Saudariku yang dirahmati Allah, gejala yang tampak akibat infeksi virus dengue biasanya
muncul setelah masa inkubasi (masa dimana virus berkembang hingga menimbulkan
gejala) 3-8 hari setelah virus masuk ke dalam tubuh. Jika sistem pertahanan tubuh dapat
mengatasi virus, maka gejala yang tampak bisa ringan atau bahkan tidak didapatkan.
Namun jika tidak, dapat timbul beberapa kondisi sebagai berikut:
7. Wajah kemerahan
8. Nyeri perut
Jika seluruh atau beberapa gejala diatas ditemukan pada seseorang, maka secara medis
orang itu didiagnosis menderita Demam Dengue (Dengue Fever).
Adapun tanda-tanda seseorang menderita Demam Berdarah Dengue (DHF) adalah jika
didapatkan:
1. Demam tinggi mendadak >38°C selama 2-7 hari
4. syok
Jika terdapat minimal 2 tanda klinis dan 2 laboratoris, maka orang yang mengalaminya
didiagnosis menderita DHF. Berdasarkan tanda-tanda diatas pula, DHF dibagi atas
beberapa derajat, yaitu:
2. DHF derajat II: Tanda infeksi virus dengan manifestasi perdarahan spontan
(mimisan, bintik-bintik merah)
3. DHF derajat III: Disebut juga fase pre syok, dengan tanda DHF grade II namun
penderita mulai mengalami tanda syok; kesadaran menurun, tangan dan kaki
dingin, nadi teraba cepat dan lemah, tekanan nadi masih terukur.
4. DHF derajat IV: Atau fase syok (disebut juga dengue syok syndrome/DSS),
penderita syok dalam dengan kesadaran sangat menurun hingga koma, tangan dan
kaki dingin dan pucat, nadi sangat lemah sampai tidak teraba, tekanan nadi tidak
dapat terukur.
Penyebab
Demam berdarah adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang
ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis, dan
menjangkit luas di banyak negara di Asia Tenggara. Terdapat empat jenis virus
dengue, masing-masing dapat menyebabkan demam berdarah, baik ringan maupun fatal.
Apakah Semua Penderita DHF Perlu Dirawat ?
Pengobatan lain yang dapat diberikan adalah kompres hangat dan penurun panas jika
demam, vitamin penambah nafsu makan, antimuntah jika dibutuhkan. Perlu diingat juga
bahwa penggunaan antibiotik tidak diperlukan pada kasus DHF murni (tanpa adanya
infeksi bakterial). Jika ada diantara ukhti yang membawa pasien DHF berobat, dan
kemudian mendapatkan resep antibiotik, bertanyalah pada dokter atau yang meresepkan
tersebut apa kepentingannya, agar tidak terjadi pemborosan uang dan obat, dan
membebani tubuh penderita.
Kapan Harus Waspada ?
Beberapa kasus DHF dapat berlanjut menjadi serius yang diakibatkan oleh beberapa
faktor, antara lain seperti keganasan virus dan pertahanan tubuh yang lemah. Tanda-tanda
yang menunjukkan penderita perlu mendapat pemeriksaan medis antara lain:
3. Sesak nafas yang makin lama makin sesak meski demam telah teratasi
4. Nyeri perut yang makin nyata, diiringi dengan pembesaran lingkar perut
5. Kesadaran menurun tanpa syok, nyeri kepala atau pusing hingga muntah
nyemprot, pandangan makin lama makin kabur
Tanda-Tanda Syok
Tanda-tanda tersebut menggambarkan perembesan plasma yang tidak teratasi dan efek
perdarahan dalam rongga tubuh (misalnya saluran cerna, otak) akibat trombosit yang
terus turun. Penderita yang mengalami tanda diatas sebaiknya segera diperiksakan ke
Rumah Sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
DHF umumnya akan mengalami penyembuhan sendiri setelah 7-8 hari, jika tidak ada
infeksi sekunder dan dasar pertahanan tubuh penderitanya memang baik. Tanda
penyembuhan antara lain meliputi demam yang turun perlahan, nafsu makan dan minum
yang membaik, lemas yang berkurang dan tubuh terasa segar kembali.
Nah saudariku, semoga informasi singkat diatas dapat menambah pengetahuan kita akan
DB/DHF ini. Yang terpenting hendaknya kita selalu ingat bahwa Allah Ta’ala
menciptakan segala sesuatu pastilah ada hikmahnya. Contoh kecil adalah penyakit ini,
dimana virus yang ukurannya dalam skala nanometer, dapat menyebabkan sakit serius
pada mahluk yang jauh lebih besar darinya, menunjukkan betapa lemahnya kita manusia
di hadapan Sang Pencipta alam semesta.
Penanganan
Tidak ada perawatan khusus untuk demam berdarah. Obat-obatan diberikan untuk
meringankan demam dan rasa sakit. Penderita sebaiknya segera dirawat, dan
terutama dijaga jumlah cairan tubuhnya. Dengan perawatan yang tepat dan segera,
tingkat kematian tidak mencapai 1%.
Pencegahan
Saat ini, tidak tersedia vaksin untuk demam berdarah. Karena itu, pencegahan terbaik
adalah dengan menghilangkan genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk, dan
menghindari gigitan nyamuk.
Pengobatan
Bagian terpenting dari pengobatannya adalah terapi suportif. Sang pasien disarankan
untuk menjaga penyerapan makanan, terutama dalam bentuk cairan. Jika hal itu
tidak dapat dilakukan, penambahan dengan cairan intravena mungkin diperlukan
untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet
dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Pengobatan alternatif yang umum
dikenal adalah dengan meminum ekstrak daun jambu biji. Merujuk hasil kerja sama
penelitian Fakultas Kedokteran Unair dan BPOM, ekstrak daun jambu biji bisa
menghambat pertumbuhan virus dengue. Bahan itu juga meningkatkan trombosit
tanpa efek samping. Masyarakat mesti memperhatikan informasi penting ini.
Berdasarkan hasil kerja sama dalam uji pre klinis Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga, Surabaya, Jawa Timur dan Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) yang dilansir di Jakarta, Rabu (10/3) siang, ekstrak daun jambu biji
dipastikan bisa menghambat pertumbuhan virus dengue penyebab demam berdarah
dengue (DBD). Bahan itu juga mampu meningkatkan jumlah trombosit hingga 100
ribu milimeter per kubik tanpa efek samping. Peningkatan tersebut diperkirakan
dapat tercapai dalam tempo delapan hingga 48 jam setelah ekstrak daun jambu biji
dikonsumsi.