PERSEPSI SENSORI
Disusun Oleh:
Tim Penulis
PEMBAHASAN KASUS 10
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG MASALAH
-Retinopati diabetik merupakan kelainan retina akibat dari komplikasi diabetes yang
menyebabkan kebutaan. Retinopati ini dapat dibagi dalam dua kelompok berdasarkan klinis
yaitu retinopati diabetik non proliferatif dan retinopati diabetik proliferatif, dimana retinopati
diabetik non proliferatif merupakan gejala klinik yang paling dini didapatkan pada penyakit
retinopati diabetik.
—-Manifestasi penyakit ini dapat terjadi pada 80% dari semua penderita diabetes yang sudah
menderita selama lebih dari 10 tahun atau 15 tahun. Retinopati diabetik pada diabetes tipe I
paling sedikit terlihat 3-5 tahun sesudah onset, sedangkan diabetes tipe II retinopati sudah
dapat terjadi sebelum diagnosis ditegakkan.
Kebutaan yang disebabkan oleh retinopati diabetik dapat dicegah setiap tahunnya jika
dideteksi secara dini. Oleh karena itu, perlu waktu yang optimal untuk terapi sebelum pasien
mengeluhkan gejala penglihatan. Referat ini membahas lebih dalam tentang retinopati diabetik
non proliferatif agar kelainan retina yang disebabkan oleh penyakit diabetes dapat dideteksi
lebih dini.
BAB II
ISI
1.1. Definisi
Retinopati diabetik merupakan salah satu komplikasi serius diabetes, berupa kerusakan pembuluh darah
kapiler pada jaringan yang berfungsi sebagai sensor cahaya (retina).
Retinopati diabetic merupakan penyakit vaskuler retina yang paling sering terjadi.
Penyakit ini adalah penyebab utama kebutaan pada penderita diabetes di seluruh dunia, disusul
katarak. Bila kerusakan retina sangat berat, seorang penderita diabetes dapat menjadi buta
permanen sekalipun dilakukan usaha pengobatan.
Retino diabetik biasanya banyak diderita pada orang dewasa sekitar umur 30 hingga 60 tahun.
1.2. ETIOLOGI RETINOPATI DIABETIK
Retinopati diabetika terjadi karena diabetes mellitus yang tak terkontrol dan
diderita lama. Pada makula terjadi hipoksia yang menyebabkan timbulnya angiopati dan
Perdarahan kapiler dapat terjadi di retina dalam sybhyaloid dimana letaknya di depan
jaringan retina. Hemoraghi tidak terjadi intravitreal tetapi terdapat dalam ruang
vitreoretinal yang tersisa karena vitreus mengalami retraksi
Aliran darah yang kurang lancar dalam kapiler-kapiler, sehingga terjadi hipoksia
relatif di retina yang merangsang pertumbuhan pembuluh-pembuluh darah yang baru.
Manifestasi fisiologis dari penjelasan gejala diatas merupakan prinsip dari terapi. Pertama,
pengendalian metabolik sistemik primer harus dioptimalkan. Diabetes Control and Complication
Trial (DCCT) telah mengkonfirmasi manfaat dari pengendalian gula darah intensif dalam mengurangi
perkembangan dan progresi retinopati diabetik pada seseorang dengan DM tipe 1. Hasil serupa telah
dibuktikan pada pasien dengan DM tipe 2. Kedua, faktor resiko kardiovaskuler lainnya (hipertensi,
overload cairan, hyperlipidemia, dan anemia ) harus dapat diatasi. Ketiga, proses okuler lokal akibat
kebocoran vaskuler dapat diatasi dengan laser fotokoagulasi. Pada mata dengan CSME, Early
Treatment Diabteic Retinopathy Study (Penelitian Penanganan Dini Retinopati Diabetik)
menunjukkan bahwa laser fotokoagulasi makula mengurangi resiko kehilangan penglihatan moderat
dengan persentasi lebih 50%. Fotokoagulasi makula untuk CSME melibatkan penanganan laser fokal
untuk mikroaneurisma yang bocor dan laser fotokagulasi berpola garis pada edema makula difus.
• Retinopati nonproliferatif.
Merupakan stadium awal dari proses penyakit ini. Selama menderita diabetes, keadaan ini
menyebabkan dinding pembuluh darah kecil pada mata melemah. Timbul tonjolan kecil pada
pembuluh darah tersebut (mikroaneurisma) yang dapat pecah sehingga membocorkan cairan
dan protein ke dalam retina. Menurunnya aliran darah ke retina menyebabkan pembentukan
bercak berbentuk “cotton wool” berwarna abu-abu atau putih. Endapan lemak protein yang
berwarna putih kuning (eksudat yang keras) juga terbentuk pada retina. Perubahan ini
mungkin tidak mempengaruhi penglihatan kecuali cairan dan protein dari pembuluh darah
yang rusak menyebabkan pembengkakan pada pusat retina (makula). Keadaan ini yang
disebut makula edema, yang dapat memperparah pusat penglihatan seseorang.
• Retinopati proliferatif.
Pada tahap awal, retinopati diabetik umumnya tidak menimbulkan gejala berarti.
Kalaupun ada, biasanya hanya gejala ringan.
Tetapi, jika gula darah terus menerus tidak terkontrol dan tindakan pencegahan tidak dilakukan,
maka pada akhirnya akan timbul berbagai gejala seperti :
Pada penderita diabetes, terjadi peningkatan kadar gula darah di atas nilai normal. Jika
keadaan ini berlangsung lama, maka akan timbul berbagai komplikasi. Salah satunya adalah
gangguan pembuluh darah kapiler pada retina mata.
Penyumbatan kapiler akan merangsang tubuh untuk membuat pembuluh darah baru, tujuannya
agar kebutuhan nutrisi retina tetap dapat terpenuhi. Sayangnya, pembuluh baru ini sangat rapuh.
Saat pembuluh pecah, maka akan terjadi perdarahan yang dapat menimbulkan kekaburan
penglihatan, bahkan kebutaan.
Retinopati Diabetik
Perdarahan Massif
1.7. PENATALAKSANAAN
Retinopati yang ditemukan pada stadium awal seringkali tidak memerlukan terapi,
tetapi cukup dengan pengawasan secara berkala. Pengobatan dianjurkan untuk
menghentikan proses kerusakan retina dan bila mungkin memperbaiki tajam
penglihatan.
.
INJEKSI ANTI-VEGF INTRAVITREAL
.
VITREKTOMI
Hal pertama dan penting untuk pengobatan adalah mengontrol kadar gula darah
sehingga tetap berada dalam rentang nilai normal. Dengan demikian, keparahan penyakit
dapat dihindari. Pada retinopati yang mengalami perdarahan dapat dilakukan focal laser
treatment untuk menghentikannya.
Selain itu terapi lazer laen seperti scatter laser treatment dapat membantu mengecilkan
pembuluh darah yang baru terbentuk. Jika perdarahan banyak, dapat dilakukan operasi untuk
membuang darah tersebut.tindakan ini disebut vitrektomi.
1.8. GAMBAR
(MATA DENGAN RETINOPATI IDIOPATIK)
(Retinopati diabetik)
Cotton wool spot pada tahap praproliferatif Membentuk lingkaran pada retina
DAFTAR PUSTAKA
http://www.f-buzz.com/2008/09/09/penyakit-mata-retinopati-diabetes/
http://www.wartamedika.com/2009/04/retinopati-diabetik-gangguan.html
http://rumahdiabetes.com/2008/08/retinopati-diabetik-penyebab-kebutaan-utama-penderita-
diabetes/
http://community.um.ac.id/showthread.php?80396-Retinopati-diabetik
http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=344
http://cetrione.blogspot.com/2008/09/retinopati-diabetik-nonproliferatif.html
http://www.news-medical.net/health/Diabetic-Retinopathy-Treatments.aspx