Anda di halaman 1dari 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan

Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

STANDART ASUHAN KLIEN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

A. PENGERTIAN

Hipertensi Gestasional (hipertensi dalam kehamilan) yaitu hipertensi tidak disertai proteinuria sampai 12 minggu persalinan.

Hipertensi Kronik : meningkatnya tekanan darah sebelum usia kehamilan 20

minggu dan tidak menghilang setelah 12 minggu pasca persalinan

Hipertensi kronik dengan superimposed pre eklampsia adalah hipertensi kronik yang disertai proteinuria

Hipertensi Transien yaitu hipertensi yang menghilang setelah 12 minggu

Pre eklampsia adalah Suatu kondisi hipertensi pada kehamilan dan proteinuria yang terjadi setelah minggu ke 20 pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal

B. PENYEBAB & PATOFISIOLOGI

1 / 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan


Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

Sampai sekarang penyebab penyakit belum diketahui.

Pre eklampsia berhubungan dengan implantasi abnormal placenta dan invasi dangkal tromboblastik yang mengakibatkan berkurangnya perfusi placenta.

Arteri spiralis maternal (arteri uterine) gagal mengalami vasodilatasi fisiologis, sehingga aliran darah mengalami hambatan.

Gangguan aliran darah intervilosa berakibat ischemia dan hipoksia.

Tanda dan gejala muncul selama kehamilan trimester kedua.

C. FAKTOR-FAKTOR RESIKO TERHADAP HIPERTENSI PADA KEHAMILAN/PRE EKLAMPSIA/EKLAMPSIA

Usia

Pada wanita hamil berusia kurang dari 25 tahun insiden lebih tiga kali lipat. Pada wanita hamil berusia lebih dari 35 tahun dapat terjadi hipertensi laten.

Parietas

Pre eklampsia sepuluh kali lebih sering terjadi pada kehamilan pertama.

2 / 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan


Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

Faktor Paternal

Ibu beresiko dua kali lebih besar bila hamil dari pasangan yang sebelumnya menjadi bapak dari satu kehamilan yang menderita penyakit ini. Pasangan suami baru mengembalikan resiko ibu sama seperyi primigravida

Faktor gen

Ada hubungan genetik yang telah diteliti. Riwayat keluarga ibu atau saudara perempuan meningkatkan resiko empat sampai delapan kali

Faktor janin

Kehamilan ganda memiliki resiko lebih dari dua kali lipat

D. TANDA DAN GEJALA YANG SELALU ADA

Hipertensi dalam kehamilan :

Tekanan darah diastolik 90-110 mmhg (2 pengukuran berjarak 4 jam) pada kehamilan > 20 minggu

Proteinuria

Hipertensi kronik :

3 / 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan


Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

Tekanan darah diastolik 90 mmhg pada kehamilan < 20 minggu

Hipertensi kronik dengan superimposed pre eklampsia ringan :

Tekanan darah diastolik 90-110 mmhg pada kehamilan <20 minggu

Proteinuria < ++

Pre eklampsia ringan :

Tekanan darah diastolik 90-110 mmhg (2 pengukuran berjarak 4 jam) pada kehamilan 20 minggu

Proteinuria sampai ++

Pre eklampsia berat :

Tekanan darah diastolik 110 mmhg pada kehamilan > 20 minggu

Proteinuria +++

Eklampsia :

4 / 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan


Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

Kejang

Tekanan darah diastolik 90 mmhg pada kehamilan > 20 minggu

Proteinuria ++

E. TANDA DAN GEJALA YANG KADANG-KADANG ADA

Pre eklampsia berat :

Hiperrefleksia

Nyeri kepala ( tidak hilang dengan analgetik biasa )

Penglihatan kabur

Oliguria ( < 400 ml/24 jam )

Nyeri abdomen atas ( epigastrium )

Edema paru

5 / 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan


Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

Eklampsia :

Koma

Sama dengan pre eklampsia berat

F. PENCEGAHAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

Pembatasan kalori, cairan dan garam tidak dapat mencegah hipertensi dalam kehamilan, bahkan dapat berbahaya bagi janin

Manfaat aspirin, kalsium, dan obat-obat pencegah hipertensi dalam kehamilan balum terbukti

G. PENATALAKSANAAN

Hipertensi karena kehamilan tanpa proteinuria

Penatalaksanaan dengan rawat jalan

6 / 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan


Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

Pantau tekanan darah, urin (untuk proteinuria) dan kondisi janin setiap minggu

Jika tekanan darah meningkat tangani sebagai pre eklampsia ringan

Jika kondisi janin memburuk atau terjadi pertumbuhan janin terhambat rawat untuk penilaian kesehatan janin

Beritahu klien dan keluarga tanda bahaya dan gejala pre eklampsia atau eklampsia

Jika tekanan darah stabil janin dapat dilahirkan secara normal

Pre eklampsia ringan

Kehamilan kurang dari 37 minggu

Jika belum ada perbaikan, lakukan penilaian 2 kali seminggu secara rawat jalan:

Pantau tekanan darah, urin (untuk proteinuria), refleks, dan kondisi janin

Konseling pasien dan keluarganya tentang tanda-tanda bahaya preeklampsia dan eklmapsia

Lebih banyak istirahat

7 / 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan


Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

Diet biasa (tidak perlu diet rendah garam)

Tidak perlu diberi obat-obatan

Jika rawat jalan tidak mungkin, rawat di rumah sakit :

Diet biasa

Pantau tekanan darah 2 kali sehari, dan urin (untuk proteinuria) sekali sehari

Tidak perlu diuretik, kecuali jika terdapat edema paru, dekompensasi kordis atau gagal ginjal akut. Kehamilan lebih dari 37 minggu Jika serviks matang, pecahkan ketuban dan induksi persalinan dengan oksitosin atau prostaglandin

Pre eklampsia berat dan eklampsia

Penanganan preeklampsia berat dan eklampsia sama, kecuali bahwa persalinan harus berlangsung dalam 12 jam setelah timbulnya kejang pada eklampsia.

Semua kasus pre eklmapsia berat harus ditangani secara aktif.

Penanganan konservatif tidak dianjurkan karena gejala dan tanda eklampsia seperti hiperrefleksia dan gangguan penglihatan sering tidak sahih

8 / 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan


Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

H. PENANGANAN KEJANG EKLAMPSIA

Buka jalan nafas, pertahankan jalan nafas tetap terbuka dengan sudip lidah

Bersihkan jalan nafas dengan menghisap lendir

Berikan oksigen 4-6 liter permenit

Baringkan pasien pada sisi kiri untuk mengurangi resiko aspirasi

Lindungi pasien dari kemungkinan trauma, tetapi jangan diikat terlalu keras

Beri obat anti kunvulsan

Setelah kejang, aspirasi mulut dan tenggorokan jika perlu

I. PENANGANAN UMUM

v Jika tekanan diastole tetap lebih dari 110 mmhg, berikan obat anti hipertensi sampai tekanan diastole diantara 90-100mmhg

v Pasang infuse dengan jarum besar (16 gauge atau lebih)

9 / 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan


Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

v Ukur keseimbangan cairan, jangan sampai terjadi overload cairan

v Kateterisasi urine untuk pemantauan pengeluaran urine dan proteinuria

v Jika jumlah urin kurang dari 30 ml perjam hentikan magnesium sulfat (Mg SO4) dan berikan cairan IV (NaCl 0,9 % atau ringer laktat) pada kecepatan 1 liter per 8 jam. Pantau kemungkinan edema paru.

v Jangan tinggalkan pasien sendirian . kejang disertai aspirasi muntah dapat mengakibatkan kematian ibu dan janin

v Observasi tanda-tanda vital, refleks, dan denyut jantung janin setiap jam

v Auskultasi paru untuk mencari tanda-tanda edema paru

v Hentikan pemberian cairan IV dan berikan diuretik misalnya furosemid 40 mg I.V. sekali saja jika ada edema paru

v Nilai pembekuan darah dengan uji pembekuan sederhana (bedside clotting test). Jika pembekuan tidak terjadi sesudah 7 menit kemungkinan terdapat koagulopati

J. PENANGANAN PERSALINAN

v Persalinan harus diusahakan segera setelah keadaan pasien stabil. Penundaan persalinan meningkatkan resiko untuk ibu dan janin

10 / 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan


Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

v Periksa serviks, jika serviks matang lakukan pemecahan ketuban, kemudian induksi persalinan dengan oksitosin atau prostaglandin

v Jika persalinan pervaginam tidak dapat diharapkan dalam 12 jam (pada eklampsia) atau dalam 24 jam (pada preeklmapsia) lakukan sectio caesarea)

v Jika denyut jantung janin < 100 kali/mnt atau 180 kali/mnt lakukan sectio caesarea

v Jika serviks belum matang janin hiduplakukan secsio caesarea

v Jika anestesi untuk seksio sesarea tidak tersedia, atau jika janin mati atau terlalu kecil maka usahakan lahir pervaginam, matangkan serviks dengan misoprostol, prostaglandin, atau kateter foley

K. PENANGANAN PASCA PERSALINAN

Anti konvulsan diteruskan sampai 24 jam setelah persalinan atau kejang terakhir

Teruskan terapi anti hipertensi jika tekanan diastole masih 110 mmhg atai lebih

L. KOMPLIKASI

Resiko pre eklampsi-eklampsi pada ibu yaitu:

11 / 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan


Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

a. perubahan pada sistem saraf pusat mencakup refleks berlebihan dan kejang

b. sindrom hemolisis, kenaikan enzim hati, dan hitung trombosit rendah (HELP SINDROME).

Resiko pre eklampsi-eklampsi pada bayi yaitu:

a. prematuritas

b. keterbatasan pertumbuhan intrauterine ( Intrauterine Growth )

Penanganan komplikasi hipertensi dalam kehamilan:

Jika pertumbuhan janin terhambat lakukan terminasi kehamilan

Jika terjadi penurunan kesadaran atau koma, kemungkinan terjadi perdarahan serebral : turunkan tekanan darah pelan-pelan, berikan terapi suportif

Jika terjadi gagal jantung, ginjal atau hati berikan terapi suportif

Jika uji beku darah menunjukkan gangguan tekanan darah kemungkinan terdapat koagulopati

Jika pasien mendapat infus dan dipasang kateter, perhatikan upaya pencegahan infeksi

12 / 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan


Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

Jika pasien mendapat cairan perinfus, perlu dipantau jumlah cairan masuk dan keluar agar tidak terjadi overload cairan

M. PENATALAKSANAAN PEMBERIAN ANTI KONVULSAN

Magnesium sulfat (MgSO4) merupakan obat pilihan untuk mencegah dan mengatasi kejang pada preeklampsia berat dan eklampsia.

Adapun cara pemberian magnesium sulfat pada pre eklampsia berat dan eklampsia:

Dosis awal:

MgSO4 4 gram IV sebagai larutan 40 % selama 5 menit

Segera dilanjutkan dengan pemberian 10 gr larutan MgSO4 50 %, masing-masing 5 gr di bokong kanan dan kiri secara IM dalam. Ditambah lignokain 2 % pada semprit yang sama. Pasien akan merasa agak pannas sewaktu pemberian MgSO4

Jika kejang berulang setelah 15 menit, berikan MgSO4 2 gr (larutan 40%) IV selama 5 menit

Dosis pemeliharaan:

MgSO4 1-2 gr per jam per infus, 15 tetes/ mnt atau 5 gr MgSO4 IM tiap 4 jam. Lanjutkan

13 / 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan


Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

pemberian MgSO4 sampai 24 jam pasca persalinan atau kejang berakhir.

Sebelum pemberian MgSO4 periksa :

Frekuensi pernafasan minimal 16 kali/mnt

Refleks patella (+)

Urin minimal 30 ml/jam dalam 4 jam terakhir

Berhentikan pemberian MgSO4 jika :

Frekuensi pernafasan <16 kali/mnt

Refleks patella (-)

Urine < 30 ml/jam dalam 4 jam terakhir

Siapkan anti dotum:

Jika terjadi henti nafas : lakukan ventilasi (masker dan balon, ventilator). Berikan kalsium glukonat 1 gr (20 ml dalam larutan 10 %) IV perlahan-lahan sampai pernafasan mulai lagi

Jika MgSO4 tidak tersedia dapat diberikan diazepam dengan resiko terjadinya depresi

14 / 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan


Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

pernafasan neonatal.

Dosis tunggal diazepam jarang menimbulkan depresi pernafasan neonatal.

Pemberian terus menerus secara intravena meningkatkan resiko depresi pernafasan pada bayi yang sudah mengalami iskemia uteroplacenta dan persalinan prematur.

Pengaruh diazepam dapat berlangsung beberapa hari.

Cara Pemberian Diazepam :

Diazepam hanya dipakai jika MgSO4 tidak tersedia

Pemberian intravena:

Dosis awal :

Diazepam 10 mg IV pelan-pelan selama 2 menit

Jika kejang berulang, ulangi dosis awal

15 / 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan


Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

Dosis pemeliharaan:

Diazepam 40 mg dalam 500 ml larutan ringer laktat perinfus

Depresi pernafasan ibu mungkin akan terjadi jika dosis > 30 mg/jam

Jangan berikan > 100 mg /24 jam

Pemberian melalui rektum:

Jika pemberian IV tidak mungkin, diazepam dapat diberikan per rektal dengan dosis awal 20 mg dalam semprit 10 ml tanpa jarum

Jika konvulsi tida teratasi dalam 10 menit beri tambahan 10 mg/jam atau lebih, bergantung pada berat badan pasien dan respons klinik

O. PENATALAKSANAAN PEMBERIAN ANTI HIPERTENSI

Jika tekanan darah diastolik 110 mmhg atau lebih, berikan obat anti hipertensi.

Tujuan pemberian anti hipertensi adalah mempertahankan tekanan darah diastolik diantara 90-100 mmhg dan mencegah perdarahan serebral. Obat pilihan adalah hidralazin.

16 / 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan


Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

Berikan hidralazin 5 mg I.V pelan-pelan setiap 5 menit sampai tekanan darah turun. Ulang setiap jam jika perlu atau berikan hidralazin 12,5 mg I.M. setiap 2 jam

Jika hidralazin tidak tersedia, berikan:

Labeltolol 10 mg I.V. : jika respon tidak baik (tekanan diastole tetap > 110 mmhg) berikan labeltolol 20 mg I.V. Naikkan dosis sampai 40 mg dan 80 mg jika respons tidak baik sesudah 10 menit

Atau berikan nifedipin 5 mg sublingual. Jika respons tidak baik setelah 10 menit, berikan tambahan 5 mg sublingual

Metildopa 3x 250-500 mg/hr

DOKUMENTASI ASUHAN KLIEN DENGAN PRE EKLAMPSIA I. PENGKAJIAN KLIEN PRE EKLAMPSIA

Tanggal dan jam klien datang :.......................

Tanggal dan jam klien dilakukan pengkajian :........................

Nama klien :...........................................................Umur :.............................

17 / 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan


Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

Nama suami :...........................................................

Alamat :...........................................................

DATA SUBYEKTIF :

Riwayat kehamilan sekarang:

Kehamilan.....................riwayat abortus pada kehamilan ke:...............

Pemantauan kehamilan di:....................oleh:........................pesan:..............................

Riwayat kehamilan yang lalu :

Riwayat pre eklampsia pada kehamilan ke:...................

Keluhan utama :

Sakit kepala

18 / 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan


Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

Pandangan mata kabur

Nyeri ulu hati

DATA OBYEKTIF :

Pemeriksaan umum:

Keadaan umum ibu:............................kesadaran:....................................

Tekanan darahfrekuensi pernafasan..................nadi ................suhu....................

Pemeriksaan status present :

Pernafasan : sesak nafas, tidak sesak nafas

19 / 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan


Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

Pucat pada : wajah, bibir, ekstremitas atas, ekstremitas bawah

Odem pada : kedua tangan, kedua lengan, kedua kaki, kelopak mata, muka , perut

Reflek patela: positif, negatif

Urine:..................cc/...jam. Warna urine:..................

Pemeriksaan status obstetric:

Tinggi fundus uteri:..........cm,

Bagian janin di fundus : kepala, bokong, punggung, ekstremitas

Punggung : kanan, kiri

Bagian bawah: kepala, bokong, punggung, ektremitas

20 / 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan


Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

Penurunan bagian bawah: 5/5, 4/5, 3/5, 2/5, 1/5

Djj.........x/mnt,teratur/ tidak

Portio...........................Pembukaan serviks................... Penurunan hodge...................... Bagian menumbung................. Ketuban ................

DATA PENUNJANG :

HB..............Proteinuria............SGOT...............SGPT...............UreumKreatinin

FibrinogenTrombosit.

II. INTERPRETASI/ ANALISA DATA

Ny........G....P...A....hamil.....mg janin.....( tunggal/gemeli) hidup intra uterin letak kepala,

21 / 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan


Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

punggung.....kepala.......(konvergen/sejajar/divergen) (hamil/inpartu) dengan PEB

Data dasar :

DS : Klien menyatakan kehamilan ke....., riwayat keguguran (ada/tidak)

Klien menyatakan HPHT..........

Gerak janin....... (ada/tidak)

Gerak yang dirasakan ........(seperti biasa/melemah/meningkat)

Pusing, sakit kepala

Pandangan kabur

Nyeri ulu hati

DO : Keadaan umum klien ....(baik, buruk)

22 / 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan


Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

Kesadaran......(compos mentis, apatis, somnolen, sopor, soporokoma, koma)

Keluarga menyatakan ada/tidaknya kejang di rumah

Tekanan Darah 160/110

Odem anasarka

Proteinuria positif

Oliguri

Reflek patela.....

Hasil pemeriksaan palpasi leopold I-IV...........

Hasil pemeriksaan denyut jantung janin frekuensi..........kekuatan.......pungtum maksimum...... ....regular/irregular

Hasil pemantauan CTG menunjukkan............

Hasil pemeriksaan ada /tidaknya kondisi inpartu: his, lendir darah, ketuban pecah, pembukaan serviks

23 / 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan


Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

III. DIAGNOSA

Resiko kejang pada ibu dan fetal distres.

IV. INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan 2. Menjelaskan rencana perawatan & pengobatan 3. Melakukan observasi keadaan umum dan kesadaran ibu 4. Melakukan observasi tanda-tanda vital (Tekanan darah, pernafasan, nadi, suhu) 5. Melakukan observasi denyut jantung janin 6. Melakukan observasi gerakan janin 7. Memasang kateter 8. Memasang infus 9. Memantau masukan dan keluaran cairan 10. Menilai persyaratan pemberian MgSO4 11. Memberikan pengobatan MgSO4 sesuai instruksi 12. Memberikan pengobatan anti hipertensi sesuai instruksi 13. Menganjurkan ibu untuk mempertahankan tidur miring 14. Melakukan kolaborasi pemeriksaan laboratorium: Proteinuria,Hb, Ht, Trombosit, SGOT,SGPT, Ureum, Kreatinin, fibrinogen 15. Melakukan pencatatan yang cermat pada lembar pemantauan 16. Memberikan dukungan emosional dan spiritual pada klien 17. Mendiskusikan kondisi klien dengan dokter penanggung jawab

V. EVALUASI

Kesejahteraan ibu :

24 / 25

Standart Asuhan Klien Hipertensi Dalam Kehamilan


Ditulis oleh EMI NUR LAELA Jumat, 28 Agustus 2009 14:54 - Terakhir Diperbaharui Senin, 31 Agustus 2009 08:36

Keadaan umum ibu........kesadaran

Tekanan darah............pernafasan........nadi.......suhu.......

Jenis pernafasan............ada/tidaknya edema paru.......

Ada/tidaknya kejang..............

Ada/tidaknya henti jantung dan henti nafas

Ada/tidaknya tanda gejala DIC, HELP sindrom

Kesejahteraan janin:

Ada/tidaknya gerak janin....

Denyut jantung janin frekuensi..........kekuatan........regular/irregular....

Gambaran CTG...............

25 / 25

Anda mungkin juga menyukai