Oleh: Wasito Wahyu Basuki H 0908 056 Arsella Erstya Nugraheni H 0908 063 Hehmaning Prabasini H 0908 113 Lady Stephanie H 0908 115 Yehuda Angka C H 0908 149 Zus Richana H 0908 152 Herlina Dwi Kristiana H 0908 161
1URUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2011 SARI BUAH PEPAYA
A. Pendahuluan Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin. Sebagian besar produk pertanian, khususnya buah-buahan dan sayuran lebih banyak dikonsumsi dalam bentuk segar dari pada dalam bentuk olahan. Disamping mengandung bahan-bahan seperti protein, karbohidrat dan vitamin masih cukup tinggi, juga masih mempunyai cita rasa yang segar dan menarik. Kelebihan ini bisa kita peroleh dengan mengkonsumsi buah segar. Namun demikian kelebihan ini bisa menjadi kekurangan. Kadar air yang tinggi serta kandungan zat-zat gizi yang cukup bervariasi di dalam buah segar bisa mempermudah kerusakan buah. Akibatnya warna buah cepat sekali berubah oleh pengaruh Iisika misalnya sinar matahari dan pemotongan, serta pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah menjadi busuk. Oleh karena itu pengolahan buah untuk memperpanjang masa simpannya sangat penting. Buah dapat diolah menjadi berbagai bentuk minuman seperti anggur, sari buah dan sirup juga makanan lain seperti manisan, dodol, keripik, dan sale. Tingkat kerusakan produk pertanian khususnya buah dan sayuran diperkirakan sekitar 30 sampai dengan 40 , sedangkan 60 dikonsumsi dalam bentuk segar dan olahan (Anonim b , 2009). Sari buah adalah cairan yang dihasilkan dari pemerasan atau penghancuran buah segar yang telah masak. Pada prinsipnya dikenal 2 (dua) macam sari buah, yaitu : 1. Sari buah encer (dapat langsung diminum), yaitu cairan buah yang diperoleh dari pengepresan daging buah, dilanjutkan dengan penambahan air dan gula pasir. 2. Sari buah pekat / sirup, yaitu cairan yang dihasilkan dari pengepresan daging buah dan dilanjutkan dengan proses pemekatan, baik dengan cara pendidihan biasa maupun dengan cara lain seperti penguapan dengan hampa udara, dan lain-lain. Sirup ini tidak dapat langsung diminum, tetapi harus diencerkan dulu dengan air. Buah-buahan yang sering diolah menjadi sari buah atau sirup antara lain : pala, pisang, jambu biji, mangga, sirsak, wortel, tomat, kueni, markisa, nangka, jahe, asam, hampir semua jenis jeruk, dan lain-lain. Sari buah atau sirup buah dapat tahan selama 3 bulan. Dalam sari buah masih terdapat sejumlah besar gizi, misalnya vitamin, bahan mineral, gula, dan pektin dalam serat makanan. Selain itu, sari buah tidak mengandung selulosa, kemudian sejumlah vitamin yang mudah teroksidasi dalam buah-buahan telah rusak pada saat proses penghancuran, hilangnya gizi tertentu dalam buah-buahan (misalnya vitamin) akan mendatangkan dampak yang tidak menguntungkan bagi gizi keseluruhan, dengan ditambahnya sejumlah bahan tambahan dalam proses produksi sari buah pasti akan mempengaruhi kualitas gizi sari buah, dan terakhir, sterilisasi dengan cara pemanasan juga dapat merusak gizi buah-buahan. Jenis-jenis sari buah yang beredar di pasar meliputi : 1. Sari buah segar kemasan. Umumnya hanya boleh disimpan 7 hingga 10 hari karena tidak terdapat bahan tambahan dan pengawet. Produk ini jarang terdapat di pasar. 2. Sari buah murni. Kebanyakan adalah sari buah murni yang kental dan dilarutkan dengan air. Setelah melalui proses steril dengan cara pemanasan, akan hilang sebagian vitaminnya dan rasanya juga berubah sedikit. 3. Konsentrat sari buah. Sari buah semacam ini mengandung banyak zat gula dan bahan tambahan. Rasanya dapat diatur menurut selera peminumnya. 4. Minuman sari buah. Ada yang mengandung dan yang tidak mengandung gas, kadar sari buahnya juga berlainan (Sudarmantosastro, 2008). Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman herbal, yaitu tanaman dikotil dengan batang utama tunggal, dan berbunga. Sebagian besar kultivar memiliki bunga majemuk yang muncul di setiap sumbu daun. Buah mulai tumbuh setelah inisiasi bunga dan penuaan daun dimulai sebelum buah mencapai kematangan. Ketersediaan karbohidrat diangkut dari daun ke buah, sehingga menghasilkan buah pepaya yang manis. Cedera pada daun dapat terjadi karena serangga |misalnya, tungau (Hemitarsonemus latus Banks)|, penyakit seperti embun tepung (idium caricae F. Noack), virus, dan angin kencang. Hal ini dapat menyebabkan buah papaya kurang manis, sehingga tidak memenuhi standar komersial TSS 11,5 (Paull et al., 1997) Pepaya termasuk tanaman dari keluarga Caricaceae dan genus Carica. Genus Carica mempunyai sekitar 40 spesies, dan yang dapat dikonsumsi hanya tujuh spesies, di antaranya Carica papaya. Buah pepaya masak mengandung vitamin A (600 IU) sebanyak 70 mg/100 g buah. Biasanya buah pepaya dimakan sebagai buah segar atau sebagai buah campuran jus atau selai. Pepaya baik untuk dikonsumsi orang yang diet sebab kadar lemaknya sangat rendah (0,1), dengan kandungan karbohidrat 7-13 dan kalori 35-59 kkal/100 g (Tee et al. dalam Balai Penelitian Tanaman Buah, 2001). Buah pepaya selama ini dikonsumsi secara langsung, namun seiring dengan berkembangnya jaman, maka berkembang pula cara konsumsi buah yang populer di masyarakat, salah satunya adalah dengan mengambil sari buah tersebut dengan dipisahkan dari ampasnya, atau lebih dikenal dengan metode fuicer. Komposisi nutrisi dan vitamin buah dan daun pepaya selengkapnya disajikan pada tabel 1. Tabel 1. Komposisi Kandungan Pepaya per 100 gram Bahan Komposisi Kandungan (per 100 gr bahan) Buah Pepaya Daun Pepaya Protein Lemak Karbohidrat Kalsium FosIor Zat Besi VitaminA Vitamin B1 Vitamin C Air Kalori 0,50
12,20 23,00 12,00 1,70 365,00 0,04 78,00 86,70 46,00 gr - gr gr gr gr SI mg mg gr kal 8,00 2,00 11,20 353,00 63,00 0,80 18.250,00 0,15 140,00 75,40 790,00 gr gr gr gr gr gr SI mg mg gr kal Sumber: Agribisnis Budidaya Pepaya Dan Papain http://cianjurkab.go.id/content/static/pdI/pepaya.pdI
Sumber : www.wikipedia.com Berikut beberapa manIaat buah pepaya untuk kesehatan tubuh kita : 1. Buah pepaya mengandung berbagai jenis enzim, vitamin dan mineral. Malah kandungan vitamin A-nya lebih banyak daripada wortel, dan vitamin C-nya lebih tinggi daripada jeruk. Kaya pula dengan vitamin B kompleks dan vitamin E. 2. Buah pepaya mengandung enzim Papain. Enzim ini sangat aktiI dan memiliki kemampuan mempercepat proses pencernaan protein. Mencerna protein merupakan problem utama yang umumnya dihadapi banyak orang dalam pola makan sehari-hari. Tubuh mempunyai keterbatasan dalam mencerna protein yang disebabkan kurangnya pengeluaran asam hidroklorat di lambung. 3. Kadar protein dalam buah pepaya tidak terlalu tinggi, hanya 4-6 gram per kilogram berat buah. Tapi jumlah yang sedikit ini hampir seluruhnya dapat dicerna dan diserap tubuh. Ini disebabkan enzim papain dalam buah pepaya mampu mencerna zat sebanyak 35 kali lebih besar dari ukurannya sendiri. Daya cerna terhadap protein ini mengingatkan kita untuk lebih cermat memilih makanan, bahwa makanan yang mengandung protein tinggi belum tentu bisa bermanIaat bagi tubuh. Yang penting adalah mudah atau tidaknya protein itu diserap oleh tubuh kita. 4. Enzim papain bisa memecah protein menjadi Arginin. Senyawa Arginin merupakan salah satu asam amino esensial yang dalam kondisi normal tidak bisa diproduksi tubuh dan biasa diperoleh melalui makanan seperti telur dan ragi. 5. Papain berIungsi membantu pengaturan asam amino dan membantu mengeluarkan racun tubuh. Dengan cara ini sistem kekebalan tubuh dapat ditingkatkan. 6. Pepaya juga dapat mempercepat pencernaan karbohidrat dan lemak. Enzim Papain mampu memecah serat - serat daging, sehingga daging lebih mudah dicerna. Tidak heran bila pepaya sering dijadikan bahan pengempuk daging, terutama untuk pembuatan sate atau masakan semur. 7. Pepaya memiliki siIat antiseptik dan membantu mencegah perkembangbiakan bakteri yang merugikan di dalam usus. Pepaya membantu menormalkan pH usus sehingga keadaan Ilora usus pun menjadi normal. 8. Papain terbentuk di seluruh bagian buah, baik kulit, daging buah, maupun bijinya. Jadi sebaiknya pepaya dimanIaatkan secara seutuhnya. Malah bagi mereka yang mengalami masalah pencernaan, disarankan untuk mengonsumsi buah pepaya beserta bijinya. 9. Buah yang masih mengkal atau separuh matang memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dari buah matang. Namun wanita yang ingin memiliki anak atau sedang hamil dilarang mengonsumsinya, karena buah mentah dan mengkal mempunyai eIek menggugurkan kandungan. Karena eIek yang satu ini, di berbagai negara, seperti Papua Nugini dan Peru, pepaya digunakan sebagai alat kontrasepsi. Saran untuk wanita hamil, bila ingin mendapatkan khasiat pepaya, makanlah buah yang sudah matang saja (Anonim a , 2011). B. Isi 1. Pengertian sari buah Sari buah merupakan cairan jernih atau agak jernih, tidak diIermentasi, diperoleh dari pengepresan buah-buahan yang telah matang dan masih segar. Pembuatan sari buah terutama ditujukan untuk meningkatkan ketahanan simpan serta daya guna buah-buahan. Pada dasarnya sari buah dibuat dengan cara penghancuran daging buah dan kemudian ditekan. Gula ditambahkan untuk mendapatkan rasa manis. Untuk memperpanjang daya simpan, ditambahkan bahan pengawet. Selanjutnya cairan disaring, dibotolkan, kemudian di pasteurisasi agar tahan lama. Pemurnian sari buah bertujuan untuk menghilangkan sisa serat-serat dari buah dengan cara penyaringan, pengendapan atau sentriIugasi dengan kecepatan tinggi yang dapat memisahkan sari buah dari serat-serat berdasarkan perbedaan kerapatannya. Sari buah yang tidak dimurnikan akan berakibat terjadinya pengendapan di dasar botol. Hal tersebut tidak diinginkan karena akan menurunkan penerimaan konsumen (Anonim b , 2009). Pada jaringan yang masih relatiI muda dan segar, pada buah mentah, senyawa pektin tersebut tidak larut dalam air atau cairan jaringan sehingga Iungsi sebagai perekat sangat kuat. Pada buah yang matang (ripening), senyawa pektin mulai larut sehingga daya perekatan antar sel lemah dan tekstur melunak. Pektin juga dikenal karena kemampuannya membentuk gel. 2. Sari Buah Pepaya Proses pembuatan sari buah pepaya diawali dengan memilih buah yang matang, segar dan tidak cacat. Dikupas kulitnya dan dihilangkan bijinya sampai bersih. Buah pepaya dipotong-potong menjadi bagian yang lebih kecil dan dihancurkan dengan blender sampai lumat. Ditambah Na- Benzoat 1000 ppm (1g/ltr), Asam sitrat 0,1, CMC 0,2 (2g/ltr), gula pasir 13 (130g/ltr). Disaring menggunakan kain saring dan dimasukkan dalam botol tertutup rapat. Dimasukkan dalam air mendidih selama 30 menit dan dinginkan dengan air yang mengalir. Penambahan Na-benzoat berIungsi untuk untuk menghambat khamir dan bakteri dan kurang eIektiI menghambat kapang. Menurut Dirjen POM (Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomer 235/Men.Kes/Per/VI/79) Natrium benzoat dapat digunakan sebagai bahan pengawet dalam sari buah dengan batas maksimum penggunaan 1000 mg/kg (Anonim c , 2011). Pembuatan sari buah pepaya:
(Margono dkk., 2000) Biji Pepaya Ditambah Na-Benzoat 1000 ppm (1g/ltr), Asam sitrat 0,1, CMC 0,2 (2g/ltr), gula pasir 13 (130g/ltr) Dihancurkan Disaring Diangkat Dimasukkan dalam botol dan ditutup rapat Botol direbus dalam air mendidih (30 menit)
Sari buah pepaya
Sari Buah Pepaya Segar Dipotong-potong Kupas dan Buang Bijinya . Penutup Kesimpulan yang diperoleh dari paper 'Sari Buah Pepaya adalah sebagai berikut : 1. Pepaya (Carica papaya L.), atau betik adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. 2. Sari buah merupakan cairan jernih atau agak jernih, tidak diIermentasi, diperoleh dari pengepresan buah-buahan yang telah matang dan masih segar. 3. Proses pembuatan sari buah pepaya antara lain a. Buah segar dikupas dan bijinya dihilangkan b. Penghancuran. c. Penambahan Na-benzoat 1000 ppm, As. Sitrat 0,1 , CMC 0,2 dan gula pasir 13 d. Penyaringan e. Pengemasan dalam botol I. Perebusan dan pendinginan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim a . 2011. !epaya. http://id.wikipedia.org/wiki/Pepaya. Diakses pada tanggal 24 september 2011. Anonim b . 2009. !embuatan Minuman Sari Buah. http://topagriculture.blogspot.com. Diakses pada tanggal 24 september 2011. Anonim c . 2011. Natrium benzoat. http://sudarmantosastro.wordpress.com/2008/03/30/sari-buah-jernih-clear- Iruit-juice/. Diakses pada tanggal 21 September 2011. Balai Penelitian Tanaman Buah. 2001. Laporan Hasil !enelitian. Balai Penelitian Tanaman Buah, Solok. Margono, Tri, Detty Suryati, Sri Hartinah. Buku !anduan Teknologi !angan. PDII-LIPI. Jakarta. Sudarmantosastro. 2008. Sari Buah Jernih Clear Fruit Juice. http://sudarmantosastro.wordpress.com. Diakses pada tanggal 24 september 2011. Pratimasari, Diah. Ufi Aktivitas !enangkap Radikal Buah Carica !apaya L. Dengan Metode Dpph Dan !enetapan Kadar Fenolik Serta Flavonoid Totalnya. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.