Anda di halaman 1dari 1

SENI DALAM BEBERAPA PERSPEKTIF:

SEBUAH PENGANTAR

I. PENDAHULUAN

Wacana teoritis ataupun konseptual dalam kajian atau analisis fenomena kesenian
dan seni di Indonesia yang dirasa masih sangat kurang menimbulkan keprihatinan yang
mendalam bagi Ahimsa Putra. Di sini Heddy mencoba mengantarkan pembaca untuk
memahami pendekatan penelitian yang digunakan para peneliti yang tulisannya termuat
dalam buku ini.

Menurut Heddy, laporan–laporan penelitian yang ditulis di tahun peralihan dasawarsa


70an dan 80an yang membicarakan fenomena kesenian tidak menggunakan perspektif
telaah seni, tetapi yang digunakan adalah perspektif sosio-kultural, karena para peneliti
umumnya bukan seniman atau kritikus seni. Akibatnya, ‘fenomena kesenian’ yang diteliti
tidak pada kualitas atau karakter seninya, tetapi pada realitas sosio-kultural para pelaku
seni.

Secara garis besar, tulisan-tulisan yang dihimpun di sini dapat dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu yang bersifat deskriptif (etnografis), analisis sinkronis dan analisis diakronis
(historis). Namun, karena klasifikasi semacam ini menjadi tampak terlalu rinci untuk jumlah
tulisan yang tidak begitu banyak, maka Heddy mengelompokkan dalam dua kategori, yaitu
yang bersifat deskriptif sinkronis dan yang bersifat historis.

Tulisan-tulisan dalam buku ini sebagian mengeksplisitkan rasa khawatir yang ada
pada para penulis (peneliti) tentang adanya kemungkinan memudarnya jenis-jenis kesenian
tradisional yang disebabkan oleh perubahan kehidupan masyarakat.

II. PENDEKATAN DESKRIPTIF UNTUK SENI

Pendekatan deskriptif yang dimaksud oleh heddy adalah pengambilan sudut pandang
tertentu dengan tujuan untuk mendeskripsikan, menggambarkan, menguraikan atau
memaparkan sebaik mungkin fenomena yang diteliti atau dipelajari. Pendekatan ini
digunakan oleh seorang peneliti jika dalam kegiatan penelitiannya terdapat fenomena yang
menampakkan ciri-ciri khusus dan cirri-ciri khusus tersebut tidak terdapat pada fenomena
lain yang sejenis.

Asumsi dasar yang sangat penting untuk pendekatan deskriptif ini salah satunya
adalah bahasa. Pengertian bahasa di sini berarti symbol yang dapat merepresentasikanatau
mewakili suatu realitas tertentu. Bahas digunakan pula sebagai media untuk membicarakan
realitas yang tidak selalu hadir di hadapan orang yang sedang membicarakannya.

Anda mungkin juga menyukai