Anda di halaman 1dari 12

Briket Solusi Mantap

“Anti Ledakan,Anti Asap Dan Bau Yang Tak Sedap”


1. Identitas
Nama : Agus Musyafa’
Nim : 08630003
Usulan usaha : Briket dari limbah kayu gergaji
2. Menggali Potensi Diri
Karakter atau sifat seseorang adalah slah satu syaratnyakarean ini
yang akan membedakan seorang wirausaha atau bukan. Berani mengambil
resiko, bertanggung jawab, berusaha mencari sesuatu yang baru , inovatif
dan kreatif, pantang menyerah adalah bebrapa karakter enterpreneur.
Setelah itu diperlukan proses untuk menjadikan karakter itu hidup.
Menambah keterampilan dan pengetahuan, mendapatkan lingkungan yang
mendukung, pembelajaran yang terus menerus, mencari umpan
balikmerupakan proses yang dilewati.
Terlepas dari definisi sukses, ada sejumlah karakteristik umum yang
dimiliki oleh pengusaha sukses. Seorang wirausahawan adalah yang
menciptakan sebuah bisnis baru dengan mengambil risiko dan ke tidak
pastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara meng
identifikasi peluang dan menggambungkan sumber daya yang diperlukan
untuk mendirikannya. Para peniliti telah menghabiskan waktu dan usaha
dalam dasawarsa ini untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai
kepribadian wirausahawan. Walaupun penelitian ini berhasil
mengidentifakasi beberapa karakteristik yang cenderung terlihat pada
wirausahawan diantaranya:
a) Mau dan selalu bekerja keras
b) Berani mengambil atau menghadapi resiko
c) Dapat membaca dan memanfaatkan kesempatan atau peluang usaha
d) Bertindak jujur
e) Memiliki motivasi untuk berprestasi tinggi
f) Berpikir dan bertindak ekonomis
g) Menghargai waktu
h) Mempunya kemampuan berkomunikasi
i) Selalu berpikir optimis
j) Selalu berpandangan ke depan
k) Bekerja denganrapi dan sistematis
l) Selalu berkeinginan untuk mengembangkan diri
m) Memiliki inisiatif tinggi, keatif dan inovatif
n) Mampu dan berani bersaing
o) Dapat bekerjasama dengan orang lain
p) Berjiwa besar
q) Berpengatahuan dan berkemampuan
r) Beriman dan betaqwa
3. USULAN USAHA
Umumnya sebagian limbah serbuk gergaji ini hanya digunakan
sebagai bahan bakar tungku, atau dibakar begitu saja, sehingga dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan. Padahal serbuk gergaji kayu
merupakan biomassa yang belum termanfaatkan secara optimal dan
memiliki nilai kalor yang relatif besar. Dengan mengubah serbuk gergaji
menjadi briket, maka akan meningkatkan nilai ekonomis bahan tersebut,
serta mengurangi pencemaran lingkungan.
Briket arang merupakan bahan bakar padat yang mengandung
karbon, mempunyai nilai kalori yang tinggi, dan dapat menyala dalam waktu
yang lama. adalah arang yang diperoleh dengan membakar biomassa
kering tanpa udara (pirolisis). Sedangkan biomassa adalah bahan organik
yang berasal dari jasad hidup. Biomassa sebenarnya dapat digunakan secara
langsung sebagai sumber energi panas untuk bahan bakar, tetapi kurang
efisien.
Pirolisis adalah proses dekomposisi kimia dengan meggunakan
pemanasan tanpa adanya oksigen. Proses ini atau disebut juga proses
karbonasi atau yaitu proses untuk memperoleh karbon atau arang, disebut
juga ”High Temperature carbonization” pada suhu 4500 C-5000C. Dalam
proses pirolisis dihasilkan gas-gas, seperti CO, CO2, CH4, H2, dan
hidrokarbon ringan. Jenis gas yang dihasilkan bermacam-macam tergantung
dari bahan baku. Salah satu contoh pada pirolisis dengan bahan baku
batubara menghasilkan gas seperti CO, CO2, NOx, dan SOx. Yang dalam
jumlah besar, gas-gas tersebut dapat mencemari lingkungan dan
membahayakan kesehatan manusia baik secara langsung maupun tidak
langsung. Proses pirolisis dipengaruhi factor-faktor antara lain: ukuran dan
distribusi partikel, suhu, ketinggan tumpukan bahan dan kadar air.
Briket mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan arang biasa
(konvensional), antara lain:
1. Panas yang dihasilkan oleh briket relatif lebih tinggi dibandingkan
dengan kayu biasa.
2. Briket bila dibakar tidak menimbulkan asap maupun bau, sehingga
bagi masyarakat ekonomi lemah yang tinggal di kota-kota dengan
ventilasi perumahannya kurang mencukupi, sangat praktis
menggunakan briket .
3. Setelah briket terbakar (menjadi bara) tidak perlu dilakukan
pengipasan atau diberi udara.
4. Teknologi pembuatan briket sederhana dan tidak memerlukan bahan
kimia lain kecuali yang terdapat dalam bahan briket itu sendiri.
5. Peralatan yang digunakan juga sederhana, cukup dengan alat yang
ada dibentuk sesuai kebutuhan
Oleh karena itu perlu dikembangkan pembuatan briket dalam upaya
pemanfaatan serbuk gergaji kayu . Untuk mencapai hal tersebut dilakukan
penelitian untuk menghasilkan briket yang berkualitas baik , ramah
lingkungan dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Dengan pemanfaatan serbuk
gergaji kayu menjadi briket , maka diharapkan dapat mengurangi
pencemaran lingkungan, memberikan alternatif sumber bahan bakar yang
dapat diperbarui dan bermanfaat untuk masyarakat.
4. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan konsumsi energi menyebabkan semakin menipisnya
ketersediaan energi terutama yang berasal dari bahan bakar fosil. Oleh
karena itu dibutuhkan suatu bahan bakar alternatif sebagai bahan bakar
pengganti bahan bakar fosil. Bahan bakar alternatif tersebut harus mudah
didapat, karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan bahan bakar fosil,
harganya terjangkau, serta ramah terhadap lingkungan.
Pemerintah mengeluarkan program konversi minyak tanah ke gas LPG.
Memeang benar dari segi efisien lebih tepat akan tetapi muncul masalah
baru yakni adanya ledakan akibat gas LPG tersebut. Masyarakat pun
semakin ragu menikuti program pemerintah ini, maka perlu dilakukan
pengkajian ulang tentang penghematan fosil.
Ketersediaan energi fosil yang makin langka di Indonesia mendorong
pemerintah untuk mencari sumber energi alternatif. Limbah sisa gergaji
yang digunakan sebagai bahan bakar berupa briket lebih bersifat ramah
lingkungan dibandingkan dengan briket batubara. Akan tetapi, nilai kalor
yang terkandung di dalamnya belum optimal.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan nilai kalor
yang dihasilkan dengan cara menambah bahan lain yang memiliki nilai kalor
tinggi. Briket dibuat dengan menggunakan teknik karbonisasi. Teknik ini
dipilih karena proses pembakaran dengan menggunakan bahan organik yang
sudah menjadi arang akan mengeluarkan sedikit asap jika dibandingkan
dengan pembakaran langsung menjadi abu.
Dengan penggunaan briket arang sebagai bahan bakar maka kita
dapat menghemat penggunaan pengeluaran biaya untuk membeli minyak
tanah atau gas LPG. Dengan memanfaatkan serbuk gergaji sebagai bahan
pembuatan briket arang maka akan menningkatkan pemanfaatan limbah
hasil hutan sekaligus mengurangi pencemaran udara, karena selama ini
serbuk gergaji kayu yang ada hanya dibakar begitu saja. Manfaat lainnya
adalah dapat meningkatkan pendapatan masyarakat bila pembuatan briket
arang ini dikelola dengan baik untuk selanutnya briket arang dijual. Bahan
pembuatan briket arang mudah didapatkan disekitar kita berupa serbuk
kayu gergajian.
Cara Pembuatan Briket Arang :
1. Peralatan
a. Ayakan ukuran lolos 50 mesh dan 70 mesh
b. Cetakan briket
c. Oven.
2. Bahan
- Serbuk gergaji
- Tempurang kelapa
- Lem kanji
Proses pembuatan media tumbuh jamur adalah sebagai berikut :
- Pengarangan
Serbuk gergaji dan tempurung kelapa dibuat arang dengan pengarangan
manual (dibakar).
- Pengayakan
Pengayakan maksud untuk menghasilkan arang serbuk gergajian dan
tempurung kelapa yang lembut dan halus. Arang serbuk gergaji diayak
dengan saringan ukuran kelolosan 50 mesh dan arang tempurung kelapa
dengan ukuran 70 mesh.
- Pencampuran media
Arang serbuk gergaji dan tempurung kelapa yang telah disaring selanjutnya
dicampur dengan perbandingan arang serbuk gergaji 90 % dan arang
tempurung kelapa 10 %. Pada saat pencampuran ditambah dengan lem kanji
sebanyak 2,5 % dari seluruh campuran arang serbuk gergaji dan tempurung
kelapa.
Pencetakan Briket Arang
Setelah bahan-bahan tersebut dicampur secara merata, selanjutnya
dimasukkan ke dalam cetakan briket dan dikempa.
5. PEMASARAN

Awal

Kiat-kiat Kendala Usulan pemecahan

1. Pembelian alat dan bahan Biaya Menyiasati dengan


yang mahal mengganti dari bahan
yang lebih murah

2. Terjun langsung Kurang ada Meyakinkan konsumen


kelapangan untuk apresiasi dari bahwa produk yang kita
memasarkan kepada konsumen produksi benar-benar
konsumen memiliki manfaat yang
tinggi. Mengadakan
penyuluhan

3. Membuat brosur dan Biaya pembuatan, Pinjam modal ke bank


spanduk pemasangan dan
penyebaran

4. Sistem titip jual ke toko- Sulit diterima Pemberian gratis kepada


toko sembako. toko yang dititipi

5. Memperkenalkan Tidak disampaikan, dengan pemberian upah,


produk ke relasi kerelasi yang lain jika mendapatkan
terdekat dengan konsumen baru
metode mulut ke mulut

6. Memasarkan produk di Kurang diminati Dengan mengadakan


pameran – pameran evaluasi ulang dengan
menambah nilai guna
dan manfaat
Pengembangan

Kiat-kiat Kendala Usulan pemecahan

1. Menambah alat biaya Meminjam sejumlah


produksi dan hasil uang dan memberikan
produksi investasi ke sejumlah
relasi.

2. Menciptakan merek Banyaknya merek Menciptakan merek yang


produk menarik dagang yang lebih unik dan mudah diingat
mudah diingat terkenal
konsumen

3. Perekrukatan Minimnya Memberikan gambaran


karyawan kompetensi calon yang jelas tetntang kerja
karyawan yang akan dilakukan
dengan mengadakan
pelatihan – pelatihan
prakerja.

4. Promosi dengan perizinan Memperbanyak koneksi


semua media :
internet, televisi,
media cetak

5. Bekerja sama instansi Produk kurang Strategi penyampaian


pemerintah maupun begitu dikenal yang baik dengan
pendidikan untuk penjelasan yang tidak
memperluas koneksi bertele – tele dan muluk-
muluk tapi mengena

6. Membuka market Biaya dan tempat Pinjaman modal dan


sebagai pusat kurang strategis mencari tempat yang
penjualan mudah dijangkau dan
dekat dengan keramaian
6. Sumber-sumber permodalan

Memang tidak mudah untuk menentukan sumber pembiayaan yang


sesuai dengan kebutuhan usaha. Karena ada beberapa alternatif sumber
pembiayaan usaha yang ada, namun yang perlu diketahui adalah bagaimana
cara mendapatkan serta mengelolanya dengan baik.

Sebelum berusaha mendapatkan dana, perlu diperhitungkan secara


detail berapa kira-kira modal usaha yang dibutuhkan.

Dana permodalan dapat diperoleh dalam 3 cara, antara lain:

1. Dana Sendiri

Dengan menggunakan dana sendiri usaha ini dijalankan, dengan modal


hanya bebrerapa juta dapat dibelikan alat dan bahan pembantu diantaranya
oven, press certak briket, tepung kanji. Dengan memakai dana sendiri akan
membebaskan dari bunga, pemotongan keuntungan dan tidak perlu
membagi hasil dengan pihak lain. Meskipun demikian terkadang
menggunakan dana sendiri juga memilki kelemahan seperti kurangnya
kontrol dalam pemakaian dana, lalai dalam pencatatan keuangan, dan bila
merugi maka harus menanggung kerugian sendiri.

2. Dana pinjaman

Jika anda tidak mempunyai simpanan dana pribadi dan kekurangan dana
untuk mengembangkan usaha, maka alternatif lainnya adalah dana
pinjaman. Berikut ini adalah berbagai macam alternatif dana pinjaman :

a. Kredit Usaha
Meminjam sejumlah dana kepada bank yakni kredit investasi dan kredit
modal kerja, atau mungkin juga gabungan keduanya. Bagi pengusaha yang
hendak mengambil fasilitas kredit ini harus mempelajari dan memenuhi
persyaratan yang dibutuhkan. Memilih bank yang yang mendukung UKM dan
Bank pemerintah, yakni dengan mempertimbangkan mengingat suku bunga
yang rendah.

b. Kredit BPR (Bank Perkreditan Rakyat)

Fasilitas kredit dari BPR relatif lebih mudah persyaratan dan prosesnya
dibandingkan di bank umum. BPR melayani orang-orang yang butuh
pendanaan usaha, terutama UKM, dengan sistem dan persyaratan yang
cenderung mudah. Akan tetapi jalan ini harus dipikir lebih jauh sebab bunga
dari BPR lebih tinggi dari Bank Umum.

c. Perum Pegadaian

Suatu lembaga keuangan yang dimiliki pemerintah untuk menyalurkan


pinjaman dengan jaminan barang tertentu, dengan tingkat bunga yang
relatif rendah dan dihitung per 2 mingguan. Dapat memilh produk pegadaian
yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan usaha, seperti KCA (Kredit Cepat
Aman), Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai), ataupun Kreasi (Kredit
Angsuran Sistem Fiducial).

d. Koperasi

Koperasi yang menyalurkan pendanaan adalah koperasi kredit (Kopdit)


ataupun KSP (koperasi simpan pinjam). Umumnya persyaratan yang
diperlukan adalah yakni dengan menjadi anggota dari koperasi tersebut.
Dengan menjadi anggota dan melakukan simpanan, maka akan
mendapatkan fasilitas kredit. Sebab pada umumnya, koperasi hanya
melayani kredit bagi anggotanya saja.
3. Dana Gabungan Usaha (joint)

Dengan memiliki relasi yang banyak yang berpotensi memiliki dana lebih
dapat dinegosiasikan untuk ikut serta menjadi pemodal dalam jumlah besar
ataupun sebagian kecil dari bisnis ini. Usahakan membuat perencanaan
konsep rumah makan yang matang lalu lakukan presentasi dan kemudian
negosiasikan mengenai kebutuhan modal, jumlah, jangka waktu, dan
pembagian hasil dari keuntungan usaha setiap bulannya. Jangan lupa untuk
membuat daftar nama relasi yang potensial sebelumnya, untuk
mendapatkan peluang pinjaman yang lebih besar.

7. Etos Kerja
Dalam menjalankan usaha ini harus benar - benar mengerti terlebih
dahulu tentang usaha ini yakni dengan menimba ilmu dari orang yang
mempunyai pengalaman kerja yang sebidang ataupun orang yang mengerti
betul bagaimana tentang wirausaha. Selanjutnya etos kerja dari usaha ini
dailkukan dengan melakukan adanya evaluasi tiap hari dari kerja yang telah
dilakukan dengan melihat sirkulasi keuangan dan kemudian mengadakan
evaluasi kerja dengan seluruh karyawan.
Dengan adanya sosialisai yakni adanya komunikasi yang intensif dan
baik antara pengusaha dengan karyawan maka tidak ada lagi rasa kurang
dihargai dan merasa kurang puas atas apa yang didapat dan dilakukan.Disisi
lain ada yang lebih penting yakni adanya jenjang gaji kepada karyawan yang
benar – benar berpotensi dan berdedikasi tinggi pengabdiannya kepada
usaha ini. Perlu diingat pula adanya bonus bagi karyawan di hari raya
ataupun akhir tahun, sehingga semangat kerja dari karyawan pun akan
semakin meningkat.
8. REFERENCE

Abdinagoro, Sri Bramantoro. 2003. Sukses Berwirausaha . Jakarata :Penerbit


Republika.

As’ad, M. 1998. Kewiraswastaan. Jakarta: Agung.

Depdiknas. 2002. Pola pelaksanaan pendidikan berorientasi kecakapan


hidup (life skill) melalui pendekatan broad based education (BBE). Jakarta:
Tim Broad Based Education.

Harsopranoto. 1987. Bimbingan keterampilan kerja. Jakarta: Departemen Sosial

"http://www.lamateporunyogur.net/"

http://bisnisukm.com/images/favicon.ico

http://www.chemsoc.org/networks/learnnet/green/biodiesel/home.htm

Anda mungkin juga menyukai