Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN). ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Peraturan Pemerintah no 49 tahun 2018 tentang
manajemen PPPK juga diatur terkait jabatan ASN yang dapat diisi oleh PPPK
meliputi Jabatan Fungsional (JF) dan Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT).
(PPPK) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan. Peserta orientasi sebagai PPPK di RSUD
Tugurejo sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa Tengah nomor 821/004/2022
tentang Pengangkatan PPPK formasi tahun 2021 menduduki Jabatan Fungsional
Bidan Ahli Pertama di RSUD Tugurejo dengan masa perjanjian kerja terhitung
mulai 1 januari 2021 sampai dengan 31 Desember 2026.
PPPK dalam melaksanakan tugas pemerintahannya perlu dibekali dengan
pengenalan tugas dan fungsi sebagai ASN dan juga nilai dan etika pada instansi
pemerintah yaitu dengan Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK) Provinsi Jawa Tengah yang dilakukan secara daring dan luring di RSUD
Tugurejo. Hal ini bertujuan supaya PPPK mampu menyesuaikan diri dengan nilai-
nilai dan budaya kerja di pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan orientasi ini
juga berdasakan atas dasar:
1. PP No. 49 Th 2018 tentang Manajemen PPPK (Psl 39 – 44) Pengambangan
Kompetensi.
2. Permenpan No.14 Th.2019 tentang Pembinaan PPPK yang menduduki JF.
3. Perpres No. 38 Th. 2020 tentang Jabatan yang dapat diisi PPPK.
4. PerLAN No. 15 Th. 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.

B. Maksud dan Tujuan


Orientasi pengenalan nilai dan etika pada instansi pemerintah bagi Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2022 dimaksudkan untuk
membekali pengetahuan, sikap dan perilaku tentang nilai dan etika pada instansi
pemerintah dalam mendukung pelaksanaan tugas jabatannya dalam mendukung
pencapaian visi dan misi.

1
Tujuan Orientasi pengenalan nilai dan etika pada instansi pemerintah bagi
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah:
1. Pengenalan tugas dan fungsi ASN.
2. Pengenalan nilai dan etika pada instansi pemerintah.
3. Pemahaman dan penyediaan informasi kepada PPPK yang baru diangkat.
4. Diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN BERAHLAK
serta dapat melaksanakan tugas yang menjadi kewajiban dalam melaksanakan
program pemerintah di unit kerjannya.

C. Waktu dan Tempat


Hari dan Tanggal : Senin,18 Juli 2022 s.d Rabu,27 Juli 2022.
Tempat : RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah.

2
BAB II
NILAI DAN ETIKA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

A. Visi dan Misi


Visi dari pemerintahan Provinsi Jawa Tengah periode tahun 2018-2023 yaitu “Menuju
Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari” Tetep Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi.
Sedangkan Misi dari pemerintah Provinsi Jawa Tengah yaitu:
1. Membangun masyarakat jawa tengah yang religius, toleran dan guyup untuk
menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Mempercepat reformasi birokrasi serta memperluas sasaran ke Pemerintah
Kabupaten/ Kota
3. Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan memperluas lapangan kerja untuk
mengurangi kemiskinan dan pengangguran, dan
4. Menjadikan masyarakat Jawa Tengah lebih sehat, lebih pintar, lebih berbudaya, dan
mencintai lingkungan

Tantangan, Peluang dan Kebijakan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah


Isu Strategis Pembangunan Prov Jateng 2023
1. Penanggulangan Kemiskinan
2. Peningkatan Kualitas Dan Daya Saing Sumber Daya Manusia
3. Daya Saing Ekonomi Dan Peningkatan Kesempatan Berusaha
4. Kedaulatan Pangan Dan Energi
5. Keberlanjutan Pembangunan Dengan Memperhatikan Daya Dukung Lingkungan
Dan Kelestarian Sumber Daya Alam
6. Kesenjangan Wilayah
7. Tata Kelola Pemerintahan , Kondusivitas Wilayah & Fiscal Daerah

Program Unggulan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah


1. Sekolah tanpa sekat pelatihan tentang demo-krasi dan pemilu, gender, anti korupsi
dan magang Gubernur untuk siswa SMA/SMK
2. Peningkatan peran rumah ibadah, fasilitasi pendakwah dan guru pendidik agama
3. Reformasi birokrasi di Kabupaten/Kota yang dinamis berbasis teknologi informasi
dan sistem layanan terintegrasi
4. Satgas kemiskinan, bantuan desa, rumah sederhana layak huni

3
5. Obligasi daerah, kemudahan akses kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),
penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan pelatihan start up untuk
wirausaha muda
6. Menjaga harga komoditas dan asuransi gagal panen untuk petani serta melindungi
kepentingan nelayan
7. Pengembangan transportasi masal, revitalisasi jalur kereta dan bandara serta
pembangunan embung/irigasi
8. Pembukaan kawasan industri baru, dan rintisan pertanian terintegrasi
9. Rumah sakit tanpa dinding, sekolah biaya pemerintah khusus untuk siswa miskin
dan bantuan sekolah swasta, ponpes, madrasah dan disabilitas
10. Festival seni serta pengembangan infrastruk-tur olahraga, rumah kebudayaan dan
kepedulian lingkungan

Arah Kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah


1. Perubahan arah kebijakan di tahun 2021 merupakan respon kebijakan Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah untuk menangani pandemi Covid-19
2. Demikian juga arah kebijakan tahun 2022 merupakan keberlanjutan kebijakan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di masa pemulihan pandemi Covid-19
3. Arah kebijakan tahun 2023 tidak dilakukan perubahan karena merupakan tahun
terakhir dari periode pembangunan jangka menengah Jawa Tengah yang diharapkan
akan terwujud

Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2023


“Perwujudan Masyarakat Jawa Tengah yang Semakin Sejahtera dan Berdikari”.
Prioritas Pembangunan Provinsi Jawa Tengah tahun 2023
a. Prioritas 1
Pemantapan pertumbuhan dan ketahanan ekonomi secara berkelanjutan dan
semakin berdikari dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan hidup dan
ketahanan bencan
b. Prioritas 2
Pemantapan percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran, yang juga
diarahkan untuk mendukung kebijakan penanggulangan kemiskinan ekstrem (PKE)
c. Prioritas 3
Pemantapan kualitas hidup dan kapasitas sumber daya manusia menuju SDM
berdaya saing
d. Prioritas 4

4
Perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, kondusivitas wilayah,
serta pemantapan kapasitas dan ketahanan fiscal daerah.

Indikator Capaian Pembangunan Jawa Tengah


1. Pertumbuhan ekonomi
Target Tahun 2022:5,86-5,79
Target tahun 2023 :5,63-4,80
2. Tingkat pengangguran terbuka
Target Tahun 2022 :5,86-5,79
Target Tahun 2023 :5,63-4,80
3. Tingkat kemiskinan
Target Tahun 2022:10,49-10,30
Target Tahun 2022 :9,51-9,29
4. Indek pembangunan manusia
Target Tahun 2022 :72,45
Target Tahun 2023 :72,75

B. SOTK
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWATENGAH

STAF AHLI STAF AHLI STAF AHLI STAF AHLI STAF AHLI STAF AHLI STAF AHLI
GUBERNUR GUBERNUR GUBERNUR GUBERNUR GUBERNUR GUBERNUR GUBERNUR
JAWATENGAH JAWATENGAH JAWATENGAH JAWATENGAH JAWATENGAH JAWATENGAH JAWATENGAH
Bidang
Pemberdayaan Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang
Masyarakat Dan Reformasi Infrastruktur Kedaulatan pemerintahan Pengembangan Kemasyarakatan
Penguatan Birokrasi Dan Pangan hokum dan Energi Dan Sumber Daya
Kelembagaan Pelayanan politik Manusia
Publik

Gambar 2.1 struktur organisasi pemprov jateng


Sumber: ppid.jatengprov.go.id

5
STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH (SEKDA)

SEKRETARIAT DAERAH

Asisten Pemerintahan
Asisten Ekonomi dan
dan Kesejahteraan Pembangunan Asisten Administrasi
Rakyat

Bagian Keagamaan
Kepala Biro Pemerintahan
Otonomi Daerah & Kerjasama

Bagian Pendidikan,
Kebudayaan, Kesehatan,
Kepala Biro Hukum Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi

Kepala Biro Kesejahteraan


Bagian Pemberdayaan
Rakyat
Masyarakat , Keluarga
Berencana, Kepemudaan
Dan Olahraga

7 Rumah Sakit
Provinsi Jawa Tengah.

(RSUD TUGUREJO)

Gambar 2.2 struktur organisasi pemprov jateng


Sumbe : setda.jatengprov.go.id/konten/sotk

Nilai-nilai ASN “Berakhlak” merupakan fondasi baru bagi Aparatur SipilNegara


demi terwujudnya satu kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan
oleh seluruh ASN. Berakhlah merupakan akronim dari berorientasi pelayanan,
akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
1. Berorientasi Pelayanan
Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat secara ramah, cekatan, solutif,
dapat diandalkan dan melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan
berintegritas tinggi. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien, serta tidak menyalahgunakan kewenangan
jabatan.

6
3. Kompeten
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.
Membantu orang lain belajar serta melaksanakan tugas dengan kualitasterbaik.
4. Harmonis
Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya, suka menolong orang lain dan
membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Memegang teguh ideologi Pancasila dan UUD 1945, setia kepada NKRI serta
pemerintahan yang sah. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan
negara, serta menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif
Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan. Terus berinovasi dan
mengembangkan kreativitas. Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi. Terbuka dalam
bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah. Menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

C. Manajemen Kepegawaian dan Penilaian Kinerja PPPK


1. Dasar Hukum
a. UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
b. PP 49 Tahun 2018 Tentang Manajemen PPPK
Pengadaan pppk untuk mengisi keterbatasan sdm dan percepatan pengisian
jabatan fungsional yang membutuhkan persyaratan profesidan uji kompetensi.
2. Definisi PPPK (Sesuai UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN)
PPPK adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi persyaratan tertentu, yang
diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
3. Manajemen PPPK meliputi: (PP 49 Tahun 2018)
a. Penetapan kebutuhan
b. Pengadaan
c. Penilaian kinerja
d. Penggajian dan tunjangan
e. Pengembangan kompetensi
f. Pemberian penghargaan
g. Disiplin
h. Pemutusan hubungan perjanjian kerja

7
Berdasarkan PP No 49 Tahun 2018 Tentang Manajemen Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pasal 35:
a. Penilaian kinerja PPPK bertujuan menjamin objektivitas prestasi kerja yang
sudah disepakati berdasarkan perjanjian kerja antara PPPK dengan pegawai
yang bersangkutan.
b. Penilaian kinerja PPPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
berdasarkan perjanjian kerja di tingkat individu dan tingkat unit atau Organisasi
dengan memperhatikan target, sasaran, hasil, manfaat yang dicapai, dan
perilaku pegawai.
c. Penilaian kinerja PPPK dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel,
partisipatif, dan transparan.
d. Penilaian kinerja PPPK berada di bawah kewenangan pada Instansi Pemerintah
masing-masing.
e. Penilaian kinerja PPPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didelegasikan
secara berjenjang kepada atasan langsung dari PPPK.
f. Penilaian kinerja PPPK sebagaimana dimaksud pada ayat (l) dapat
mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan bawahannya.
g. Hasil penilaian kinerja pppK disampaikan kepada tim penilai kinerja PPPK.
h. Hasil penilaian kinerja pppK dimanfaatkan untuk menjamin objektivitas
perpanjangan perjanjian kerja, pemberian tunjangan, dan pengembangan
kompetensi.
i. PPPK yang dinilai oleh atasan dan tim penilai kinerja PPPK tidak mencapai
target kinerja yang telah disepakati dalam perjanjian kerja diberhentikan dari
PPPK
Sistem Instrumen mewujudkan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) Yaitu rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur
yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data,
pengklasifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah,
dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.
Di daerah diselenggarakan di tingkat Pemda dan Perangkat Daerah SAKIP
meliputi
a. Rencana Strategis (Renstra)
b. Perjanjian Kinerja (PK)
c. Pengukuran kinerja
d. Pengelolaan data kinerja
e. Pelaporan kinerja
f. Review dan evaluasi kine

8
BAB III
NILAI DAN ETIKA OPD

A. Renstra OPD
RSUD Tugurejo adalah salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang harus ikut berkontribusi dalam mewujudkan
visi dan misi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, maka substansi Renstra yang disusun
oleh RSUD Tugurejo adalah merupakan upaya penjabaran terhadap visi, misi,
kebijakan dan strategi yang akan ditempuh oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,
sebagaimana tertuang dalam RPJMD.
Penyusunan RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 – 2023 dilaksanakan
dalam rangka penyelarasan kebijakan Nasional, maka diperlukan penyusunan Renstra
RSUD Tugurejo sebagai bentuk penjabaran RPJMD tersebut. Ruang lingkup Renstra
RSUD Tugurejo yang disusun memuat program dan kegiatan tahun 2018 – 2023 sesuai
dengan RPJMD Provinsi Jawa Tengah.
Renstra RSUD Tugurejo disusun dengan tahapan, tata cara dan sistematika
penyusunan mengacu pada Permendagri Nomor 86 Tahun 2017. Renstra berdasarkan
pasal 16 ayat 2 disusun dengan tahapan:
1. Persiapan penyusunan
2. Penyusunan rancangan awal
3. Penyusunan rancangan
4. Pelaksanaan forum perangkat daerah / lintas perangkat daerah
5. Perumusan rancangan akhir
6. Penetapan
Strategi merupakan rangkaian tahapan atau langkah-langkah yang
menggambarkan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai. Sedangkan
kebijakan merupakan pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang
dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran.
Arah kebijakan dirumuskan untuk membantu menghubungkan strategi
kepada sasaran secara lebih operasional, sehingga membantu memperjelas
strategi agar lebih spesifik/fokus, konkrit, dan operasional. Kebijakan juga
digunakan untuk membantu mengarahkan pemilihan kegiatan sesuai tugas
dan fungsi RSUD Tugurejo.Tantangan, Peluang, Kekuatan, Kelemahan
dalam pengembangan pelayanan Rumah Sakit Tugurejo menggunakan
analisis SWOT, adapun analisis SWOT sebagai berikut :

9
Tantangan :
1. Subsidi anggaran dari pemerintah semakin menurun
2. Adanya rumah sakit setipe milik pemerintah dalam satu kota
3. Banyak Rumah Sakit pesaing disekitar RSUD Tugurejo menjadi
pilihan pasien
4. Regulasi yang sering berubah dengan cepat
5. Perkembangan teknologi medis yang sangat cepat sehingga sulit
diikuti
6. Keterbukaan informasi publik

Peluang :
1. Posisi RSUD Tugurejo strategis yaitu ibukota provinsi, dekat dengan
kawasan industri dan sebagai jalan Nasional yaitu di jalur utama
Semarang – Jakarta
2. Kebijakan formularium nasional
3. Fleksibilitas pengelolaan keuangan (BLUD)
4. Meningkatnya kasus onkologi dan jantung
5. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
6. Kerjasama/ kemitraan yang luas terdiri dari institusi pendidikan,
pelayanan kesehatan lain, asuransi kesehatan, Organisasi profesi,
Dinas Kesehatan, Paguyuban, LSM, lingkungan sekitar, serta
penyedia barang jasa
7. Dukungan stakeholder untuk mengembangkan pelayanan

Kekuatan :
1. Pelayanan unggulan onkologi
2. Memiliki peralatan standar RS type B Pendidikan
3. Sistem Informasi sudah terintegrasi
4. Memiliki jejaring dengan institusi pendidikan
5. Tersedia dukungan kebijakan untuk pengembangan kompetensi tenaga
medis dan keperawatan
6. RS telah terakreditasi
7. Status rumahsakit sebagai Badan Layanan Umum Daerah
penuh
8. Kemampuan mengembangkan SIM RS

10
Kelemahan :
1. Belum terpenuhinya Subspesialis 4 besar (1 dari 4 : Anak)
2. Belum semua SPM memenuhi standar
3. Metode pembimbingan klinis belum optimal
4. Masih terdapat SDM belum terpenuhi kompetensi sebagaimana
disyaratkan untuk RS tipe B Pendidikan
5. Belum maksimalnya promosi Rumah Sakit

Untuk mewujudkan visi dan misi dan agar lebih terarah dalam
mencapai tujuan dan sasaran, maka dirumuskan Strategi dan Arah
Kebijakan RSUD Tugurejo selama lima tahun periode Renstra 2018-2023,
dituangkan dalam tabel sebagai berikut :

11
Tabel 3.1
Tujuan, Sasaran, Strategi dan
Kebijakan

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1.Meningkatk 1. Menurunnya 1. Meningkatk Tahun 2022 :


an derajat angka an mutu 1. Penyediaan
kesehatan kesakitan pelayanan onkologi center
masyaraka dan kematian rumah sakit 2. Penyediaan
t melalui pelayanan jantung
penyediaan 3. Penyediaan sarana
sarana prasarana rumah
prasarana sakit dengan
rumah sakit penyediaan
yang gedung pelayanan
memadai rawat inap
sesuai terpadu, jalan
dengan lingkar, dan
standar RS peralatan
kelas B kedokteran
2. Meningkatk 4. Peningkatan
an upaya pelayanan Rumah
promotif dan sakit tanpa dinding
preventif dengan :
3. Meningkatka a. Pre hospital :
n pelayanan Skrining pasien
spesialistik pre hospital,
dan sub penyuluhan /
spesialistik PKRS, bakti
4. Mengembang sosial, SPGDT,
ka n inovasi membangun
pelayanan sistem rujukan
5. Mengembang terintegrasi ital
ka b. Intra hospital :
n kualitas MCU, hospital
SDM rumah tour, peringatan
12
sakit sesuai hari besar
kompetensi kesehatan,
dan pendidikan
pelayanan kemasyarakata
n RS (safe
community),
seminar
spesialistik
layanan
c. Post Hospital:
Penguatan
kelompok
khusus melalui
paguyuban,
edukasi
pendukung
pasien dalam
pemenuhan
kebutuhan
kesehatan
berkelanjutan,
pelayanan
home care,
gathering
paguyuban
pasien

Tahun 2023 :
1. Penyediaan sarana
prasarana rumah
sakit dengan
penyediaan gedung
pelayanan rawat
inap terpadu,
Rehab gedung
CSSD, Farmasi,
Laundry, Gizi, dan

13
peralatan
kedokteran
2. Pembentukan
divisi kalibrasi
internal
3. Peningkatan
pelayanan Rumah
sakit tanpa dinding
dengan :
a. Pre hospital :
Skrining pasien
pre hospital,
penyuluhan /
PKRS, bakti
sosial, SPGDT,
membangun
sistem rujukan
terintegrasi ital
b. Intra hospital :
MCU, hospital
tour, peringatan
hari besar
kesehatan,
pendidikan
kemasyarakata
n RS (safe
community),
seminar
spesialistik
layanan
c. Post Hospital:
Penguatan
kelompok
khusus melalui
paguyuban,
edukasi

14
pendukung
pasien dalam
pemenuhan
kebutuhan
kesehatan
berkelanjutan,
pelayanan home
care, gathering
paguyuban
pasien

15
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

2. Meningkatk 1.Meningkatnya 1.Meningkatkan 1. Peningkatan kualitas


an tata kualitas pemenuhan pelayanan dengan
kelola pelayanan kebutuhan pemenuhan kebutuhan
organisasi perangkat perkantoran, perkantoran, administrasi
perangkat daerah administrasi pelayanan kepegawaian
daerah pelayanan dan keuangan
kepegawaian 2. Peningkatan akuntabilitas
dan keuangan kinerja dengan
2.Meningkatnya 2. Meningkatkan peningkatan kualitas
akuntabilitas kualitas perencanaan dan evaluasi
kinerja perencanaan
perangkat dan evaluasi
daerah perangkat
daerah

16
B. SOTK OPD

KARU IGD

KATIM

BIDAN PELAKSANA IGD


PESERTA ORIENTASI

Bidan orientasi dalam menjalankan tupoksi sebagai bidan pelaksana di IGD


dibawah manajemen bidang keperawatan, kemudian sub koordinator keperawatan
rawat jalan, KARU IGD dan KATIM.

C. Manajemen Tupoksi PPPK di OPD


Bidan adalah seseorang yang telah diakui secara regular dala program
pendidikan kebidanan sebagaimana yang diakui yuridis, dimana ia ditempatkan dan
telah menyelesaikan pendidikan kebidanan dan telah mendapatkan kualifikasi serta
terdaftar disahkan dan mendapat ijin melaksanakan praktik bidan (WHO).

17
Sedangkan definisi Bidan pada Permenkes No 1464/Menkes/Per/IX/2010
pasal 1 ayat 1 Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan
yang telah teregristrasi sesuai peraturan perundangan.
Sesuai PERMENPAN-RB Nomor 36 tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional
Bidan.Jabfung Bidan adalah jabatan yg mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggungjawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatanpelayanan asuhan
kebidanan.
Kegiatan pelayanan asuhan kebidanan adalah rangkaian kegiatan kebidanan
yang didasarkan pada proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan
oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu
dan kiat kebidanan.
Bidan dalam memberikan pelayanan asuhan kebidanan di RSUD Tugurejo
sesuai dengan tugas jabatan funfsional, Memiliki STR,SIPB serta dilakukan
evaluasi oleh tim kredensial untuk menentukan kelayakan pemberian kewenangan
klinis serta dlakukan rekredensial secara berkala.
Tugas Jabatan Fungsional Bidan yaitu melakukan kegiatan kebidanan yang
meliputi persiapan, pelaksanaan, dan pengelolaan pelayanan kebidanan.
Uraian kegiatan jenjang jabatan bidan ahli pertama adalah:
1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis
2. Menyusun perencanaan askeb pd bumil fisiologis
3. Memberikan askeb pd bumil fisiologis
4. Melakukan pengkajian pada bulin fisiologis
5. Memberikan asuhan Kala I persalinan fisiologis
6. Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis
7. Melakukan asuhan Kala III persalinan fisiologis
8. Melakukan asuhan Kala IV persalinan fisiologis
9. Melakukan pengkajian pd bufas fisiologis
10. Melakukan askeb pd bufas fisiologis
11. Melakukan persiapan pre operasi obstetri ginekologi
12. Memberikan KIE ttg kes ibu dan anak pada individu atau klg ssi dg kebutuhan

18
13. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
14. Melakukan asuhan neonatal esensial
15. Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada 6 jam - 48 jam paska kelahiran
(KN1)
16. Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada hari ke 3 - hari ke 7 paska
kelahiran (KN2)
17. Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada hari ke 8 - hari ke 28 paska
kelahiran (KN3)
18. Memfasilitasi konseling kesehatan reproduksi
19. Memfasilitasi konseling pra nikah
20. Memfasilitasi konseling keluarga berencana (KB)
21. Melakukan pemetaan sasaran dan analisis data pada keluarga dan masyarakat
22. Melakukan pembinaan keluarga balita/remaja/lansia
23. Berpartisipasi aktif dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa
24. Melaksanakan tugas jaga shift malam
25. Melakukan askeb di kamar bedah
26. Mengidentifikasi keb, melakukan analisis dan merenc keg UKM terkait
pelayanan
27. Melakukan pemantauan pelaksanaan persalinan dan pencegahan komplikasi
28. Melakukan monitoring dan evaluasi askeb di tingkat Puskesmas
29. Melakukan skrining Pencegahan Penularan HIV, sifilis, hepatitis B dari ibu ke
anak (PPIA) di Puskesmas atau Rumah Sakit

Sesuai dengan PERMENPAN-RB No.36 tahun 2019 pasal 31 ayat 1 bahwa


untuk mendukung objektivitas dalam penilaian kinerja, bidan mendokumentasika hasil
kerja yang diperoleh sesuai dengan SKP yang ditetapkan setiap tahunnya.

BAB IV
RENCANA KERJA PPPK

19
A. Rencana kerja

TARGET
NO KEGIATAN TUGAS KUANT/OUTPUT KUAL/ WAKTU
JABATAN MUTU
1 Melakukan Laporan hasil
pengkajian pada 250 Kajian 100 12bulan
ibu hamil fisiologis keperawatn
2 Menyusun perencanaan Laporan
askeb pada ibu hamil 250 hasil kajian 100 12bulan
fisiologis keperawatan
3 Memberikan asuhan Laporan
kebidanan pada ibu 250 hasil kajian 100 12bulan
hamil keperawatan
4 Melakukan pengkajian 100 Laporan
pada ibu bersalin hasil kajian 100 12bulan
fisiologis keperawatan
5 Memberikan asuhan Catatan
pada kala I persalinan 200 Keperawata 100 12bulan
fisiologis n /Logbook
6 Memberikan asuhan pada Catatan
kala II persalinan 120 Keperawatn/ 100 12bulan
fisiologis Logbook
7 Memberikan asuhan 120 Catatan 100 12bulan
pada kala III Keperawata
persalinan fisiologis n/
pasien Logbook
8 Memberikan asuhan Catatan 12bulan
pada kala IV 120 Keperawata 100

20
persalinan fisiologis n /Logbook
9 Melakukan Catatan 12bulan
pengkajian pada 140 Keperawatn/ 100
ibu nifas fisologis Logbook
10 Memberikan Catatan 12bulan
asuhan kebidanan 140 keperawatan 100
pada ibu nifas
fisiologis

21
TARGET
NO KEGIATAN TUGAS KUANT/ KUAL/ WAKTU
JABATAN OUTPUT MUTU
11 Melakukan Catatan
persiapan pre 60 keperawat 100 12bulan
operasi obstetri an/
ginekologi Logbook

12 Memberikan Catatan
komunikasi 60 keperawat 100 12bulan
informasi dan an/
edukasi (KIE) Logbook
tentang kesehatan
ibu dan anak pada
individu atau
keluarga sesuai
dengan kebutuhan

13 Melakukan fasilitas Catatan


inisiasi menyusu 115 Keperawat 100 12bulan
dini (IMD) an/
Logbook
14 Melakukan asuhan Catatan 100 12bulan
neonatal esensial 120 keperawat
an/
Logbook
15 Melakukan tindakan 25 Catatan 100 12bulan
stabilisasi pada kasus keperawat
kegawatdaruratan an/
kebidanan Logbook

21
16 Melakukan 300 Catatan 100 12 bulan
pendokumentasian keperawat
kebidanan an/
Logbook
17 Melakukan audit 5 Catatanke 100 12 bulan
maternal perinatal perawatan
(AMP) Logbook
18 Membuat karya tulis 1 laporan 100 12 bulan
dalam bentuk makalah karya
yang tidak tulis
dipublikasikan
19 Seminar/lokakarya/ 2 Sertifikat 100 12 bulan
simposium

B. Strategi
Dalam meningkatkan kompetensi bidan dalam melakukan uraian tugas tugas
di ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Tugurejo, dapat dilakukan dengan:
1. Morning Report dilakukan setiap pagi
2. Konsultasi dengan atasan (KARU dan KATIM)
3. Literasi jurnal terkait evidence based yang berhubungan dengan kebidanan
4. Focused Group Discussion (FGD) kasus yang muncul di ruang IGD
5. Pelatihan PPGDON
6. Mengikuti Seminar yg diadakan oleh IBI
7. Mengisi RME
8. Bimtek tentang asuhan kebidanan
9. Mengikuti Midwifery Update (MU)
10. Pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN)
11. Pengabdian masyarakat (baksos)
12. Meningkatkan pengetahuan melalui sekolah lanjutan (profesi).

21
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan orientasi tenaga kesehatan ASN PPPK tahun 2022
telah dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Peserta orientasi dapat memahami
materi yang disampaikan tentang pengenalan tugas dan fungsi ASN, Pengenalan
nilai dan etika pada instansi pemerintah, Pemahaman dan penyediaan informasi
kepada PPPK yang baru diangkat, mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN
BERAHLAK, serta melaksanakan tugas yang menjadi kewajibannya dalam
melaksanakan program pemerintah di unit kerjannya.

B. Saran
Pelaksanaan kegiatan orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK) pemerintah provinsi Jawa Tengah agar tetap dilaksanakan secara berlanjut
sesuai dengan program Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
(BPSDMD) Jawa Tengah sehingga dapat meningkatkan professional kerja Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja(PPPK) pemerintah provinsi Jawa Tengah.
Demikian laporan pelaksanaan kegiatan orientasi Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK) pemerintah provinsi Jawa Tengah tahun 2022 semoga
bermanfaat.

Semarang, 25 Juli 2022


Bidan PPPK

Lesia Setyawati, S.ST


NI PPPK 198206232022212002

21

Anda mungkin juga menyukai