Anda di halaman 1dari 1

STRUKTUR SASTRA DAN ASPEK SOSIAL NOVEL TOENGGOEL KARYA EER ASURA

Oleh :

Umri Nur'aini

Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu (1) bagaimanakah struktur novel Toenggoel karya Eer Asura?
(2) bagaimanakah konteks eksternal novel Toenggoel karya Eer Asura yang meliputi: aspek
kepengarangan dan aspek sosial ? Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan struktur novel
Toenggoel karya Eer Asura yang meliputi: unsur penokohan, alur, latar, tema dan amanat. (2)
mendeskripsikan konteks eksternal novel Toenggoel karya Eer Asura yang berupa aspek kepengarangan
dan aspek sosial. Aspek kepengarangan yang dimaksud adalah riwayat hidup dan pandangan dunia
pengarang terhadap permasalahan dalam novel Toenggoel. Metode dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah novel Toenggoel karya Eer Asura dan pengarang novel
Toenggoel. Adapun objek penelitiannya adalah struktur sastra dan konteks eksternal novel Toenggoel
yaitu: riwayat hidup pengarang, pandangan dunia pengarang, dan aspek sosial. Data diperoleh dengan
teknik pustaka dan teknik korespondensi. Proses pengolahan data menggunakan langkah-langkah
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Dari analisis ini dapat disimpulkan
beberapa hal: (1) Struktur novel Toenggoel yang membangun cerita sangat padu. Latar daerah yang
ditampilkan didukung oleh tokoh-tokoh yang mempunyai sifat dan karakteristik orang Ponorogo,
seperti: pemakaian bahasa Jawa, penamaan tokoh, dan kepercayaan terhadap kesaktian warok. Di
samping itu, alur novel Toenggoel sangat mendukung adanya penokohan, latar, tema, dan amanat.
Adapun alur novel Toenggoel adalah backtracking, yang dalam penokohan dilukiskan oleh Sapto yang
selalu mengingat masa lalunya ketika menjadi gemblak dan menikah secara bawah tangan. Dengan
demikian adanya latar, alur, penokohan mendukung tema dan amanatnya. Tema novel ini adalah orang
yang dipojokkan oleh ingatan dan salah satu amanatnya adalah mengarifi masa lalu kadang perlu
dilakukan untuk dijadikan pelajaran. (2) Konteks eksternal novel Toenggoel berupa aspek
kepengarangan dan aspek sosial berpengaruh terhadap karya yang dihasilkan. Adapun aspek
kepengarangan Eer Asura dalam menanggapi masalah tradisi peng-gemblak-an dan kawin lari begitu
keras, ia tidak menyetujuinya. Namun, sikap Eer Asura dalam mengatasi kemiskinan yaitu dengan
melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan tetangga. Selain itu,
masalah pendidikan adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam mengatasi masalah kemiskinan.
Di samping itu, aspek sosial novel Toenggoel karena terjadi kontroversial antara pemeluk agama Islam
dengan Kejawen. Dengan demikian, lahirnya novel ini sebagai tanggapan pengarang terhadap masalah
yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai