Anda di halaman 1dari 5

Apakah DB itu

Demam berdarah dengue, istilah kedokterannya Dengue Hemorrhagik Fever (DHF)


adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue tipe 1-4, dan ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina (dominan) dan beberapa spesies Aedes
lainnya. Di Indonesia sendiri, keempat tipe virus Dengue dapat ditemukan, dan yang
dihubungkan dengan gejala DHF yang parah adalah tipe 3. Kekebalan (imunitas)
terhadap satu jenis virus tidak berlaku untuk infeksi jenis virus lainnya, bahkan dapat
menimbulkan reaksi yang kurang menguntungkan bagi tubuh. Jumlah kasus DHF
utamanya meningkat pada musim hujan dimana sumber air bersih bagi
perkembangbiakan nyamuk Aedes tersedia dimana-mana, jika tidak dilakukan program
pembersihan lingkungan yang baik.

Apa Saja Tanda-Tandanya ?

Saudariku yang dirahmati Allah, gejala yang tampak akibat infeksi virus dengue biasanya
muncul setelah masa inkubasi (masa dimana virus berkembang hingga menimbulkan
gejala) 3-8 hari setelah virus masuk ke dalam tubuh. Jika sistem pertahanan tubuh dapat
mengatasi virus, maka gejala yang tampak bisa ringan atau bahkan tidak didapatkan.
Namun jika tidak, dapat timbul beberapa kondisi sebagai berikut:

1. Demam tinggi mendadak, >38° C, 2-7 hari

2. Demam tidak dapat teratasi maksimal dengan penurun panas biasa

3. Mual, muntah, nafsu makan minum berkurang

4. Nyeri sendi, nyeri otot (pegal-pegal)

5. Nyeri kepala, pusing

6. Nyeri atau rasa panas di belakang bola mata

7. Wajah kemerahan

8. Nyeri perut

9. Konstipasi (sulit buang air besar) atau diare

Jika seluruh atau beberapa gejala diatas ditemukan pada seseorang, maka secara medis
orang itu didiagnosis menderita Demam Dengue (Dengue Fever).

Adapun tanda-tanda seseorang menderita Demam Berdarah Dengue (DHF) adalah jika
didapatkan:
1. Demam tinggi mendadak >38°C selama 2-7 hari

2. Adanya manifestasi perdarahan spontan, seperti bintik-bintik merah di kulit yang


tidak hilang jika ditekan (utamanya di daerah siku, pergelangan tangan dan kaki),
mimisan, perdarahan gusi, perdarahan yang sulit dihentikan jika disuntik atau
terluka

3. Pembesaran organ hepar (hati) dan limpa

4. syok

Kriteria berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium darah:

1. Adanya trombositopenia, yaitu jumlah trombosit < 150.000/mm³ (normalnya 150-


450 ribu/mm³)

2. Hemokonsentrasi, yaitu pengentalan darah akibat perembesan plasma (komponen


darah cair non seluler), ditandai dengan nilai Hematokrit (Hct) yang meningkat
20% dari nilai normalnya.

Jika terdapat minimal 2 tanda klinis dan 2 laboratoris, maka orang yang mengalaminya
didiagnosis menderita DHF. Berdasarkan tanda-tanda diatas pula, DHF dibagi atas
beberapa derajat, yaitu:

1. DHF derajat I: Tanda-tanda infeksi virus, dengan menifestasi perdarahan yang


tampak hanya dengan Uji Torniquet positif.

2. DHF derajat II: Tanda infeksi virus dengan manifestasi perdarahan spontan
(mimisan, bintik-bintik merah)

3. DHF derajat III: Disebut juga fase pre syok, dengan tanda DHF grade II namun
penderita mulai mengalami tanda syok; kesadaran menurun, tangan dan kaki
dingin, nadi teraba cepat dan lemah, tekanan nadi masih terukur.

4. DHF derajat IV: Atau fase syok (disebut juga dengue syok syndrome/DSS),
penderita syok dalam dengan kesadaran sangat menurun hingga koma, tangan dan
kaki dingin dan pucat, nadi sangat lemah sampai tidak teraba, tekanan nadi tidak
dapat terukur.
Penyebab
Demam berdarah adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang
ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis, dan
menjangkit luas di banyak negara di Asia Tenggara. Terdapat empat jenis virus
dengue, masing-masing dapat menyebabkan demam berdarah, baik ringan maupun fatal.
Apakah Semua Penderita DHF Perlu Dirawat ?

Jawabannya: Tidak, ya Saudariku fillah. Rata-rata penderita atau keluarga penderita


mulai menyadari sakitnya pada DHF grade I-II, dan keduanya tidak memerlukan
perawatan di rumah sakit, kecuali jika penderita sangat sulit minum dan makan, yang
biasanya terjadi pada anak kecil. Yang memerlukan perawatan dan pemantauan intensif
hanya DHF grade III-IV, karena fatalitas yang mungkin terjadi. Jadi janganlah kita
tergesa-gesa memaksakan perawatan di Rumah Sakit, apalagi jika demamnya baru
berlangsung selama 2-3 hari dan kondisi penderita masih cukup baik, masih mau makan
dan minum. Selain karena sifat penyakit ini yang sebenarnya dapat sendiri dengan
perbaikan kondisi penderita, kita juga dapat menghindari pengeluaran biaya yang tidak
perlu dan kontaminasi kuman yang mungkin terjadi di rumah sakit.

Apa yang Bisa Dilakukan di Rumah ?

Pengobatan DHF sesungguhnya bersifat suportif dan simtomatik, artinya tidak


memerlukan obat untuk kausanya (seperti antivirus). Yang paling ditekankan adalah
nutrisi dan hidrasi alias makan dan minum yang cukup. Lebih ditekankan untuk minum
yang banyak, untuk mengatasi efek kebocoran plasma darah dan meningkatkan jumlah
trombosit. Setidaknya, memenuhi kebutuhan cairan harian per harinya, yang dapat
dihitung dengan rumus:

1. Dewasa: 50 cc/kg BB/hari

2. Anak: Untuk 10 kg BB pertama: 100cc/kg BB/ hari


- Untuk 10 kg BB kedua: 50 cc/kg BB/ hari
- Untuk 10 kg BB ketiga dan seterusnya: 20 cc/kg BB/hari
Contoh: Anak fulan 8 tahun dengan BB 23 kg, berarti kebutuhan cairan
perharinya adalah ((100×10) + (50×10) + (20×3))= 1560 cc

Pengobatan lain yang dapat diberikan adalah kompres hangat dan penurun panas jika
demam, vitamin penambah nafsu makan, antimuntah jika dibutuhkan. Perlu diingat juga
bahwa penggunaan antibiotik tidak diperlukan pada kasus DHF murni (tanpa adanya
infeksi bakterial). Jika ada diantara ukhti yang membawa pasien DHF berobat, dan
kemudian mendapatkan resep antibiotik, bertanyalah pada dokter atau yang meresepkan
tersebut apa kepentingannya, agar tidak terjadi pemborosan uang dan obat, dan
membebani tubuh penderita.
Kapan Harus Waspada ?

Beberapa kasus DHF dapat berlanjut menjadi serius yang diakibatkan oleh beberapa
faktor, antara lain seperti keganasan virus dan pertahanan tubuh yang lemah. Tanda-tanda
yang menunjukkan penderita perlu mendapat pemeriksaan medis antara lain:

1. Muntah darah segar (merah) atau muntah hitam

2. Buang air besar berwarna hitam

3. Sesak nafas yang makin lama makin sesak meski demam telah teratasi

4. Nyeri perut yang makin nyata, diiringi dengan pembesaran lingkar perut

5. Kesadaran menurun tanpa syok, nyeri kepala atau pusing hingga muntah
nyemprot, pandangan makin lama makin kabur

Tanda-Tanda Syok

Tanda-tanda tersebut menggambarkan perembesan plasma yang tidak teratasi dan efek
perdarahan dalam rongga tubuh (misalnya saluran cerna, otak) akibat trombosit yang
terus turun. Penderita yang mengalami tanda diatas sebaiknya segera diperiksakan ke
Rumah Sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Lalu… Kapan Sembuhnya ?

DHF umumnya akan mengalami penyembuhan sendiri setelah 7-8 hari, jika tidak ada
infeksi sekunder dan dasar pertahanan tubuh penderitanya memang baik. Tanda
penyembuhan antara lain meliputi demam yang turun perlahan, nafsu makan dan minum
yang membaik, lemas yang berkurang dan tubuh terasa segar kembali.

Nah saudariku, semoga informasi singkat diatas dapat menambah pengetahuan kita akan
DB/DHF ini. Yang terpenting hendaknya kita selalu ingat bahwa Allah Ta’ala
menciptakan segala sesuatu pastilah ada hikmahnya. Contoh kecil adalah penyakit ini,
dimana virus yang ukurannya dalam skala nanometer, dapat menyebabkan sakit serius
pada mahluk yang jauh lebih besar darinya, menunjukkan betapa lemahnya kita manusia
di hadapan Sang Pencipta alam semesta.

Penanganan
Tidak ada perawatan khusus untuk demam berdarah. Obat-obatan diberikan untuk
meringankan demam dan rasa sakit. Penderita sebaiknya segera dirawat, dan
terutama dijaga jumlah cairan tubuhnya. Dengan perawatan yang tepat dan segera,
tingkat kematian tidak mencapai 1%.
Pencegahan
Saat ini, tidak tersedia vaksin untuk demam berdarah. Karena itu, pencegahan terbaik
adalah dengan menghilangkan genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk, dan
menghindari gigitan nyamuk.

Langkah Umum untuk Mencegah Penyakit yang Disebarkan oleh Nyamuk


1. Kenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, dan gunakan obat penangkal
nyamuk yang mengandung DEET pada bagian tubuh yang tidak terlindungi.
2. Gunakan kawat nyamuk atau kelambu di ruangan tidak berAC.
3. Pasang obat nyamuk bakar ataupun obat nyamuk cair/listrik di tempat yang dilalui
nyamuk, seperti jendela, untuk menghindari gigitan nyamuk.
4. Cegah munculnya genangan air
- Buang kaleng dan botol bekas di tempat sampah yang tertutup.
- Ganti air di vas bunga paling sedikit seminggu sekali, dan jangan biarkan ada air
menggenang di pot tanaman.
- Tutup rapat semua wadah air, sumur dan tangki penampungan air.
- Jaga saluran air supaya tidak tersumbat.
- Ratakan permukaaan tanah untuk mencegah timbulnya genangan air.

Pengobatan
Bagian terpenting dari pengobatannya adalah terapi suportif. Sang pasien disarankan
untuk menjaga penyerapan makanan, terutama dalam bentuk cairan. Jika hal itu
tidak dapat dilakukan, penambahan dengan cairan intravena mungkin diperlukan
untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet
dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Pengobatan alternatif yang umum
dikenal adalah dengan meminum ekstrak daun jambu biji. Merujuk hasil kerja sama
penelitian Fakultas Kedokteran Unair dan BPOM, ekstrak daun jambu biji bisa
menghambat pertumbuhan virus dengue. Bahan itu juga meningkatkan trombosit
tanpa efek samping. Masyarakat mesti memperhatikan informasi penting ini.
Berdasarkan hasil kerja sama dalam uji pre klinis Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga, Surabaya, Jawa Timur dan Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) yang dilansir di Jakarta, Rabu (10/3) siang, ekstrak daun jambu biji
dipastikan bisa menghambat pertumbuhan virus dengue penyebab demam berdarah
dengue (DBD). Bahan itu juga mampu meningkatkan jumlah trombosit hingga 100
ribu milimeter per kubik tanpa efek samping. Peningkatan tersebut diperkirakan
dapat tercapai dalam tempo delapan hingga 48 jam setelah ekstrak daun jambu biji
dikonsumsi.

Anda mungkin juga menyukai