Anda di halaman 1dari 29

BAB II

LANDASANTEORI

l. Pengertian dan Arti Pentingnya Pemasaran

Di dalam perekonomian dewasa ini, serta sejalan

dengan perkembangan jaman, konsumen dengan bebas me-

milih barang untuk dibeli yang mana tingkat kebutuhan

dan keinginan para konsumentelah berubah dengan cepat


dan mereka lebih menjadi selekeif serta kritis untuk

memilih barang yang ditawarkan oleh produsen. Sedang

bagi produsen sendiri, dengan adanya persaingan yang

semakin Eajam rnaka semakin dirasakan akan pentingnya

pemasaran dalam usaha untuk memajukan dan memasarkan

hasil produksi suatu perusahaan, sehingga kebutuhan dan

k e i n g i n a n p a r a k o n s u m e nd a p a t E e r p e n u h i . D i s a m p i n g i t u
juga sicuasi sekarang ini sudah bergeser dari seller's

marke! (pasar di tangao penjual) ke buyer's market (pa-

sar di langan penbeli atau penbeli l e b i h m e n e n t u k a nd i

dalam pasar).

Untuk mengeEahui art.i dan maksudnya, banyak de-

finisi yang diberikan oleh para ahli ekonomi, akan Ee-

tapi umumnyamereka semua mempunyai pendapat atau mak-

sud yang sama. Hanya para ahli tersebut meninjau pe-

ngertian pemasaran dari sudut pandangan yang berbeda-

I4
1)

beda.

Salah satu definisi yang diberikan oleh William


J.Stanton dalam bukunya yang berjudul " F u n d a m e n t a l so f
Markecing" sebagai berikut :

"Marketing is a lota1 system of business activi-


ties designed to plan, price, promote and distribute
hrant satisfying goods and services to present and poten-

tial c u s t o m e r s ." I

Definisi ini m e m p u n y a i a r E i b a h w a p e m a s a r a na d a -

lah suatu sistem keseluruhan dari k e gi a t a n - k e g i a c a n


usaha yang dicujukan untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan,dan mendistribusikan barang dan
jasa yang dapat nenuaskan kebutuhan kepada pembeli yang

a d a m a u p u np e m b e l i y a n g p o t e n s i a l .

Sedangkan menurut Philip Kot,ler dalam bukunya


"Principles of Marketing" adalah sebagai berikut :

"Marketing is human activity directed at. satis-


f y i n g n e e d s a n d v / a n t . st h r o u g h e x c h a n g e p r o c e s s e s . " 2

Arti dari definisi tersebut, b a h w a p e m a s a r a na d a -

1.... " .
WIIIIAM J . St a n t o n , F u n d a m g n t a l s o f M a r k e t i n , Sixth
Edition, Mc. Graw HiII, Kogakusha, Tokyo, l9Bl , halaman
4.

'Philip
Kotler, Principles of PHI-
Inc, London, 1980, halarnan10.
t6
1ah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha untuk
m e m u a s k a nk e i n g i n a n dan kebutuhan melalui proses per-
!ukaran.

Dari ke dua def inis;i tersebut di atas, jelaslah

bahwa kegiatan pemasaran bukan semata-mata kegiat.an

untuk meojual barang dan jasa, tetapi pemasaranharus


juga berusaha mernperkirakankebutuhan dari calon kon-
sumen. Kemudian pemasar harus dapat menentukan barang

apa yang harus diproduksi, termasuk keputusan tentang


p e n g e m b a n g a np r o d u k , disain produk, menentukan harga
produk yang sesuai, menenlukan cara-cara promosi dan
penyaluran atau penjualan produk tersebut. Dan setiap

kegiatan tersebut harus dilakukan secara efisien se-


hingga menjadi ekonomis dan dapat d iper Eanggung-i
awab-
kan. Jadi k e g i a t a n p e m a s a r a n a d a l a h k e gi a t a n - k e g i a t a n

yang saling berhubungan sebagai suatu sistem. Serta

tidak dapat lepas begitu saja dari kegiatan lain.

2. Konsep Penasaraa dan Orientasi Konsumen

KegiaEan pemasaran akan lebih berhasil apabila

perusahaan mengutamakan pada usaha untuk memuaskan ke-

butuhan konsumen dengan cara menciptakan produk dan

memasarkan sesuai dengan apa yang hendak dikehendaki

konsumen. Usaha-usaha penasaran yang demikian ini di-


17
n a m a k a nK o n s e p P e m a s a r a n . S e b a g a i f a l s a f a h b i s n i s , kon-
sep pemasaran bertujuan memberikan kepuasanterhadap
k e i n g i n a n d a n k e b u t u h a n k o n s u r n e na t a u b e r o r i e n t a s i pada
k o n s u m e n( c o n s u m e r o r i e n t e d ) .

Konsep pemasaran menjelaskan, bahwa kegialan pe-

masaran suat.u perusahaan harus dirnulai dengan usaha


untuk rnengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan kon-
sumen. Kemudian perusahaan itu harus merumuskan dan
menyusunsuatu kombinasi dari kebijakan produk, harga,
promosi dan saluran distri-busi setepa!-tepaLnya, agar
kebutuhan para konsumennya dapat dipenuhi secara me-
muaskan.
MenuruE William J.Stanton yang dimaksud dengan
K o n s e p P e m a s a r a na d a l a h s e b a g a i b e r i k u t . :

"Market.ing Concept is a phylosophy of business


that states Lha! the custoner's wdnt satisfacti.cn is
lhe economic and scicial iustification for a firm's exis-
.'
tence . "'
Dari definisi d i a t a s m e n g a n d u n gp e n g e r t i a n b a h w a
konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan
syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup per-

'wil1i"* J.Stanlon, op.cit., halaman 10.


18
usahaan.
Konsep pemasaran sebagai cara baru di dalarn pe-
masaran, disusun dengan memperhatikan unsur-unsur po-

kok, yaitu sebagai berikut :


"1. orientasi pada konsumen.
2 , p e n y u s u n a nk e g i a t a n p e m a s a r a n s e c a r a i n t e g r a l .

3 , k e p u a s a n k o n s u m e n ". 4
Ad.1. Orientasi pada konsumen.
Pada dasarnya perusahaan dalam memperhatikankon-

sumennya narus :
- menentukan kebutuhan pokok pernbeli
dari yang

akan dilayani dan dipenuhi.


- memilih kelompok pembeli tert.entu yang akan di-
jadikan s a s a r a n d aI a r n p e n j u a l a n n y a .
- menenEukan produk dan program pemasarannya.

- mengadakan penelitian pada konsurnen, unEuk me-

ngukur, menilai dan menafsirkan keinginan, si-


kap serta tingkah laku konsumen.
- menentukan dan melaksanakan strategi yang pa-

ling baik, apakah menitikberatkan pada mut.u


yang ditingkatkan, harga yang rnurah atau nodel

.+-
'Basu
S r 4 r a s t . h aD H d a n T . H a n i H a n d o k o , Mana
---=i-- i emen
P e m a s a r a n . A n a l i s a P e r i l a k u K o n s u m e n . F a k u l t a s E K On O m I
Enfve r sfEa s G a j a h M a d a , L i b e r t y , Yogyakarta, 1982, ha-
laman 5.
yang menarik.

A d . 2 . P e n y u s u n a nk e g i a t a n p e m a s a r a ns e c a r a i n t e g r a l ,

Untuk dapat memberikan kepuasan kepada konsumen

secara opEimal, semua elemen-elemen pemasaran


yang ada harus dikoordinasikan dan diintegrasi-
kan. Dalam arti bahwa setiap orang dan setiap
bagian dalam perusahaan t.urut berkecimpung dalam

usaha yang dikoordinir untuk memberikan lcepuasan


konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat direa-

lisasi. Selain itu terdapat penyesuaian dan koor-


dinasi an!ara produk, hargal saluran distribusi
dan promosi unt.uk menciptakan pertukaran yang
kuat dengan langganan.

A d . 3 . K e p u a s a nk o n s u m e n .

Tujuan menggunakan konsep pemasaran adalah untuk

menperbaiki hubungan konsumen, karena hubungan


yang lebih baik sangat menguntungkanbagi per-
usahaan, dan dapat memberikan laba dalam jangka
panjang. Laba ini sendiri merupakan pencerminan
dari usaha-usaha perusahaan yang berhasil mem-
berikan kepuasan konsumen, Unt.uk memberikan ke-
puasan tersebut perusahaan dapat menyediakanatau

rnenjual barang dan jasa yang paling baik dengan


harga yang layak.
20

3 . Pengertian dan Penggolongan Produk

3.1. Pengertian Produk.

P a d a u m u m n y ao r a n g m e n g a r t i k a n s u a t u p r o -

duk sebagai kumpulan aEribut dan sifat kimia


yang secara fisik dapaf diraba dalam bentuk yang
nyata. Padahal pengerEian produk sebenarnya ti-

dak sesederhana itu, tetapi j u g a m e n c a k u ps i f a t -

sifat non fisik, seperEi harga, pelayanan selama


penjualan, merk, nama penjual. Dan kesemuanya
faktor semacanini dapat dipandang sebagai alat
p e m u a sk e b u t u h a n m a n u si a ,

Definisi rnengenai produk Eelah banyak


d i k e m u k a k a no l e h p a r a a h 1 i , d i m a n a d e f i n i s i satu
dengan lainnya berbeda walaupun obyeknya sama.

Penserr i en nY r o d u k menurut William J.


Srrn|-.ln rrri rrt

A product is a set of tangible and intanqi-


b l i a t t r i b u r e s i " c t u ai n g ' p - a - c G gi " ! , - - " o 1 3 i ,
p r i c e , m a n u f a c t u r e r 's p i e s r i g e , r e t a i l e r ' s
prestige, and manufacturer's and retailer's
services, which the buyer- may accept as
of f ering r4rantsaEisfacEion. )

'Williarn
J.Stanton, Op.ci.g., halaman 161.
2I
Maka dapat disirnpulkan, bahwa produk mem_
punyai sifat yang kompleks baik dapar diraba
ataupun tidak dapat diraba, yang mencakup
segala
aspek, meliputi unsur-unsur pembungkus, harga,
warna, prestise perusahaan, pengecer, dan pe_
layanan perusahaan dan pengecer yang keseluruh_

annya unLuk mernberikan kepuasan daripada keingin_

an ataupun kebutuhan pada pemakainya.

Sedangkan philip Kotler mengartikan pro_


d u k s e b a g ai b e r i k u t :
A product is anything that can be offered
to a narket for attention, acqgisition, use,
o r c o n _ s u r n p t i o nt h a t m i g h t s a t i s f y a w a n c o r
need. It includes physital objects, service_s.
persons, places , organization6, and ideas.6'

Dari definisi rersebut dapat diartikan,


bahwa Produk adalah apa saja yang dapat dita-

vrarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimi_


liki, digunakan aLau dikonsurnsikan sehingga dapat
nemuaskan keinginan atau kebutuhan. Termasulr
di dalamnya adalah obyek fisik, jasa, orang,
tempat, organisasi dan gagasan.

6rnit ip
Korler,
P I a r _ rinn g a n d - C o n t r o l ,
Eng1ewood elif-f sl-T-e!r J e r s e y , I 9 8 5 , h a l a m a n 4 6 3 .
22
Jadi produk itu tidak hanya berupa benda
yang mempunyai kegunaan fungsional,
melainkan
lebih dari iEu, produk nenpunyai arti tersen_
diri bagi para pemiliknya.

3.2. Penggolongan produk.

Barang yang dihasilkan oleh suaru per_


usahaan, bila dit.injau dari sudut pemakaiannya
oleh si pemakai, maka barang tersebut dapat di_

golongkan dalam 2 golongan, yait.u :

"1. Barang l(onsumsi.

2. Barang Industri.',7

Ad.l. Barang l(onsumsi.

Adalah barang-barang yang dibeli untuk


d i k o n s u m si k a n . p e m b e li a n n y a didasarkan
atas kebiasaan r n e m b ei l dari konsumen.
Jadi pembelinya adalah pembeli atau kon_

sumen akhir, bukan pernakai industri ka_


rena barang-barang tersebut tidak dipro_
ses lagi, melainkan dipakai sendiri. yang

7
D a s u S r ' r a t h a D H , A z a s _ : a z a , sM a r k e e i n g , Edisi ke
Dua, .
Akaderni r r e u a n g a n d a n B r s n l s (AKB), yogyakarta,
1979, halaman vb.
23
termasuk dal,am barang konsumsi adalah :

a. Barang Konvenien (Convenience Goods).

Adalah barang yang rnudah dipakai, mem-

beli.nya dapar di sembarang tempat dan

pada setiap waktu, dan biasanya me-

rupakan barang kebut.uhan sehari-hari.

Misalnya : rokok, sabun, gu1a, dan se-

baga inya .

b. Barang Shopping (Shopping Goods).

Adalah barang yang harus dibeli dengan

mencari dahulu dan di dalam rnembelinya

harus dipertimbangkan masak-masak,

misalnya dengan membandi ng-band ingkan

mutu, harga, kemasan, dan sebagainya.

Termasuk ke dalam golongan barang sho-

pping ini adalah ; tekst.i1, perabot.

rumah tangga, arloji, dan sebagainya.

c. Barang Spesial (Specialty Goods).

Adalah barang yang mempunyai ciri khas,

dan hanya dapat dibeli di cempat cer-

tentu saja. Dalam hal ini pembeli yang

ingin r n e m p e r o l e h n y a h a r u s m e n g el u a r k a n

pengorbanan istimewa. Misalnya : ba-

rans anf ik di t.okc seni t.erLentu


24
pakaian r^/anit.adi rumah mode tertentu,
dan sebagainya.

Ad.2. Barang Industri.

Adalah barang-barang yang dibeli untuk


diproses lagi atau untuk kepentingan da_
lam indust.ri. Jadi, pernbeli barang indus-
tri ini adalah perusahaan, lembaga, atau
organisasi, Lermasukorganisasi non 1aba.
Barang industri dapat dibedakan menjadi
5 golongan, yaitu sebagai berikut :
a. Bahan Baku.

Merupakan bahan pokok untuk membuac


barang 1ain, misalnya : kapas unt.uk
membuat benang, jerami untuk membuac
kertas, m i n y a k b u m i u n t u k m e m b u a tb e n -
St n , d a n s e b a g at n y a .

b. Komponen dan Barang Setengah Jadi.

Merupakan barang-barang yang sudah


masuk dalam proses produksi dan di-
perlukan untuk melengkapi produk akhir.

Termasuk dalam jenis ini antara lain :


benang untuk rnembuat Lekstil, onder-
dil-onderdil rirobil, d a n s e b a g ai n y a .
25

c. Perlengkapan Operasi (Operating Sup-

plies)'
Adalah barang-barang yang dapat di-
gunakan untuk membuat lancarnya pro-
s e s p r o d u k s i m a u p u n k e gi a t a n - k e g i a t a n

lain di dalam perusahaan. Misalnya :


minyah pelumas untuk mesin-mesin, ker-

tas dan pensil u n t u k m e m b u a tc a t a L a n


d a n s e b a g ai n y a .

d. Instalasi.

Adalah alat produksi ut.ana dalam se-


buah pabrik atau perusahaan yang da-
paL dipakai untuk jangka waktu lama
(termasuk barang tahan lama). Jadi,
inst.alasi ini rnerupakan tulang pung-
gung dari sebuah pabrik a!au perusaha-
an. Misalnya : mesin penggiling padi,

mesin tenun pada perusahaan tekstil


mesin cetak pada perusahaan perceta-
kan, dan sebagainya,

e. Peralatan Ekstra (Accesory Equiprnent).

Adalah alat-alat. yang dipakai untuk


membantu instalasi. Misalnya : alat
angkut dalam pabrik (truk pengangkut
26
barang), gerobak, dan sebagainya.
Penggolongan barang ke dalarn barang kon-
sumsi dan barang industri ini sangat penting
dalan penyusunan program pemasaran dari suaLu
perusahaan. 01eh karena itu perbedaan penggo-
longan antara barang-barang konsumsi dan ba-
.rang-barang industri, dapa! dilihat dari 3 su-
dut, antara la in :
- Tuj uan .

Barang konsumsi dibeli dengan maksud untuk


roemenuhi kebutuhan l<onsumenakhir, sedangkan
barang industri dibeli unt.uk proses produksi
lebih lanjut.
- G o l o n g a n P e m b e il .

Barang konsumsi dibeli oleh konsumen akhir,


sedang barang industri dibeli oleh usahawan
(produsen) untuk diproses , kemudian dij ual
lagi pada konsumen.
- Cara Pemasaran.

Barang konsumsi : Produsen - Wholesaler - Re-

tailer - Konsumen.

Barang industri : Produsen - VJholesaler -


K o n s u m e n( p a b r i k a n ) .
27
4. Pengembangao Produk (product Developnent).

4.1. Pengertian Pengembangan produk-

Dengan semakin rneningkatnya tingkat pen-


didikan, maka berkembang pulalah pola hidup
manusia. Di mana kebut.uhan sert.a keinginan kon-
sumen akan mengalami perubahan dalarn ha1 me-

milih produk yang ada di pasar.

Dengan banyaknya perusahaan yang neng-

hasilkan produk-produk sejenis yang mernbanjiri

pasar, maka nenyebabkan terjadinya persaingan


yang semakin tajam antara perusahaan yang mem-

buat produk tersebut. Untuk itu perusahaan ha-


rus selalu mengikuti p e r k e m b a n g a nd a r i produk
yang ada di pasar, sehingga perusahaan dapat
rnenyesuaikanproduk-produk yang dihasilkan de-
ngan keinginan, kebuEuhan dan selera konsumen
yang seIalu berubah.

Untuk mengaEasi siEuasi tersebut, maka


perusahaan harus mengadakan pengembanganpro-
duk .

Pengertian Pengembangan Produk menurut

Soehardi Sigit yaitu :

Product Developmen! disebut juga merchandi-


sing, adalah kegiatan manufacturer (pembuat
barang) atau iniddlernan (perant.ara) yang
28
b e r m a k s u d m e l a k u k a n p e n y e s u a i a n b- uanr at ,nr g
i _ba_
Tang y€ng dibrret a tau ditawagta" ai_
Jual atas permrntaan pembeli.o

Sedangkan menurut paul D. Converse. de_


finisi pengembanganproduk adalah :
"Suatu usaha yang direncanakan dan di-
lakukan secara sadar untuk memperbaiki produk
yang ada aLau menambah banyaknya ragan produk
yang dihasilkan dan dipasarkan".9

Dari definisi yang dikemukakan oleh paul

D. Converse Eersebut mengandung pengertian ten-


tang:

1. Product Improvement.

2. Product Diversification.

3. Product Different iat ion.


Ad.l . Product Improvement.

Yang dimaksud dengan product Improvement


yaitu setiap perubahan barang yang mem-

punyai tujuan agar barang tersebut nemi-


liki sifat baru dan lebih mernenuhike-

"Soehardi Sieir , Marketing Praktis, Edisi Revi-


s i , c e t a k a n K e t u j u 6 , A r m u r r i t a , Y o g y a k a r ! a, 1 9 8 2 , h a -
laman 20

-
Paul D, Converse, PDC, Harvey W. Huegy. Roberc
V. Mitchell, MeIle! ir.re, d i sadur o t etr su I j us
_4JsSC=gl-41-
Notonagoro, trdlsr- t(et1ga, Alumnl Bandung, 1972, halam-
an 169.
29

inginan, kebutuhan dan selera kon"rr*u.,,.10

Dari definisi di atas, dijelaskan bahwa


perusahaan dalam rangka menyesuaikanpro-

duknya Eerhadap kebutuhan dan keinginan

k o n s u m e n , p e r u b a h a n h a r u s m e n g a d a k a ns u a -

tu perencanaan guna mengadakan perubahan

terhadap produknya. StraEegi dar ipada


product improvement ini nenurut philip
Kotler d a p a t r n e1 i p u t i :-
" a . Q u a li t y I m p r o v e m e n .t
b. Feature Improvement.
c . S t y l e I m p r o v e m e n t ". 1 1 4*
a
A d . A . Q u a li E y I m p r o v e m e n r .

Strategi perbaikan kual itas ber-


tujuan untuk meningkatkan daya guna
fungsional dari produk, yaitu me-
ngenai data tahan, ketepatan, re-

1 0b-a s u
S v r a sE h a - D t I . , Op.cit., halaman l2l .
'I
1
"Phil ip Kotler, Op.cit., halaman 268 - 369
30
l iabil i tas melalui p e n g g u n a a nb a h a n
dan teknik yang lebih baik. Srra-
tegi ini dapat betjalan d e n g a nb a i k ,
apabila perubahan kualitas dari
produk dapat dilihat secara nyaLa
dan juga sebagian besar dari kon-
sumen tergerak oleh per ! imbangan
kualiLas. Strategi perbaikan kua-
litas cocok dilahsanakan apabi.la
penjualan mengalami penurunan ka-
rena produh yang dihasilkan per-
usahaan berkualitas rendah Oi rnaii
konsumen.
Ir
Feature Improvement..

Strat.egi ini bertujuan untuk me-


naikkan kegunaan barang bagi pe-
rniliknya. Jadi strategi ini menyang-
kuL bagaimana barang tersebut di-

buat agar dapat memberikan tebih


banyak kemudahan pemakaian, prak-
tis, kesenangan, keamanan,efisien-
si atau keunikan pada pemiliknya.
Pada umurnnya perusahaan yang men-
jalankan strat.egi ini dapat cepat
31

dikenal oleh konsurnen karena repu-

tasinya yanS dinilai inovatif, dan

sebagai strategi yang cukuP amPuh

untuk memukul saingan serta sering-

kali menghasilkan publ is itas cuma-

cumakepada perusahaan.

Syle Inprovement.

Strategi ini bertujuan untuk menaik-

kan daya tarik dari suaEu produk.

Jadi dalam ha1 ini lebih ditonjolkan

segi artistiknya dari produk agar

dapat mendorong peningkatan penj ua 1-

an. Keuntungan yang akan diperoleh


j ika perusahaan melakukan style Im-

provement adalah, bahwa perusahaan

dapat memperoleh identifikasinya

sendiri yang bersifat khas dan per-

bedaan style tidak dapat diukur se-

perti halnya perbedaan kualitas.

Sedangkan kelemahannya adalah kesu-

litan dalam rneramalkan apakah orang

akan menyukai suatu style baru dan


jr.tgu perubahan dari style lama ke

style baru secara dratis, sehingga


32
menyebabkanPerusahaan menghadapi
resiko hilangnya Iangganan Yang

menunjukltan produk dengan s tYle

lama.

Ad.2. Product Diversif ication.

Pengertian Product Diversificationme-

nurut Paul D. Converse adalah :


Suatu perusahaan dianggap diversified
atau muILipIeline producer bila ba-
nyaknya produk yang dihasill.bnr se-
demikian rupa sehingga perusahaan itu
menjual dalam berbagai pasar aLau
apabila produknya mempunyaipengguna-
an yang berbeda-beda atau apabila
fasilicas $4n proses produksinya ber-
b e d a - b e d a. "
Dari definisi di atas, produk diversifi-

kasi adalah kegiatan yang dijalankan oleh


perusahaan guna memprodusir berbagai je-

nis produk. Produk yang dihasilkan ter-


sebut mungkin berbeda model, warna, peng-

gunaan atau fasiliCas. Tujuan utamanya


adalah untuk memperkecil resiko atau un-

t . u k r n e n i n g k a E k a np e n j u a l a n , y a i E u k e m u n g -

k inan-kemungici nan kerugian yang diderira

atas produk yang sat.u akan dapat dikom-

I2P.,rl D. Converse, op.cit.,


halaman 166.
JJ

pensasikan dengan keuntungan yang diper-

oleh dari penjualan produk lainnya.

Keuntungan yang diperoleh apabila per-

usahaan menjalankan produk diversifikasi

adalah sebagai berikuE :


- agar perusahaan tidak hanya tergantung

pada suatu pasar tertentu saja,dan un-

L U K -m
r,.l-
e m P el r. .r u a sP a s a r .
^-^^-

- untuk mengadakan kecakapan manajemen

s eb any ak- bany aknya .


- untuk rnenggunakan
hasil-hasi1 penemuan

baru yang rnenguntungkan.

Ad.3. Product Differentiation.

Dalam usaha memenuhi selera konsumen,


perusahaan perlu bertindak agar produk
yang dihasilkan sesuai dengan selera
k o n s u m e n .M a k a d a r i iEu perusahaan perlu
berusaha untuk menghasilkan produk yang

berbeda dengan produk saingan, dalam hal


ini r n e n g e n a iw a r n a , u k u r a n , b e n t u k , k u a -

litas dan sebagainya. Atau dengan kata


lain bahwa kelompok barang itu berbeda
jika terdapat faktor-faktor penting yang
dapat membedakanbarang dari seorang
34

penjual dengan penjual yang lainnya.

FakEor-fakEor tersebut sangat pent ing

karena dapat menimbulkan selera yang

berbeda pada pembe


I i .13

Di dalam menjalankan kegiatan pemasaran


yang merupakan salah satu kegiatan Pro-

duk yang harus dilakukan oleh perusaha-

3D, untuk mempertahankan kelangsungan

hidupnya, untuk berkembang dan unEuk

m e n d a p a E k a n1 a b a , m a k a k e p u t u s a n - k e p u -

tusan tentang produk yang akan dipasar-

kan merupakan salah satu keputusan yang

penEing. Oleh karena itu produsen dalam

m e l a k s a n a k a nk e g i a t a n n y a h a r u s l a h d i a d a -

kan perencanaan yang sebaik-baiknya yang


.keingin-
disesuaikan dengan kebutuhan dan

en konsunen.

4.2. .\4h4p=tahap Dalam Pengenbaogan Produk Baru-

Adapun tahap-tahap yang dilakukan di da-

I 38" srvas tha DH d a n I r a w a n , M e n e i e m e n P e m a s a r a n


M o d e r n , e d i s"r,i k e t u j u h , Lernbaga Management Akaderni Mana
gement Perusahaan YKPN, Y o g y a k a r t a , 1 9 8 3 , h a l a m a n 7 9 .
J)

lam ide pengenbangan produk, secara umumEer-

diri atas 5 tahap, yaitu :

1. Tahap pemilihan atau penyaringan.


2. Tahao anal is is bisnis.
3. Tahai pengembangan.
4. T a h a p p e n g u ji a n .
5. Tahap komersialisasi.r*
A d . I . T a h a p p e r n i li h a n a t a u p e n y a r i n g a n .

Pengernbanganproduk baru dimulai dengan

mengumpulkan berbagai macam ide tentang


produk yang tersedia. lde tersebut ber-

asal dari manajer perusahaan, salesman,

karyawan, pesaing, para ah1i, termasuk

konsultan, langganan, para penyalur dan

l e m b a g a - l e m b a g al a i n n y a . Selelah ide-ide

tersebut dikumpulkan, kemudian disaring

untuk menentukan ide mana yang akan di-


pi1ih, dan harus sesuai dengan sasaran
yang ingin dicapai perusahaan serta ha-

rus dinilai dan dicari h u b u n g a n n y aa n -


+^+^ ^^Fc
ur'gan
l^-
lainnya, sehingga ren-

cana yang akan dibuat yang berhubungan

dengan pengembangan produk akan lebih

I- 4 ^6 a s u S h r a s t h a D H , Mana i emen B a r a n Dalan Pe-


m a s a r a n . F a k u l t a s E k o n o n i U ni v e r s i c a s G a j a h M a d a , Y o g -
yakarta, 1980, halaman 40.
36

efektif dan terhindar dari kesalahan

d a l a m m e r a m a l k a nk e b u t u h a n p a s a r .

Ad.2. Tahap anal is is Bisnis.

Setelah diadakan penyaringan terhadap

sejumlah ide yang tersedia, kemudian di-

pilih sejumlah ide yang sekiranya dapaE

diterirna oleh masyarakaEatau konsumen.


Dari ide yang sudah dipilih, perusahaan

d a p a t m e m b u a ts u a t u r e n c a n a d e n g a n :
- m e n g i d e n ti f i k a s i k a n b e n t u k b a r a n g .

- Memperkirakan perinintaan pasar dan ke-

mampuan barang itu dalam rnenperoleh


laba.
- menentukan
Program pengembangannya
.
- menentukan tanggung jawab dalam pe-

n g e m b a n g a nt e r s e b u t ,
Ad.3. Tahap pengembangan.

B e r h a s i l n y a p e n g e m b a n g a ni d e - i d e ter-
gantung pada kerja sama bagian teknikal
produk riset, bagian produksi dan bagian
riseL pemasaran. Dengan demikian dapat

diharapkan produk yang dihasilkan dapat


m e m e n u h is e l e r a k o n s u m e n .

A d . 4 . T a h a p p e n g u ji a n .
Produk baru yang dirasa telah cukup baik
37

selama percobaan produksi, maka terlebih

dahulu memerlukan uj i coba pemasaranse-

belurn dipasarkan secara besar-besaran, agar


dapac diketahui apakah produk-produk Eer-

sebut dapat diteriina oleh pasar sebagaimana

adanya. Apakah produk-produk tersebut se-

suai dengan selera konsumen, apakah produk

tersebut !e1ah nampubersaing dengan produk


lai.n yang sejenis, ataukah masih perlu di-

adakan p e r u b a h a n - p er u b a h a n lebih lanjut

sebelum diambil kepuEusan untuk melepaskan


produk tersebut di pasaran.

Ad.5 . Tahap komersialisasi.

Pada tahap ini, semua fasilitas sudah di-


siapkan sedernikian rupa, baik fasilitas
produksi maupun pemasaran. Semua kegiatan

harus dikoordinasikan dengan baik sehingga


barang-barang tersebut dapat dilemparkan
ke pasaran dalam pasar dan dapaE diterima

konsumen.Apabila produk tersebut diketahui


dapat nemenuhi selera konsumen, dalam arti

dapat diharapkan unEuk mendapatkan keun-


tungan yang besar, maka selanjulnya produk

tersebut dapat diproduksi dalam jumlah be-


3B

sar yang sesuai dengan permintaan pasar. Tu-


gas berikucnya adalah tanggung jawab bagian

pemasaran untuk rnengkoordina s ikan dan memin-

pin seluruh aktivitas p e m a s a r a nd a l a m r a n g k a


peningkatan volume penjualan. Untuk menggarn-
barkan jalannya penyaringan ide sarnpai ke
suatu produk baru di atas, dapat ditunjukkan
dari sebuah kurve p e n e m u a nB o o z , A l 1 e n d a n
llamilton, yang dapat dilihat pada garnbarI
halaman 39.

5 . Kualitas dan Pengawasan Kual itai

5.1. Kuali tas .

Kualitas atau mutu mempunyai arti yang


penEing bagi barang atau jasa yang dijual di
pasar dan juga sangat besar pengaruhnya terhadap

rencana penjualan, oleh karena itu produsen ha-


rus benar-benar memperhatikan kualitas dari ba-
rang yang diproduks i.

Kualitas sulit didefinisikan, karena pe-


nenLuan kualitas suatu produk sangat lerganEung
pada pandangan atau penilaian seLiap konsumen
serta selera perseorangan (personal tasLes).

Menurut Agus Ahyari dalam bukunya yang


berjudul "Management produksi II" mensatakan
10

GAUBAR 1

DECAY CURVEOF NEW PRODUCTIDEAS

Total ideas/concepts

60

55

20

S c r e e ni n g
t0
B u si n e s s
5

Testin zation

9% t6% 7 0"/ 1007"


one-
Cumulative T ime successfu
NelnrProduc

. '

[l,
40

bahwa :

Kualitas adalah iumlah atribut atau sifaL-


sifa! sebagaimanJ didiskripsikan dalam pro-
duk yang bJrsangkutan. Sehing.ga dengan demi-
kian- telmasuk d-i dalam kualitas ini adalah
d a y a - t a h a n , . k e n y a m a n a np e m a k a i a n , d a y a g u n a ,
d a n 1 ai n s e b a g ai n Y a . 1 r

5.2. Pengavasan Kualitas.


Agar supaya hasil produksi suatu perusa-

haan dapat laku terjual, maka perusahaan tidak

hanya dicuntut unEuk membuat produk yang sesuai

dengan selera konsumen, akan tetapi dituntut

pula unluk rnenjaga kualitas produknya agar ja-

n g a n s a r n p a im e n g a l a m i p e n u r u n a n , k a r e n a k u a l i t a s
produk menyangkut pula reputasi perusahaan yang

bersangkuEan. Jika kualitas menjadi turun kon-

s u m e na k a n k e c e w a d a n s a t u p e r s a t u m e n i n g g a l k a n

barang LersebuE dan pindah ke barang lain.

6 1 u h .k 6 1 s n a i t u setiap perusahaan harus

memperhatikandan mengawasiseLiap kegiatan yang

d a p a t m e n y e b a b k a nt e r j a d i n y a pengaruh pada kua-

liras dari produknya dengan ketat dan teliti.

Karena sebagian dari kelangsungan hidup perusa-

1 5Agus
^ Anvarl, r r o c u K s 1 r r ( P e n g e n d al i -
I9!3ll!9I
an Produksi), F a k u l t a s E k o n o r n i U n i v e r s i t a s G a j a h M a d a,
Yogyakarta, I980, halaman 318.

.,f
4T

haan adalah terleEak pada pengawasankualitas

ini
Menuru! pendapaE Alex S. Nitisemito ya-

itu :

Turunnya mulu barang dapa-t disebabkan oleh


beberaia fakcor, antara lain : misalnya.pem-
belian- bahan baku vang ceroboh (keliru),
cara nengerjakan daiam memproduksi barang
kurang tqtiti, p e n g a r , t a s a nk u r a n g , d a n s e -
Dagarnya.""
Kualitas sua!u produk ditentukan oleh

beberapa faktor, yakni :

material, bumbu-burnbu,atau compenentpart.


teknik atau cara pembuatan.
tingfat keahlian daripada orang yang me-
ngerJ a Kan.
e n gi n e e r i n g r " d es i g n d a n s p e s i f i c a t i o n s .
c a v a E a r r K .- "

Adapun yang dimaksud dengan penga\tasan

kualitas a d a l a h k e g i a t a n u n t u k m e m a s c i k a na p a k a h
kebijakan dalam ha1 muEu (standar) dapat ter-

cermin dalam hal akhir. Dengan kata lain peng-

a\^'asan kuali!as merupakan usaha untuk memper-

tahankan mutu aEau kualitas dari barang yang

16A1"* s. Nitisemito, Mensatasi Turunnva Omzet


P e n j u a l a n , S e r i P e r u s a h a a n P r a k t i s , G h a l i a I n d o n e si a ,
Jakarla, 1987, halaman II.

r /Soehardi Sigit, Op.cir., halaman 22


42

dihasilkan, apa sesuai dengan spesifikasi produk

yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan pirn-

pinan perusahaan.

D a l a m p e n g a w a s a nk u a l i t a s ini, s e m u ap r e s
tasi barang dicek menurut standar, dan semua
penyirnpangan-penyirnpangan dari standar dicatat
serta dianalisis dan semua penentuan dalam hal
ini dipergunakan sebagai umpan balik untuk para
pelaksana sehingga mereka dapat melakukan tin-

dalran-tindakan perbaikan untuk produksi pada


m a s a - m a s ay a n g a k a n d a t a n g .

Anda mungkin juga menyukai