1. Sambutan ketua panitia SENTA 2010 oleh Kriyo Sambodho :
Seminar Nasional Teknologi Kelautan: Teori dan Aplikasi Teknologi Kelautan atau yang biasa disingkat sebagai SENTA semula adalah kegiatan rutin tahunan Fakultas Teknologi Kelautan ITS. Namun pada penyelenggaraannya yang ke-10 di tahun 2010 ini pelaksanaannya disinergikan dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan lain bertema kelautan di Jawa Timur. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi: Kegiatan peduli lautku lestari yang baru saja dilaksanakan di Situbondo pada tanggal 27-28 Nopember 2010, lomba photografi bertemakan pesisir dan kelautan yang pemenangnya akan diumumkan besok di tempat yang sama ini serta pameran bertemakan kelautan yang pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan SENTA 9- 10 Desember 2010, di Graha Sepuluh Nopember, seperti yang dapat hadirin saksikan sekarang ini. Semua kegiatan tersebut dirangkum dalam satu wadah dengan nama Indonesia’s Ocean Resources and Maritime Exhibition atau disingkat INDORESMEX. Ide dasar dari rangkaian kegiatan dalam INDORESMEX ini adalah mengambil momentum dari perayaan Hari Armada dan Hari Nusantara yang jatuh di bulan Desember dan juga perayaan dies-natalis beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur. Seluruh kegiatan tersebut bisa terselenggara dengan baik atas kerjasama yang harmonis antara ITS, Sekolah Tinggi Teknik Angkatan Laut, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Hang-Tuah Surabaya dan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur. Tema SENTA tahun ini adalah “Potensi Sumber Daya dan IPTEK Kelautan untuk Kemandirian Bangsa”. Tema ini dipilih sebagai upaya untuk menjawab pertanyaan apakah riset tentang ilmu dan teknologi kelautan yang sedang dan telah dilakukan oleh perguruan tinggi atau lembaga riset lainnya telah memberikan kontribusi yang berarti bagi kemajuan serta kemandirian bangsa, khususnya dalam bidang kelautan. Dengan diselenggarakannya seminar ini diharapkan bisa menjadi media atau jembatan yang nantinya bisa menghubungkan dan/ atau mengisi ruang kosong antara hasil-hasil riset dengan kebutuhan dunia industri pada umumnya dan industri kelautan pada khususnya. Selain itu diharapkan juga SENTA bisa menjadi wahana untuk saling bertukar informasi, pengalaman, dan pemikiran serta memperkuat jaringan kerjasama antar lembaga, institusi, dan industri dalam skala nasional ataupun internasional.
2. Sambutan Kepala Staf Angkatan Laut key-note speech kepala staf
angkatan laut Laksamana TNI Soeparno Konsep negara kepulauan yang diperjuangkan oleh bangsa Indonesia sejak deklarasi juanda tahun 1957, telah diakui oleh dunia internasional melalui konvensi PBB tentang hukum laut tahun 1982 (unclos 1982) yang kemudian kita ratifikasi dengan undang-undang nomor 17 tahun 1985. Dengan diakuinya konsep negara kepulauan menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas wilayah laut mencapai 2/3 dari seluruh wilayah NKRI. Kepentingan bangsa Indonesia di dan atau lewat laut pada hakikatnya adalah memanfaatkan laut sebesar- besarnya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan kelangsungan hidup bangsa, antara lain : - Terjaminnya stabilitas keamanan di perairan yurisdiksi nasional. - Terjaminnya garis perhubungan laut (gpl) antar pulau, antarwilayah, antarnegara dan alur laut kepulauan indonesia. - Terjaminnya sumber hayati dan nonhayati maupun sumber daya alam lainnya di laut untuk kesejahteraan bangsa. - Terpeliharanya dan terjaganya lingkungan laut dari perbuatan atau tindakan yang mengakibatkan kerusakan ekosistem kelautan. - Stabilitas keamanan kawasan area kepentingan strategis yang berbatasan dengan negara-negara tetangga. - Terjaminnya keamanan kawasan zona ekonomi eksklusif indonesia (zeei). - Meningkatnya kemampuan industri dan jasa maritim (injasmar) untuk mendukung upaya pertahanan negara di laut. Secara universal, angkatan laut seluruh dunia termasuk TNI angkatan laut mengemban tiga peranan yaitu peran militer, peran polisionil dan peran diplomasi. Peran militer dan peran diplomasi diarahkan kepada upaya mempertahankan kedaulatan bangsa dan keutuhan wilayah di tengah-tengah pergaulan masyarakat internasional, meningkatkan prestise bangsa di mata dunia, sehingga memudahkan negara dalam menjalankan kebijakan-kebijakannya, utamanya dalam hal politik luar negeri, sedangkan peran polisionil dilaksanakan dalam rangka menegakkan hukum di laut, melindungi sumber daya alam dan kekayaan laut nasional, menciptakan rasa aman para pengguna laut, memelihara keamanan dan ketertiban serta stabilitas di laut, mencegah digunakannya laut sebagai media berbagai kejahatan yang dapat menghambat dan mengganggu pertumbuhan ekonomi.
3. Presentasi Bapak Gubernur Jatim oleh Dr. H. Soekarwo (ARAH
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERIKANAN DAN KELAUTAN DI JAWA TIMUR) Sejarah kejayaan bahari : - Deklarasi Djoeanda yang dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Djoeanda menyatakan bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, diantara dan didalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI. - Deklarasi Djoeanda menyatakan bahwa Indonesia menganut prinsip-prinsip negara kepulauan ( Archipelagic State) yang pada saat itu mendapat pertentangan besar dari beberapa negara, sehingga laut-laut antar pulau merupakan wilayah RI dan bukan kawasan bebas. - Presiden Megawati Soekarno Putri mencanangkan tanggal 13 Desember sebagai Hari Nusantara dengan Keputusan Presiden RI No. 126 Tahun 2001, sehingga tanggal 13 Desember resmi menjadi hari perayaan Nasional. Program Prioritas : 1. Pengembangan kawasan Minapolitan 2. Peningkatan pertumbuhan ekonomi 3. Menurunkan tingkat kemiskinan 4. Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Strategi dan Arah Kebijakan : A. STRATEGI : 1. Pro poor (Keberpihakan kepada upaya pengentasan kemiskinan Pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat pelaku usaha kelautan dan perikanan 2. Pro job (Keberpihakan kepada peningkatan tenaga kerja) - Optimalisasi potensi perikanan budidaya yang belum tergarap - Membuka lapangan kerja diiringi dengan dukungan pengembangan modal dan kepastian berusaha. 3. Pro Growth (keberpihakan kepada pertumbuhan) Mewujudkan pertumbuhan sektor kelautan dan perikanan sebagai pilar ketahanan ekonomi nasional. 4. Pro sustainability (Keberpihakan kepada lingkungan hidup) Pendekatan pro-sustainability dilakukan melalui upaya pemulihan dan pelestarian lingkungan perairan, pesisir, dan pulau-pulau kecil. 5. Pro Environment (Keberpihakan kepada pemulihan/ramah lingkungan) Melalui upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. B. Arah Kebijakan 1. Pengembangan Perikanan Budidaya Peningkatan produksi sebesar 353% sampai tahun 2014 2. Pengembangan Perikanan Tangkap Peningkatan produksi sebesar 6% per tahun 3. Pengolahan dan pemasaran hasil perikanan Peningkatan kualitas dan diversifikasi olahan serta ekspor 4. Pengelolaan kelautan, pesisir dan pengawasan Optimalisasi pemanfaatan wilayah pesisir, konservasi ekosistem, mitigasi bencana, pengawasan dan pengendalian sumber daya perikanan dan kelautan
4.Presentasi Bapak Menteri Kelautan dan Perikanan Oleh Fadel Muhammad
(KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2010-2014)
Rencana pembangunan jangka panjang nasional : 4 misi terkait dengan
pembangunan kelautan dan perikanan [ uu 17/2007 tentang rpjpn 2005-2025 ]: • Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing • Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan • Mewujudkan Indonesia asri dan lestari • Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional
Rencana pembangunan jangka menengah nasional 5 prioritas nasional
terkait dengan kelautan dan perikanan (perpres 5/2010 tentang rpjmn 2010- 2014) : • Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola • Penanggulangan Kemiskinan • Ketahanan Pangan • Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana • Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca-konflik
Rencana strategis pembangunan kelautan dan perikanan 2010-2014 :
Visi : Indonesia Penghasil Produk Kelautan dan Perikanan Terbesar 2015 Misi : Mensejahterakan Masyarakat Kelautan dan Perikanan
Rencana kegiatan pembangunan kelautan dan perikanan tahun 2011
Pro-Poor : • PENGEMBANGAN USAHA MINA PEDESAAN (PUMP) untuk pemberdayaan nelayan, pembudidaya, dan pengolah ikan • PENGEMBANGAN USAHA GARAM RAKYAT (PUGR) untuk pemberdayaan petambak garam • Penyediaan kapal penangkap ikan >30 GT yang merupakan sarana produksi penyuplai bahan baku dan olahan di kawasan Minapolitan • Peningkatan keterampilan nelayan, fasilitasi kemitraan, fasilitasi permodalan, SHAT (Sertifikasi Hak Atas Tanah) nelayan dan asuransi/jaminan keselamatan kerja untuk nelayan • Penyediaan induk unggul • Penyediaan sarana pengolahan hasil perikanan • Pembinaan UMK perikanan, fasilitasi akses permodalan, dan penguatan kelembagaan • Sustainable Aquaculture for Food Security and Poverty Reduction • Penyediaan sarana solar cell di pulau Solor Kab Flores Timur
Pro-growth & Pro-job :
• Pengembangan MINAPOLITAN PERCONTOHAN berbasis pelabuhan perikanan, budidaya, dan sentra garam • Pembangunan/rehabilitasi Pangkalan Pendaratan Ikan • Rehabilitasi Balai Benih Ikan Sentral • Pembangunan los pasar ikan tradisional • Pengembangan sistem rantai dingin dan pembangunan prasarana sentra pengolahan • Pengembangan sarana pemasaran bergerak • Pembangunan depo pemasaran hasil perikanan • Penyediaan sarana pengembangan produk non konsumsi • Penataan ruang, pengelolaan pulau-pulau kecil dan terluar • Penelitian dan pengembangan/rekayasa teknologi kelautan dan perikan • Peningkatan SDM kelautan dan perikanan, serta pengembangan penyuluhan • Revitalisasi areal budidaya tambak Pro-Environment : • Pengkayaan benih ikan dan pelestarian sumberdaya ikan di Perairan Umum Daratan • Pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan • Pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan dan speed boat pengawasan untuk POKMASWAS • Pengembangan Kawasan Konservasi Perairan • Rehabilitasi ekosistem wilayah pesisir/ Penanaman Mangrove (Coral Reef Rehabilitation and Management Project/COREMAP II • Implementasi Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI-CFF) Indonesia • Pembangunan gedung CTI center di Manado
ANGGARAN MENDUKUNG PENGEMBANGAN MINAPOLITAN TAHUN 2011
• Minapolitan percontohan berbasis perikanan tangkap (9 lokasi) • Minapolitan percontohan berbasis perikanan budidaya (24 lokasi) • Sentra garam rakyat (8 lokasi) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI 1. Pengembangan usaha mina pedesaan (PUMP) 2. Pengembangan usaha garam rakyat (PUGR)
Komponen Bantuan Langsung Masyarakat :
1. Paket peralatan dan operasional penangkapan : • Perbaikan sarana penangkapan ikan (kasko, mesin, alat penangkapan dan alat bantu penangkapan ikan). • Biaya operasional penangkapan ikan. • Perbengkelan Nelayan. 2. Paket sarana produksi budidaya : • Benih, pakan, obat-obatan, perawatan saluran dan kolam, alat dan mesin pendukung budidaya 3. Paket sarana pengolahan ikan : • Para-para, pengering ikan, pemindangan, pembuatan abon, pembuatan bakso ikan, cool box, keranjang, dll • Paket sarana dan prasarana usaha garam rakyat: • Sarana: pompa, kincir angin, gerobak sorong, timbangan, bahan aditif, peralatan tambak (ember, alat pengais, pacul, sepatu boot, karung) • Prasarana: perbaikan/sewa tambak, perbaikan saluran tambak, perbaikan gudang sementara, meja jemur, dll
DUKUNGAN PERMODALAN MELALUI KREDIT USAHA RAKYAT
Kerjasama KKP dan PT. BNI Tbk. guna mendukung strategi Pemerintah dalam percepatan pengentasan kemiskinan (pro-poor) melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan dan rencana pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung rehabilitasi ekosistem dan pemberdayaan masyarakat pesisir.