Anda di halaman 1dari 2

75-80

Pembukaan UUD 1945 merupakan bagian yang mutlak serta bagian integral dari UUD 1945 serta
keseluruhan.

d. Dilihat dari kedudukan pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah Negara yang fundamental.

Seperti juga telah dikemukakan di muka ,bahwa Pembukaan UUD 1945 berkedudukan sebagai pokok
kaidah Negara yang fundamental, Pembukaan UUD 1945 mempunyai sifat dan hakikat yang kuat tetep
terletak bagi kelangsungan Negara Indonesia Proklamasi dan tidak dapat dirubah, sebab merubah isi
Pembukaan UUD 1945 berarti pembubaran Negara (Negara Proklamasi).Berbeda dengan sifat dan
hakikat dari UUD 1945 yang memang bisa dilakukan perubahan sepanjang bangsa dan Negara
menghendaki melalui kewenangan MPR.

Dalam kedudukan MPR Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok Kaidah Negara yang Fundamental ada
hubungan yang sangat tegas antara Pembukaan UUD 1945 dengan batang tubuh UUD 1945 yaitu bahwa
dengan adanya UUD 1945 ditentukan oleh Pembukaan UUD 1945, yaitu yang tercantum dalam alinea IV,
yang bunyinya :

“…di sunsunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia,….”.Adanya pernyataan seperti itu karena menjadi salah satu syarat bagi kedudukan
Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah Negara yang fundamental. Sehingga hubungan antara
Pembukaan UUD 1945 dengan batang tubuh UUD 1945 sebagai hubungan “sebab dan akibat” atau
hubungan kausal.

Dengan demikian Pembukaan UUD 1945 menentukan dan menjadi sebab adanya UUD 1945 . dari sifat
hubungan tersebut kita akan mendapat tambahan pengetahuan, yaitu bahwa hubungan antara
Pembukaan UUD 1945 dengan UUD 1945 tidak bersifat mutlak dalam arti hanya mengikat selama UUD
1945 masih berlaku, sebab yang ditentukan dalam Pembukaan UUD 1945 tidak menunjuk secara
khusus UUD 1945, tetapi hanya disebutkan “Dalam Suatu Undang-Undang Dasar Negara”. Demikian juga
bahwa UUD 1945 bukan bersifat mutlak yang tidak bisa dirubah, melainkan bisa diadakan perubahan
dan penyempurnaan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan perkembangan zaman.

3. Hubungan Batang Tubuh UUD 1945 dengan Pancasila

a. Hubungan antara Pancasila dengan UUD 1945 dapat dengan melalui perantara (media) yaitu
Pembukaan UUD 1945

Telah dikemukakan bahwa pembukaan UUD 1945 mengandung pokok-pokok pikiran tersebut (empat
pokok pikiran) tidak lain merupakan pencerminan atau pancaran dari Pancasila sebagai Dasar Negara
selanjutnya disebutkan dalam penjelasan Umum UUD 1945, bahwa pokok-pokok pikiran tersebut
mewujutkan cita-cita hukum yang menguasai hukum Dasar Negara (UU Negara) dan UUD 1945
menciptakan pokok-pokok pikiran dalam pasal-pasalnya dengan demikian dengan secara tidak langsung
bahwa UUD 1945 mempunyai hubungan dengan Pancasila yang dalam hal ini UUD 1945 merupakan
penjabaran atau penciptaan sila-sila pancasila dalam pasal-pasalnya.
b. Hubungan antara Pancasila dengan Batang Tubuh UUD 1945 dapat dipandang sebagaimana
hubungan antara “Sumber dari segala sumber hukum dengan salah satu peraturan hukum lainnya”

Dengan demikian hubungan antara Pancasila dengan UUD 1945, maka UUD 1945 sebagai satu peraturan
hukum dibawahnya dibatasi dan tergantung pada sumber hukumnya yaitu Pancasila, atau bahwa UUD
1945 merupakan penjabaran atau penciptaan dari nilai-nilai Pancasila kedalam Pasal-Pasalnya. Jadi
dilihat dari 2(dua) cara tersebut maka tetap bentuk hubungan adalah UUD 1945 sebagai realisasi atau
perwujudan yang dalam hal ini adalah berupa penjabaran atau penciptaan nilai-nilai pancasila kedalam
pasal-pasal UUD 1945 itu sendiri.

c. Penjabaran sila-sila Pancasila ke dalam Batang Tubuh UUD 1945 yaitu:

(1) sila Ketuhanan Yang Maha Esa, terjabar Bab XI tentang agama, dalam pasal 29 ayat (1) dan (2) juga
pasal 9 yang berbunyi: “sebelum memangku jabatannya, presiden dan wakil presiden bersumpah
menurut agama,….”. Pasal ini menunjukkan d

Anda mungkin juga menyukai