Anda di halaman 1dari 35

PENELITIAN ZAKAT

(MATERI KULIAH MPS)

Oleh :
Eben Sahlan

SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM


(STEI) AL-ISHLAH CIREBON
Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021
TAHAPAN PENELITIAN
KUANTITATIF

1. Dimulai dari MINAT


2. Dilanjutkan dengan merumuskan Ide / Gagasan
3. Merumuskan tema atau ruang lingkup
penenilitian
4. Identifikasi Variabel
5. Membuat Rumusan KERANGKA PIKIR
setelah merumuskan kerangka TEORI dari
rujukan kajian PUSTAKA / reprensi

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


APLIKASI TEKNIS
1. MINAT→ Bidang Kajian EKONOMI ISLAM
2. Ide / Gagasan → Bidang Pelaksanaan ZAKAT DALAM
ISLAM
3. Ruang Lingkup penenilitian → Potensi pembayaran
Zakat yang Belum Optimal di kabupaten Cirebon
4. Identifikasi Variabel → Variabel Penelitian
Pemahaman Keagamaan , Penerimaan informasi dan
status membayar Zakat
5. Rumusan kerangka Fikir setelah merumuskan kerangka
TEORI dari rujukan kajian PUSTAKA / reprensi

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


PENELITIAN TENTANG ZAKAT
 Latar Belakang
1. Kewajiban Zakat untuk membangun kesejahteraan
Ummat dalam bidang ekonomi
2. Potensi Zakat yang besar
3. Belum optimalnya pelaksanaan Zakat
4. Masih terdapat ketimpangan dalam pelaksanaan
zakat sehingga ekonomi ummat tidak terbangun
sebagaimana yang dicita-citakan Islam.

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


SKEMA KRANGKA FIKIR
PEMAHAMAN STATUS
KEAGAMAAN (X 1) MEMBAYAR ZAKAT
(Y)

PENERIMAAN
INFORMASI ZAKAT
(X 2)

STATUS PEKERJAAN
(X 3)

STATUS PENDIDIKAN
(X 4)

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


VARIABEL PENELITIAN ZAKAT
 Y = Status Membayar Zakat, dengan dua katogori :
1 - Jika Membayar
0 - Jika Tidak Membayar
 X1 = Pemahaman Keagamaan, dengan 3 (tiga) kategori :
1 - Rendah
2 - Sedang
3 - Tinggi
 X2 = Status Penerimaan Informasi Zakat dengan 3 (tiga) kategori :
1 - Rendah
2 - Sedang
3 - Tinggi

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


 X3 = Status Pekejaan, dengan 4 (empat) kategori :
1, Petani
2, Pegawai
3, Pedanggang / Pengusaha
4, Profesional
 X4 = Pendididkan dengan 5 (lima) kategori :
1, Tidak Sekolah
2, Tamat SD
3, Tamat SLTP
4, Tamat SLTA
5, PT +

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


RUMUSAN MASALAH PENELITIAN
1. Apakah pemahaman keagamaan dapat mempengaruhi seseorang
untuk membayar zakat.
2. Bagaimana hubungan antara pemahaman keagamaan seseorang
dengan status membayar zakat, dengan melihat (mengontrol)
variabel status informasi zakat
3. Bagaimana hubungan antara pemahaman keagamaan seseorang
dengan status membayar zakat, dengan melihat (mengontrol)
variabel status pekerjaan
4. Bagaimana hubungan antara pemahaman keagamaan seseorang
dengan status membayar zakat, dengan melihat (mengontrol)
variabel status Pendidikan

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk melihat/mengetahui :
1. Hubungan antara pemahaman keagamaan seseorang
dengan status membayar zakat.
2. Hubungan antara pemahaman keagamaan seseorang dengan
status membayar zakat, dengan melihat (mengontrol)
variabel status informasi zakat
3. Hubungan antara pemahaman keagamaan seseorang dengan
status membayar zakat, dengan melihat (mengontrol)
variabel status pekerjaan
4. Hubungan antara pemahaman keagamaan seseorang dengan
status membayar zakat, dengan melihat (mengontrol)
variabel status Pendidikan

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


HIPOTESIS PENELITIAN
Peneliti menduga terdapat :
1. Hubungan antara pemahaman keagamaan seseorang dengan status
membayar zakat; makin tinggi pemahaman maka makin taat dalam
membayar zakat
2. Hubungan antara pemahaman keagamaan seseorang dengan status
membayar zakat, dengan melihat (mengontrol) variabel status informasi
zakat; jika makin tinggi pemahaman kegamaan dan semakin baik
menerima informasi zakat maka akan semakin taat dalam membayar
zakat
3. Hubungan antara pemahaman keagamaan seseorang dengan status
membayar zakat, dengan melihat (mengontrol) variabel status pekerjaan;
jika makin tinggi pemahaman kegamaan dan semakin baik status
pekerjaan maka akan semakin taat dalam membayar zakat
4. Hubungan antara pemahaman keagamaan seseorang dengan status
membayar zakat, dengan melihat (mengontrol) variabel status
Pendidikan; jika makin tinggi pemahaman kegamaan dan semakin tinggi
status pendidikan maka akan semakin taat dalam membayar zakat
Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021
PROSEDUR PENGUKURAN VARIBEL DI LAPANGAN

 Dalam penelitian KUANTITATIF terdapat


dua macam variabel dilihat dari cara
pengukuruannya :
1. Variabel yang dapat diukur langsung dari
respnden (variable observer)
2. Variabel yang tidak dapat diukur
langsung dari respnden (variable
unobserver)

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


UNTUK MENGUKUR VARIABEL
UNOBSERVER :

1. Menentukan Sub Variabel


2. Menentukan Dimensi
3. Menentukan Indikator
4. Setiap satu indikator dibuat satu
pertanyaan/pernyataan sebagai alat ukur.

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


Matrik/Tabel Operasionalisasi Variabel
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR
STATUS ZAKAT Pemahaman 1. Nisab
2. Haul
3. Jenis Zakat.
Pelaksanaan 1. Indikasi Pengakuan
2.Ferivikasi Pengakuan

KEBERAGAMAAN 1. Ritual 1. Salat


Involvement, 2. Puasa
3. Haji
4. Sodakoh

2. Ideologi 5. Percaya Allah


Involvement, 6. Percaya Malaikat
7. Percaya Hari Akhir
8. Percaya Takdir

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


KEBERAGAMAAN 3. Intellectual 1. Ikut pengajian
Involvement. 2. Bertanya
3. Baca buku

4. Experiential 4. Doa terkabul


Involvement. 5. Ditolong Allah
6. Ketenangan Jiwa
 
5. Consequential 7. Menolong orang
Involvement. 8. Menengok orang sakit
9. Takzi’ah
10. Beramal sholeh.

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


INFORMASI ZAKAT 1. SUMBER 1. Institusi Resmi
INFORMASI 2. Tempat Kerja
3. Pengajian
4. Media Masa Cetak
5. Elektronik
6. Intensitas

2. ISI PESAN 1. Jelas


2. Menarik
3. Variatif

3. Implikasi 7. Memahami
perhitungan Zakat
8. Tahu tempat
Penyaluran
9. Waktu Pembayaran

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


PENYUSUNAN INSTRUMEN PENELITIAN
1. Dalam penelitian Kuantitatif Instrumen penelitian →
Kuetioner.
2. Penyesunan Pertanyaan dalam Kuestioner penting
diperhatikan hal sebagai berikut :
a. Materi yang akan ditanyakan  menyangkut
masalah yang akan diteliti dan penyesuaian dengan
operasionalisasi variabel serta indikator-indikator
yang ditentukan
b. Kalimat yang simpel dengan kata-kata yang dikenal
responden

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


c. Kejelasan maksud / makna setiap pertanyaan
d. Tidak ada dua tujuan dalam satu pertanyaan
e. Tidak menggiring responden pada satu jawaban
tertentu (leading question)
f. Kehati-hatian dalam menggunakan istilah yang
mungkin tidak sesuai dengan norma atau nilai
sosial masyarakat setempat.
3. Guna menjaring jawaban yang relatif objektif  buat
kombinasi antara pernyataan positif dan negatif (hrs
diperhatikan saat koding pada data entri )

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


UJI INSTRUMEN PENELITIAN
1. Uji intrumen penelitian menggunakan → uji Validitas dan
Reabiliitas
2. Maksud test itu → untuk menguji keabsahan alat ukur
( setiap pertanyaan)
3. Dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan → Sangat
tidak dibenarkan dilakukan pada data hasil penelitian.
4. Hasil uji Validitas dan Reabilitas tidak perlu dimasukan
dalam bahasan (laporan) hasil Penelitian, cukup
dicantumkan dalam lampiran.

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


PENGUMPULAN DATA (PENELITIAN)

Pada saat pengumpulan data dari responden →


Sangat Penting Diperhatikan :
1. Daftar pertanyaan (kuestioner) sangat tidak
dianjurkan untuk dibagikan kepada responden
2. Jika peneliti menggunakan asisten lapangan →
Pastikan bahwa para asisten lapangan itu
memahami ruang lingkup dan maksud serta
tujuan penelitian (hrs dilatih)

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


3. Hal teknis yang harus diperhatikan :
a. Hrs tercipta hubungan baik antara respoden
dg pewawancara
b. Pastikan bahwa stiap pertanyaan akan
terjawab dg baik
c. Usahakan dg penjelasan yg netral jika ada
responden yg tdk memahami maskud
pertanyaan, namun jawaban hrs tetap
diperoleh.

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


METODOLOGI
1. Wilayah (objek) Penelitian.
2. Kerangka Pikir dan Variabel yg digunakan:
3. Unit analisis .
4. Populasi dan Sampel.
5. Prosedur penentuan sampel.
6. Definisi operasional.
7. Model Analisis.
8. Metode Pengujian Hipotesis.
9. Jadwal Penelitian
Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021
OBJEK PENELITIAN
1. Dideskifsikan dimana penelitian
dilakukan
2. Kemukakan alasan metodologis
kenapa wilayah itu dipilih.
3. Jika ada, kemukakan pula kendala dan
faktor yang kondusif dalam
pelaksanaan penelitian .

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


UNIT ANALISIS
a. Kelompok  lembaga: Rumah Tangga,
Perusahaan, Lembaga atau unit kerja lainnya: 
Semua unit kerja yang ada di Lembaga  yang
jadi respondennya pimpinan dari unit kerja yang
bersangkutan
b. Individu  personal atau anggota dalam populasi
dan sampel terpilih:  semua angota, rumah
tangga, lembaga (Perusahaan) adalah unit analisis.
b. Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisis 
semua wajib zakat.

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


POPULASI DAN SAMPEL
a. Populasi dalam Penelitian ini adalah semua
wajib Zakat yang berdomosili di wilayah
Kab. Cirebon
b. Sampel dalam penelitian ini adalah Para Wajib
Zakat yg berada di wilayah kab. Cirebon
yang dipilih dengan prosedur tertentu
(Random)
c. Penentuan sampel harus representatif
terhadap populasinya (ditentukan dalam
prosedur penentuan sampel)

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


PROSEDUR PENENTUAN
SAMPEL
1. Membuat Keranka Sampling dengan prosedur sbb :
a. Mengelompokan Desa2 di wilayah kab. Cirebon
menjadi 3 kelompok ; miskin dan Sedang dan
kaya.
b. Dari tiga kelompok Desa diambil sampel secara
proporsional dengan cara random
2. Daftar wajib zakat dari tiga kelompok desa yang
terpilih secara random itu merupakan kerangka
sampling
3. Responden sebagai sampel diperoleh dari daftar
kerangka sampling yang terpilih secara random.

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


DEFINISI OPERASIONAL
1. Depinisi Operesional menjelaskan semua istilah (kata /
variabel) yang dipakai dalam penelitian, dengan
merujuk kepada operasionalisasi variabel dan alat ukur
(instrumen), meliputi antara lain :
a. Status Membayar Zakat.
b. Pemahaman Keagamaan.
c. Penerimaan Informasi Zakat
d. Wajib Zakat, dsb.
2. Menjelaskan secara definitif semua istilah yang
digunakan agar terdapat kesamaan presepsi dalam
membaca hasil penelitian

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


MODEL ANALISIS
Analisis data dalam penelitian kuantitatif terdapat
dua :
1. Analisis Deskriptif  membuat tabulasi (tabel
distribusi) untuk mencari hubungan antara
variabel yang diteliti.
2. Analisis Inferensial  Untuk melakukan
pengujian HIPOTESIS yang disusun dalam
penelitian

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


METODE PENGUJIAN
HIPOTESIS
1. Untuk pengujian Hipotesis digunakan 
Logistik Regresi (linier)
2. Dalam Logistik Regresi akan diketahui besarnya
Proporsi masing-masing variabel Terikat (Y)
pada setiap variabel bebas.
3. Selain itu, Logistik Regresi juga dapat dipakai
untuk menguji Hipotesis yang dirancang dalam
penelitian.

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


4. Dalam Model Logistik Regresi dapat
diketahui STATISTIK ODD RASIO;
yakni besarnya kemungkinan (secara
KUANTITATIF) setiap indikator
variabel bebas dalam membayar
kewajiban zakat.

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


MODEL-MODEL YANG
DIANALISIS
Model-model yang dipakai dalam analisis sebagai
berikut :
 p 
1. = β0 + β1(X1) +
Ln 
 1p

2. = β0 + β1(X1) + β2(X2) + ε.
3. = β0 + β1(X1) + β2(X3) + ε.
4. = β0 + β1(X2) + β1(X4) + ε.

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


PROSEDUR PENGUJIAN
HIPOTESIS
1. Membuat Rumusan Hipotesis Kerja :
a. H0 = Tidak terdapat Pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y
b. H1 = Terdapat Pengaruh Varibel X terhadap Variabel Y
2. Menentukan taraf kepercayaan (level of signifcan) 5 % atau α =
0,05
3. Membandingkan nilai α (alfa) dengan p-value, dengan ketentuan :
a. Jika α ≥ p – value, maka → H0 diterima
b.Jika α < p – value, maka → H0 ditolak.
4. Membuat kesimpulan :
a. Jika H0 diterima berarti hipotesis yang diduga tidak berhasil
dibuktikan
b. Jika H0 ditolak berarti hipotesis yang diduga berhasil dibuktikan
Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
DIMULAI
DIMULAI DARI
DARI MINAT
MINAT
MENEMUKAN KAJIAN
KAJIAN PUSTAKA
PUSTAKA INDENTIFIKASI
INDENTIFIKASI VARIABEL
VARIABEL
MENEMUKAN
GAGASAN/IDE
GAGASAN/IDE &
& RUANG
RUANG MENEMUKAN
MENEMUKAN TEORI
TEORI PENELITIAN
PENELITIAN
LINGKUP
LINGKUP DAN
DAN KERANGKA FIKIR
KERANGKA FIKIR

UJI
UJI VALIDITAS
VALIDITAS DAN
DAN PEMBUATAN
PEMBUATAN KISI-KISI
KISI-KISI &
& PERUMUSAN
PERUMUSAN MASALAH
MASALAH &&
REABILITAS
REABILITAS INSTRUMEN
INSTRUMEN HIPOTESIS PENELITIAN
HIPOTESIS PENELITIAN
PENELITIAN
PENELITIAN

DATA
DATA MENTAH
MENTAH HASIL
HASIL UJI
UJI PENYEBARAN
PENYEBARAN
INSTRUMEN
INSTRUMEN BAKU
BAKU
COBA
COBA INSTRUMEN
INSTRUMEN

LAPORAN
LAPORAN HASIL
HASIL ANALISIS
ANALISIS DATA
DATA OLAH
OLAH DATA
DATA
PENELITIAN
PENELITIAN

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


KEKELIRUAN DALAM PENELITIAN
KUANTITATIF

1. Dalam menentukan rencana penelitian/penulisan


skripsi yang ditanyakan “judul” →Minat, Gagasan
(ide) Ruang-lingkup / tema yang menjadi perhatian,
rumusan masalah dan identifikasi Variabel.
2. Membedakan bobot skripsi. Thesis dan disertasi
berdasar jumlah variabel yg dianalisis → penentuan
jumlah variabel hrs merujuk kepada rumusan masalah
berdasarkan rujukan teori
3. Konsistensi antara rumusan masalah, tujuan, hipotesis
dan model analisis.

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


4. Penentuan responden tdk berdasar kan pada analisis
mutivariat dan kadang ada menganaisis data cross section
5. Analisis (uji) Validitas dan reabilitas di masukan dalam
uraian pembahasan
6. Analisis kuantitatif hrs menggunakan sampel bukan populasi
(kasus dalam penelitian di lembaga yg jumlah respondennya
kecil).
7. Pengambilan sampel tdk menggunakan prosedur yang benar
dengan membuat kerangka sampling (probability sampling).
8. Hasil (temuan) dalam penelitian disajikan begitu saja → hrs
dianalisis berdasar pendapat peneliti, disandingkan dengan
kajian pustaka, dan dikomparasikan dengan penelitian yang
terdahulu.

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021


9. Hipotesis H1 harus selalu diterima → seharusnya
yg dipermasalahkan adalah prosedur metodologis
dalam pengumpulan, pengolahan dan analisis data.
10. Pemahaman olah data dapat diorderkan kepada
konsulttan statistik → memang benar, tapi si
penelitian paling tidak harus memahami, prosedur
pengumpulan, struktur dan modifikasi data.
11. Alat statistik yang digunakan cenderung seragam
(itu – itu saja) → Alat Statistik yang digunnakan
tergantung dari tujuan analisis dan jenis data serta
latar belakang teori (landasan teori dala kerangka
fikir).
Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/09/2021

Anda mungkin juga menyukai