Bagi elemen yang berstatus menyimpang, titik berat perlakuan dlm evaluasi
memecahkan permasalahan penyimpangan & menindaklanjuti hasil
evaluasi dengan tindakan penertiban
Bagi elemen yang berstatus tidak menyimpang, lebih ditekankan pada
upaya meningkatkan kinerja pengembangannya di masa depan.
Evaluasi untuk Penilaian Tingkat Kemajuan
Pelaksanaan Tata Ruang
Tujuan evaluasi :
mengidentifikasi tingkat keberhasilan pelaksanaan rencana
peruntukkan serta mengenali faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat keberhasilan pada saat evaluasi.
Tujuan evaluasi :
mengenali sebab terjadinya penyimpangan serta mengantisipasi langkah-
langkah pemecahannya.
I √ √
II √ √
III √ √
IV √ √
Langkah-langkah Kegiatan Evaluasi (3)
d. Melakukan sinkronisasi tahap kedua
Sinkronisasi dilaksanakan thdp hasil kegiatan point 2c dengan point 1b
I √ √ √
II √ √ √
III √ √ √
IV √ √ √
V √ √ √
VI √ √ √
VII √ √ √
VIII √ √ √
Langkah-langkah Kegiatan Evaluasi (4)
e. Merumuskan klasifikasi alternatif tindakan terhadap penyimpangan yang terjadi
berdasarkan pertimbangan status yang terjadi & pertimbangan status yang dimiliki
Alternatif tindakan yang dapat dilakukan untuk status I sd VIII :
Kondisi STATUS
2. Lakukan penyesuaian √ √ √ √
perbaikan rencana
3. Lakukan √ √ √ √
penyesuaian/mengeluarkan
kebijaksanaan pemerintah
daerah setempat
5. Lakukan penertiban √ √ √ √
Langkah-langkah Kegiatan Evaluasi (5)
Tujuan :
Mengambil tindakan agar pemanfaatan ruang
yang direncanakan dapat terwujud.
Penertiban (2)
Pelaksanaan, melalui :
1. Lembaga Peradilan (termasuk PTUN/Pengadilan Tata Usaha
Negara)
2. Mekanisme penegakan hukum (penertiban langsung), atau
3. Upaya lain di luar pengadilan (Perjanjian Penertiban
Pemanfaatan Ruang)
4. Penertiban tidak langsungpengenaan sanksi disinsentif
dan insentif
Bentuk sanksi :
Sanksi administrasi
Sanksi perdata
Sanksi pidana
(UU No 24 /1992 pasal 18 ayat 2)
Bentuk Penertiban
Dalam pelaksanaan tindakan penertiban, sebelum pengenaan sanksi
diperlukan bukti pelanggaran thd pemanfaatan ruang antara lain
pemeriksaan keberadaan RTR dikaitkan dengan waktu terjadinya
pelanggaran.
Berdasarkan keberadaan RTR tsb, maka pelanggaran dibedakan
menjadi :
1. Pelanggaran terjadi setelah ada RTR
Kegiatan pembangunan dilaksanakan setelah RTR mempunyai dasar
hukum & diundangkan.
2. Pelanggaran terjadi sebelum ada RTR
Kegiatan pembangunan dilaksanakan sebelum RTR mempunyai dasar
hukum & diundangkan.
A. Kegiatan Pemanfaatan Ruang setelah RTRW diundangkan
d. PENERTIBAN, yaitu ;
Laporan hasil penertiban melalui perjanjian kesepakatan (penertiban di luar
pengadilan), terutama untuk hal-hal yang berkaitan dengan
kesepakatan/kesanggupan pelanggar untuk melakukan
perbaikan/penggantian/pemulihan
Laporan hasil penertiban melalui pengadilan dan sanksi yang dijatuhkan
PENYIMPANGAN SANKSI
OUTPUT INPUT
OUTPUT
OUTPUT OUTPUT IDENTIFIKASI
KOMPONEN
PENYIMPANGAN TATA RUANG
YANG PERLU
IDENTIFIKASI
KLASIFIKASI
WILAYAH
DILENGKAPI
WILAYAH/ MELALUI
YANG
TINGKAT REVISI
MEMBUTUHKAN :
KEMAJUAN
•PENYESUAIAN RENCANA
PELAKSANAAN
•PENERTIBAN TATA RUANG