Anda di halaman 1dari 8

ECTOPIC PREGNANCY

Definisi
• Adalah Implantasi dan pertumbuhan hasil
konsepsi di luar endometrium kavum uteri
(Mansjoer, 2001).
• Istilah ektopik berasal dari bahasa Inggris,
ectopic, dengan akar kata dari bahasa Yunani,
topos yang berarti tempat. Jadi istilah ektopik
dapat diartikan “berada di luar tempat yang
semestinya”.
Epidemiology
• Di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo pada tahun
1987 terdapat 153 kehamilan ektopik diantara 4.007
persalinan atau 1 diantara 26 persalinan.
• Di Amerika Serikat, kehamilan ektopik terjadi pada 1
dari 64 hingga 1 dari 241 kehamilan, dan 85-90% kasus
kehamilan ektopik didapatkan pada multigravida.
• Sebagian besar wanita yang mengalami kehamilan
ektopik berumur antara 20-40 tahun dengan umur
rata-rata 30 tahun. Frekuensi kehamilan ektopik yang
berulang dilaporkan berkisar antara 0%-14,6%.
Faktor Resiko
• Infeksi saluran telur
• Riwayat operasi tuba
• Cacat bawaan pada tuba
• Kehamilan ektopik sebelumnya
• Aborsi tuba dan pemakaian IUD
• Kelainan zigot
• Bekas radang pada tuba
• Operasi plastic pada tuba
• Abortus buatan
Patofisiologi
• Terdapat gangguan mekanik terhadap ovum
yang telah dibuahi dalam perjalanannya
menuju kavum uteri.
• Pada suatu saat kebutuhan embrio dalam
tuba tidak dapat terpenuhi lagi oleh suplai
darah dari vaskularisasi tuba itu
Manifestasi Klinis
• Perdarahan yang banyak dan tiba-tiba dalam rongga
perut
• Amenore
• Pembesaran uterus
• Perdarahan pervaginam dan nyeri perut bawah
• Pengeluaran Gelembung Mola
• Gestosis/Toksemia / Pregnancy Induced
Hypertension / Toxaemia Like Syndrome
• Kelainan Kelenjar Tiroid
Pemeriksaan Diagnostik
• Hb
Pemeriksaan hemoglobin (Hb) dan jumlah sel darah merah berguna menegakkan diagnosa kehamilan
ektopik terganggu, terutama bila ada tanda-tanda perdarahan dalam rongga perut. Turunnya Hb
disebabkan darah diencerkan oleh air dari jaringan untuk mempertahankan volume darah.
• Leukosit
Derajat leukositosis sangat bervariasi pada kehamilan ektopik yang mengalami ruptur, nilainya bisa normal
sampai 30.000/µl.
• Tes kehamilan
• Dilatasi kuretasi
• Kuldosentesis
Serviks ditarik kedepan kearah simfisis dengan tenakulum, dan jarum ukuran 16 atau 18 dimasukkan
melalui forniks posterior kedalam kavum douglasi. Bila ditemukan darah, maka isinya disemprotkan pada
kain kasa dan perhatikan darah yang dikeluarkan
• USG
• Laparoskopi
Melalui prosedur laparaskopik, alat kandungan bagian dalam dapat dinilai keadaan uterus, ovarium, tuba,
kavum douglasi, dan ligamentum latum. Adanya darah dalam rongga pelvis mungkin mempersulit
visualisasi alat kandungan.
Penatalaksanaan: Laparotomi
• Pada laparotomi, perdarahan selekas mungkin dihentikan
dengan menjepit bagian dari adneksa yang menjadi sumber
perdarahan. Keadaan umum penderita terus diperbaiki dan
darah dalam rongga perut sebanyak mungkin dikeluarkan.
• Laparoskop : untuk mengamati tuba falopii dan bila mungkin
lakukan insisi pada tepi superior dan kantung kehamilan
dihisap keluar tuba
Beberapa hal yang harus diperhatikan:
• Kondisi penderita
• Keinginan penderita akan fungsi reproduksinya
• Lokasi kehamilan ektopik

Anda mungkin juga menyukai