Skripsi
Oleh:
YULIA DERMAWAN
BP 405.396
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan yang penting bagi manusia dalam
kehidupan manusia itu harus ditata, sesuai dengan nilai-nilai kewajaran dan
satu landasan atau pedoman pada tingkah laku manusia serta pandangan
dari Allah SWT, salah satu ilmu itu adalah ilmu pengetahuan alam atau yang
Ilmu Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang
1
3
adalah ilmu yang menjelaskan tentang fenomena alam yang ditemui dalam
Geologi, Geofisika dan sebagainya. Dengan demikian, tidak jarang kita lihat
teknologi modern muncul saat ini. Fisika juga merupakan salah satu cabang
ilmu sains yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan, karena ilmu
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Yunus ayat 5-6:
sebagai tolak ukur untuk manusia mengetahui peristiwa atau fenomena alam
dan bisa melihat proses pergantian siang menjadi malam. Dari ayat ini jelaslah
kehidupan di bumi setelah bisa membaca keadaan alam semesta. Hal ini
setiap kota serta sertifikasi guru. Sarana dan prasarana pendidikan dilengkapi
secara bersama-sama, baik pihak yang terlibat secara langsung maupun pihak
yang tidak langsung. Pendidik dan peserta didik adalah pihak yang terlibat
saja tapi juga sebagai fasilitator, pembimbing dan organisator oleh karena itu,
guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan
dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan
materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
dilihat dari kajian teori tentang CTL peserta didik akan lebih mendominasi
pembelajaran dan proses belajar mereka akan lebih bermakna, karena guru
ini diperkuat dari hasil MID semester 2 yang diperoleh peserta didik yang
tidak memenuhi KKM (Kriteri Ketuntasan Minimal), data ini dapat dilihat
dari rata-rata nilai MID semester 2 tahun ajaran 2008/2009 siswa masih
banyak yang memperoleh nilai dibawah KKM, padahal SMPN 8 KKM untuk
mata pelajaran Fisika 75, namun dari data MID (Lampiran I) dapat dilihat
walaupun nilai rata-rata UH (Ujian Harian) 1 seluruh kelas VIII baik namun
masih ada kelas yang nilai rata-rata UH 1 dibawah KKM. Adapun data Nilai
Hal inilah yang yang menjadi masalah selama ini, sehingga peneliti
peserta didik terlibat secara aktif baik mental, fisik, maupun sosial. Kondisi
ini juga berlaku dalam pembelajaran Fisika. Untuk dapat memahami Fisika,
ilmu yang mengkaji tentang zat (materi) dan energi serta fenomena alam,
dibutuhkan keterlibatan aktif siswa. Fisika sebagai salah satu cabang ilmu
pembelajaran sains ini menuntut keterlibatan yang lebih besar dari siswa
adalah strategi yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif.
mereka tanpa harus dipaksa. Peserta didik terlibat secara aktif saat guru
didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak
hanya mental tetapi juga fisik. Strategi pembelajaran aktif ini memiliki
siswa secara aktif dalam pembelajaran, mulai dari awal sampai akhir
menilai kembali pandangan ini pada akhir pelajaran. Dengan strategi ini,
prediksi mereka dengan materi yang disampaikan oleh guru maupun yang
sebagai berikut:
kecil,
perkuliahan ini,
materi Anda,
9
yang mengena.
pembelajaran aktif tipe Prediction Guide terpenuhi, karena tipe ini tidak
hanya mengajak anak aktif secara fisik tapi juga secara mental (Student-
sekolah maupun di rumah pada waktu dulu atau sekarang disamping itu,
bacaannya selalam ini, kemudian kita bisa memotivasi siswa untuk belajar
tipe Prediction Guide ini akan ada nanti lembar Prediction Guide yang
kemudian, keinginan peserta didik yang besar untuk mencari jawaban dari
tipe Prediction Guide, yang dikemas sebaik mungkin yang tidak akan
karena pada pelaksanaan strategi pembelajaran aktif tipe Prediction Guide ini
akan ada nanti lembar Prediction Guide yang akan dibagikan sebelum
cermin dan lensa dll. Dalam Islam cahaya ini merupakan rahmat Allah yang
sangat besar.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-An’am : 122
….
Artimya: dan Apakah orang yang sudah mati kemudian Dia Kami hidupkan
dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan
cahaya itu Dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat
manusia.....
Allah dengan adanya cahaya dan mata merupakan benda yang paling
dan jalan mendekatkan diri pada Allah SWT, kemudian pada mata kita akan
digunakan manusia pada saat ini, oleh karena itu mata menjadi salah satu
materi yang dikaji dalam fisika pada surat Balad ayat 7-8:
Artinya: Apakah dia menyangka bahwa tiada seorangpun yang melihatnya?
Bukankah kami Telah memberikan kepadanya dua buah mata.
Berdasarkan ayat di atas dapat kita pahami sekali kegunaan mata dan
tetapkan sebagai materi penelitian di samping itu materi ini sesuai dengan tipe
banyak mengandung konsep dan merupakan materi yang sering ditemui dalam
prediksinya.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasikan masalah yang
ditemukan di SMP N 8 Padang adalah:
1 Pembelajaran yang bersifat Teacher-Centered
2 Peningkatan hasil belajar fisika siswa yang belum memenuhi KKM.
Data di atas diperoleh selama mengikuti PBM di SMPN 8 Padang
C. Batasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan lebih terfokus dan mencapai hasil yang
3. Siswa yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah yang
Aktif Tipe Prediction Guide (Suatu Studi Eksperimen di Kelas VIII SMP N 8
Padang) .?".
E. Tujuan Penelitian
13
apakah terdapat peningkatan yang berarti terhadap hasil belajar fisika siswa
F. Pentingnya Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk:
sisiwa.
pendidikan kearah yang lebih baik lagi juga dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Teori Kepustakan
Paling Mulia. Bila dipandang sepintas lalu manusia terdiri dari badaniah
(pisik lahiriah ) dan rohaniah (sesuatu yang berasal dari yang gaib).
bumi”.
ُ ُ س إ ِّل ل ِي َعْب
دون َ ْ ن َواْل ِن ِ ْ ت ال
ّ ج ُ خل َْق
َ ما
َ َو
Artinya: Dan aku tidak akan menciptakan jin dan manusia, melainkan
supaya mereka menyembah-Ku. (QS. 51:56)
malah membuat kerusakan diatasnya. Manusia adalah salah satu dari dua
tsaqalaani, yaitu dua makhluq yang dibebani dengan syariat dan harus
makhluk ini berbeda dengan segenap makhluk yang lain yang tidak harus
pilihan untuk taat atau ingkar, sedangkan makhluk Allah yang lain tidak
memiliki pilihan karena pilihan mereka hanya satu : taat kepada Allah.
Langit dan bumi seluruhnya tunduk dan patuh kepada Allah secara
ada yang taat dan ada pula yang ingkar. Dahulu kala Allah telah
Oleh karena itu, manusia telah diberikan oleh Allah berbagai potensi untuk
ilmu adalah kegiatan yang sangat penting dan di dalam ayat Al-Qur’an
perintah menuntut ilmu itu jelas disampaikan dengan tegas dan Allah
Oleh karena itu, dari perkataan Imam Syafi'I di atas dapat ditarik
setiap pribadi tersebut, tidak ada kebahagiaan yang lebih baik dari ketaatan
akhirat.
harus cerdas, damai, merdeka, dan adil. Hal-hal yang disebutkan itu
tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan
18
belajar adalah merupakan suatu aktivitas atau proses yang mana hal
yang tidak tahu apa-apa bisa menjadi tahu , dengan belajar manusia
banyak mendapatkan hal-hal yang baik dan positif yang berguna untuk
guru, yang akan melakukan dinamisasi dalam arti proses belajar mengajar
maupun akhlak hanya saja proses belajar tersebut tidak selamanya berjalan
waktu baik itu kesulitan mengajar bagi guru dan kesulitan belajar bagi
a. Pengertian Pendidik
juga disebut sebagai orang yang bertugas mendidik. Kata "mendidik" itu
b. Syarat pendidik
Tugas pendidik :
1983.
hal, tata tertib dapat berjalan bila pendidik dapat menjalani lebih
dahulu.
pemimpin
2. Peserta Didik
masing, mereka unik dengan seluruh potensi dan kapasitas yang ada pada
diri mereka dan keunikan ini tidak dapat diseragamkan dengan satu aturan
yang sama antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain
dengan mudah.
sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan. Hal ini senada dengan
peserta didik terlibat secara aktif baik mental, fisik, maupun sosial.
memahami Fisika, ilmu yang mengkaji tentang zat (materi) dan energi
salah satu cabang ilmu sains, memiliki tujuan pembelajaran yang spesifik.
1 Penyusunan desain
Tahap desain ini adalah membuat rancangan. Proses ini dilakukan
untuk menrumuskan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik. Kemudian dapat ditentukan strategi
pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
2 Kajian konsep
Tahap ini adalah membuat kajian konsep yang sesuai dengan
rancangan sebelumnya. Proses ini dilakukan untuk menrumuskan
25
( 1995 ) istilah strategi secara harfiah adalah akal atau siasat. Sedangkan
strategi. Dan strategi tersebut dipakai sesuai dengan kondisi waktu dan
pembelajaran. Istilah strategi (strategy) berasal dari kata benda dan kata
turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau
dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang
dilakukan oleh pendidik (guru) untuk membantu peserta didik (siswa) aktif
pengajaran (yaitu tujuan, materi, metode, dan alat serta evaluasi) agar
agar siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mencapai hasil
yang diharapkan.
siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan dan sarana
peserta didik yang berinteraksi edukatif antara satu dengan yang lainnya.
Isi kegiatan adalah materi belajar yang bersumber dari kurikulum suatu
pembelajaran.
sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun
tercapai secara optimal, ini yang dinamakan dengan metode. Ini berarti,
didik untuk belajar secara aktif. Dengan strategi ini peserta didik dapat
pembelajaran aktif ini, peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua
( 1995 ) istilah strategi secara harfiah adalah akal atau siasat. Sedangkan
Munthe & Sekar Ayu Aryani ( 2007) adalah suatu pembelajaran yang
mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik
belajar siswa. Namun begitu di tidak ada satu susunan atau tata letak yang
kemungkinan susunan tata letak meja dan kursi yang disarankan sebagai
tingkah laku dan perbuatan. Lebih lanjut, Syamsu Mappa dan Anisa
warga di dalam kelas. Interaksi ini akan terjadi bila setiap warga kelas
hal baru.
siswa saat bertemu gurunya adalah fisik dari guru tersebut. dengan
yang positif dari siswa, sehingga dengan mudah guru akan dapat
perabot kelas yang lain sesuai dengan kesepakatan warga kelas dan
kebutuhan.
32
ajarkan agar siswa lebih mudah memahami materi yang kita berikan.
hormat.
yang lembut.
11) Memberi kesempatan yang sama kepada semua siswa untuk bicara
siswa pada setiap bagian kegiatan secara terurut. Prosedur tersebut dapat
awal dimulainya pembelajaran. Hal yang harus dilakukan guru pada awal
tahu, dan merangsang siswa untuk berfikir. Bila minat siswa, rasa ingin
tahu siswa telah bangkit, serta siswa telah terangsang untuk berfikir ini
berarti siswa telah siap secara mental untuk terlibat secara aktif dalam
bervariasi. Oleh karenanya perlu dipilih kegiatan lain sebagai variasi kegiatan
(a) Daftar pertanyaan dapat diganti dengan menyediakan kartu indeks dan (b)
4. Prediction Guide
35
Prediction guide terdiri dari dua kata yaitu Prediction dan Guide.
untuk melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, mulai dari awal
sebagai berikut:
kecil,
perkuliahan ini,
36
materi Anda,
yang mengena.
tabel berikut:
Tabel 2.1
Format Prediction Guide Sheet
Nama:_________________________Tanggal:___________
Kelompok: _______________________________________
Petunjuk:
• Bacalah masing-masing pernyataan berikut!
• Bubuhi tanda cek pada kolom berlabel “SAYA” pada setiap
pernyataan yang benar menurut prediksimu dan bubuhi tanda
minus pada kolom yang sama pada pernyataan yang tidak benar
menurut prediksimu!
• Selidiki kebenaran prediksimu dengan menggali informasi dari
37
_____ _____
Sumber: www.somers.k12.ny.us dengan perubahan seperlunya.
Nama : Tanggal:
5. Hasil belajar
Belajar adalah perubahan dalam performa sebagai hasil kerja atau prektek.
yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan
perubahan dalam diri peserta didik berkaitan dengan SKL dan standar isi
SKL, Namun yang akan diteliti terfokus pada ranah kognitif. Adapun
arti dari bahan yang dipelajari yang terbagi atas tiga kategori, yaitu
ekstrapolasi.
(kaidah) berupa ide, teori, atau petunjuk teknis pada situasi kongkrit.
G. Kerangka Konseptual
yang mulia dan telah di pilih Allah sebagai pemimpin di muka bumi ini
baiknya dan melengkapinya dengan akal, maka melalui akal ini manusia
itu sendiri akan terjadi sebuah proses yang saling berkaitan antara pendidik
dan peserta didik, karena pada proses pembelajaran mereka adalah sebuah
tim yang saling berhubungan satu sama lain, seorang pendidik dituntut
itu seorang guru juga dituntut mampu mencari cara yang dapat
dibawah ini.
42
Hakekat Manusia
Tujuan Pendidikan
Proses Pendidikan
Kelas Kelas
Eksperimen kontrol
Tes Akhir
Tes Akhir
Hasil Belajar
43
C. Penelitian Terkait
Contract Learning, Index Card Match (ICM) dan Listener Team (tim
meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian tentang hal ini pernah diteliti oleh
Helsa (2007) yang menyimpulkan bahwa strategi belajar aktif tipe Contract
belajar fisika siswa pada kelas yang mendapat penerapan strategi belajar aktif
tipe Index Card Match (ICM) lebih baik dibandingkan kelas yang tidak
mendapat penerapan strategi belajar aktif tipe ICM. Awalia (2008) telah
Awalia menyimpulkan bahwa hasil belajar aspek kognitif siswa yang belajar
secara individual. Setelah dilakukan uji statistik dengan uji t pada taraf nyata
0,05 diperoleh thitung = 2,34 dan ttabel = 1,993 berarti thitung lebih besar daripada
antara strategi pembelajaran aktif tipe prediction guide secara individual dan
D. Hipotesis
Oleh karena itu, sesuai dengan kajian teori, data-data yang diperoleh,
dan teknik penelitiannya maka hipotesa dari masalah di atas yaitu :“Terdapat
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat pra-eksperimental dengan rancangan penelitian
Tabel 3.1
Rancangan Penelitian Randomized Control Group Only Design
Kelas Treatment Postest
Eksperimen X T
Kontrol T
(Sumber: Suryabrata, 2002)
Keterangan:
1. Populasi
Tabel 3.2
44
46
kelas yang normal dan homogen dalam penelitian ini digunakan teknik
dua kelas yaitu kelas VIIIG dan kelas VIIIF, kemudian dilakukan analisis
Distribus S2 Fh Ft Ket
Kelas N Lo Lt
i
0.140 96.77 Homo
Sampel I 40 0.1208 Normal
1 1. gen
0.66
0.140 146.65 7
Sampel II 40 0.3353 Normal
1
47
(Lampiran III) dilakukan uji kesamaan dua rata-rata (Lampiran IV) dan
didapatkan thitung – 0.202 sedangkan ttabel dengan taraf nyata 0.05 adalah
1.667, karena thitung< ttabel maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tidak
memiliki perbedaan.
d. Setelah diperoleh dua kelas yang normal dan homogen diambil secara
kelas VIIIG sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIF sebagai kelas kontrol.
a. Variabel
Prediction Guide.
b. Data
Dalam penelitian ini, jenis data yang diperlukan adalah data primer
yaitu data yang diperoleh langsung oleh peneliti dari responden berupa
2. Prosedur Penelitian
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Pelaksanaan
pada KTSP. Perlakuan yang diberikan pada dua kelas sampel dapat
49
Tabel 3.3
c. Tahap Penyelesaian
diberikan.
3. Instrumen Penelitian
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu tes tertulis untuk
melihat hasil belajar aspek kognitif. Tes yang diberikan sesuai dengan
1) Membuat kisi-kisi soal tes akhir sesuai dengan indikator yang akan
2) Menyusun soal tes akhir sesuai dengan kisi-kisi yang telah dibuat
(Lampiran VIII ).
(Lampiran IX).
(Arikunto, 2008) yaitu “Analisis soal antara lain bertujuan untuk mengadakan
identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, dan jelek. Dengan analisis soal
perbaikan”.
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes yang diberikan kepada
kedua kelas sampel. Tes yang diberikan berbentuk soal objektif. Untuk
menyatakan apakah sebuah tes sudah layak, maka perlu diujicobakan Uji coba
soal dilaksanakan di kelas VIII SMP N 2 Padang, dengan alasan sekolah SMP
N 8 Padang dari semua segi bisa dikatakan sama dengan SMP N 2, mulai dari
1) Validitas Tes
Tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak
diukur. Validitas yang diukur adalah validitas item. Suatu tes yang valid akan
mempunyai validitas yang tinggi sedangkan tes yang kurang valid memiliki
Suatu soal dikatakan valid apabila soal itu dapat mengukur apa yang
53
hendak diukur. Soal yang disusun berpedoman pada KTSP untuk mata
pelajaran fisika SMPN. Validitas tes penelitian ini diberikan kepada beberapa
ahli dalam hal ini adalah dosen fisika dan guru fisika. Berdasarkan hasil
2) Reliabilitas tes
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena tes tersebut sudah baik.
Menurut Arikunto (2008: 100) reliabilitas dapat dicari dengan rumus Kuder
Richardson 20 (KR-20).
n S − Σpq
2
r11=
n −1 S2
Keterangan:
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi objek yang menjawab tes dengan benar.
q = proporsi objek yang menjawab tes dengan salah
(q=1- p)
Σpq jumlah hasil perkalian p.q
=
n = banyaknya item
S = standar deviasi tes
3) Daya Pembeda
54
(Arikunto, 2008)
BA BB
D= −
J A JB
Dimana:
D = indeks diskriminasi (besarnya daya beda)
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
B
P=
Js
Keterangan:
55
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab benar
Js = jumlah siswa yang mengikuti tes
Kriteria: indeks kesukaran sebagai berikut
soal mudah jika, P = 0,70-1,00
soal sedang jika, P = 0,30-0,70 :
soal sukar jika, P = 0,00-0,30 :
hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Analisis data yang dilakukan dalam
perbedaan dua rata-rata kelas sampel berarti, maka dilakukan uji t. untuk
Oleh sebab itu terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji
1. Uji Normalitas
2. Data (x1, x2 ,…,xn) yang diperoleh diurutkan dari data paling kecil hingga
data terbesar
3. Data (x1, x2 ,…,xn) dijadikan bilangan baku (z1, …, zn), dengan rumus
(Sugiyono, 2007):
xi − x
zi =
S
Keterangan: xi = Skor yang diperoleh siswa ke-i
x = Skor rata-rata
S = Simpangan baku
4. Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung
peluang F (Zi) atau nilai F dari daftar distribusi normal = P(Z<Zi) nilai
5. Dengan menggunakan proporsi z1, z2, z3, …, zn yang lebih kecil atau sama
normal
n
7. Mengambil harga mutlak selisih yang paling besar yang disebut sebagai L0
9. Uji Homogenitas
2
S1
F= 2
S2
Keterangan: variansi sebagai berikut
F = varians kelompok data
S1 = varians hasil belajar yang tinggi
S2 = varians hasil belajar yang rendah
b. Jika harga F sudah diperoleh, bandingkan harga F tersebut dengan
harga Ft. jika F hitung) < F table) maka kedua kelompok data
kemungkinan, yaitu:
a. Jika data terdistriobusi normal dan dua kelompok data homogen, maka
digunakan persamaan:
x1 − x 2 2
( n − 1) S1 + (n 2 − 1) S 2
2
t=
; S = 1
2
1 1 n1 + n2 − 2
S +
n1 n2
b. Jika data terdistribusi normal dan kedua kelompok data tidak mempunyi
varians yang homogen, digunakan persamaan:
X1 − X 2
t=
2 2
S S
S 1 + 2
n1 n2
c. Jika data tidak terdistribusi normal dan kedua kelompok data tidak
mempunyai varians yang homogen, maka digunakan uji MannWhitney
atau uji U.
H0 : µ1 = µ 2
Hi : µ1 ≠ µ 2
Uji yang digunakan seperti yang dirumuskan oleh Djarwanto
(2002:38).
n1 (n1 + 1)
U 1 = n1 n 2 + − ∑ R1
2
U untuk sampel kedua:
n2 (n2 + 1)
U 2 = n1 n 2 + − ∑ R2
2
Dari kedua nilai U tersebut yang digunakan adlah nili U yang
lebih kecil. Karena sampel lebih dari 20, maka digunakan pendekatan
n1 n 2
E (U ) =
2
Standar deviasi diberikan dalam bentuk:
n1 n 2 (n1 + n 2 + 1)
σU =
12
Nilai standar dihitung dengan:
U − E (U )
Z =
σU
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
− Zα Z
Ho diterima jika kriteria ≤ Z ≤ α terpenuhi, jika kriteria
2 2
gunakana uji t atau uji kesamaan dua tara-rata dengan th yang akan
BAB IV
A. Deskripsi Data
Data hasil belajar dalam penelitian adalah aspek kognitif. Data hasil
berupa tes pilihan ganda dengan 4 obsen dengan banyak soal 45 buah
(Lampiran XI).
Dari tes akhir yang telah dilaksanakan, data hasil belajar berupa
orang dan kelas kontrol 40 orang. Nilai siswa kelas eksperimen pada saat
tes akhir berkisar pada 70-90, sedangkan pada kelas kontrol berkisar 70-83
(Lampiran XII). Data hasil belajar aspek kognitif yang diperoleh melalui tes
simpangan baku (s), dan varians (s2) kelas eksperimen dan kontrol dapat
diketahui. Nilai rata-rata ( x ), simpangan baku (s), dan varians (s2) kelas
Kelas x N s s2
Eksperimen 78.42 40 4.48 20.04
Kontrol 75.05 40 2.67 7,12
60
62
Jika kita perhatikan data pada Tabel 4.1, diketahui bahwa terdapat
peningkatan yang berarti terhadap hasil belajar Fisika siswa dengan penerapan
dimana hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada hasil belajar kelas
kontrol.
melihat apakah terdapat peningkatan yang berarti terhadap hasil belajar Fisika
untuk kelas eksperimen . Nilai hasil belajar yang diperoleh siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol pada tes akhir dapat dilihat pada Tabel sebagai
berikut:. .
Tabel 4.2. Hasil Belajar Aspek Kognitif Kelas Eksperimen dan Kelas kontrol
nilainya mendominasi (39 orang) di atas 75 yang sesuai dengan nilai KKM
yang ditetapkan SMPN 8 Padang dan hanya satu siswa yang bernilai 70,
63
sedangkan kelas kontrol rentangan nilainya mendominasi (22 orang) pada nilai
kelas kontrol, kelas eksperimen memperoleh nilai yang KKM yang diharapkan
sedangkan kelas kontrol banyak yang berada dibawah nilai KKM yang
2. Analisis Data
apabila data terdistribusi normal dan kedua kelompok data mempunyai varians
yang homogen. Sedangkan uji U dilakukan jika data tidak terdistribusi normal
a. Uji normalitas
Hasil uji normalitas tes akhir kedua kelas sampel dapat dilihat pada
Kelas α N Lo Lt Distribusi
Eksperimen 0,05 40 0.1301 0.1401 Normal
kontrol 0,05 40 0.1131 0.1401 Normal
Dari Tabel dapat dilihat bahwa nilai Lo lebih kecil dari nilai Lt,
ini artinya data dari kedua kelas sampel terdistribusi normal. Untuk data
Uji Homogenitas
Ftabel. Hal ini menunjukkan kedua kelas memiliki varians yang homogen.
bahwa data pada kedua kelas terdistribusi normal dan kedua kelas
65
x1 − x2
=
t = dan pada taraf nyata 0,05 diperoleh 1 1 . Kriteria
S +
n1 n2
pengujian adalah terima Ho jika − t1− 1 2α < t < t1− 12α dimana t1− 1 2α
3. Pembahasan
kedua kelas sampel dapat diketahui hasil belajar fisika untuk aspek kognitif
diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik daripada
tertinggi kelas kontrol adalah 83. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah
dilakukan uji statistik dengan uji t pada taraf nyata 0,05 diperoleh thitung =
dan ttabel = berarti thitung lebih besar daripada ttabel. Dengan demikian
peningkatan yang berarti terhadap hasil belajar Fisika siswa pada aspek
kognitif.
Hasil belajar siswa kelas eksperimen pada aspek kognitif lebih baik
sendiri, sehingga terjadi dialog antara siswa dengan dirinya sendiri dan
meningkatkan hasil belajar Fisika untuk aspek kognitif dan KKM untuk
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dari aspek kognitif,
x1 − x2
=
berdasarkan uji t diperoleh t = sedangkan 1 1 pada taraf nyata 0,05,
S +
n1 n2
x1 − x 2
sehingga t > 1 1 dan Hi diterima. Berdasarkan analisis aspek kognitif
S +
n1 n2
Prediction Guide, dapat meningkatkan hasil belajar Fisika siswa di kelas pada
aspek kognitif.
B. Saran
belajar Fisika siswa lebih baik, sehingga akan lebih baik jika guru
pembelajaran.
penelitian ini masih terbatas pada materi Cahaya, diharapkan ada penelitian
DAFTAR66PUSTAKA
http://honolulu.hawaii.edu
Silbermen, Melvin L. (2006). Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif
(Raisul Muttaqien. terjemahan). rev.ed. Bandung: Nusamedia dan
Nuansa. Buku asli diterbitkan tahun 1996
Sudjana, Nana. (2002). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya
Suroso, A. Y., Anna P., Kadiawarman. (2002). Ensiklopedi Sains dan Kehidupan.
Jakarta: Tarity Samudera Berlian
Zaini, Hisyam, Bermawi Munthe, dan Sekar Ayu Aryani. (2007). Strategi
pembelajaran Aktif . Yogyakarta:CTSD
71
Lampiran I
Uji Normalitas
Nilai Ujian Mid Semester 2 Kelas VIII
Kelas Sampel I
x =
∑f i xi
zi =
xi − x
Sz i =
fk
n S n
n∑ f i xi − ( ∑ f i xi )
2 2
S =
2
S = S2
n( n − 1)
Lampiran II
Uji Normalitas
Nilai Ujian Mid Semester 2 Kelas VIII
Kelas Sampel II
x =
∑f i xi
zi =
xi − x
Sz i =
fk
n S n
n∑ f i xi − ( ∑ f i xi )
2 2
S =
2
S = S2
n( n − 1)
Lampiran III
dk pembilang = n -1 = 39
dk penyebut = n -1 = 39
Ft = F ( 0, 05 ) ( 39 ,39 ) = 1,7.
Lampiran IV
2
S1 = 96.77 x1 = 76.125 n1 =
40
2
S2 = 146.65 x 2 = 76.625
n 2 = 40
( n1 − 1) S12 + ( n2 − 1) S 2 2
S =2
n1 + n2 − 2
=
( 40 −1)96 .77 + ( 40 −1)146 .65
40 + 40 − 2
=121 .71
x1 − x 2
t hitung =
1 1
S +
n1 n2
ttabel = t(1− 1 α ) ( n + n − 2 ) = t( 0,975)( 78) = 1.667
2 1 2
76 .125 − 76 .625
=
1 1
11 .03 +
40 40
− 0.202
=
12 .47
t hitung = −0.202
Jadi, thitung < ttabel artinya tidak terdapat perbedaan hasil belajar pada kedua kelas
sampel.
75
Lampiran V
ANALISIS ITEM UJICOBA TES AKHIR
No
Bb Ba P Kriteria D Kriteria Ket No Soal
Soal
Lampiran VI
M =
∑f x i i
=
1300
= 33 .3
N 39
n M ( n − M ) 45 75.7( 45 − 75.7 )
r11 = 1 − = 45 − 1 1 − 45( 75.33) = 0,75
n − 1 nS 2
Jadi hasil uji reliabilitas uji coba soal didapat 0,75 dengan kriteria tinggi
79
Lampiran XIII
Tabel Nilai Rata-Rata MID semester 2 SMP N 8 Padang
No Kelas Nilai
1 VIIIA 64.67
2 VIIIB 65.11
3 VIIIC 71.92
4 VIIID 63.99
5 VIIIE 58.97
6 VIIIF 62.98
7 VIIIG 60.00
( Sumber: Guru Bidang Studi Fisika SMP N 8 Padang)
80
Lampiran IX
Lampiran X
Kisi-Kisi Soal Uji Coba
Sekolah : SMP N 8
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : VIII/2
Alokasi waktu : 12 x 45
Bentuk soal : Pilihan Ganda
5,6,20,4
3,35,36,
37,40
b. Menjelaskan 4
hukum
pemantulan
cahaya. 7,8,9,10
2. c. Mendeskripsikan
proses
pembentukan dan
sifat-sifat
bayangan dan
perhitungan pada
4
cermin datar
1. Menjelaskan
12,18,19
cermin cekung
a. Mendeskripsikan
proses
82
pembentukan dan 1
sifat-sifat
bayangan pada
cermin cekung 11
b. Menggambarkan
pembentukan
bayangan pada
3. cermin cekung
dan
membandingkan
nya dengan hasil
perhitungan
1. Menjelaskan 2
cermin cembung
13,21
a. Mendeskripsikan
proses
pembentukan dan
sifat-sifat
bayangan pada
cermin cembung
b. Menggambarkan
pembentukan 10
bayangan pada
cermin cembung
dan 14,17,22
membandingkan ,23,24,2
nya dengan hasil 5,31,38,
perhitungan
c. Menjelaskan 39,42
hukum
pembiasan
cahaya
2
1. Menjelaskan
lensa cekung
4. 15,41
a
.
4
a. Mendeskripsikan
proses 26,27,28
pembentukan dan ,30
sifat-sifat
bayangan pada
lensa cekung
83
b. Menggambarkan
pembentukan
bayangan pada
lensa cekung dan 2
membandingkan
dengan
16,29
perhitungan
3
1. Menjelaskan
lensa cembung
a. Mendeskripsikan 43,44,45
proses
pembentukan dan
sifat-sifat
bayangan pada
lensa cembung
b. Menggambarkan
pembentukan
bayangan pada
lensa cembung
dan
membandingkan
dengan
perhitungan
84
Lampiran XI
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca
Pernyataan 2: Pada pembahasan tentang cahaya sering ditemukan angka
ini…? Angka tersebut adalah 4 x 10 8 m/s.
Katanya ini adalah besarnya cepat rambat cahaya dalam ruang hampa.
Sebelum membaca Setelah
membaca
Setuju Setuju
Tidak setuju Tidak setuju
85
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca
Pernyataan 3: Matahari adalah sebuah benda yang dapat memancarkan
cahayanya sendiri.
Menurut saya cih.., Matahari adalah sumber cahaya.
Sebelum membaca Setelah
membaca
Setuju Setuju
Tidak setuju Tidak setuju
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca
Pernyataan 4 :
Ini adalah benda putih
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca
Pernyataan 5: Benarkah air itu benda bening….?
Sebelum membaca Setelah
membaca
Setuju Setuju
Tidak setuju Tidak
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca
86
Setelah Membaca
Pernyataan 6: Katanya kertas yang sangat tipi situ adalah benda
baur…?
Pernyatan 12:
ket;
(1)Garis Normal
(2)Sinar Datang
(3) Sinar Pantul
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca
Pernyataan 2 : Dalam gambar cermin cekung ada 3 gambar ruang
• Ruang I
• Ruang II
• Ruang III
• Ruang IV
Gimana menurutmu????
90
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca
Pernyataan 3 :
Kalau benda di ruang I bayangan di ruang IV
Sebelum membaca Setelah
membaca
Setuju Setuju
Tidak setuju Tidak setuju
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca
Pernyataan 4 :
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca
Pernyataan 5:
Ket;
sinar datang
sinar pantul
Klunya;sudut pantul sama dengan sudut datang
Sebelum membaca Setelah
membaca
Setuju Setuju
Tidak setuju Tidak setuju
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca
92
93
1 1 1
= +
f s s
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca
Pernyataan 3 :
Melalaui gambar terlihat bahwa cermin cembung jangkauannya luas
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca
Setelah Membaca
Pernyataan 5:
Ketika aku memasukkan pensil kedalam segelas air aku melihat pensil
di dalam air.
Lurus atau benggkok ya.. ??
Sebelum membaca Setelah
membaca
Setuju Setuju
Tidak setuju Tidak setuju
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca
96
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca
Pernyataan 2 :
aku ada rumus jitu mencari
Ruang bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung
Ruang benda + ruang bayangan = 7, sama dengan cermin
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca
Pernyataan 3 : lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih
tipis daripada bagian ujungnya
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca
Pernyataan 4 :
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
98
1 1 1 h' s'
Pernyataan 5: f = s + s ' M = =
h s
1
P=
f
Alasan Pemikiranmu
Sebelum membaca :
Setelah Membaca
99
Lampiran XII
SOAL UJI COBA TES
(1) (3)
(2) (4)
A C
B D
101
(3)
(2)
(4)
A. (1) C. (3)
B. (2) D. (4)
11. Dua buah cermin datar disusun dengan sudut α .benda diletakkan diantara
dua cermin tersebut sehingga dihasilkan 5 bayangan. Berapakan besar
sudut α ?
A. 400
B. 450
C. 500
D. 600
14. Lukisan sinar utama cermin cekung di bawah ini benar, kecuali……
A C
B D
15. Dimanakah benda harus diletakkan pada cermin cekung agar didapat
bayangan maya dan diperbesar?
A. 1 C. 3
B. 2 D. 4
103
17. Sebuah benda di depan cermin cekung akan mempunyai bayangan nyata
lebih besar, jika jarak bayangannya...
A. S 0 =2f
B. S 0 >2f
C. F<S 0 <2f
D. S 0 = f
E. S 0 > f
18. Bayangan yang dibentuk cermin cekung dari benda di ruang I adalah……
A. Maya,tegak dan diperkecil
B. Maya, tegak dan diperbesar
C. Nyata,terbalik dan diperkecil
D. Nyata,terbalik dan diperbesar
20. Suatu sinar datang dari medium yang indeks biasnya p dengan sudut
datang = a dan membias dalam medium dengan indeks biasnya q sudut
bias = b. Suatu sinar datang dari medium yang indeks biasnya p dengan
sudut datang = a dan membias dalam medium dengan indeks biasnya q
sudut bias = b. Peristiwa ini dapat dirumuskan sebagai...
A. a sin p = b sin q
B. a sin b = p sin q
C. p sin b = q sin b
D. a sin b + p sin q = 0
104
23. Sebuah pensil diletakkan tegak lurus dimuka lensa pada jarak 20 cm,
ternyata membentuk bayangan nyata pada jarak 60 cm dari lensa. Jarak
titik api lensa tersebut adalah……
A. -15 cm
B. +15 cm
C. -30 cm
D. +30 cm
24. Sebuah benda diletakkan 20 cm di depan sebuah lensa cekung yang jarak
fokusnya 10 cm.besarnya bayangan yang terbentuk adalah….
2 7
A. − 6 C. − 6
3 3
5 4
B. −6 D. − 6
3 3
105
26. Di antara 2 buah lensa positif yang mempunyai jarak titik api 6 cm dan 8
cm diimpitkan sebuah lensa negatif dengan jarak titik api -12 cm sehingga
merupakan sebuah lensa sentris. Jarak titik api gabungan lensa-lensa
tersebut
A. 8 cm
B. 4.8 cm
C. 2.67 cm
D. 0,38 cm
E. 0.21 cm
28. Sebuah lensa cekung mmempunyai titik api maya 20 cm. kekuatan lensa
tersebut adalah….
A. -2,5 dioptri
B. +2,5 dioptri
C. -5 dioptri
D. +5 dioptri
106
30. Sebuah benda gelap diletakkan di antara sumber cahaya dan layar.
Tersebut pada layar hanya terbentuk satu bayang – bayang gelap dan
tajam. Ini berarti sumber cahaya tersebut….
A. Merupakan sumber titik
B. Lebih dari sebuah
C. Sama besar dengan benda gelap
D. Lebih besar dari benda gelap
31. Apabila sebuah benda gelap tak tembus cahaya disinari oleh sebuah
sumber cahaya, akan terbentuk….
A. Bayang-bayang yang lebih kecil dari bendanya
B. Baying-bayang yang sam besar dengan bendanya
C. Baying-bayang yang lebih besar dari bendanya
D. Baying yang tidak serupa dengan bendanya
35. Dasar kolam yang airnya jernih akan tampak lebih dangkal dibandingkan
dasar kolam sebenarnya.Hal ini terjadi akibat………..
A. Pemantulan cahaya
B. Pemantulan baur
C. Pembiasan cahaya
D. Dipersi cahaya
36. Cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal apabila cahaya tersebut
merambat dari
A. Udara ke kaca
B. Kaca ke air
C. Air ke udara
D. Kaca ke udara
42. Sebuah benda diletakkan di muka lensa cembung yang jarak titik apinya
12 cm.Jika diperoleh bayangan tegak diperbesar 3 kali, benda terletak di
muka lensa pada jarak
A. 6 cm C. 12 cm
B. 8 cm D. 16 cm
43. Lensa yang memiliki bagian tengah lebih tipis daripada bagian
ujungnya adalah……
A. Lensa cembung
B. Cermin cekung
C. Lensa cekung
D. Cermin cembung
44. Bila benda berada pada ruang I dari suatu lensa cenbung, maka
sifat-sifat bayangan adalah……
A. Nyat, tegak, diperkecil
B. Semu, terbalik, diperkecil
C. Nyata, terbalik, diperbesar
D. Maya, tegak, diperbesar
Kelas Eksperimen
x =
∑f i xi
zi =
xi − x
Sz i =
fk
n S n
n∑ f i xi − ( ∑ f i xi )
2 2
S =
2
S = S2
n( n − 1)
Lampiran XI
Kelas Kontrol
x =
∑f i xi
zi =
xi − x
Sz i =
fk
n S n
n∑ f i xi − ( ∑ f i xi )
2 2
S = 2
S = S2
n( n − 1)
n = 42
x = 53,33
S 2
= 74,23
S = 8,62
113
Lo = 0,1006
0,886 0,886
Lt = = = 0,1367
n 42