Anda di halaman 1dari 28

Nama kelompok 09 :

1 FAHRIZAL ANWAR ( 108 574 004 )

2 SUBARAMAN DESMON .A.N. ( 108 574 005 )

3 ARIF RAMADHAN ( 108 574 006 )

4 ANNI RIZQAYANTINI .N. ( 108 574 007 )

5 SITI ROMLAH ( 108 574 008 )

6 DEWI SETYANINGSIH ( 108 574 009 )

7 LAILATUR ROSYIDAH ( 108 574 010 )

8 SABASTIAN ARIFAN WIBISONO ( 108 574 032 )


BAB 9
1. SUMBER DAYA YANG
DIGUNAKAN DALAM
PROSES PRODUKSI
Serangkaian pekerjaan yang menggunakan
Proses Produksi sumber daya untuk memproduksi barang atau
(Production Process) jasa

Mengembangkan proses produksi yang efisien


(relatif rendah biayanya) dan bermutu tinggi
denagn menggunakan sumber daya guna
menghasilkan produk barang dan jasa yang
Manajemen Produksi spesifik
(Production Management)
Sumber Daya Utama dalam Proses Produksi

•Sumber Daya Manusia Tenaga kerja ahli & Tenaga


kerja tidak ahli

•Bahan Baku Bahan dasar untuk


pembuatan barang dan jasa

•Sumber Daya Lain Bangunan, Peralatan & Mesin


Penggunaan sumber daya oleh perusahaan yang memproduksi barang dan
perusahaan yang memproduksi jasa

Perusahaan yang menghasilkan


memproduksi barang
jasa lebih
lebih
banyak
banyak
menggunakan
menggunakan
karyawan
bahan baku
dan
peralatan
dan peralatan
& mesin
dalam
(sumber
prosesdaya
produksi
lain)
Kombinasi Sumber Daya Untuk Produksi

Mesin dan
Peralatan

Manajemen Input : Output :


Produksi Bahan Baku Barang Akhir

Sumber
Daya
Manusia
MEMILIH
LOKASI

2. Mengidentifikasikan faktor-
faktor yang mempengaruhi
keputusan penentuan lokasi pabrik
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi :

 Biaya ruang kerja


 Biaya tenaga kerja
 Insentif pajak
 Sumber permintaan
 Akses transportasi
 Pasokan tenaga kerja
3. Memilih desain
dan tata ruang
Faktor-faktor yang mempengaruhi
desain dan tata ruang

Karakteristik lokasi : jika lokasi berada


di daerah dengan harga tanah yang
tinggi, maka perusahaan mungkin akan
bangunan bertingkat sehingga
mendesain tidak hanya membutuhkan
sedikit tanah .
Proses produksi
Tata ruang produk : tata ruang dimana
pekerjaan-pekerjaan di posisikan sesuai dengan
urutan yang telah diberikan
Tata ruang posisi tetap : tata ruang dimana
para karyawan mendatangi posisi produk, dan
bukannya menunggu produk tersebut datang
pada mereka.
Pabrikasi fleksibel : proses produksi yang
dapat dengan mudah disesuaikan untuk
mengakomodasi perunahan-perubahan yang
masa mendatang
LINI PRODUK

Sebagian besar perusahaan memproduksi


lebih dari satu produk atau jasa di
lokasinya. Perusahaan-perusahaan dengan
lini produk yang sempit akan memusatkan
perhatian pada produksi satu atau sedikit
produk saja, yang memungkinkan
perusahaan melakukan spesialisasi.
Kapasitas produksi yang diinginkan

Ketika merencanakan baik itu desain


maupun tata ruang, kapasitas produksi
yang diinginkan oleh perusahaan harus
ikut dipertimbangkan
4.Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi (production control)

•Pembelian bahan baku


•Pengendalian persediaan
•Pengaturan rute
•Penjadwalan
•Pengendalian mutu
a. Cara membeli persediaan bahan baku

•Memilih pemasok bahan baku


•Mencoba untuk mendapatkan potongan harga
• Memutuskan apakah sebagian pekerjaan produksi dapat didelegasikan kepada
masyarakat atau pemasok dengan menggunakan, yaitu :
Outsourcing; yaitu, perusahaan membeli bagian-bagian produk dari
pemasok dan bukannya memproduksi bagian-bagian tersebut tersendiri.
Online;untuk menyambungkan teknisinya kepada para pemasok tersebut
dengan para teknisinya sehingga mereka dapat bekerjasama.
b. Pengendalian Persediaan (inventory control)
adalah proses pengelolaanpersediaan pada
tingkat yang akan meminimalkan biaya.
1. Manejemen pengendalian persediaan :

•Persediaan bahan baku


•Persediaan barang dalam proses
•Persediaan barang jadi

2. Dampak teknologi pada pengendalian persediaan :

Perusahaan dapat menggunakan media online


untuk meningkatkan pengendalian persediaan-
persediaannya.
c. Pengatuan Rute (rounting)
adalah urutan-urutan atau rute pekerjaan yang dibituhkan
untuk menyelesaikan produksi suatu produk .

•Proses pengaturan rute secara berkala dievakuasi untuk


memasstikan apakah proses tersebut dapat
ditingkatkan sehingga memungkinkan
dilakukannya proses produksi lebih cepat atau lebih murah.
d. Penjadwalan (scheduling)
adalah tindakan penentuan periode waktu untuk
masing-masing pekerjaan dalam proses produksi.

Jadwal Produksi (production schedule) adalah rencana


penentuan waktu dan volume pekerjaan-pekerjaan
produksi.

Dampak teknologi terhadap penjadwalan :


Banyak perusahaan yang menggunakan teknologi untuk
memperkenalakan sebuah produk kepada
pelanggannya.Penjadwalan produksi juga sedang
ditingkatkan melalui penggunaan sistem berbasis
komputer yang disebut sistem perencanaan sumber
daya perusahaan (enterprise resource planning – ERP).
Penjadwalan Proyek-proyek khusus

Penjadwalan memiliki arti penting terutama pada proyek-proyek


khusus jangka panjang yang harus diselesaikan dalam tenggang
waktu tertentu. Jika terdapat banyak pekerjaan saling terkait yang
harus diselesaikan dalam urutan yang spesifik, penjadwalan dapat
menunjukkan kapan waktu masing-masing pekerjaan harus
diselesaikan.
Teknik evaluasi dan peninjauan program (PERT),

yaitu menjadwalkan pekerjaan-pekerjaan dengan cara yang akan


meminimalkan penundaan-penundaan yang terjadi dalm proses
produksi.

Langkah-langkah PERT :
• Pengidentifikasian beragam jenis pekerjaan yang terkait dalam

proses produksi
• Penyusunan pekerjaan dalam uruta yang harus dilakukan.
• Pengestimasian waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas.
e. Pengendalian Mutu :
Proses memastikan apakah mutu dari suatu produk atau jasa telah
memenuhi tingkat mutu ynang diinginkan dan mengidentifikasi
perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan dalam proses produksi.

Manajemen mutu total (total quality management-TQM) :


Tindakan mengawasi dan meningkatkan mutu produk dan jasa yang
dihasilakan.

Beberapa hal yang dilakukan dalam TQM :

• Memberikan pendidikan dan pelatihan bagi para manajer dan


karyawan yang mereka butuhkan untuk dapat melaksanakan
pekerjaan mereka
• Mendorong para karyawan untuk bertanggung jawab dam
memberikan kepemimpinan
• Mendorong seluruh karyawan untuk mevari cara-cara yang dapat
meningkatkan proses produksi.
5. metode- metode untuk
meningkatkan efisiensi produksi
Pengertian

 Efisiensi Produksi : Kemampuan untuk


memproduksi produk dengan biaya yang rendah.
 Tolak Ukur : Metode pengevaluasian kinerja
dengan melakukan perbandingan terhadap
beberapa tingkat ( tolok ukur ) tertentu, biasanya
satu tingkat yang telah dicapai oleh perusahaan
lain.
 Target Regang : Target-target ( atau tujuan )
efisiensi produksi yang tidak dapat dicapai
dengan kondisi yang ada sekarang.
Metode-metode untuk Meningkatkan
Efisiensi Produksi

 Tekhnologi
 Skala Ekonomis
 Restrukturiasasis
TEKHNOLOGI

 Otomatisasi : Pekerjaan-pekerjaan yang


diselesaikan oleh mesin tanpa menggunakan
tenaga manusia.
 Panduan-panduan otomatis yang efektif adalah :
- Rencana
- Penggunaan yang optimal
- Pelatihan
- Terus melakukan Evaluasi biaya dan manfaat
 Contoh : Komputer, Robot, Internet, Dll.
Skala Ekonomis

 Skala Ekonomis : Biaya rata-rata yang lebih rendah yang


timbul akibat melakukan produksi dalam jumlah yang
lebih besar.

 Biaya Tetap : Beban operasi yang tidak mengalami


perubahan sebagai akibat dari jumlah produk yang
diproduksi.

 Biaya Variabel : Beban operasi yang berubah secara


langsung mengikuti jumlah produk yang diproduksi.

 Titik Impas ( BEP ) : Jumlah unit terjual di mana total


pendapatan sama dengan total biaya.
Restrukturisasi
 Restrukturisasi : Perubahan dari proses produksi sebagai salah
satu usaha untuk meningkatkan efisiensi.

 Rekayasa Ulang : Perancangan ulang struktur organisasi dan


operasi sebuah perusahaan.

 Perampingan : Usaha perusahaan untuk memangkas


pengeluaran dengan melenyapkan posisi jabatan tertentu.

 Anoreksia Perusahaan : Masalah yang timbul ketika perusahaan


menjadi begitu terobsesi dengan penghilangan komponen-
komponennya yang tidak efisien sehingga akhirnya melakukan
perampingan yang berlebihan.
Integrasi Pekerjaan-
pekerjaan Produksi
 Rantai Pasokan ( supply chain ) : Proses dari
sejak awal proses produksi hingga produk
sampai ke tangan pelanggan.

 Integrasi pada perusahaan dagang berbeda


dengan integrasi pada perusahaan jasa.

Anda mungkin juga menyukai