sebagai minuman diet kini sudah sangat dikenal di
Amerika. Produk lidah buaya dari "Royal Body Care" diketahui mengandung active
compound Aloe vera yang digunakan oleh Food and Drug Administration di Amerika
untuk merawat pasien penderita kanker.
Ahli patologi dan para pakar dari Dallas Forth Worth Medical Center menyimpulkan
bahwa peman-faatan lidah buaya sebagai suplemen akan menjadi langkah maju dan
sangat penting dalam pengobatan berbagai penyakit. Oleh karena itu, lidah buaya disebut
sebagai "tanaman ajaib" (miracle plant).
Ukuran tanaman lidah buaya beragam, nyaris tidak berbatang karena sebagian tertutup
dengan ta-nah dan dipenuhi daun-daun yang tersusun rapat. Namun karena daun sering
dipetik, muncul batang hingga mencapai ketinggian 30 cm dan diameter 5 cm.
Tanaman lidah buaya termasuk keluarga Liliaceae yang memiliki sekitar 200 spesies.
Dikenal ada tiga spesies lidah buaya yang biasa dibudidayakan yakni Aloe sorcortin yang
berasal dari Zanzibar (Zanzivar aloe), Aloe berbadansis Miller dan Aloe vulgaris. Pada
umumnya yang banyak ditanam di Indonesia adalah jenis "berbadansis" yang memiliki
sinonim Aloe vera Linn.
Lidah buaya dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian 0 - 1.500 m di atas permukaan
laut, suhu 16-33 derjat C, dan curah hujan tahunan 1.000 - 3.000 mm/tahun. Jenis tanah
yang sesuai adalah Podsolik, Latosol, Andosol, dan Regosol yang berdrainase baik.
Penanaman lidah buaya dilakukan dengan membuat bedengan. Untuk menanam dua baris
setiap bedengan maka lebar bedengan 80 - 100 cm, tinggi 30-40 cm, dan jarak antar
bedengan 50-60 cm, sedang panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan
setempat.
Jarak tanam dapat bervariasi 100 cm x 75 cm, 100 cm x 80 cm atau 100 cm x 100 cm,
dengan sistem zig-zag atau empat persegi. Jarak tanam yang rapat tidak dianjurkan
karena daun antar tanaman akan bersinggungan. Untuk mendorong pertumbuhan dapat
diberikan pupuk kandang 40 t/ha atau 4 kg/tanaman dan dilanjutkan pemberian setiap 10
bulan.
Pemeliharaan tanaman meliputi pembersihan tumbuhan pengganggu secara rutin serta
memisahkan anakan yang tumbuh di sekitar tanaman induk. Dalam waktu 6 bulan,
tanaman induk dapat menghasilkan lebih dari 10 anakan. Pemisahan anakan dilakukan
setiap 3 bulan. Panen pertama dilakukan setelah tanaman berumur 10-12 bulan.
MANFAAT TANAMAN LIDAH BUAYA
Dalam buku Pharmacological Activities of Aloe vera Gel, Clinton H. Howard
menyatakan beberapa manfaat lidah buaya hasil dokumentasi ratusan tulisan ilmiah dari
berbagai penelitian, di antaranya untuk membersihkan darah secara alami, mengurangi
lama pendarahan, menurunkan panas (antipiretik), mengatasi peradangan (anti-inflamasi),
mengurangi gatal-gatal (antipuretik), membunuh bakteri penyebab infeksi, melebarkan
pembuluh darah kapiler, dan mempercepat penyembuhan luka.
Selain itu, lidah buaya dapat digunakan untuk meningkatkan libido, obat wasir dan asma,
menghilangkan batuk rejan, mengatasi susah buang air besar dan peradangan pada
saluran pencernaan, menghilangkan rasa sakit (analgesik), meluruhkan haid, serta
menghentikan muntah darah dan kejang pada anak-anak. Berita terakhir yang diperoleh
dari Beauty Network, internet menginformasikan khasiat lidah buaya sebagai bahan
pengobatan kanker, stres dan kecanduan (addiction), arthritis, hepatitis, feline leukaemia,
lupus, diabetes, dan skleloderma.
Secara eksternal, umumnya lidah buaya digunakan untuk perawatan kulit dan rambut
seperti melembabkan dan menghaluskan kulit, mencegah timbulnya jerawat, mengatasi
luka bakar dan gigitan serangga, melindungi kulit dari iritasi akibat jamur, mengatasi
kanker kulit serta mencegah kerontokan rambut. Sebagai kosmetika, bahan dasar yang
dikan-dung dalam lendir/gel lidah buaya adalah Zn, K, Fe, vitamin A, asam folat, dan
kolin yang terbukti sangat bermanfaat untuk merawat kecantikan.
Tanaman lidah buaya memiliki berbagai kegunaan diantaranya :
 Makanan dan minuman, dapat dimakan langsung atau diolah menjadi nata
de aloe, dawet, dodol, selai dan lain-lain.
 Pengobatan :
o Laksatif
o Penghilang sakit karena gigitan serangga
o Obat asma dan batuk
o Penyembuh luka
o Anti infeksi
o Obat rematik dan arthritis
o Hepatoprotektor
o Immunomodulator
 Kosmetika/Kecantikan :
o Pelembab alami
o Anti inflamasi
o Anti ageing
o Tabir surya alami
o Efek “soothing” dan “cooling”
o Shampoo
**Kesehatan, kecantikan, pengobatan dan perawatan
kulit**
PENYAKIT DALAM (Internal) PENYAKIT LUAR (External)
1. Insomnia (sulit tidur) 1. Burns (luka terbakar)
2. Infections (Infeksi) 2. Sunburn (sengatan matahari)
3. Indigestion (Pencernaan) 3. Psoriasis (penyakit kulit kronis)
4. Heartburn (Sakit Jantung ) 4. Eczema (eksim)
5. Constipation (Sembelit) 5. Insect Bites (sengatan setangga)
6. Haemorrhoid (Wasir) 6. Acne (Jerawat)
7. Ulcers (Bisul) 7. Scrapes (luka tergores)
8. Arthiris (Radang Sendi) 8. Abrasions (lika lecet)
9. Aging Process (proses penuaan) 9. Scalp Care (perawatan kulit kepala)
10. Penambahan Energi 10. Sore Muscles (otot Kaku)
11. Libido 11. Frostbite (Kedinginan)
12. Stabilisasi Gula Darah 12. Bruises (luka memar)
13. Penurunan Tekanan Darah Tinggi 13. Sprains (keseleo)
14. Pereda Kesakitan 14. Arthritis (radang sendi)
15. Psoriasis (semacam penyakit kulit
kronis)
16. Borok
17. Sakit Perut
18. Varicose Veins (Pembuluh Darah
Mekar)

KANDUNGAN LIDAH BUAYA (Aloe Vera)


Lebih 100 senyawa dalam daun dan gel, tdd:
• Vitamin esensial & mineral
• Protein
• Banyak Enzymes
• Asam Amino
• Phytonutriens
• Vitamin B 12

MINUMAN PENYEGAR DARI LIDAH BUAYA (Aloe vera)

**Sebagai minuman pelega tenggorokan**


Bahan:
1. Daun Lidah Buaya (Aloe vera) yang baik dan sehat
2. Gula merah / Gula pasir
3. Santan Kelapa
4. Garam
Proses Pembuatan:
1. Ambil daun lidah buaya yang baik dan sehat
2. Dicuci bersih
3. Masukan gula yang sudah diiris tipis
4. Aduk sampai benar-benar larut
5. Tunggu sampai terbentuk larutan gula merah
6. Masukan santan kelapa
Penyajian:
1. Masukkan tiga sendok makan gel lidah buaya ke dalam gelas
2. Masukan santan sampai volume tiga perempat gelas
3. Tambahkan larutan gula merah / gula pasir dan minuman siap dinikmati

**OBAT SAKIT JANTUNG**


Bahan:
1. Daun lidah buaya (Aloe vera) yang baik dan sehat
2. Santan kelapa
3. Madu
Proses pembuatan:
1. Pilih beberapa daun lidah buaya yang baik dan sehat
2. Dicuci bersih
3. Dikupas kulit daunnya
4. Gel dipotong bentuk kubus atau balok sesuai selera
5. Masukkan ke dalam mangkok
6. Buat santan kelapa
Penyajian:
1. masukan tiga sendok makan gel lidah buaya ke dalam gelas
2. masukkan santan sampai volume tiga perempat gelas
3. tambahkan madu secukupnya, diminum 2-3 kali sehari

**RESEP OBAT PENYAKIT DALAM**


a. Kencing manis
→ Rebus potongan lidah buaya dengan tiga gelas air sampai menjadi satu setengah gelas
Diminum sehari 3 x setangah gelas sehabis makan
b. Batuk rejam

→ Daging lidah buaya 15-18 cm direbus dan ditambah gula merah


c. Syphilis

→ Dengan menggunakan daging lidah buaya dan bunganya direbus


d. Cacingan dan susah buang air kecil

→ Akarnya dikeringkan kemudian 15-30 gr direbus


e. Luka terpukul / luka dalam
→ Bunga yang dikeringkan kemudian 10-15 gr direbus dan diminum
→ atau ditim dengan arak putih untuk pemakaian luar
f. Kencing darah
→ Daging daun lidah buaya 15 gr diperas (dilumatkan kemudian disaring)
ditambah 30 gr gula dan air beras secukupnya
g. Wasir

→ Setengah batang daun dihilangkan durinya, dicuci bersih lalu diparut ditambah 0,2
cangkir air matang aduk sating dan diminum 3x sehari
h. Sembelit

→ Cincang daun lidah buaya seduh dengan setengah cangkir air panas
i. Penyubur rambut

→ Daun segar dibelah digosokkan ke kepala kemudian dibungkus dengan kain, keesokan
harinya rambut dicuci. Lakukan selama ± 1 bulan
j. Luka terbakar dan tersiram air panas

→ Daun dicuci bersih kemudian tempelkan gel ke bagian yang sakit


k. Bisul

→ Daun dilumatkan ditambah garam tempelkan pada bisul

Dawet Lidah Buaya


Bahan :
~ Lidah buaya + 10 buah (8 kg)
~ Jeruk nipis 5-6 buah
~ Santan dari 5½ butir kelapa
~ Daun pandan
~ Gula merah/sirup
~ Es batu
Cara Membuat :
• Lidah buaya dikupas dan dipotong berbentuk dadu.
• Kemudian rendam dengan air jeruk nipis selama 3 hari. Setiap hari, air jeruk
nipis diganti dan dicuci bersih.
• Panaskan santan, tambahkan daun pandan dan dinginkan.
• Gula merah dicampur dengan air, panaskan, kemudian saring dan dinginkan.
• Siapkan gelas/mangkok. Masukkan potongan dadu lidah buaya, es batu dan siram
dengan santan, tambahkan gula merah/sirup.
http://www.freewebs.com/rusi/lidahbuaya.htm

Anda mungkin juga menyukai