A. Pendahuluan
Kemunculan Teknologi dan Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah
merambah disegala sektor kehidupan. Tak terkecuali sektor pendidikan.
Dalam pendidikan secara langsung TIK dapat dimanfaatkan sebagai sumber
belajar dan media belajar siswa. Semua komponen pendidikan dapat
memanfaatkan TIK ini dalam lingkup pendidikan begitu juga dengan guru
sebagai ujung tombak pendidikan dan pengajaran di sekolah. Dalam hal ini
seorang guru yang profesional harus dapat memanfaatkan perkembangan TIK
ini.
Di beberapa negara bahkan sudah mengintegrasikan penerapan dan
pemanfaatan TIK pada pendidikan guru. Baik yang akan menjadi guru atau
yang sudah menjadi guru. Sehingga jika terjun langsung dapat
menerapkannya pada proses pembelajaran disekolah. Topik yang akan diulas
kali ini yaitu tentang pemikiran dan kerangka kerja untuk TIK dan pendidikan
guru yang seharusnya diterapkan mungkin dari pengalaman negara lain kita
dapat mengadopsi dan menerapkannya pula dalam pendidikan di Indonesia.
B. Pembahasan
Pokok bahasan ini menjelaskan tentang pemikiran dan kerangka kerja
untuk proses pelatihan guru dan mitra mereka untuk menerapkan TIK dalam
pendidikan. Hal ini akan membangun pandangan baru tentang proses
pembelajaran yang telah diuraikan sebelumnya dan menjelaskan metode yang
sesuai untuk pengembangan profesional dan perubahan-perubahan secara
terorganisasi. Dalam bagian berikut ini akan dibahas mengenai kerangka
kerja dan tujuan yang rinci untuk kurikulum TIK bagi pendidikan guru.
Model dan kerangka kerja untuk perubahan dibahas dan diilustrasikan pada
akhir dokumen ini.
Di banyak negara yang ditargetkan dengan kurikulum ini, TIK berada
pada tahap awal pengembangan bidang perdagangan, industri, dan khususnya
dalam masyarakat. Masyarakat dan wilayah mungkin memiliki sumber daya
yang sangat terbatas, sehingga sangat penting untuk melakukan analisis yang
cermat dengan menggunakan pendekatan etnografi untuk mengembangkan
sebuah strategi organisatoris untuk pertumbuhan dan pengembangan
pendidikan dan pendidikan guru yang memanfaatkan TIK. Visinya bukanlah
hanya ke arah TIK yang sesederhana itu sendiri, tetapi pendidikan yang lebih
baik dengan difasilitasi penerapan dan pemanfatan TIK. Penjelasan tentang
visi ini, dicoba dengan cara sebatas dalam bentuk ilustrasi yang diberikan
dalam kerangka kerja. Masyarakat Teknologi Informasi dan Pendidikan Guru
telah mengidentifikasi prinsip-prinsip dasar bagi pengembangan pelatihan
guru yang efektif dalam TIK (website, 2002). yaitu:
Teknologi harus dimasukkan secara menyeluruh ke dalam program
pendidikan guru
Sepanjang pengalaman mereka dalam pendidikan guru, siswa harus belajar
tentang dan dengan menggunakan teknologi dan bagaimana cara
memasukkannya ke dalam pembelajaran mereka. Pembatasan pengalaman
teknologi pada satu metode pembelajaran atau satu area pendidikan guru,
seperti metode-metode kursus tidak akan mempersiapkan siswa untuk
menjadi guru yang menggunakan teknologi. Layanan ini diawali dimana
siswa pendidikan guru harus belajar tentang berbagai teknologi pendidikan
melalui persiapan yang profesional, dari pendahuluan dan kursus dasar
pengantar untuk pengalaman mengajar siswa dan pengembangan
profesional.
Teknologi harus diperkenalkan dalam bentuk konteks.
Pengajaran diawali dimana pada siswa pelatihan dasar komputer tidak
cukup hanya mengajarkan sistem operasi tradisional, pengolahan kata,
spreadsheet, database dan topik-topik telekomunikasi. Seperti halnya
dengan profesi yang lain, ada tingkatan melek huruf di luar keterampilan
komputer secara umum. Lebih spesifik lagi adalah belajar bagaimana
menggunakan teknologi untuk mendorong peningkatan pembelajaran
siswa. Melek huruf secara profesional paling baik dipelajari dalam
konteks. Pelatihan awal siswa harus banyak mempelajari bagaimana
menggunakan teknologi, karena hal tersebut akan diintegrasikan ke dalam
pembelajaran dan pengalaman lapangan mereka. Mereka harus melihat
inovasi model pembelajaran dari pengajar dan mentor guru mereka dalam
penggunaan teknologi, mereka harus menggunakannya dalam
pembelajaran mereka sendiri, dan mereka harus secara kreatif
mengeksplorasi penggunaan teknologi dalam proses mengajar mereka.
Pendidik guru, termasuk spesialis dan guru-guru mentor harus
menampilkan teknik pemodelan awal secara teratur dan komprehensif dan
memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengajar dengan
mengunakan teknologi di ruang kelas dari tingkat TK sampai kelas 12.
Pendahuluan
Dalam rencana untuk menanamkan TIK ke dalam program persiapan
guru, beberapa faktor penting bagi keberhasilan program ini harus
dipertimbangkan. Bagian ini memberikan kerangka holistik untuk membantu
dalam merancang integrasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ke
dalam pendidikan guru. Kerangka ini koheren dengan konteks yang diberikan
oleh masyarakat saat ini dan mencerminkan pemahaman yang lebih tentang
sifat pembelajaran baru, termasuk aspek komunitas pembelajaran selama di
sekolah yang bermuara pada konsep belajar sepanjang hayat (long life
education). Kerangka Holistik akan membantu pendidik guru dan
administrator untuk mempertimbangkan konteks sistem budaya dan
pendidikan, sumber daya teknologi, dan faktor lain yang penting dalam
perencanaan integrasi teknologi ke dalam kurikulum pre-service. Sumber
daya teknologi yang terbatas dan kondisi perubahan yang cepat dalam sistem
pendidikan, ekonomi dan sistem politik merupakan tantangan dalam banyak
konteks dalam kurikulum ini. Di beberapa daerah, kekurangan guru, pendidik
guru, fasilitas dan standar sudah kronis selama bertahun-tahun dan telah
mencapai proporsi kritis. Akses ke sumber daya TIK juga mungkin sangat
terbatas. Dalam dokumen ini, TIK harus secara luas didefinisikan dengan
memasukkan program 'radio interaktif' dan beberapa media termasuk TV,
serta komputer dan perangkat genggam elektronik.
TIK secara umum dalam kerangka kerja kurikulum pendidikan guru
digambarkan pada Gambar 2.1. Bentuk oval ini menekankan bahwa kerangka
kerja harus ditafsirkan mencakup secara keseluruhan. Adalah suatu kesalahan
apabila hanya memilih atau menyalin sebagian saja tanpa peduli untuk
memahami sinergi dari keseluruhan. Dapat diistilahkan bahwa sinergi secara
menyeluruh lebih baik daripada jumlah (gabungan) dari bagian per bagian.
Sebagai contoh, hasil pendekatan kepemimpinan informasi dan visi adalah
penting untuk menjamin adanya semua komponen perencanaan dan
pelaksanaan rencana integrasi teknologi dan keberadaannya saling
mendukung.
Kerangka ini dirancang oleh wakil-wakil dari proyek-proyek
internasional untuk membantu para pembuat kebijakan, pengembang kursus,
pendidik guru, dan beberapa profesional lain untuk memenuhi pengembangan
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pendidikan
guru. Model ini akan membantu memastikan bahwa infrastruktur nasional
dan lokal, budaya dan kemasyarakatan, antara faktor-faktor lain, akan
dipertimbangkan dalam mendesain suatu kurikulum baru, dan kurikulum
yang akan selalu up to date, sebagai perkembangan baru yang dihasilkan oleh
pendidikan dan TIK. Gambar 2.1 menunjukkan kerangka kurikulum terdiri
dari empat kelompok kompetensi yang dikelilingi oleh empat tema
pendukung. Kerangka Kurikulum juga menunjukkan bahwa setiap guru
diperbolehkan untuk menafsirkan kerangka dalam konteks dan pendekatan
pribadi untuk pedagogi, yang selalu dikaitkan dengan disiplin subjek atau
bidang konten, bukan teknologi itu sendiri. Keempat tema yang mengikat
kurikulum secara keseluruhan dijelaskan secara singkat di bawah ini, diikuti
dengan deskripsi dari empat kompetensi inti. Akhirnya, kurikulum inti
digambarkan dengan contoh hipotesis yang menunjukkan bagaimana
framework bisa diterapkan dalam situasi tertentu. Ilustrasi lebih lanjut
diambil dari pengembangan kolaboratif pendidikan guru di tujuh negara di
Eropa yang dapat ditemukan secara online di T3 Showcase di
http://telematics.ex.ac.uk/T3 (Davis et al, 1999) dan dari proyek-proyek di
Amerika dalam situs web nasional PT3 di http://www.pt3.org.
C. Kesimpulan
1. Prinsip-prinsip dasar bagi pengembangan pelatihan guru yang efektif dalam
TIK yaitu :
Teknologi harus dimasukkan secara menyeluruh ke dalam program
pendidikan guru
Teknologi harus diperkenalkan dalam bentuk konteks.
Siswa harus berpengalaman dalam lingkungan belajar yang inovatif dan
didukung oleh teknologi dalam program pendidikan guru.
2. Tahapan pendidikan guru dalam TIK pada dasarnya ada 2 yaitu :
Dosen Pembimbing
Oleh:
STAIN TULUNGAGUNG
2011