(Abdurrahman Al Umar) Diinul Haq
(Abdurrahman Al Umar) Diinul Haq
Karya :
ABDURRAHMAN BIN HAMMAD AL UMAR
Penerjemah :
MUHAMMAD SAIFUDIN
DR.MUH.MU’INUDINILLAH BASRI, MA
Murajaah :
ERWANDI TARMIZI
Diinul-Haq 2
EF
W
W
K
W
1426
- () -
- 4916065 - 4454900 - 11457 29465 : .
2960078205 - 2960058587 : .4970126
2960177270 -2960169665
Diinul-Haq 3
DAFTAR ISI
Isi hal
Pendahuluan 7
BAB I
Mengenal Allah Sang Pencipta yang Maha 9
Agung
Bukti-Bukti Allah Ada 9
• Diantara Sifat Allah Ta’ala 15
• Tujuan Allah Menciptakan Manusia dan Jin 21
• Kebangkitan Setelah Mati, Hisab, Pembalasan
23
Amal Perbuatan, Surga dan Neraka
• Amal Perbuatan dan Perkataan Manusia
29
Dicatat
BAB II
32
• Mengenal Rasulullah
• Mukjizat-Mukjizat Rasulullah 35
• Bukti Aqli dan Dalil dari Kalam Allah Ta’ala
Bahwa Al Qur’an Kalam Allah dan Muhammad 37
hanya Utusan Allah
• Seruan Beriman Kepada Allah dan Rasul-Nya
41
Muhammad
BAB III
42
• Mengenal Diinul Haq (Islam)
- Pengertian Islam 42
- Rukun Islam
48
Diinul-Haq 4
Bentuk-Bentuk Ibadah: 50
Doa 50
Menyembelih binatang, bernadzar dan
51
mempersembahkan hewan kurban
Istighatsah (memohon bantuan), isti`anah
(memohon pertolongan) dan isti`adzah 53
(memohon perlindungan)
Tawakal, Raja (berharap) dan Khusyu' 55
- Firqah Najiyah 61
- Hukum dan Syariat Hak Mutlak Allah 64
- Makna Syahadat “Muhammad Rasulullah” 66
- Seruan 68
Rukun II: Shalat 69
- Shalat lima waktu 71
- Hukum-hukum berkenaan dengan shalat 72
Pertama: bersuci 72
Kedua: Kaifiyyat Shalat 74
1- Shalat Fajar 74
2- Shalat Zhuhur, Ashar dan Isya 87
3- Shalat Maghrib 78
Rukun Islam III: Zakat 80
Rukun Islam IV: Puasa 82
Rukun Islam V: Haji 86
- Miqat-miqat 90
- Kaifiyyat ihram 91
- Larang-larangan ihram 92
Diinul-Haq 5
IMAN 99
- Islam Agama yang Sempurna 103
BAB IV
107
Konsep Islam
Pertama: Konsep Islam Tentang Ilmu
107
Pengetahuan
KeduaW Konsep Islam tentang Aqidah 109
Ketiga: Konsep Islam Tentang Hubungan
110
Sesama Manusia
Keempat: Konsep Islam Tentang Muraqabah
113
dan Kesadaran pribadi
Kelima: Konsep Islam Tentang Sikap
Memikul Beban Bersama dan Saling 114
Membahu
Keenam: Konsep Islam Tentang Politik
118
Dalam Negri
Ketujuh: Konsep Islam Tentang Politik Luar
121
Negri
Kedelapan: Konsep Islam Mengenai
123
Kebebasan
a. Kebebasan berkeyakinan 123
-Diantara Hal-hal Yang Membatalkan
124
Keislaman
b. Kebebasan berpendapat. 129
c. Kebebasan Pribadi 129
d. Kebebasan tempat tinggal 132
e. Kebebasan mencari penghasilan hidup 132
Kesembilan: Konsep Islam Tentang Keluarga 133
- Hikmah disyariatkan nikah 134
Diinul-Haq 6
PENDAHULUAN
BAB I
1
] Allah adalah nama khusus untuk Ilaah [Dzat Yang berhak
disembah] alam semesta dan manusia, dan segala sesuatu, dan nama
ini nama identitas Allah, Dia sendiri yang memberikan nama diri-
Nya yang suci artinya llah Yang Haq.
2
] Ta’ala kata pengagungan dan pujian untuk Allah, Dia disifati
dengan ketinggian dan kesucian dari segala kekurangan, dan kata:
subhaanahu artinya: Maha Suci Allah dan terbebas dari segala
kekurangan.
Diinul-Haq 10
1
] Tahapan dalam penciptaan, karena hikmah yang dikehendaki oleh
Allah, padahal Dia mampu menciptakan seluruh makhluk lebih
cepat dari kejapan mata, sebab Dia telah memberitakan jika
berkehendak untuk menciptakan sesuatu cukup dengan mengatakan
“Jadilah” maka jadilah.
2]Istiwa’ dalam bahasa arab -yang merupakan bahasa Al-Qur’an-
maknanya : Diatas dan tinggi, sedangkan istiwa’ (bersemayamnya)
Allah diatas Arsy-Nya sesuai dengan kebesaran-Nya, dan tidak ada
yang tahu akan bagaimana istiwa’Nya selain Dia. Dan bukanlah
maknanya menguasai kerajaan, sebagaimana anggapan orang-orang
yang sesat yang mereka mengingkari hakikat dari sifat yang Allah
sifatkan bagi Diri-Nya, dan yang disifatkan oleh Rasul-Nya, karena
anggapan bahwa jika mereka menetapkan sifat Allah atas
hakikatnya, mereka menyerupakan-Nya dengan makhluk-Nya, dan
ini merupakan anggapan yang keliru, karena penyerupaan itu adalah
jika dikatakan : “ dia itu menyerupai begini atau dari sifat-sifat
makhluk-Nya. Adapun menetapkan sifat dari sisi yang layak
dengan Allah dengan tidak menyerupakan, mengumpamakan,
membagaimanakan, dan meniadakan makna, dan menta’wilkan itu
adalah cara yang ditempuh para Rasul yang diikuti oleh ulama salaf
shaleh. Itulah kebenaran yang seharusnya orang yang beriman
berpegang teguh dengannya, sekalipun kebanyakan manusia
meninggalkannya.
Diinul-Haq 12
Bukti kedua:
Bahwa dia telah menciptakan laki-laki dan
perempuan: keberadaan perempuan dan lelaki adalah
sebagai bukti akan adanya Allah.
Bukti ketiga:
Perbedaan bahasa dan warna kulit: tidak pernah
didapati dua orang yang suaranya satu atau warna
kulitnya sama, tapi pasti ada perbedaan antara
keduanya.
Diinul-Haq 14
Bukti keempat:
Perbedaan nasib: Yang ini kaya, yang ini miskin,
yang ini pemimpin dan yang itu yang dipimpin (rakyat)
padahal mereka semuanya sama-sama memiliki akal,
pikiran dan ilmu. Manusia menginginkan sesuatu yang
tidak bisa dicapai, seperti; kaya, kemuliaan, istri yang
cantik, namun tidak ada seorangpun yang mampu
mencapai sesuatu kecuali yang telah di takdirkan Allah
untuknya, hal itu karena hikmah yang besar yang telah
dikehendaki Allah Subahanahu wa taala. Dan diantara
hikmah perbedaan nasib; adalah menguji sebagian
manusia dengan sebagian yang lain dan agar sebagian
manusia menjdai pelayan bagi sebagian yang lain
sehingga tercipta keseimbangan hidup bagi semua
manusia.
Dan bagi yang tidak ditakdirkan oleh Allah bernasib
baik didunia, Allah mengabarkan bahwa Dia akan
memberikan kepada mereka keberuntungan yang lebih
baik, yaitu; kenikmatan di surga jika ia mati dalam
keadaan beriman kepada Allah, sungguhpun demikian
Allah telah memberi orang fakir suatu keistemewaan
yang bisa dinikmati jiwa dan kesehatan, yang
kebanyakan tidak didapatkan oleh orang-orang yang
kaya dan ini merupakan kebijaksanaan dan keadilan
Allah .
Bukti kelima:
Tidur dan mimpi benar yang Allah tampakkan
didalamnya kepada orang yang tidur suatu perkara
ghaib sebagai berita gembira atau peringatan.
Diinul-Haq 15
Bukti keenam:
Keberadaan ruh dimana tidak ada yang mengenal
hakikatnya selain Allah saja.
Bukti ketujuh:
Manusia, berikut anggota tubuhnya berupa panca
indra, urat saraf, otak, alat pencernaan dan selainnya.
Bukti kedelapan:
Allah menurunkan hujan pada tanah yang tandus
lalu muncul tumbuh-tumbuhan serta pepohonan
beraneka ragam bentuk, corak, manfaat dan rasanya. Ini
merupakan sedikit diantara ratusan bukti yang Allah
Ta’ala sebutkan dalam Al Qur’an dan yang Dia
kabarkan bahwa semua itu merupakan bukti kuat akan
eksistensi Allah dan bahwa Dialah Pencipta sekaligus
Pengatur seluruh makhluk yang ada.
Bukti kesembilan:
Fitrah yang Allah ciptakan pada manusia mengakui
akan eksistensi Allah sebagai Pencipta dan Pengaturnya.
Siapa yang mengingkari hal itu berarti dia hanya
mencelakakan dirinya sendiri. Orang atheis misalnya,
hidup di dunia ini dalam keadaan celaka sedang tempat
kembalinya kelak setelah kematian adalah neraka
sebagai balasan mendustakan Rabbnya yang telah
menciptakan dirinya dari awalnya tidak ada dan
memeliharanya dengan berbagai nikmat. Kecuali kalau
dia mau bertaubat dan beriman kepada Allah, agama
serta Rasul-Nya.
Diinul-Haq 16
Bukti kesepuluh:
Keberkahan, yaitu: pertambahan yang cepat pada
sebagian makhluk, seperti; kambing. Sebaliknya
kegagalan reproduksi pada sebagian binatang, seperti;
anjing dan kucing.
Diantara sifat Allah Ta’ala adalah ada-Nya tanpa
permulaan, Hidup terus menerus, tidak akan mati dan
tidak akan berakhir, Maha Kaya, berdiri sendiri, tidak
membutuhkan yang lain serta Maha Esa tanpa sekutu.
Allah Ta’ala berfirman:
3
Diriwayatkan dalam sebuah hadis bahwa Allah turun ke langit dunia
pada sepertiga malam terakhir.
Diinul-Haq 20
taat kepada Allah. Dan jika ruh itu kafir kepada Allah,
mendustakan hari kebangkitan dan pembalasan, maka
Allah menempatkan ruh tersebut di negeri azab
(neraka). Sampai tiba masa akhir dunia yang dijanjikan
lalu terjadilah Kiamat. Maka semua makhluk yang ada
mati dan yang tinggal hanyalah Allah semata.
Kemudian Allah membangkitkan seluruh makhluk dan
dikembalikan semua ruh kepada jasadnya masing-
masing. Setelah Allah mengembalikan jasad dengan
sempurna sebagaimana Dia ciptakan pada awal mula.
Hal itu dalam rangka Allah menghisab manusia, lalu
memberikan balasan kepada mereka atas amal
perbuatannya, baik laki maupun perempuan, pemimpin
maupun rakyat, yang kaya dan yang miskin tanpa
menzalimi seorangpun. Dia mengqishash (hukum balas)
bagi yang terzalimi terhadap yang mendzalimi. Sampai-
sampai hewan dibalaskan dari yang menzaliminya. Dia
balaskan bagi sebagian terhadap sebagian yang lain
kemudian berfirman kepada hewan: “Jadilah kamu
tanah” karena hewan tidak masuk surga maupun neraka.
Allah memberikan balasan bagi manusia dan jin
masing-masing sesuai amal perbuatannya. Lalu Dia
memasukkan orang-orang mukmin yang mentaati-Nya
dan mengikuti Rasul-Nya ke dalam surga sekalipun
mereka itu orang paling fakir. Dan memasukkan orang-
orang kafir yang ingkar ke dalam neraka, sekalipun
mereka itu orang kaya dan berkedudukan di dunia.
Allah ta’ala berfirman:
Diinul-Haq 25
SYAHADAT (PERSAKSIAN) :
Aku bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak
disembah melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa
Muhammad utusan Alah. Aku bersaksi bahwa surga itu
benar, neraka itu benar. Kiamat itu akan tiba tiada
keraguan lagi. Allah akan membangkitkan semua yang
ada di kubur untuk dihisab amal perbuatannya dan
diberi balasan. Semua yang dikabarkan Allah dalam
kitab
- Nya atau melalui lisan Rasul-Nya adalah benar.
Saya mengajak anda -wahai orang yang berakal- untuk
beriman kepada persaksian ini, mengumandangkan dan
mengamalkan maknanya. Inilah jalan keselamatan.
Diinul-Haq 32
BAB II
MENGENAL RASUL
5
Lih. Aljawabusshahih liman baddala diinal Masih. Oleh. Ibnu
Taymiyah Jilid 1, hidayatulhayaara. Oleh. Ibnul Qayyim, Sirah
Nabawiyah. Oleh. Ibnu Hisyam, dan Tarikh Ibnu Katsir. Tentang
Diinul-Haq 33
MUKJIZAT-MUKJIZAT 6 RASULULLAH
Tulisan ini terbentuk dari kulit keras mirip kutil.
2-Awan menaunginya ketika berjalan di panas terik
matahari musim panas.
6
Di dalam Al quran kata yang digunakan Aayat dan bukan mukjizat,
ini lebih tepat, karena konotasi kata mukjizat sesuatu yang luar
biasa.
Diinul-Haq 36
BAB III
MENGENAL DIINUL HAQ (ISLAM)
FF
KEE
Diinul-Haq 43
RUKUN ISLAM
7
Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda,"Islam dibangun
diatas lima hal: bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah
selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat,
membayar zakat, haji ke baitullah dan puasa di bulan ramadhan.
Muttafaq `alaih.
Diinul-Haq 49
RUKUN ISLAM I
BERSAKSI TIDAK ADA ILAH YANG BERHAK
DISEMBAH MELAINKAN ALLAH DAN
MUHAMMAD UTUSAN ALLAH
EEFF
“Allah melaknat orang yang menyembelih untuk
selain-Nya ” (HR. Muslim).
Jika seseorang berkata: “Demi si fulan saya
bernadzar jika saya memperoleh ini, saya akan
bersedekah sekian atau saya akan berbuat demikian”.
Nadzar seperti ini merupakan syirik kepada Allah sebab
Diinul-Haq 53
EEFF
Diinul-Haq 54
EEFF
“Jika kamu memohon maka mohonlah kepada
Allah dan jika kamu minta tolong maka mintalah
pertolongan kepada Allah” (Hadits shahih diriwayatkan
oleh Tirmidzi)
Orang yang masih hidup dan hadir boleh dimintai
bantuan dan pertolongan pada perkara yang mampu ia
lakukan saja. Adapun minta perlindungan maka yang
boleh dimintai perlindungan hanya Allah. Sedang orang
mati atau tidak ada maka tidak boleh dimintai bantuan
maupun pertolongan sama sekali. Karena ia tidak
memiliki apa-apa sekalipun ia adalah seorang Nabi,
Wali atau Malaikat.
Tidak ada yang mengetahui perkara ghaib
melainkan Allah saja. Maka siapa yang mendakwakan
dirinya mengetahui perkara ghaib berarti ia kafir dan
wajib didustakan. Sekalipun ia meramal sesuatu lalu
benar terjadi maka hal itu hanya bersifat kebetulan.
Rasulullah bersabda: "Barangsiapa mendatangi
dukun atau peramal lalu mempercayai apa yang
dikatakannya maka ia telah kafir terhadap apa yang
diturunkan kepada Muhammad" (Diriwayatkan oleh
Imam Ahmad dan hakim).
Diinul-Haq 55
8
Waliyullah adalah orang-orang yang bertauhid dan taat kepada
Allah, mengikuti sunah Rasul, diantara mereka dikenal karena
ilmunya atau jihadnya, dan sebagian mereka tak dikenal, yang
dikenal tidak mau dianggap sebagi orang suci, wali Allah yang
hakiki tidak menganggap dirinya wali, malah dia menganggap
dirinya orang yang berdosa, mereka tidak punya pakain khusus,
pakaian mereka mencontoh pakaian Nabi, setiap muslim yang
bertauhid dan mengikuti Nabi dia adalah wali, namun kadar
kewaliannya tergantung amalannya, dengan ini jelas bahwa orang
yang mengaku dirinya waliAllah dan memakai pakain khusus agar
orang mengagungkannya bukanlah waliyullah, mereka sebetulnya
adalah para pendusta.
Diinul-Haq 61
FIRQAH NAJIYAH
9
Saat buku ini ditulis.
Diinul-Haq 62
KEEFF
“Barangsiapa mengerjakan suatu amal yang tidak
ada contohnya dari urusan kami maka ia tertolak” E HR.
Muslim).
HIMBAUAN
RUKUN ISLAM II
SHALAT
3
F
E
“Subhanakallahumma wa bihamdika wa tabaaraka
ismuka wa ta’ala jadduka wa laailaaha ghairuka”
(Maha suci Engkau Ya Allah dengan memuji-Mu,
Maha Mulia nama-Mu, Maha Tinggi kemuliaan-Mu,
tiada Ilah yang berhak disembah selain-Mu).
Kemudian membaca:
Diinul-Haq 75
10
] Kecuali jika ingin mengingatkan seorang atau menjawabnya, ia
membaca: subhaanallah, dibaca untuk [mengingatkan] imam jika
salah dalam gerakan atau menambah atau mengurangi, supaya sadar
dan dikatakan pula untuk orang yang memanggilnya, adapun wanita
dengan menepuk tangan dan tidak berbicara, karena suaranya
fitnah.
Diinul-Haq 80
RUKUN ISLAM IV
PUASA
11
Kafarat sumpah yaitu memilih salah satu dari hal-hal berikut:
memerdekakan budak, memberi makan atau memberi pakain 10
orang miskin, jika tidak mampu boleh berpuasa selama 3 hari.
Diinul-Haq 83
RUKUN ISLAM V
HAJI
12
Adapun orang-orang yang bodoh yang mengunjungi kuburan para
wali, hal ini bertentangan dengan perintah Nabi shallallahu`alaihi
wa sallam, karena beliau bersabda,"tidak ada kunjungan suci
Diinul-Haq 88
EEFF
“barangsiapa haji namun tidak berziarah kepadaku
maka ia telah menjauh dariku” hadis ini tidak shahih,
maudhu` (hadis palsu).13
Ziarah yang disyariatkan yang boleh dilakukan
hanyalah ziarah ke masjid. Jika seorang yang berziarah
telah sampai ke masjid dan mengerjakan shalat tahiyatul
masjid di dalamnya maka baru saat itu disunnahkan
baginya untuk ziarah ke makam Nabi dan
menyampaikan salam kepada beliau dengan
mengucapkan:
“Kesejahteraan senantiasa terlimpahkan kepada
Engkau wahai Rasulullah” dengan penuh sopan santun,
melirihkan suara serta tidak boleh meminta kepada
beliau apapun. Akan tetapi sekedar mengucapkan salam
lalu pergi sebagaimana yang beliau perintahkan kepada
umatnya dan sebagaimana pula yang dikerjakan oleh
para sahabat –radhiyallahu `anhum-.
Adapun orang-orang yang berdiri di depan makam
Nabi shallallahu`alaihi wa sallam dengan penuh khusyu’
sebagaimana mereka berdiri dalam shalat. Mereka
meminta segala hajat mereka kepada beliau atau
memohon bantuan kepada beliau ataupun menjadikan
beliau sebagai perantara di hadapan Allah maka mereka
itu orang-orang yang telah menyekutukan Allah ta’ala,
sedang Nabi berlepas diri dari mereka. Hendaknya
setiap muslim hati-hati dari berbuat seperti itu terhadap
Nabi maupun terhadap selain beliau. Kemudian
setelah itu berziarah ke makam sahabat Abu Bakar dan
Umar radhiyallahu `anhuma. Kemudian berziarah ke
kuburan Baqi dan makam syuhada’ (Uhud). Ziarah ke
kuburan kaum muslimin yang disyariatkan yaitu ziarah
dimana seorang yang datang mengucapkan salam
kepada orang-orang yang meninggal, lalu mendoakan
mereka kepada Allah dan mengingat mati setelah itu
pergi.
Inilah tata haji dan umrah: Pertama-tama seorang
yang hendak haji memilih harta yang baik lagi halal dan
seorang muslim menjauhi pendapatan yang diharamkan.
Diinul-Haq 90
EE FF
“Setiap daging yang tumbuh dari harta haram
maka neraka lebih utama untuknya”.
Kemudian memilih rekan pendamping yang shalih
dari kalangan yang bertauhid benar dan beriman.
Miqat-miqat :
Jika telah sampai ke miqat maka mulai ihram dari
tempat tersebut, jika ia datang mengendarai mobil atau
sejenisnya. Jika naik pesawat terbang maka ia memulai
ihram manakala telah mendekat dari miqat sebelum
melewatinya. Miqat yang Nabi memerintahkan
manusia untuk berihram dari situ ada 5. Yaitu :
1. Dzul Hulaifah (Abyar Ali) bagi penduduk
Madinah.
2. Juhfah (dekat Rabigh) bagi penduduk Syam,
Mesir dan (Maroko).
3. Qarnul Manazil (Sail Kabir atau Wadi Muhrim)
bagi penduduk Najd, Thaif dan siapa saja yang
datang melewati arah ini.
4. Dzati ‘Irq bagi penduduk Iraq.
5. Yalamlam bagi penduduk Yaman.
Diinul-Haq 91
14
Kecuali saat berada diantara hajar Aswad dan rukun Yamani
disunahkan membaca:
Diinul-Haq 94
EEFF
“umrah dan haji menyatu hingga hari Kiamat”.
Wallahu A’lam.
Jika hari kedelapan Dzulhijjah tiba, para haji
berihram untuk haji dari tempat tinggal masing-masing
di Mekkah, melakukan seperti yang mereka lakukan
saat berihram di miqat. Yaitu bersih-bersih diri
kemudian mengenakan pakaian ihram, lalu berniat
15
Yaitu: thawaf pada hari ke-10 zulhijjah atau setelahnya, adapun
thawaf ketika baru datang hukumnya sunat, adapun sa`I bagi orang
yang haji qiran dan ifrad jika ia telah sa`I bersamaan dengan thawaf
qudum, maka sudah cukup, dan jika belum melakukannya, maka
lakukanlah sa`I pada hari ke 10 zulhijjah atau setelahnya.
Diinul-Haq 96
IMAN
FF
KEE
Diinul-Haq 101
BAB IV
KONSEP ISLAM
EEFF
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”.
Beliau bersabda:
FF
EE
“Keutamaan seorang alim (berilmu) atas orang
bodoh bagaikan keutamaan rembulan di malam
purnama atas seluruh bintang-bintang”.
Ilmu pengetahuan di dalam Islam terbagi menjadi
beberapa bagian dari aspek kewajibannya;
Diinul-Haq 109
18
Begitu juga saat menyembelih hewan yang halal, Rasulullah
shallallahu`alaihi wa sallam memerintahkan untuk menajamkan
pisau agar penyembelihan berlangsung cepat, dan yang harus
dipotong saat menyembelih; urat aliran nafas dan uarat aliran darah,
adapun unta penyembelihannya dengan cara menusuk kantung yang
berada di bawah leher, adapun pemotongan dengan cara
memberikan aliran listrik atau memukul bagian kepala dan lain-
lain, cara ini diharamkan dan dagingnya tidak boleh dimakan.
Diinul-Haq 113
EEFF
“Tidak sempurna iman salah seorang kalian
sampai ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia
cintai untuk dirinya sendiri” (HR. Muslim).
Beliau bersabda pada khutbahnya yang agung yang
beliau sampaikan di akhir hayatnya ketika haji wada’
dalam rangka menegaskan kembali apa yang pernah
beliau perintahkan sebelumnya :
Diinul-Haq 117
FF
KEE
“Barangsiapa terbunuh karena mempertahankan
jiwanya maka ia syahid, barangsiapa terbunuh karena
mempertahankan keluarganya maka ia syahid dan
barangsiapa terbunuh karena mempertahankan
hartanya maka ia syahid”
Allah juga menjaga kehormatan kaum muslimin
dengan mengharamkan menggunjing seorang muslim
dengan pembicaraan yang tidak disukai saudara
muslimnya, kecuali dengan alasan yang dibenarkan.
Demikian pula dengan hukuman had yang
disyariatkan-Nya bagi orang yang melemparkan
tuduhan terhadap seorang muslim dengan kejahatan
sosial, misalnya; zina dan homoseks tanpa dapat
memberikan bukti yang bisa diterima syariat.
Allah juga menjaga keturunan dari pembauran yang
tak dibenarkan syariat dan menjaga kehormatan dari
ternodai oleh kejahatan sosial dengan mengharamkan
zina secara keras dan menganggapnya termasuk dari
dosa besar yang paling besar. Lalu Allah menetapkan
hukuman keras bagi pelakunya jika syarat-syarat
ditegakkannya hukuman had zina untuknya telah
terpenuhi.
Allah juga menjaga harta dengan mengharamkan
pencurian, menipu, lotre, sogok dan pendapatan-
pendapatan haram yang lainnya. Dan dengan
Diinul-Haq 121
b.Kebebasan berpendapat.
Allah memberikan kebebasan berpendapat dalam
Islam dengan syarat pendapat tersebut tidak
bertentangan dengan ajaran Islam. Oleh karena itu Allah
memerintahkan seorang muslim untuk menyatakan
kalimat kebenaran di hadapan siapa saja tanpa takut
celaan orang yang mencela di jalan Allah dan
menjadikan hal itu termasuk bentuk jihad paling utama.
Allah memerintahkan seorang muslim untuk
menasehati para pemimpin kaum muslimin dan
mencegah mereka dari hal-hal yang dilarang.
Allah juga memerintahkan untuk membantah dan
mencegah orang yang menyeru kepada kebatilan. Yang
demikian ini merupakan aturan yang paling agung nan
indah demi menghargai pendapat. Adapun pendapat
yang menyelesihi syariat Allah maka orang yang
melontarkannya tidak diperkenankan untuk
memunculkan pendapatnya, karena akan merusak dan
memerangi kebenaran.
c. Kebebasan Pribadi
Dalam Islam Allah memberikan kebebasan pribadi
dalam batas-batas syariat Islam yang suci. Untuk itu
Allah memberi kebebasan untuk melakukan interaksi
Diinul-Haq 130
dengan yang lain, dalam hal jual beli, hibah, wakaf dan
memaafkan (dalam perkara qishash).
Allah memberikan kebebasan bagi setiap orang laki-
laki dan wanita untuk memilih pasangan hidupnya.
Masing-masing tidak boleh dipaksa untuk menikah
dengan orang yang tidak disenanginya. Pada saat
seorang wanita memilih pria yang tidak sepadan
dengannya dari segi agama maka walinya tidak boleh
merestuinya demi menjaga akidah dan kemuliaan
wanita tersebut. Larangan Ini demi kemaslahatan si
wanita dan keluarganya.
Wali seorang wanita (yaitu laki-laki yang terdekat
dengannya secara nasab atau yang menjadi wakilnya),
dialah yang mewakili akad nikah. Seorang wanita tidak
boleh menikahkan dirinya sendiri, karena hal ini
menyerupai wanita pelacur. Wali mengatakan kepada
calon mempelai laki,“Aku nikahkan kamu dengan
fulanah”. Lalu calon mempelai laki menjawab,“Saya
terima nikah ini”. Akad ini dihadiri dua orang saksi.
Islam tidak memperkenankan seorang muslim
melampaui batas yang telah disyariatkan oleh Allah
untuknya karena ia dan segala miliknya adalah milik
Allah sehingga tingkah lakunya harus dalam batas-batas
syariat yang telah ditentukan-Nya sebagai rahmat bagi
hamba-Nya. Barangsiapa berpegang teguh dengannya
akan mendapat petunjuk dan bahagia sedang siapa yang
menentangnya niscaya celaka dan binasa.
Oleh karenanya Allah dengan sangat tegas
mengharamkan zina dan liwath (homoseks), serta
Diinul-Haq 131
19
Nabi Isa alaihissalam tidak mengharamkan poligami, aturan yang
melarang poligami di kalangan Nasrani hanya buatan para pendeta
seenaknya.
Diinul-Haq 138
20
Wanita muslimah yang shaliha apabila masuk surga setlah hari
berbangkit dan hisab, dia boleh memilih salah seorang penduduk
surga yang dia sukai untuk menjadi suaminya, dan muslimah yang
pernah menikah lebih dari seorang pria dia boleh memilih suami
yang paling dicintainya, sekiranya suami tersebut juga masuk surga.
Diinul-Haq 140
FF
EE
“Tidaklah Alah menurunkan suatu penyakit
melainkan Allah turunkan pula obatnya. Diketahui oleh
orang yang mengetahuinya dan tidak dimengerti oleh
orang yang tidak mengetahuinya”
Dan beliau bersabda:
EEFF
“Berobatlah kalian wahai hamba-hamba Allah dan
janganlah kalian berobat dengan sesuatu yang haram”.
Dalam kitab Zadul Ma’ad Fi Hadyi Khairil Ibaad
karangan Ibnul Qayyim terdapat penjelasan secara rinci
Diinul-Haq 141
“Saya berlindung kepada Allah dari syaitan yang
terkutuk”.
Lalu tidak melampiaskan kemarahannya dan tidak
melakukan maksiat. Dan sepatutnya ia menyadari
bahwa yang mendorong kepada keburukan yang
terlintas dalam dirinya adalah syaitan untuk
Diinul-Haq 143
21
Allah menyuruh dan melarang hamba-Nya, padahal Dia mengetahui
siapa yang taat dan siapa yang durhaka sebelumnya, akan tetapi
untuk menampakkan ilmu-Nya supaya Dia membalas seorang
hamba sesuai dengan amalannya, sehingga orang durhaka tidak
sanggup berkata,"Rabb telah menzalimiku, karena Dia menyiksaku,
padahal aku tidak melakukan dosa, Allah berfirman:
FF
EE
Sungguh mengherankan orang beriman, segala
urusannya baginya baik, jika mendapatkan kesenangan
dia bersyukur maka adalah baik baginya, dan jika
tertimpa kesusahan dia sabar maka adalah baik
baginya.
Dengan ini jelas bahwa sungguh hanya dalam Islam
saja idiologi yang benar, ukuran yang tepat bagi baik
dan buruk, sistem yang lengkap dan adil, dan bahwa
segala pendapat dan teori dalam; ilmu jiwa,
kemasyarakatan, pendidikan, politik, ekonomi, dan
segala aturan dan sistem manusia harus diluruskan
sesuai dengan cahaya Islam, diambil darinya. Dan
mustahil akan beruntung apa yang bertentangan
dengannya, bahkan sumber kecelakaan orang yang
membelakanginya baik di dunia maupun di Akhirat.
Diinul-Haq 152
BAB V
MENYINGKAP KESALAH-PAHAMAN
22
Rasulullah bersabda," setiap anak yang dilahirkan berada dalam
keadaan suci (islam), maka kedua orang tuanya yang menyebabkan
dia menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi." Hadis ini menjelaskan
bahwa fitrah manusia saat dilahirkan adalah beragama islam, dan
jika seorang anak dibiarkan memilih agama sesuai fitrahnya tanpa
Diinul-Haq 154
ada campur tangan orang tua mereka, pastilah dia akan memeluk
agama islam, dan jika seorang anak memeluk agama Yahudi,
Nasrani dan Majusi dan agama-agama sesat hanyalah karena
campur tangan pihak luar.
Diinul-Haq 155
MADZHAB-MADZHAB ISLAM
23
Kelompok bathiniyah terpecah lagi kepada beberapa golongan,
ajaran mereka tersebar di Syam, India, Iran, Irak, dan lain-lain. Dan
diantara pecahan aliran ini adalah: Al Qadiyaniyah, Al Bahaiyah.
Diinul-Haq 159
HIMBAUN KESELAMATAN
laa ilaaha illallah muhammadurRasulullah
Tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah
dan Muhammad adalah utusan Allah, shalatlah lima
waktu, tunaikan zakat, puasa bulan Ramadhan, lakukan
haji ke baitullah Al-Haram jika engkau mampu.
Umumkanlah keislamanmu kepada Allah
sesungguhnya tidak ada keselamatan bagimu dan juga
tidak ada kebahagiaan kecuali dengan itu.
Sesungguh saya bersumpah untukmu dengan nama
Allah Yang Agung yang tidak ada ilah kecuali Dia
bahwa Islam ini adalah agama yang haq, Allah tidak
menerima agama dari seorangpun selainnya, dan saya
Diinul-Haq 164