BUDAYA POLITIK
Oleh : Dini Aprilia Norvyani (XI IPA 1)
A. Budaya Politik
Warga negara dalam kehidupan kesehariannya tentu
saja akan bersinggungan dengan kehidupan politik
Terhadap suatu masalah politik, para warga biasanya
akanmemberikan berbagai pendapat, pandangan,
pengetahuan, sikap, perasaan, dan penilaiannya masing-
masing.
Tanggapan-tanggapan warga negara terhadap politik
yang ada di negaranya merupakan cerminan dari budaya
politik yang ada di negara tersebut.
Lalu, apakah yang dimaksud dengan budaya politik itu?
1. Pengertian Budaya Politik
a. Gabriel Almond dan Sidney Verba
Budaya politik mengacu pada sikap orientasi yang khas warga negara
terhadap sistem politik dan bagian-bagian lainnya dan sikap terhadap
peranan warga negara dalam sistem itu
b. Kay Lawson
Budaya politik adalah terdapatnya satu perangkat yang meliputi seluruh
nilai-nilai politik yang terdapat di seluruh bangsa.
c. Alan R. Ball
Budaya politik adalah susunan yang terdiri atas sikap, kepercayaan,
emosi, dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem
politik dan isu-isu politik
d. Austin Ranney
Budaya politik adalah seperangkat pandangan-pandangan tentang
politik dan pemerintahanecara bersama, sebuah orientasi terhadap
objek-objek politik.
Kesimpulannya, budaya politik merupakan
orientasi warga negara terhadap sistem atau
objek politik serta sikap terhadap peranannya
sendiri dalam sistem politik.
2. Orientasi Politik dan Objek Politik
Orientasi warga negara meliputi tiga komponen, yaitu:
a. Orientasi kognitif, yaitu orientasi warga yang sifatnya
kognitif atau pengetahuan, wawasan, kepercayaan, dan
keyakinan warga negara terhadap suatu objek politik.
b. Orientasi afektif, yaitu orientasu warga yang sifatnya
afektif atau sikap seperti sikap-sikap, nilai-nilai, dan
perasaan warga negara terhadap objek politik.
c. Orientasi evaluatif, yaitu orientasi warga negara yang
sifatnya evaluatif atau penilaian seperti pendapat dan
penilaian warga negara terhadap suatu objek politik.
Objek politik adalah hal yang dijadikan sasaran dari
orientasi warga negara, meliputi tiga hal berikut:
a. Objek politik umum, meliputi sejarah bangsa, simbol
negara, wilayah negara, konstitusi, dan hal lain dalam
politik yang sifatnya umum.
b. Objek politik input, yaitu lembaga atau pranata politik
yang termasuk proses input dalam sistem politik,
contohnya partai politik, kelompok kepentingan, dan
lain-lain.
c. Objek politik output, yaitu lembaga atau pranata
politik yang termasuk proses output dalam sistem
politik, contohnya, birokrasi, lembaga perasilan,
putusa, undang-undang, dan lain-lain.
3. Sikap Warga Negara terhadap
Peranannya sebagai Subjek Politik