Anda di halaman 1dari 4

Hak Asasi Manusia ( HAM )

Pada tahun 1215 penanda tanganan Magna Charta dianggap sebagai perlindungan hak asasi
manusia yang pertama, dalam kenyataanya isinya hanya memuat perlindungan hak kaum
bangsawan dan kaum Gerejani sehingga Magna Charta bukan merupakan awal dari sejarah hak
hak asasi manusia.

Pada abad 18 perkembangan sejarah perlindungan hak-hak asasi manusia cukup pesat seperti
yang dialami oleh bangsa-bangsa Inggris, Perancis dan Amerika Serikat. Perjuangan rakyat di
Negara- negara tersebut sangan luar biasa dalam menghadapi kesewenang-wenangan para
penguasanya.
Pertumbuhan ajaran demokrasi menjadikan sejarah perlindungan hak asasi manusia memiliki
kaitan erat dengan usaha pembentukan tatanan Negara hukum yang demokratis. Pembatasan
kekuasaan para penguasa dalam undang-undang termasuk konstitusi, Pemimpin suatu Negara
harus melindungi hak yang melekat secara kodrati pada individu yang menjadi rakyatnya.

Konvensi yang di tanda tangani oleh lima belas Dewan anggota Eropa di Roma, pada tanggal 4
Nopember 1950, mengakui pernyataan umum hak-hak asasi manusia yang diproklamasikan
Sidang Umum PBB 10 Desember 1948, konvensi tersebut berisi antara lain, pertama hak setiap
orang atas hidup dilindungi oleh undang-undang, kedua menghilangkan hak hidup orang tak
bertentangan, dan ketiga hak setiap orang untuk tidak dikenakan siksaan atau perlakuan tak
berperikemanusiaan atau merendahkan martabat manusia.

Menurut Myres Mc Dougal, yang mengembangkn suatu pendekatan tehadap hak asasi manusia
yang sarat nilai dan berorientasi pada kebijakan, berdasarkan pada nilai luhur perlindungan
terhdap martabat manusia. Tuntutan pemenuhan hak asasi manusia berasal dari pertukaran nilai-
nilai intenasional yang luas dasarnya. Nilai-nilai ini dimanifestasikan oleh tuntunan-tuntunan
yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan social, seperti rasa hormat, kekuasaan pencerahan,
kesejahteraan, kesehatan, keterampilan, kasih sayang dan kejujuran. Semua nilai ini bersama-
sama mendukung dan disahkan oleh, nilai luhur martabat manusia.

Menurut piagam PBB pasal 68 pada tahun 1946 telah terbentuk Komisi Hak-hak Manusia
( Commission on Human Rights ) beranggota 18 orang. Komisi inilah yang pada akhirnya
menghasilkan sebuah Deklarasi Universal tentang Hak-hak Asasi Manusia
( Universal Declaration of Human Rights ) yang dinyatakan diterima baik oleh sidang Umum
PBB di Paris pada tanggal 10 Desember 1948.
Sedangkan di Indonesia Hak – hak Asasi Manusia, tercantum dalam UUD 45 yang tertuang
dalam pembukaan, pasal-pasal dan penjelasan, Kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Sebagai
konsekuensinya penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi karena tidak sesuai dengan
perikemanusian dan peri keadilan.

Kesadaran dunia international untuk melahirkan DEklarasi Universal tahun 1948 di Paris, yang
memuat salah satu tujuannya adalah menggalakkan dan mendorong penghormatan terhadap Hak
Asasi Manusia dan kebebasan asasi bagi semua orang tanpa membedakan ras, jenis kelamin,
bahaswa atau agama (pasal 1). Pasal tersebut diperkuat oleh ketetapan bunyi pasal 55 dan pasal
56 tentang kerja sama Ekonomi dan Sosial International, yang mengakui hak-hak universal
HAM dan ikrar bersama-sama Negara-negara anggota untuk kerja sama dengan PBB untuk
tujuan tersebut. Organ-organ PBB yang lebih banyak berkiprah dalam memperjuangkan HAM di
antaranya yang menonjol adalah Majelis Umum, Dewan ECOSOC, CHR, Komisi tentang Status
Wanita, UNESCO dan ILO.

Hak Asasi Manusia merupakan suatu bentuk dari hikum alami bagi umat manusia, yakni
terdapanya sejulah aturan yang dapat mendisiplinkan dan menilai tingkah laku kita. Konsep ini
disarikan dari berbagai ideology dan filsafat, ajaran agama dan pandangan dunia, dan terlambang
dengan negara-negara itu dalam suatu kode perilaku internasional. Dengan demikian, konsep hak
asasi tidak lain adalah komitmen bangas-bangsa di dunia tentang pentingnya penghormatan
terhadap sesamanya. Doktrin hak-hak asasi manusia dan hak menentukan nasib sendiri telah
membawa pengaruh yang sangat besar terhadap hokum dan masyarkat internasional. Pengaruh
tersebut secara khusu tampak dalam bidang :
1. Prinsip resiprositas versus tuntutan-tuntutan masyarkat,
2. Rakyat dan individu sebagai wrga masyarakat internasional
3. Hak-hak asasi manusia dan hak asasi orang asing.
4. Tehnik menciptakan standar hokum internasional.
5. Pengawasan internasional,
6. Pertanggungjwaban internasional, dan
7. Hukum perang.

Dalam perkembangannya hak hak asasi manuia diperlambat oleh sejumlah kekuatan yang
menentangnya. Diantara kekuatan-kekuatan tersebut rezim pemerintahan yang otoriter dan
struktur pemerintahan yang sewenang-wenang dan serba mencakup merupakan kekuatan
penentang yang paling besar pengaruhnya terhadap laju perkembangan perlindungan hak-hak
asasi manusia. Terdapat tiga masalah yang menghambat perkembangan hak-hak asasi manusia,
yaitu :
1. Negara menjadi penjamin penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia.
2. Kedua merupakan bagian dari tatanan Negara modern yang sentrlistik dan birokratis.
3. Merujuk pada sejarah khas bangsa-bangsa barat, sosialis dan Negara-negar dunia ketiga.

Lebih lanjut tentang: Hak ASASI MANUSIA ( HAM )

Pengertian, Macam dan Jenis Hak Asasi Manusia / HAM


yang Berlaku Umum Global - Pelajaran Ilmu PPKN / PMP
Indonesia
Thu, 13/07/2006 - 12:17pm — godam64

Pengertian dan Definisi HAM :

HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal
dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga
negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan
status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.
Melanggar HAM seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Hak asasi
manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus permasalahan seputar hak asasi manusia
yaitu Komnas HAM. Kasus pelanggaran ham di Indonesia memang masih banyak yang belum
terselesaikan / tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia ham di Indonesia dapat terwujud
ke arah yang lebih baik. Salah satu tokoh ham di Indonesia adalah Munir yang tewas dibunuh di
atas pesawat udara saat menuju Belanda dari Indonesia.

Pembagian Bidang, Jenis dan Macam Hak Asasi Manusia Dunia :

1. Hak asasi pribadi / personal Right


- Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat
- Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
- Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
- Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan yang
diyakini masing-masing

2. Hak asasi politik / Political Right


- Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
- hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
- Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya
- Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi

3. Hak azasi hukum / Legal Equality Right


- Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
- Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns
- Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum

4. Hak azasi Ekonomi / Property Rigths


- Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli
- Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
- Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll
- Hak kebebasan untuk memiliki susuatu
- Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak

5. Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights


- Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan
- Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan penyelidikan di
mata hukum.

6. Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right


- Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan
- Hak mendapatkan pengajaran
- Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat

CONTOH NILAI DAN NORMA


Dalam ilmu-ilmu sosial, perbedaan antara Nilai dan norma memang sering kali membingungkan.
Tetapi secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut.
Soal Nilai! Nilai dalai ilmu bahasa berati harga. Biasanya dipergunakan dalam menjelaskan hal-
hal yang bersifat kebendaan baik dari segi artistik (seni keindahan) maupun dari segi usia benda
(peninggalan sejarah), juga dikenakan pada harga sebuah benda (harga jual, harga beli), dan
menyangkut penghargaan terhadap suatu tradisi/kebiasan suatu masyarakat (budaya tertentu pada
tiap suku atau komunitas tertentu)
Contoh :
Dari segi artistik! Lukisan itu indah dan menawan! Buah Karya Pematung Ketut Dari Gianyar
Bali sungguh luar biasa! Atau, Monas adalah karya arsitektur yang monumental. Semua
ungkapan ini, menunjukkan bahwa betapa berharga nilai benda-benda itu.
Nilai Benda dari segi Usia.
Bangunan Borobudur adalah peninggalan sejarah yang tak ternilai. Atau, Musium Fatahilah di
Jakarta penuh dengan benda-benda purbakala yang tak ternilai. Kedua, contoh kalimat diatas,
hendak menyatakan bahwa nilai sejarah dan nilai nominal benda-benda itu memang sungguh luar
biasa.
Mengenai Nilai jual atau nilai beli.
Contoh, Mobil Mercedes keluaran baru itu sangat mahal harganya. Apartemen di Mangga dua di
jual dengan harga murah! Contoh ini, menyangku nilai dalam arti harga beli/jual.
Menyangkut Budaya/tradisi.
Contoh. Upacara Memandikan pusaka-pusaka di Keraton Surakarta dan jogyakarta adalah
upacara yang penuh dengan filosofi masyarakat Jawa. Atau, Upacara Pemakaman Msyarakat
Toraja di SULSEL, adalah ritual yang penuh dengan kegotongroyongan. Kalimat-kalimat ini
menyatakan bahwa sunggu tinggi nilai kedua tradisi itu.
Nah, sekarang kita berbicara soal NORMA. Dalam Ilmu bahasa, Kata Norma lebih luas dari
paham NILAI. Norma sendiri berarti, ukuran-ukuran, nilai-nilai (bukan NILAI saja), Hukum,
tradisi yang berlaku pada masa tertentu, atau dalam komunitas masyarakat tertentu, tetapi juga
bisa berlaku terhadap semua komunitas yang ada di dunia.
Contoh, Norma (nilai-nilai, aturan) pada masyarakat SASAK di Lombok, tentu hanya berlaku
bagi masyarakat SASAK. Seperti kebiasaan disana, seorang lelaki yang akan menikahi gadis
pujaannya, ia harus menculik gadis itu dan dibawa kerumahnya. Pihak keluarga wanita harus
menerima hal itu dan menikahkan mereka. Norma ini tentu tidak akan berlaku bagi Suku jawa,
bugis, bali, dst. Sebab kalau itu berlaku, maka pada suku lain akan terjadi pertumpahan darah.
Contoh kedua, Norma yang berlaku bagi Orang Minangkabau, soal Wanita sebagai ahli waris.
Tentu Norma ini hanya berlaku bagi orang Minangkabau!
Berikut, Norma (nilai-nilai, Aturan, Hukum, tradisi) yang berlaku umum kepada seluruh
masyarakat umum, baik Internasional pun Nasional.
Norma dilarang membunuh sesama. Norma ini berlaku bagi seluruh komunitas manusia.....dst.

Lebih lanjut tentang: Contoh-CONTOH NILAI DAN NORMA

Anda mungkin juga menyukai