CAFé
Coorporate Anti-Disaster Fellowship
Sekolah Kajian Pertahanan dan Strategi
Universitas Pertahanan Indonesia
PROFIL MAHASISWA
PENDAHULUAN
Seiring perkembangan zaman, permasalahan pertahanan negara tidak lagi hanya
menjadi domain militer saja. Penanganan ancaman terhadap keutuhan bangsa
memerlukan kerjasama yang sinergis antara unsur pengambil keputusan dari kalangan sipil
dengan pemegang komando di kalangan militer. Hal inilah yang menjadi ide awal
berdirinya Universitas Pertahanan Indonesia (UNHAN) yang ditetapkan melalui Surat
Mendiknas Nomor 29/MPN/OT/2009 tanggal 6 Maret 2009 dan diresmikan oleh Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 11 maret 2009 di Istana Negara. UNHAN menjadi
perguruan tinggi negeri yang mengkhususkan diri pada studi pertahanan setingkat S2.
Keunikan dari UNHAN adalah memberi kesempatan bagi para calon perwira TNI dan sipil
saling berinteraksi untuk belajar dan memperdalam Ilmu Pertahanan dari sudut pandang
militer, politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Setelah berjalan satu tahun, UNHAN membuka dua program studi baru, yaitu
Manajemen Bencana dan Pertahanan Ekonomi. Dua program studi tersebut melengkapi dua
program studi yang telah lebih dulu berjalan sebelumnya, yaitu Strategi Perang dan
Manajemen Pertahanan. Melalui serangkaian proses seleksi pada bulan September hingga
Oktober 2010, terjaring 34 calon mahasiswa pasca sarjana Sekolah Kajian Pertahanan dan
Strategis (SKPS, fakultas yang menaungi Manajemen Bencana dan Pertahanan Ekonomi).
Meskipun dibebaskan dari biaya kuliah, namun ada kendala finansial yang dihadapi
sebagian mahasiswa, terutama dari kalangan sipil Non-PNS. Padatnya jadwal perkuliahan
yang berlangsung Senin-Jumat, dari pukul 09.00-16.00 mengharuskan beberapa mahasiswa
mengundurkan diri dari pekerjaannya masing-masing (bagi pekerjaan yang belum tetap)
sehingga tidak ada sumber penghasilan sepanjang mereka menjalani kuliah. Kondisi ini
menjadi masalah tersendiri, karena meskipun proses belajar tidak membutuhkan biaya,
namun untuk biaya hidup (makan, tempat tinggal, transportasi) dan fasilitas pendukung
belajar di luar kelas, mereka tetap harus mengusahakannya sendiri. Proposal ini bertujuan
mencari solusi untuk permasalahan tersebut.
NAMA PROGRAM
COORPORATE ANTI-DISASTER FELLOWSHIP (CAFé)
DESKRIPSI PROGRAM
Coorporate Anti-Disaster Fellowship (CAFé) merupakan usaha swadaya dari seorang
mahasiswa S2 program studi Manajemen Bencana, Universitas Pertahanan Indonesia untuk
mencari dukungan finansial dalam menyelesaikan studi pascasarjana. Usaha tersebut
diwujudkan dengan merangkul berbagai elemen masyarakat baik perseorangan,
perusahaan swasta, BUMN, dan Instansi Pemerintah. CAFé diharapkan menjadi kerjasama
mutual antara mahasiswa dengan kalangan pelaku usaha/corporate dalam program
sponsorship. Mahasiswa diharapkan terbantu untuk menyelesaikan studinya dengan
optimal.
TUJUAN PROGRAM
1. Merangkul berbagai kalangan untuk peduli terhadap pengembangan riset
bidang pengurangan resiko bencana di Indonesia.
2. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan Mahasiswa S2 UNHAN agar dapat
menyelesaikan pendidikannya dengan optimal.
3. Memacu mahasiswa S2 UNHAN dengan latar belakang ITB untuk produktif
dalam menghasilkan karya literatur ilmiah yang berkualitas dan
mempublikasikannya melalui situs Coorporate Anti-Disaster Fellowship (CAFé)
(http://cafe.ardee.web.id) atau media massa.
Mahasiswa Sponsor/donatur
• Biaya hidup • Akses terhadap makalah dan tesis
• Bantuan fasilitas studi (laptop dan mahasiswa
internet) • Program imbal-balik**
• Bantuan biaya riset • Pelaporan pemanfaatan anggaran
• Publikasi profil donatur di website
* Bentuk kompensasi dengan donatur dapat disesuaikan dengan kesepakatan antara mahasiswa dan
donatur/sponsor.
** Program imbal-balik dibahas lebih lanjut di Skema Kontrak Kerjasama
•Internet (2) Rp. 10.000 per hari (25 hari) Rp. 250.000,00
Total Kebutuhan Pendukung Rp. 500.000,00
Total biaya keseluruhan Rp. 1.975.000,00
Keterangan:
(1) Bantuan Fasilitas Belajar direncanakan berupa Laptop dengan spesifikasi yang mencukupi
kebutuhan akademik seperti pembuatan makalah, pencarian literatur di internet dan
membuat presentasi kuliah. Fasilitas ini dimasukkan, melihat kenyataan bahwa tidak
semua mahasiswa UNHAN berasal dari Jakarta dan memiliki fasilitas komputer
(PC/Laptop). Berdasarkan perhitungan, Rp. 250.000,00/bulan x 18 bulan = Rp. 4,5 juta,
sesuai dengan rata-rata harga laptop dengan spesifikasi standar saat ini.
(2) Biaya Internet sebesar Rp. 250.000,00/bulan diasumsikan untuk pengadaan Modem biaya
langganan Internet Broadband. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kemudahan bagi
mahasiswa untuk dapat mengakses literatur dari internet dari kelas dan kost-kostan
masing-masing.
Kelebihan:
- Manfaat jangka panjang, naskah dapat terus direvisi dan dicetak ulang.
- Pengerjaan direncanakan 4 bulan, sisa waktu studi setelahnya dapat dioptimalkan
sepenuhnya.
Kekurangan:
- Dalam 4 bulan pengerjaan, fokus mahasiswa akan terpecah, sehingga butuh konsentrasi dan
kerja ekstra keras.
Kelebihan:
- Waktu studi mahasiswa tidak terganggu.
- Perusahaan dapat menyerap manfaat dari ilmu, keterampilan dan pengalaman mahasiswa
secara optimal dalam pengembangan program CSR-nya.
Kekurangan:
- Butuh komitmen yang kuat dari mahasiswa untuk menyelesaikan kontrak dengan performa
kerja yang optimal.
Kelebihan:
- Tesis mahasiswa dapat berjalan sinergis dengan kebutuhan program CSR perusahaan.
- Manfaat dari tesis dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat melalui program CSR
perusahaan.
Kekurangan:
- Waktu riset terbatas antara 4-6 bulan (dari proposal diajukan hingga sidang akhir) sehingga
tema yang diangkat terbatas, karena harus realistis untuk diselesaikan dalam jangka waktu
tersebut.
PENUTUP
Hadirnya program studi Manajemen Bencana UNHAN merupakan concern pemerintah
usaha mengurangi dampak negatif bencana di Indonesia yang tentunya butuh untuk
mendapat dukungan dari semua pihak. Komitmen kami, mahasiswa S2 Disaster
Management untuk dapat menyelesaikan studi di UNHAN dengan segala keterbatasan yang
ada, semoga menjadi bagian dari kontribusi kami bagi bangsa ini. Dengan dukungan para
calon donatur, semoga cita-cita tersebut dapat kami wujudkan.