Anda di halaman 1dari 3

A Critical Review ISLAM AND DEMOCRACY (Kenton Machina) by Yuyun Ariani (09260075)

Artikel ini diawali dengan beberapa pertanyaan yang menunjukkan bahwa apakah Islam menyediakan sebuah perlindungan pada masa sekarang? Dan tentunya jawaban ini ditemukan melalui beberapa cara. Dan terkadang dijawab melalui bentukbentuk kekerasan, perang, dan bentuk kekacauan lainnya. Pada satu sisi fundamentalis menjelaskan bahwa harus dibentuknya Negara Islam yang menggunakan hukum syariah dan aturan Al-quran, karena itu adalah hukum Allah. Namun pada sisi lainnya menolak pendapat fundamentalis, karena beranggapan bahwa sekarang tidak seperti jaman Muhammad yang no government no police force no citizenship. Apakah negara harus berbentuk monarki yang dipimpin oleh raja muslim? Ataukah kedikatoran militer yang dipimpin muslim yang membungkam semua oposisi dan membawa kesatuan masyarakat. Sebagai contoh di Iran telah terjadi penolakan dalam pendekatan fundamental. Menjadi pertanyaan apakah ada tempat untuk demokrasi Islam. Khaled el Fadl menjawab bahwa Islam sangat mendukung demokrasi dan as the best alternative informing a modern nation state. Demokrasi adalah kekuatan moral yang terdiri dari warga bangsa yang berdaulat, hal ini akan menjamin hak-hak dasar yang melindungi kesejahteraan dan kepentingan individunya. Tetapi dalam kenyataannya raja yang membuat hukum padahal dalam Islam Allah yang berdaulat dan merupakan sumber hukum yang sah.

Pokok demokrasi dan Islam adalah nilai moral dan sikap penganutnya bukan dengan cara nilai-nilai dan komitmen yang telah diterapkan. El Fadl berpendapat bahwa demokrasi sering memilki hukum yang tidak adil. Demokrasi tidak menjamin keadilan tetapi tidak membangun dasar untuk memenuhi tanggung jawab mendasar. Sistem demokrasi membuat pemerintah bertanggung jawab untuk semua hal dan ini mengakibatkan mereka kebal akan hukum. Jika kita mengatakan bahwa satusatunya sumber hukum yang sah adalah Al-quran dan pengalaman dan kecerdasan manusia tidak relevan untuk mengejar kehendak ilahi, maka kedaulatan ilahi akan selalu berdiri sebagai instrument otoriterisme dan hambatan bagi demokrasi. Tetapi hal ini akan merusak pandangan terhadap kedaulatan Allah. Tantangannya adalah dalam menjelaskan keambiguan atau ketidakjelasan dalam perintah hukum Allah dan Rasul. Contohnya dalam Al-Quran : As to the thief, male or female, cut off their hands as a recompense for that which they commited, a punishment from god (5:38). Dalam surat ini makna cut off bisa bermacam-macam yang bisa memutuskan atau memotong tapi juga bisa berarti menangani dengan tegas, untuk membawa ke sebuah akhir, atau menahan. Demokrasi adalah sistem yang sesuai dengan Islam karena mengungkapkan nilai khusus manusia yang menempatkan otoritas tertinggi di tangan rakyat bukan ulama. Betapa sulitnya bagi umat Islam untuk menentukan apa yang Isalam katakan tentang negara bangsa modern dan bagaimana harus mengaturnya. Pada nantinya di masa depan muslim akan mempengaruhi peradaban, seperti yang sudah mulai terlihat pada masa sekarang. Dalam beberapa summary yang saya ringkas di atas terlihat bahwa adanya adanya perbandingan antara pro dan kontra terhadap suatu bentuk negara demokrasi dan teokrasi. Tetapi dukungan untuk demokrasi lah yang lebih mempunyai argument yang lebih kuat sehingga memperlemah argument bentuk teokrasi itu sendiri. Bentuk teokrasi yang berlandaskan hukum syariah dan alquran terlihat sangat kaku. Karena

kesalahpahaman dalam memahami dua hukum inilah yang menyebabkan kekakuan dari kebebasan manusia itu sendiri atau yang disebut inovasi. Pendapat pribadi Kenton Mechina sendiri tidak terlihat. Beliau hanya menguraikan pendapat Khaled el fadl yang membandingkan dua pemahaman tersebut. Sehingga posisi penulis tidak dirasa oleh pembaca. Contoh-contoh negara Islam yang masih menggunakan hukum syariah juga tidak diuraikan, padahal disitu bisa menjadi posisi yang dapat diambil oleh penulis untuk menjelaskan dan menegaskan poin-pont dari El fadl. Banyak buku dan artikel yang telah membahas Islam and Demokrasi. Tentunya ini hal ini sangatlah menarik, karena makna demokrasi bisa dipahami secara minimal dan maksimal. Dan nilai-nilai demokrasi pun akan berbeda-beda setiap negara. Di Brunei Darussalam yang sangat sejahtera penduduknya dalam bentuk monarki bisa dikatakan demokrasi oleh mereka di dalamnya namun penduduk di luar Brunei bisa mengatakan tidak. Ada nilai-nilai demokrasi yang menjadi sangat menarik untuk diuraikan apalagi disandingkan dengan Islam. Subhanallah Allah azza wa jalla. (05/01/12)

Anda mungkin juga menyukai