Anda di halaman 1dari 3

Mengenal Cara Kerja Enzim

http://www.anneahira.com/cara-kerja-enzim.htm

Dalam tubuh makhluk hidup, terdapat senyawa organik yang dihasilkan sel
dan bekerja sebagai katalis. Senyawa itu disebut enzim. Cara kerja enzim
sebagai biokatalis adalah dengan meningkatkan proses reaksi kimia.
Meskipun demikian, enzim tidak ikut bereaksi dan tidak pula terpengaruh oleh
reaksi tersebut.

Enzim termasuk dalam kategori protein. Uniknya, enzim hanya


mempengaruhi zat tertentu. Misalnya, enzim protease hanya bereaksi
terhadap protein dengan mengubahnya menjadi asam amino atau enzim
amilase yang hanya bereaksi pada zat tepung dan mengubahnya menjadi
glukosa.

Enzim diidentifikasi keberadaannya oleh ilmu pengetahuan pada awal abad


ke-19. Saat itu, ilmuwan menemukan proses pencernaan daging oleh sekresi
perut dan pengubahan zat tepung menjadi gula oleh kelenjar ludah. Telaah
tentang enzim pun semakin tajam saat Louis Pasteur mengkaji pembentukan
alkohol dalam fermentasi gula.

Setelah itu, dunia ilmu pengetahuan melakukan telaah yang lebih mendalam
untuk mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan enzim, termasuk
cara kerjanya.

Cara Kerja Enzim

Makanan yang kita makan mengalami proses kimia yang melibatkan enzim di
dalam tubuh. Tanpa bantuan enzim tersebut, dibutuhkan waktu yang sangat
lama untuk sari makanan agar bisa diserap tubuh.

Enzim tersebut menghasilkan senyawa intermediat dalam reaksi organik


dengan energi rendah. Di awal proses reaksi, beberapa enzim mengubah diri,
namun kembali ke bentuk semula begitu proses berakhir. Enzim merangsang
laju reaksi kimia dengan cara membentuk kompleks dengan substrat
sehingga menekan energi aktivasi yang diperlukan tubuh dalam reaksi kimia.

Mekanisme kerja enzim adalah sebagai berikut.

1. Menciptakan lingkungan dengan transisi terstabilisasi untuk


menurunkan energi aktivasi. Misalnya, dengan cara mengubah
substrat.
2. Menurunkan energi transisi dengan menciptakan lingkungan yang
terdistribusi muatan berlawanan dan tanpa mengubah bentuk substrat
sedikit pun.
3. Membentuk lintasan reaksi alternatif.
4. Menggiring substrat pada orientasi yang tepat untuk bereaksi, dengan
cara menurunkan perubahan entropi reaksi. 

Bagian enzim yang aktif sebagai katalis memiliki gugus prostetik yang
bentuknya sangat spesifik sehingga hanya bisa bereaksi terhadap molekul
dengan bentuk yang spesifik pula. Cara kerjanya bisa digambarkan dengan
teori gembok dan anak gembok atau teori kecocokan yang terinduksi.

a. Teori Gembok dan Anak Gembok

Gembok memiliki susunan mekanika khusus yang tersembunyi di dalam


badan gembok. Untuk dapat bergerak membuka dan mengunci, formasi
mekanika tersebut harus digerakkan dengan anak gembok yang bentuknya
spesifik, sesuai dengan gemboknya.

Satu anak gembok hanya bisa digunakan untuk menggerakkan satu jenis
gembok. Prinsip kerja gembok-anak gembok inilah yang terjadi pada enzim
dan substratnya.

b. Teori Kecocokan yang Terinduksi

Teori ini memandang bahwa sisi aktif enzim berbentuk fleksibel. Bentuk
tersebut kemudian mengalami modifikasi saat substrat memasukinya. Lalu,
subsrat membentuk kompleks untuk memulai reaksi kimia yang lebih cepat.
Setelah proses tersebut menghasilkan produk yang diinginkan, enzim
tersebut melepaskan diri dan kembali ke bentuk semula.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Enzim

Ada beberapa faktor yang memengaruhi aktivitas enzim, di antaranya suhu,


keasaman, dan inhibitor.

a. Suhu

Penelitian ilmiah menemukan kenaikan reaksi enzim menjadi dua kali lipat
tiap kenaikan suhu 10ºC dalam batas suhu wajar. Kenaikan suhu tersebut
menstimulasi peningkatan energi kinetik pada molekul substrat dan enzim
sehingga energi substrat mengalami penurunan saat bertubrukan dengan
enzim. Penurunan energi substrat memudahkan molekul terikat pada enzim.

Pada suhu yang meningkat ekstrem, enzim bergetar sehingga menyebabkan


terputusnya hidrogen dan enzim mengalami denaturasi, yaitu rusaknya
bentuk tiga dimensi enzim dan menyebabkan substrat melepaskannya.
Akibatnya, aktivitas enzim pun menurun.
Pada manusia, suhu optimum enzim berkisar pada 37ºC, sedangkan
tumbuhan mempunyai suhu optimum yang lebih rendah, yaitu 25ºC.

b. Keasaman

Kadar asam basa sangat mempengaruhi kerja enzim sebab sebagian besar
enzim sangat peka terhadap perubahan pH. Pada kisaran pH 7,0, enzim
intrasel bekerja sangat efektif. Jika pH dinaikkan atau diturunkan, aktivitas
enzim akan berkurang dengan cepat. Hanya beberapa enzim yang justru
bekerja optimal dalam kandungan pH sangat asam, yaitu pepsin dan amilase.

c. Inhibitor

Inhibitor adalah zat yang menghambat kerja enzim. Zat tersebut bersifat
menghalangi kerja enzim untuk sementara waktu atau secara tetap. Ada dua
jenis inhibitor.

1. Inhibitor kompetitif, seperti sianida. Inhibitor jenis ini bersaing dengan


substrat untuk mencapai sisi aktif enzim. Sianida bersaing dengan
oksigen untuk mencapai haemoglobin. Sifat hambatannya sementara
dan bisa ditanggulangi dengan menaikkan konsentrasi substrat.
2. Inhibitor nonkompetitif yang menghalangi fungsi enzim dengan cara
melekatkan diri pada bagian luar sisi aktif enzim. Dalam kasus
semacam ini, enzim tidak bereaksi terhadap substrat. Hambatannya
bersifat tetap, tidak terpengaruh konsentrasi substrat.

Anda mungkin juga menyukai