Anda di halaman 1dari 10

BEBERAPA UKURAN

1. Ukuran Nominal
Ukuran yang tidak ada asumsi tentang
jarak maupun urutan antara katagori-
katagori dalam ukuran itu. Dasar
penggolongan hanyalah katagori yang
tidak tumpang tindih dan tuntas. ‘Angka’
yang ditunjuk untuk suatu kategori tidak
merefleksikan bagaimana kedudukan
kategori tersebut thd kategori lainnya,
tetapi hanya sekedar label.
Contoh:
- untuk variabel jenis kelamin kita memberi
kategori laki-laki dengan kode 1 dan perempuan
dengan kode 2, tidak berarti nilai laki-laki lebih
rendah dari nilai perempuan.
- untuk variabel agama, misal diberi kode :
Islam=1, Katolik= 2, Protestan = 3, Hindu/Budha
= 4, dan Konghutsu = 5, maka tidak dapat
diartikan bahwa derajat keagamaan pemeluk
Konghutsu adalah lima kali lebih tinggi daripada
pemeluk agama Islam.
2. Ukuran Ordinal
Ukuran yang mengurutkan responden dari
tingkatan “paling rendah” ke tingkatan “paling
tinggi“ menurut suatu atribut tertentu tanpa ada
petunjuk yang jelas tentang berapa jumlah
absolut atribut yang dimiliki oleh masing-masing
responden tersebut dan berapa interval antara
responden dengan responden lainnya.
Contoh : ukuran kelas ekonomi, atas, menengah
dan bawah. Kode 1 untuk kelas ekonomi atas,
kode 2 untuk menengah dan 3 untuk rendah.
3. Ukuran Interval
Ukuran interval adalah ukuran yang tidak
semata-mata mengurutkan orang atau
obyek berdasarkan suatu atribut, tetapi
juga memberikan informasi tentang
interval antara satu orang atau obyek
dengan orang atau obyek lainnya. Tetapi
ukuran ini tidak memberikan informasi
tentang jumlah absolut atribut yang dimiliki
oleh seseorang.
• Contoh:
Penghasilan per bulan yang terendah di Kepala
Keluarga di suatu RT adalah diberi skor 0, maka
KK yang penghasilannya Rp 10.000,- lebih tinggi
diberi skor 10 misalnya, yang Rp 25.000,- lebih
tinggi diberi skor 25, dan yang Rp 500.000,-
lebih tinggi diberi skor 500.
Cara lain untuk mendapatkan interval adalah
dengan mencari rata-rata penghasilan adalah
skor 0, bila penghasilannya lebih Rp 100.000,-
maka skornya +100 dan bila penghasilan di
bawah rata-rata maka skornya -100
4. Ukuran Rasio
Ukuran rasio diperoleh apabila selain informasi
tentang urutan dan interval antara orang-orang ,
kita mempunyai informasi tambahan tentang
jumlah absolut atribut yang dimiliki oleh salah
satu dari orang-orang tadi.
Misal:
Bila ada seorang KK A berpenghasilan Rp
1.000.000,- dan B berpenghasilan Rp
2.000.000.- maka bisa dikatakan KK B
berpenghasilan 2 kali pengahasilan KK A.
INDEKS DAN SKALA
• Indeks dan skala adalah ukuran gabungan
buat suatu variabel agar diperoleh ukuran
yang lebih lengkap dan tepat, ukuran
suatu variabel tidak semata-mata
didasarkan pada satu pertanyaan tetapi
pada beberapa pertanyaan.
• Perbedaan pokok indeks dan skala ada
pada penentuan skor
• Indeks adalah: akumulasi skor untuk tiap
pertanyaan, jadi kalau suatu indeks terdiri
dari lima pertanyaan dan setiap
pertanyaan memiliki jenjang skor 1 sampai
3 maka skor indeks berkisar 5 dan 15,
tergantung pada jawaban responden.
• Skala disusun atas dasar penunjukan skor
pada pola-pola atribut. Artinya pada
penyusunan skala diperhatikan intensitas
struktur dari atribut-atribut yang hendak
diukur.
Contoh:
• Bila kita akanmengukur penerimaan sosial masyarakat
terhadap bekas tahanan politik dengan menanyakan
pekerjaan apa yang dapat diperoleh oleh mereka. Jika
peneliti mengguna indeks maka bentuk pertanyaannya
adalah sbb:
- Apakah bekas Tapol boleh bekerja sebagai:
1. dokter
2. pembela
3. insinyur
Jadi responden yang mempunyai tingkat penerimaan
sosial yang tinggi akan menjawab ya untuk ketiga jenis
pekerjaan di atas dan mendapat skor 3. Orang yang
mempunyai tingkat penerimaan rendah akan menjawab
ya untuk satu pekerjaan saja sehingga skornya hanya 1.
• Bila skala penerimaan disusun dengan
memperhatikan bobot atau intensitas pekerjaan .
Maka bentuk pertanyaannya adalah sbb:
- Apakah bekas tapol bolh bekerja sebagai:
1. tukang
2. guru
3. gubernur
Ketiga pekerjaan ini mempunyai bobot yang
berbeda, maka bila responden yang
memperbolehkan bekas tapol menjadi guru
dapat dipastikan menerima pula menjadi tukang
dan juga guru.

Anda mungkin juga menyukai