Dari kebiasaan yang dilakukan oleh pasien dalam melakukan sex bebas, ada beberapa resiko yang akan
diterima oleh pasein, yang dapat ditinjau beberapa aspek, yaitu;
1. Aspek Sosial
a. Pandangan masyarakat umum. Kebiasaan yang dilakukan pasien, sex bebas, dinilai oleh
masyarakat adalah perbuatan manusia rendahan. Keadaan tersebut bisa membuat diri
pasien akan dikucilkan dari masyarakat, yang justru akan memberatkan kondisi psikis
yang di alami oleh pasien tersebut.
b. Keresahan masyarakat sekitar. Prilaku yang dilakukan oleh pasien akan membuat orang
disekitarnya menjadi resah, karena ditakutan pasien akan menimbulkan dampak buruk
bagi masyarakat.
2. Aspek Kesehatan. Kebiasaan yang dilakukan pasien dalam kehidupan sehari-hari akan
membahayakan dirinya sendiri, karena dengan berganti-ganti pasangan akan meningkatkan resiko
terkena Peyakit Menular Seksual dan HIV-AIDS. Selain itu dengan melakukan seks bebas, besar
kemungkinan pasien akan hamil, diluar pernikahan, yang berujung kepada tindakan aborsi.
3. Aspek Psikis. Resiko yang dapat timbul pada aspek ini merupakan akibat dari resiko yang
didapatkan dari aspek social, yang membuat pasien menjadi lebih depresi karena dikucilkan oleh
masyarakat dan menimbulkan keinginan untuk mengakhiri hidupnya.
4. Apsek Agama. Kebiasaan yang dilakukan pasien, dalam kesehariannya, semua agama
berpandangan hal yang sama yaitu perbuatan yang dilakukan oleh pasien adalah dosa, walaupun
ada beberapa kiriteria yang berbeda antra satu sama lainnya dalam hal tersebut.
Dalam hal yang tersebut, seks bebas, ada 3 peran yang berperan penting dan utama dalam mencegah
terjadinya seks bebas, diantaranya;
1. Peran Keluarga
Komunikasi efektif. Komunikasi efektif dalam keluarga sangat penting dalam
pencegahan penyimpangan prilaku seksual, karena dengan komunikasi remaja dapat
mendapatkan semua informasi dan pengarahan tentang seksual dari orang tua, sekaligus
orang tua dapat mengontrol prilaku remaja dalam keseharian. Dan dengan adanya
komunikasi yang efektif dalam suatu keluarga dapat membuat keharmonisan dalam suatu
keluarga dapat terjaga, yang membuat remaja tersebut mendapatkan keamanan dan
kententraman yang diperlukannya.
2. Peran Agama
Pehamaman ajaran agama. Pemahaman yang mendalam tentang keyakinan agama yang
dianut dapat mencegah terjadinya penyimpangan prilaku seperti pada pasien, karena dari
suatu keyakinan agama sendiri sudah terdapat norma-norma yang mengatur hubungan
seksual antara seorang pria dan wanita.
3. Peran Pendidikan Seksual
Peran pendidikan seksual dalam perkembangan remaja sangat berperan dalam mencegah
penyimpangan prilaku seksual, karena dengan pendidikan seksual, yang baik dan benar,
seorang remaja dapat mengetahui semua informasi tentang hubungan seksual antara
seorang pria dengan seorang wanita, terutama informasi bahwa hubungan tersebut
dilakukan yang didahulukan oleh suatu pernikahan yang sah. Pendidikan seksual bisa
didapatkan dari pengarahan orang tua maupun media informasi yang ada, tetapi dengan
bimbingan orang tua.
Pencegahan???
Penyuluhan kepada calon ibu, keluarga dan lainnya
Peran agama (kerohanian)
Lingkungan pendidikan
Pendidikan seks sejak dini
Menambah huku,am yang merupakan peran serta dari pemerintah dalam menghadapi
penyimpangan prilaku.
Melibatkan masyaraat untuk memerangi seks bebas..