Definisi thalesemia
grup dari anemia hemolitik yang familiar,kronis terdapat di sekitar laut tengah
Epidemiologi
Indonesia.
Thalassemia ternyata tidak saja terdapat di sekitar Laut Tengah, tetapi juga di
Asia Tenggara yang sering disebut sebagai sabuk thalassemia (WHO, 1983)
Etiologi
Talasemia diakibatkan adanya variasi atau hilangnya gen ditubuh yang membuat
hemoglobin. Hemoglobin adalah protein sel darah merah (SDM) yang membawa
oksigen. Orang dengan talasemia memiliki hemoglobin yang kurang dan SDM yang
lebih sedikit dari orang normal.yang akan menghasilkan suatu keadaan anemia ringan
sampai berat.
1
Kromosom 16 mengandungi gene rantai
Gene rantai globin gamma, delta dan beta terdapat pada kromosom
11, dan semua rantai globin saling berkaitan
Setiap gene berpotensi untuk diwarisi, dan jika berlaku mutasi akan
memberi kesan kepada kadar produksi rantai globin
2
Abnormal gene menyebabkan tiada produksi dari rantai beta. Individu
yang homozygos akan memproduksi hanya HbA2, HbF, dan unstable
alpha tetramer.
+
thalassemia o Rantai alfa yang berlebihan
akan mengendap dalam
Abnormal gene ini akan memproduksi eritroblas dan sel darah merah
sedikit, tetapi tetap subnormal rantai beta matang,nantinya akan
globin. Individu yang homozygos untuk mengganggu eritropoesis secara
gene ini akan memproduksi subnormal serius dan menyebabkan
hemolisis.
kuantiti HbA.
o Semakin banyak rantai alfa yang
berlebihan, semakin parah
1. thalassemia minor
anemia.
o Produksi dari rantai gamma
Individu yang genes beta
membantu membersihkan rantai
thalesemia heterozygos adalah
alfa yang berlebihan dan
silent carrier atau memiliki
memperbaiki keadaan.
manifestasi klinis yang minimal :
borderline anemia (Hct ~ 35
cL/L)
mikrositosis (MCV ~ 60 fL)
rbc count meningkat (~ 6 x 106/µL).
jumlah Hb A2 meningkat
2. thalassemia major
3. thalassemia intermedia.
3
c) Alpha thalassemia
4
Ada banyak kombinasi genetik yang mungkin menyebabkan berbagai variasi dari
talasemia. Talasemia adalah penyakit herediter yang diturunkan dari orang tua kepada
anaknya. Penderita dengan keadaan talasemia sedang sampai berat menerima variasi
gen ini dari kedua orang tuannya. Seseorang yang mewarisi gen talasemia dari salah
satu orangtua dan gen normal dari orangtua yang lain adalah seorang pembawa
(carriers).
Thalasemia digolongkan bedasarkan rantai asam amino yang terkena dan penyakit
thalassemia meliputi suatu keadaan penyakit dari gejala klinis yang paling ringan
(bentuk heterozigot) yang disebut thalassemia minor atau thalassemia trait (carrier =
pengemban sifat) hingga yang paling berat (bentuk homozigot) yang disebut
thalassemia mayor.
5
Bentuk heterozigot diturunkan oleh salah satu orang tuanya yang mengidap
2 jenis yang utama adalah Alfa-thalassemia (melibatkan rantai alfa) dan Beta-
Faktor resiko
o Thalassemia Beta mengenai orang asli dari Mediterania atau ancestry (Yunani,
Italia, Ketimuran Pertengahan) dan orang dari Asia dan Afrika Pendaratan.
Frekuensi pembawa atau carrier penyakit ini (punya gen rusak tapi tidak sakit) di
masyarakat indonesia cukup tinggi yaitu sekitar 5 %. Penderita thallasemia akan lahir
dari suami istri yang dua duanya carrier thallasemia sangat dianjurkan untuk tidak
mempunyai anak
6
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Keterangan
Pucat - Dilihat paling baik pada telapak tangan atau kaki, kuku, mukosa mulut
dan konjungtiva. Hyperaktivitas
- Disebabkan oleh kekurangan hemoglobin sum-sum
Fasies tulang.
-hiperplasia maksila, nasal bridge mendatar, frontal menonjol.Akan berlaku
mongoloid penipisan dari lapisan kortikal dan pelebaran ruang diploid.
Kelainan -akibat hemosiderosis dan kelebihan melanin menyebabkan pigmentasi
warna kulit kulit berwarna abu-abu.
VER<82fl mikrositik
VER >92fl makrositik
8
(mikrositosis)
Retikulosit 0,5-2% dari SDM(sel -Pada talasemia retikulosit meninggi
darah merah) (anak) -Peningkatan retikulosit yang disertai dgn
0,5-3,5% SDM (bayi) kadar Hb yang rendah menunjukkan bahwa
2,5-6,5%SDM (bayi respon tubuh terhadap anemia tidak adekuat
baru lahir)
Besi serum 60-70 Ug/dl atau -Meningkat pada talasemia
10-30Umol/L
Feritin 40-130 Ug/L (laki2) -The serum ferritin level, which is frequently
14-150 Ug/L used to monitor the status of iron overload, is
(perempuan) also elevated in thalassemia. However, an
assessment using serum ferritin levels may
underestimate the iron concentration in the
liver of a transfusion-independent patient
with thalassemia. Hemolisis
Bilirubin 0,1-1,0 mg/dl atau - Meningkat pada talasemia SDM dan
indirek 1,7-17,1 umol/L. transfusi darah
SADT
Menunjukkan gambaran hipokrom mikrositik, hypochromic macrocytes that represent
the polychromatophilic cells, sel target (kerana penurunan Hb), basophilic stippling,
and leukosit yang immature.
9
Peripheral blood film in thalassemia minor.
Supra vital stain in hemoglobin H disease that reveals Heinz bodies (golf ball
appearance)
Pemeriksaan tambahan
X-Ray
-Tulang: osteoporosis, tampak struktur mozaik
Keterangan: Gambaran hiperaktivitas sistem eritropoiesis dan granula Fe
meninggi
10
Pemeriksaan khusus
Elektroforesis Hb
-Terdapat peningkatan HbF dalam SDM pada Beta talasemia
-Hb Bart in newborns with thalassemia trait
-In -0 thalassemia, no Hb A is usually present; only Hb A2 and Hb F are
found.
1. α-Thalassemia trait
-anemia ringan
-Ht 28-40%
-MCV 60-75fl
-RBC normal atau meningkat
-SADTmikrositik hipokrom, target sel
-Retikulosit dan iron serum dalam batas normal
-Elektroforesis Hb: tdk ada peningkatan Hb A2 atau HbF dan tdk ada Hb H
*Dx α-Thalassemia trait selalunya dengan penyingkiran jenis2 talasemia lain
2. Hemoglobin H disease
- > jelas tanda2 anemia hemolitik
- Ht 22-32%
- MCV 60-70fl
- SADT : mikrositik hipokrom, target sel, poikilositosis
- Retikulosit meningkat
- Elektroforesis Hb tampak ada Hb H (fast migrating Hb) 10-40% dari Hb
- Supra vital stain in hemoglobin H disease that reveals
Heinz bodies (golf ball appearance Eritropoiesis yang tidak efektif:
4. β- Thalasemia major
- anemia berat
- Ht <10%
- SADT : lebih berat poikilositosis, mikrositik hipokrom, target sel,
basophilic stippling,
- Elektroforesis Hb: Hb F (major), Hb A2
Patofisiologi
Hemoglobin adalah molekul protein dalam sel darah merah yang membawa
oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh dan karbon dioksida dari jaringan ke paru-
paru. Hemoglobin terdiri dari empat molekul protein (globulin rantai) yang terhubung
globulin dan 2 rantai beta-globulin. Pada janin dan bayi, hanya ada beberapa rantai
beta dan molekul hemoglobin, yaitu HbF terdiri dari 2 rantai alfa dan 2 rantai gamma.
Saat bayi tumbuh, rantai gamma secara bertahap diganti dengan rantai beta. Terdapat
juga HbA2 yang terdiri daripada 2 rantai alfa dan 2 rantai delta. Setiap rantai globulin
berisi struktur pusat penting yang disebut molekul heme. Tertanam dalam molekul
heme adalah besi yang mengangkut oksigen dan karbon dioksida dalam darah kami.
12
Besi yang terkandung dalam hemoglobin juga bertanggung jawab untuk warna merah
darah.
sel darah merah. struktur hemoglobin abnormal bisa mengganggu bentuk sel darah
Sintesis Heme
Memerlukan B6 (piridoksin)
untuk aktivasi
ALA
ALA dehidratase
(dihambat oleh Pb)
Porphobilinogen
Uroporphyrinogen I synthase
Hydroxymethylbilane
Uroporphyrinogen III
cosynthase
Uroporphyrinogen III
Uropophyrinogen decarboxylase
Coproporphyrinogen III
Coproporphyrinogen oxydase
Protoporphyrinogen III
Protoporphyrinogen oxydase
Protoporphyrin III
Aporepressor
ferrochelatase 2+
Fe
(represi-derepresi ALA synthase )
HEME
sudah cukup
13
kebutuhan meningkat
Katabolisme Haemogblobin
pecah atau akibat dari pelbagai proses patologis yang lain (anemia hemolitik). Proses
ini akan menghasilkan globin yang akan dipecah menjadi asam amino yang akan di
guna pakai lagi dan ferum serta bilirubin. Pemecahan ini terjadi di
reticuloendosplamic sistem (RES) yaitu hati, lien dan sum-sum tulang. Di tingkat sel
katabolisme ini terjadi dalam mikrosom melalui kompleks enzim yang disebut sistem
(heme oxygenase)
heme --------------> biliverdin + Fe3+
/ \
H+ + NADPH NADP+
O2 CO
14
Metabolisme bilirubin di hati
UPTAKE di sel parekim hati - Bilirubin indirek sukar larut dalam air
phenobarbital
mengalami konjugasi
Metabolisme Ferum
16
HCl
ferrooksidase
feroksidase
Sum-sum
Sintesis Hb dalam pembentukan sel darah merah
Tulang
Besi terdapat didalam makanan, dan berbentuk ferri (Fe3+) organik. Ferri
organic melewati saluran pencernaan dan didalam lambung ferri organik akan
menjadi ferri bebas dikatalisator oleh asam lambung. Ferri bebas akan direduksi oleh
reduktor iaitu vitamin C menjadi ferro bebas yang mudah larut dan mudah diabsorpsi
oleh sel mukosa usus. Di dalam sel mukosa usus ferro bebas dioksidasi oleh ferro
oksidase menjadi ferri dan ferri ini akan diikat oleh protein pengangkut (apoferritin)
dan terjadi penimbunan ferritin didalam sel mukosa usus. Ferritin adalah penimbunan
(storage) yang normal. Ferritin merupakan zat yang larut dan bisa langsung di pakai
17
Dari dalam sel mukosa usus, ferritin akan direduksi oleh ferritin reduktase dan
bertukar menjadi ferro dan berada di dalam plasma. Ferro di plasma akan dioksidasi
sekali lagi oleh ferro oksidase menjadi ferri dan akan berikatan dengan transferin.
Ferri akan di ikat oleh transferin untuk di transport ke jaringan, organ dan
sum-sum tulang untuk pembentukan sel darah merah yang baru. Satu molekul
ferum dan secara idealnya berikatan dengan ferum 25-35%. Penimbunan ferritin yang
abnormal akan di tukar menjadi hemosiderin yang mengandung ferri oksida (karat).
Jumlah hemosiderin dalam jaringan yang rendah itu belum memudaratkan, namun
apabila jumlah hemosiderin bertmbah, maka ia akan menumpuk pada sel di jantung,
hati,paru-paru, pancreas dan system saraf pusat. Oleh itu, organ-organ tersebut tidak
dapt berfungsi secara total dan baik. Ferri perlu di ikat oleh transferin kerana ferri
sendiri berbahay dan bersifat destruktif dan menyebabkan kematian sel dan
menghancurkan DNA.
Pada orang normal, besi yang tidak absorpsi adalah 90% daripada asupan besi
yang kita makan akan di uptake oleh sel spesifik di saluran cerna yaitu enterosit. Dan
ferum akan di ekskresi sebagai feses. Kelebihan dan kekurangan besi akan
18
Kriteria diagnostik
Pada thalesemia, sukar dibedakan dengan anemia. Salah satu gejala pada thalesemia
adalah anemia. Anemia yang terjadi pada thalesemia adalah akibat hemolisis dari
eritrosit sehingga terjadi penurunan jumlah hemoglobin. Anemia yang diakibatkan
kerana defesiensi besi juga bermanifestasi pucat. Tapi kedua anemia bisa dibedakan
dengan dilakukan dengan dilakukan dengan pemeriksaan serum iron, TIBC, dan
elektroforesis hemoglobin.
Komplikasi
1. Dekompensasi jantung
19
Tranfusi darah merupakan pengobatan standard pada thalasemia. Kesannya, akan
terjadi penumpukan besi di dalam darah. Ini akan menyebabkan kerusakan pada organ
dan jaringan, terutama jantung dan hati. Iron overload akan menyebabkan kontraksi
jantung tidak bagus sehingga terjadinya gagal jantung dan arritmia.
2. Hemosiderosis
3. Hipersplenisme
Pada thalesemia terjadi lisis eritrosit yang lebih banyak, sehingga limpa terpaksa
bekerja lebih dari normal sehingga menyebabkan hipersplenisme. Apabila
pembesaran limpa menjadi lebih besar, perlu dilakukan splenektomi.
4. Infeksi
Pasien thalesemia rentan terhadap infeksi. Apabila dilakukan tarnfusi darah bisa
menyebabkan penularan infeksi dari blood borne contohnya seperti hepatitis. Selain
itu, pasca splenektomi bisa rentan infeksi kerana limpa merupakan salah satu organ
yang melawan infeksi.
Penatalaksanaan
1. Tranfusi darah
Transfusi darah adalah tatalaksana yang dilakukan pada pasien sekurang-kurangnya
sekali sebulan dilakukan. Sebelum dilakukan transfusi darah, perhatikan :
i. Pemeriksaan RBC phenotype. that routine transfusion of phenotype-matched
RBCs (matched only for ABO, D, C, E and K) can reduce the risk of new
antibody formation in sickle cell anemia patients. What is interesting is that a
large percentage of alloimmunizations are preventable by matching for such a
limited number of antigens.
ii. Pertimbangkan vaksinasi hepatitis B
iii. Mengukur level ferum dan folate dalam darah
20
Setelah memperoleh nilai, pemberian harus dibagi 2. Pemberian yang pertama lebih
sedikit berbanding yang kedua untuk memberi peluang jantung beradaptasi akibat
pertambahan volume (volume overload) dan mengelakkan berlakunya decompatio
kordis.
Transfusi darah dilakukan sehingga Hb pasien tidak lagi anemia /normal (Hb 11/12).
Boleh dipertimbangkan untuk memberikan acetaminophen sebelum dilakukan
transfusi untuk meminimasi fibrile dan reaksi alergik.
Komplikasi dari tranfusi darah ialah
Infeksi: 2 sebab berlaku infeksi antaranya.
I: Akibat kontaminasi darah donor yang diterima.Biasanya yang
menyebabkan infeksi hepatitis B malah infeksi HIV sekalipun.
Ii: Suppressed cell-mediated immunity akibat dari akselerasi pada proses
penuaan limposit T pada pasien thalassemia β menyebabkan cenderung
terkena infeksi.
Ferum /iron overload
Kegunaan: mencegah penumpukan ferum dengan melekat pada ferum dalam darah
dan membawa keluar bersama dari badan melalui ginjal.
Penumpukan ferum dalam badan berlaku adalah dari factor pathogenesis dan akibat
transfuse darah:
Transfusi darah:
Setiap satu init darah mentransfer 200-25omg ferum menyebabkan peningkatan ferum
dalam darah melebihi kapasiti transferin untuk menyatu bersama ferum. Keadaan ini
menyebabkan non-transferin –bound iron (NTBI) digenerasi dan merangsang
berlakunya kerusakan DNA dan seterusnya berlaku apaptosis.
3. Splenektomi
21
Pembesaran limpa dan hepar berlaku akibat pemusnahan (hemolisis) sel darah merah
yang berlebihan, extramedullary haemopoiesis dan kemudiaanya menyebabkan
kelebihan ferum (iron overload). Pembesaran limpa menyebabkan lebih banyak darah
diperlukan karena menyebabkan lebih banyak distruksi sel darah merah dan
menyebabkan pertambahan volume plasma juga.
Tindakan ini biasanya ditunda sehingga anak mencapai umur 6 tahun karena
mengelakkan resiko tinggi terkena infeksi pasca splenoktomi
Transplantasi stem sel hanya direkomendasikan kepada pasien tertentu sahaja dan
merupakan satu-satunya rawatan untuk thalassemia. Biasanya dilakukan sebelum
pasien berumur 16 tahun. Keberhasilan transplantasi sel induk bisa mencapai 80%.
Hasil yang kurang memuaskan dari transplantasi sel induk berhubung kait dengan
kehadiran hepatomegali dan fibrosis portal. Pasien harus mempunyai HLA ( human
leukocyte antigen) yang cocok dengan donor.
5. Konseling keluarga
Konseling keluarga diindikasikan kepada semua dengan penyakit genetic terutamanya
jika ada anggota keluarga mempunyai resiko berat .
Quick revision
22
Baca dengan gambar rajah yang senag difahami di sini:
http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMra050436
23