Sebagian besar manusia terinfeksi oleh Candida albicans, meskipun spesies yang lain
pun dapat menimbulkan gejala penyakit kulit superfisial. Lebih dari 150 spesies candida yang
dapat menginfeksi manusia. Candida tropicalis, Candida parapsilosis, Candida
guilliermondi, Candida krusei, Candida kefyr, Candida zeylanoides, and Candida glabrata
(formerly Torulopsis glabrata) termasuk spesies yang jarang menyebabkan penyakit
pada manusia.(1,2,4)
3. Manifestasi klinis yang muncul dapat berupa gatal yang mungkin sangat hebat.
Terdapat lesi kulit yang kemerahan atau terjadi peradangan, semakin meluas, makula atau
papul, mungkin terdapat lesi satelit (lesi yang lebih kecil yang kemudian menjadi lebih
besar). Lesi terlokalisasi di daerah lipatan kulit, genital, bokong, di bawah payudara,
atau di daerah kulit yang lain. Infeksi folikel rambut (folikulitis) mungkin seperti “pimple
like appearance”.(6)
Gambar 1. Kandidiasis intertriginosa pada daerah lipatan paha (kiri) dan glans panis
(kanan)*
2. Kandidiasis kutis generalisata: lesi terdapat pada glabrous skin, biasanya juga di lipat
payudara, intergluteal, dan umbilikus. Sering disertai glositis, stomatitis, dan paronikia.
Lesi berupa ekzematoid, dengan vesikel-vesikel dan pustul-pustul. Penyakit ini sering
terdapat pada bayi, mungkin karena ibunya menderita kandidiasis vagina atau mungkin
karena gangguan imunologik.(2)
Gambar 2. Kandidiasis pada lipatan payudara (kiri) dan daerah intergluteal (kanan)*
3. Kandidiasis vaginalis: pada pemeriksaan klinis tampak eritema pada mukosa vagina dan
kulit vulva dengan bintik-bintik hitam yang disertai sekret. Eritema tersebar di perineum
dan lipatan paha dengan pustul di sekelilingnya. Atau mukosa vagina tampak merah dan
berlapis-lapis. Pasien menunjukkan gejala vulvovaginitis dengan didapatkan jamur pada
sekret vagina yang didiagnosis sebagai kandidiasis.(2)
1. Preparat KOH
Dilakukan pemeriksaan KOH ada kecurigaan penyakit yang disebabkan jamur.pada jamur
tersebut ditemukan pseudohifa. Merupakan cara paling mudah dan metode yang paling
efektif untuk mendiagnosis, tapi tidak cukup untuk menyingkirkan bukti klinis yang lain.
Hasil laboratorium dapat dipastikan dengan salin atau larutan KOH dapat ditemukan sel
ragi, uji amine whiff, penentuan pH vagina dan kultur dapat mendiagnosis kandidiasis
vulvovaginitis. (7,11)
2. Kultur
Kultur dari pustule yang utuh, biopsi jaringan kulit, atau deskuamasi kulit dapat
membantu untuk mendukung diagnosis. Ciri khas dari koloni adalah putih krim yang
halus, permukaan tak berambut seperti lilin.(13)
3. Pemeriksaan mikrosokopik
Preparat kerokan kulit dengan rantai calcofluor putih merupakan cara yang sederhana
untuk mendeteksi adanya jamur dan pseudohifa dari Candida albicans. Candida albicans
berikatan tidak spesisfik dengan polisakarida dinding sel jamur dan menghasilkan warna
yang terang dan jelas sebagai karakteristik organisme ketika dilihat di bawah mikroskop
flouresens.(11,13)
Gambar 7. KOH 10 % yang menunjukkan munculnya peningkatan sel-sel ragi dan
pseduohifa pada kerokan kulit.*
4. Serologi
5. Pemeriksaan histologi
* Dikutip dari kepustakaan : 13
8. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan terpenting adalah menghindari atau menghilangkan faktor
predisposisi. Adapun secara topikal menggunakan larutan ungu gentian 0,5 % untuk
selaput lendir, 1-2% untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari. Nistatin dapat
diberikan berupa krim, salep, emulsi. Maupun golongan azol antara lain mikonazol 2%
berupa krim atau bedak, klotrimazol 1% berupa bedak, larutan dan krim, tiokonazol,
bufonazol, isokonazol, dan siklopiroksolamin 1% berupa krim.(3)
Penggunaan obat anti jamur yang standard hanya flukonazol, itrakonazol, dan
flucytosine. Atau bahkan dapat menggunakan obat antijamur golongan azol terbaru
antara lain voriconazole, ravuconazole, posaconazole.(15)
* Dikutip dari kepustakaan : 4
Pencegahan
menjaga kulit selalu bersih dan kering. Bedak yang kering mungkin membantu
pencegahan infeksi jamur pada orang yang mudah terkena. Penurunan berat badan dan
kontrol gula yang baik pada penderita diabetes mungkin membantu pencegahan infeksi
tersebut.(6)
1. DM
2. Obesitas
3. Penggunaan alkohol
5. Penurunan imunitas seluler (pada DM) yg utama sehingga dapat tumbuh jamur.
Knpa?????????
7. Hiperhidrosis
8. HIV aids