Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran.


Perencanaan pembelajaran adalah suatu cara yang memuaskan untuk
membuat kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, disertai dengan
berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi
sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Karena sering terjadi kesenjangan antara rancangan dan kenyataan di lapangan
maka perlu dilakukan sebuah pengamatan atau observasi di suatu sekolah untuk
mengetahui pelaksanaan perencanaan pengajaran sejarah.

Untuk itulah penulis mengadakan observasi mengenai pelaksanaan


pengajaran Sejarah. Mengambil lokasi di SMA N 7 Surakarta penulis mengamati
apakah pembelajaran sejarah di sana telah sesuai dengan RPP dan silabus yang
ada.

B. Tujuan.
Tujuan dari dilaksanakannya observasi ini adalah agar mahasiswa dapat
mengetahui bagaimana pembelajaran mata pelajaran sejarah di SMA N 7
Surakarta serta dapat mengetahui bagaimana menyusun rancangan pembelajaran.
selain itu mahasiswa juga mengamati secara langsung bagaimana penerapan
pembelajaran sejarah di Sekolah tersebut beserta metode-metode yang digunakan
serta antusiasme murid dalam mengikuti mata pelajran tersebut.

C. Sasaran.
Sasaran kegiatan observasy ini adalah pengalaman mahasiswa agar dapat
belajar secara langsung bagaimana menerapkan tehnik-tehnik dan metode
pembelajaran. hal ini dilakukan sebagai upaya persiapan bagi mahasiswa sebagai
calon pendidik sebelum pada akhirnya akan terjun langsung ke dalam dunia
pendidikan. Sehingga mahasiswa dapat mengerti bagaimana menerapkan RPP
pada kegiatan belajar mengajar.

1
D. Metode.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menggunakan metode :
 Observasi : pengamatan secara langsung ke lapangan, dalam hal ini
mengamati secara langsung pembelajaran sejarah di SMA N &
Surakarta.
 Interview : Wawancara secara langsung guru mata pelajaran sejarah.
 Dokumentasi : mencatat semua hasil wawancara dan observasi.

E. Daftar Peserta Observasy.


Nama-nama peserta yang mengikuti kegiatan observasi ini antara lain :
1. Nama : Leoni Dwi Astuti
NIM : K4407003
Smt/Prodi/Jurusan : V/Pend. Sejarah/P.IPS
Universitas : Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Nama : Fitriana Heni Hapsari
NIM : K4407018
Smt/Prodi/Jurusan : V/Pend.Sejarah/P.IPS
Universitas : Universitas Sebelas Msret Surakarta
3. Nama : Ary Emawati HP
NIM : K4407010
Smt/Prodi/Jurusan : V/Pend.Sejarah/P.IPS
Universitas : Universitas Sebelas Maret Surakarta.

F. Jadwal Kegiatan Observasi.


Tgl Acara Ket
5 Oktober 2009 Surat Masuk  TU
6 Oktober 2009 Wawancara & mengambil  Wakasek
surat keterangan observasi  Pamong
 TU

2
BAB II
PROFIL SEKOLAH

SEJARAH SINGKAT SMA NEGERI 7 SURAKARTA

SMA Negeri 7 Surakarta berdiri pada tahun 1984 berdasarkan Kepututusan


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 0558/1984
tertanggal 20 Nopember 1984

Sementara menempati Gedung SMA Negeri 3 Surakarta sedangkan Kepala


Sekolah diampu oleh Drs. Soeyono selaku Kepala SMA Negeri 3 Surakarta

Pada tahun 1985 membangun Gedung Sekolah Baru di Jl. Mr. Muhammad
Yamin no. 79 Kalurahan Tipes Kecamatan Serengan Kota Surakarta bekas
Tempat Pemakaman Umum

Pada tanggal 21 Pebruari 1986 Pindah Tempat di Gedung Baru yang diberi
Nama “Boyong Mandiri” dari SMA Negeri 3 Surakarta Kerkop menuju
Gedung Baru SMA Negeri 7 Surakarta di jalan Mr. Muhammad Yamin No. 79
Surakarta

Visi & Misi SMA N 7 Surakarta

VISI :

Visi SMA Negeri 7 Surakarta adalah Unggul dalam meraih Pendidikan Tinggi

Unggul

Unggul mengandung pengertian lebih tinggi, lebih pandai, lebih cakap,dan lebih
terampil melebihi dari yang lain dalam segala hal termasuk sikap.

Dengan visi tersebut SMA Negeri 7 Surakarta akan membawa siswa dan warga
Sekolah yang lain untuk menjadi insan yang lebih dari yang lain baik dalam
prestasi akademik maupun dalam hal prestasi non akademik, terlebih dalam
menyiapkan siswa tamatan untuk dapat melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang
lebih tinggi.

Demikian akan menjadi sosok yang patut diteladani oleh masyarakat sekitar.
Keunggulan ini akan dapat dicapai dengan dukungan sikap, disiplin dan sarana
yang cukup memadai

MISI :

3
Disiplin dan berbudi luhur menuju prestasi.

1. Dengan menumbuhkan semangat disiplin tinggi pada seluruh warga


Sekolah.
2. Terwujudnya siswa memiliki keimanan , ketaqwaan, sehat jasmani dan
rohani.
3. Memelihara, melestarikan dan memberdayakan budaya Daerah.
4. Menyiapkan SDM yang berdaya saing tinggi.

Kepala SMA Negeri 7 Surakarta sejak berdiri sampai sekarang adalah


sebagai berikut :

1. Soeyono : Nota Tugas sebagai pengampu ( YMT )


2. Drs. Soewandhi (NIP. 130431327) : Berdasarkan Kep.Mendikbud
RI No.73019/C/KI.2/1985, tanggal 2 Oktober 1985. Mulai tanggal
10 Juli 1985 s.d 21 Januari 1992
3. Drs. Sri Waloejo Mangoendikoro (NIP 130121580) :
Berdasarkan Nota Tugas Sebagai Pengampu Sementara Dari
Kanwil Depsikbud Propinsi Jawa Tengah No.1847/I03/C.1991
tanggal 12 Desember 1991. Mulai tanggal 21 Januari 1992 s.d 14
April 1992
4. Soegiamn,B.Sc (NIP. 130057522) : Berdasarkan Kep. Mendikbud
RI No.2076/I03.d.1/Ca.3.92. Mulai tanggal 15 April 1992 s.d 15
Juni 1993
5. Ibnu Suwarso, BA (NIP 130219387) : Berdasarkan Kep.
Mendikbud RI No.2076/I03.d.1/Ca.1993. Mulai tanggal 15 Juni
1993 s.d 1 September 1993
6. Widagdo, BA (NIP 130144591) : Berdasarkan Nota Tugas
Sebagai Pengampu Sementara Dari Kanwil Depsikbud Propinsi
Jawa Tengah No.1401/I03/C.1993 tanggal 28 Agustus 1993. Mulai
tanggal 2 September 1993 s.d 21 Nopember 1993
7. Soekiman (NIP 130144591) : Berdasarkan Kep. Mendikbud RI
No.6996/I03.d.1/Ca.3.93 tanggal 22 Nopember 1993. Mulai
tanggal 1 Desember 1993 s.d 1 Mei 1995
8. Soekiman (NIP 130144591) : Berdasarkan Nota Tugas dari
Kandep Dikbud Kadya Surakarta No.1062/I03.31.C/Cf.1995 Tgl.
27 April 1995. Mulai : 1 Mei 1995 s.d Juli 1995
9. Soekiman (NIP 130144591) : Berdasarkan Kep. Mendikbud RI
No.6996/I03.d.1/Ca.3.93 tanggal 22 Nopember 1993. Mulai
tanggal 1 Desember 1993 s.d 1 Mei 1995
10. Soekiman (NIP 130144591) : Berdasarkan Nota Tugas dari
Kanwil Depdikbud Jawa Tengah No.0135/I03/C.97 tanggal 29
Januari 1997. Mulai tanggal 1 Pebruari 1997 s.d 12 April 1997
11. Drs. Sediyono, MM. (NIP 130799580) : Berdasarkan Kep.
Mendikbud RI No.1402/I03.d.1/Ca.3.97 tanggal 26 Maret 1997.
Mulai tanggal 12 April 1997 s.d 6 April 1998

4
12. Drs. S. Saraswoto (NIP 130321680) : Berdasarkan Kep.
Mendikbud RI No.6564/I03.d.1/Ca.3 98 tanggal 18 Agustus 1998.
Mulai tanggal 7 April 1999 s.d 30 Juli 2002
13. Drs. Edy Pudiyanto (NIP 131624320) : Berdasarkan SK Walikota
Surakarta No.821.2/0206/2002 tanggal 2 Agustus 2002. Mulai
tanggal 4 Agustus 2002 s.d 30 Oktober 2007
14. Dra.Endang Sri Kusumaningsih, M.Pd (NIP 130801936) :
Berdasarkan SK Walikota Surakarta No.821.2/1069/2007 tanggal
29 Oktober 2007. Mulai tanggal 30 Oktober sampai sekarang

Fasilitas SMA N & Surakarta

Mushola Sekolah Lab. Bahasa

Laboratorium IPS Ruang UKS

5
Bus Sekolah

6
BAB III
OBSERVASI

HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI.


Dalam melakukan observasi ini penulis melakukan waawancara dengan
guru mata pelajaran sejarah SMA N 7 Surakarta yakni Slamet Haryono S>Pd, dari
beliau diperoleh keterangan bahwa pembelajaran mata disana menggunakan
kurikulum KTSP. Dalam melakukan pengajaran sendiri beliau tidak terlepas dari
RPP. Persiapan pengajaran selain bertumpu pada RPP beliau juga selalu
menyiapkan catatan-catatan kecil untuk menulis point-point khusus sebagai
persiapan mengajar yang akan datang.
Media pengajaran yang diguanakan antara lain, LCD untuk kelas XII
serta OHP untuk kelas X_XI semuanya demi menunjang kelancaran proses belajar
mengajar. Sedang metode yang digunakan yang digunakan dibedakan antara
kelas IPS dan IPA. Untuk anak IPS metode yang digunakan adalah metode
ceramah dan diskusi lewat presentasi kecil dari materi yang diberikan guru.
Sedang untuk anak IPA menggunakan pemberian tugas karena jam mata pelajaran
Sejarah di IPA lebih singkat dari pada IPS. Dari hasil yang didapatkan sudah
sesuai harapan terlihat dari nilanilai siswa yang bagus, dari situ terlihat pula
bahwa terdapat anak didik yang dapat berpikir kritis.
Dalam merancang RPP pun harus disesuaikan dengan silabus yang ada,
diusahakan jangan sampai menyimpang agar tidak terjadi kerancuan dalam
mengajar. Kalaupun terjadi penyimpangan diusahakan hanya sedikit dan hanya
merupakan tambahan informasi bagi siswa.
Untuk media selain LCD dan OHP tentunya digunakan pula buku
pendamping yang biasanya dari penerbit Erlangga. Guru mata pelajaranpun tidak
boleh hanya menggunakan buku pendamping namun setiap guru diusahakan harus
membuat materi sendiri.
Evaluai pembelajaran sendiri mengguanakan test dan non test. Untuk
test diberikan lewat pre test dan ulangan jika materi telah habis diberikan,
sedangkan untuk non test diberikan lewat tugas-tugas. Dan soal-soal test pun

7
dibuat sendiri oleh sekolah. Jika dilihat secara general kegiatan Belajar Mengajar
untuk anak IPA lebih terlihat antusias jika dibandingkan dengan anak IPS.
Dari pihak guru sendiri dalam mengajar sering menggunakan media
transparansi karena dengan begitu siswa lebih antusias dan aktif dikarenakan
menggunakan media audio visual,sehingga dalam hasil ujian sejarah siswa IPS
nilainya lebih bagus daripada siswa IPA.
Untuk pembuatan Silabus selain dibuat oleh pusat juga ada pula yang
dibuat sendiri, dibuat bersama-sama guru MGMP dan yang berasal dari penerbit.
GBBP dan RPP dibuat seperti silabus akan tetapi bukan berasal dari pusat.
Guru Mata pelajaran ini juga menerapkan strategi tertentu untuk menarik
perhatian siswa akan pelajaran sejarah, yakni dengan memberikan contoh-contoh
dan cerita-cerita. Dengan penerapan KTSP membuat kegiatan belajr mengajkar
lebih efektif karena mendorong siswa untuk lebih aktif sedangkan guru hanya
sebagai fasilitator saja.penilaian
Kendala dari pembelajaran sejarah di SMA N 7 Surakarta adalah waktu
yang kurang sedangkan beban materi yang diajarkan besar. Untuk
menanggulanginya diberikan tugas baik dari buku ataupun modul yang diberikan
pada siswa sebagai buku acuan materi.
Siswa yang masih tetap tidak respon dengan mata pelajaran sejarah
dipicu dengan pertanyaan-pertanyaan yang mudah bukan dengan yang susah-
susah karena akan membuat siswa lebih tidak antusias. Untuk siswa yang tidak
lulus uji kompetensi diberikan remidiasi. Untuk KKM ( Kriteria Ketuntasan Mata
Pelajaran) tiap kelas tidaklah sama. Kelas XII 69, kelas XI 68, sedang untuk kelas
X mematok 67 dimana kriteria tersebut digunakan oleh guru maple tersebut.

8
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Demikian laporan observasi mengenai Rancangan Perencanaan
Pembelajaran di SMA 7 Surakarta. Dari sini dapat terlihat bahwa proses Belajar
Mengajar di Sekolah ini sudah maksimal dikarenakan kerjasama yang baik antara
Sekolah, guru, dan siswa. Ditunjang dengan fasilitas sekolah yang memadai yang
dapat menunjang guru dan siswa dalam beraktivitas dan memudahkan guru dalam
mengajar.
Dalam melakukan observasi ini penulis tidak mengalami kesulitan
tertentu, hanya saja sedikit sulit untuk menyamakan jadwal guru matapelajaran
tersebut dengan jadwal kuliah penulis itu sendiri. Namun dengan kerjasama yang
baik akhirnya laporan ini dapat tersusun dengan baik.

Saran
Saran yang dapat penulis berikan menurut hasil observasi ini adalah :
1) Seorang guru pada proses pembelajaran selain bertumpu pada silabus juga
perlu memperhatikan RPP.
2) Untuk memperlancar proses pembelajaran selain metode harus
menggunakan media yang menunjang pula.
3) Kerjasama antara guru dan siswa diperlukan untuk memperoleh hasil
pembelajaran yang efektif.

9
LAMPIRAN

10

Anda mungkin juga menyukai