Anda di halaman 1dari 14

Deskripsi Isi Pesan Surat Al-Mukmin

Terjemahan DEPAG Tahun 2005

Dosen Pengampu : Dra. Siti Annijat M. M,Pd

Oleh :

Nama : Ahmad Husein

NIM : 09650049

Fakultas Sains Dan Teknologi

Jurusan Teknik Informatika

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Desember 2009
Kata pengantar

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan kepada kita
semua, terutama kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan
sebaik-baiknya.

Tak lupa pula shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar Muhammad
SAW, mudah-mudahan dengan banyaknya kita bershalawat kepada beliau kita termasuk
umatnya yang mendapatkan syafa’atnya di hari akhir kelak, Amin ya Robbal’alamin.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu
penyusun dalam menulis karya ilmiah ini, terutama kepada Ibu Annijat selaku dosen Bahasa
Indonesia yang banyak memberi masukan selama proses penyusunan karya ilmiah ini. Tak
lupa juga kepada teman-teman seperjuangan yang sedikit banyak telah membantu dalam
penyusunan dan penyempurnaan isi karya ilmiah ini.

Saya sadar karya ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu masukan
yang berupa kritik dan saran sangat saya harapkan dari pembaca. Akhirnya, semoga sedikit
ilmu dari karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penyusun
khususnya.

Malang, Desember 2009

Penyusun
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan
1.4. Manfaat
1.5. Ruang Lingkup
1.6. Definisi Operasional
1.7. Kerangka Teori

BAB II ISI
2.1. Deskripsi Isi Pesan Surat Al-Mukmin Terjemahan Depag Tahun 2005

BAB III PEMBAHASAN

BAB IV PENUTUP

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Surat Al Mu'min terdiri atas 85 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah,


diturunkan sesudah surat Az Zumar. Dinamai Al Mu'min (Orang yang beriman),
berhubung dengan perkataan mukmin yang terdapat pada ayat 28 surat ini. Pada ayat 28
diterangkan bahwa salah seorang dari kaum Fir'aun telah beriman kepada Nabi Musa a.s.
dengan menyembunyikan imannya kepada kaumnya, setelah mendengar keterangan dan
melihat mukjizat yang dikemukakan oleh Nabi Musa a.s. Hati kecil orang ini mencela
Fir'aun dan kaumnya yang tidak mau beriman kepada Nabi Musa a.s., sekalipun telah
dikemukakan keterangan dan mukjizat yang diminta mereka.

Dinamakan pula Ghafir (yang mengampuni), karena ada hubungannya dengan kalimat
Ghafir yang terdapat pada ayat 3 surat ini. Ayat ini mengingatkan bahwa Maha
Pengampun dan Maha Penerima Taubat adalah sebagian dari sifat-sifat Allah, karena itu
hamba-hamba Allah tidak usah khawatir terhadap perbuatan-perbuatan dosa yang telah
terlanjur mereka lakukan, semuanya itu akan diampuni Allah asal benar-benar memohon
ampun dan bertaubat kepada-Nya dan berjanji tidak akan mengerjakan perbuatan-
perbuatan dosa itu lagi. Dan surat ini dinamai Dzit Thaul (Yang Mempunyai Kurnia)
karena perkataan tersebut terdapat pada ayat 3.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:
Sifat-sifat malaikat yang memikul 'Arsy dan yang berada di sekitarnya; dalil-dalil
yang menunjukkan kekuasaan Allah, sifat-sifat Allah yang menunjukkan kebesaran
dan keagungan-Nya; ilmu Allah meliputi segala sesuatu; bukti-bukti yang
menunjukkan adanya hari berbangkit.
2. Kisah:
Kisah Musa a.s. dengan Fir'aun.
3. Dan lain-lain:
Al Quranul Karim dan sikap orang-orang mukmin dan orang-orang kafir terhadapnya;
permohonan orang-orang kafir supaya dikeluarkan dari neraka; peringatan kepada
orang-orang musyrik tentang kedahsyatan hari kiamat; anjuran bersabar dalam
menghadapi kaum musyrikin; nikmat-nikmat Allah yang terdapat di daratan dan
lautan; janji Rasulullah s.a.w. bahwa orang-orang mukmin akan menang terhadap
musuhnya.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang penyusun angkat pada karya ilmiah ini adalah :
“Bagaimanakah isi pesan Surat Al-Mukmin Terjemahan DEPAG tahun 2005?”
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mendeskripsikan isi pesan
dari surat Al-Mukmin terjamahan DEPAG tahun 2005.
1.4. Manfaat
Secara teoritis, karya ilmiah ini bermanfaat bagi pengembangan khazanah ilmu
pengetahuan, sehingga pada akhirnya kita dapat mengamalkan isi pesan yang
terkandung dalam surat Al-Mukmin tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi :

a. Guru tafsir Al-Quran, sebagai pengembangan pendekatan kontekstual


pragmatik dalam kegiatan belajar-mengajar Alquran, dan tafsir Alquran.
b. Masyarakat muslim, sebagai wawasan yang dapat menambah keteguhan
keyakinan umat Islam, melalui fenomena ilmu bahasa yang ada dalam isi Alquran.
c. Penulis, sebagai salah satu cara untuk menyampaikan sedikit ilmu pengetahuan
yang penulis ketahui dan sebagai pemenuhan tugas akhir semester.

1.5. Ruang Lingkup


Karya ilmiah ini dibatasi dengan lingkup pendeskripsian terhadap isi pesan yang
terkandung dalam surat Al-Mukmin terjemahan DEPAG tahun 2005.

1.6. Definisi Operasional


Agar isi pesan yang penyusun tulis dalam karya ilmiah ini dapat kita pahami bersama
maka penyusun merasa perlu untuk membuat daftar batasan istilah sehingga tidak
terjadi makna yang ambigu antara penyusun dan pembaca.

1.7. Kerangka Teori


Dalam penyusunan karya ilmiah ini, kerangka teori yang penyusun gunakan adalah
kerangka berpikir melalui terjemahan dan tafsir dari surat tersebut.
BAB II
Deskripsi Isi Pesan Surat Al-Mukmin Terjemahan Depag Tahun 2005

No Isi Pesan Indikator Makna Ayat Penafsiran


1. Keesaan Allah 1.1. Kebesaran M-02 : [1] Yakni Al-Quran
Allah “Kitab [1] ini diturunkan dari yang diturunkan oleh
Allah Yang Maha perkasa, yang Maha
Maha mengetahui.” mengetahui tentang
M-03: makhluknya.
“yang mengampuni dosa dan [2] Yang
menerima tobat dan keras mengampuni dosa
hukuman-Nya; yang memiliki orang mukmin, keras
karunia. Tidak ada Tuhan selain siksaaan-Nya bagi
Dia. Hanya kepada-Nyalah orang kafir. Semua
kembali.” [2] makhluk pasti akan
M-13 : kembali kepada-Nya.
“Dia-lah yang memperlihatkan [3] hari kiamat itu
kepadamu tanda-tanda dinamakan hari
(kekuasaan)-Nya dan panggil memanggil
menurunkan untukmu rezki dari Karena orang yang
langit. Dan tiadalah mendapat berkumpul di padang
pelajaran kecuali orang-orang mahsyar sebagian
yang kembali (kepada Allah). memanggil sehagian
yang lain untuk
1.2. Malaikat M-07 s/d M-09 : meminta tolong.
beribadah “7. (Malaikat-malaikat) yang [4] ] maksudnya
kepada Allah memikul 'Arsy dan malaikat mereka menolak
dan berdoa yang berada di sekelilingnya ayat-ayat Allah tanpa
untuk orang- bertasbih memuji Tuhannya dan alasan yang datang
orang mukmin mereka beriman kepada-Nya kepada mereka.
serta memintakan ampun bagi [5] Maksudnya: tidak
orang-orang yang beriman dapat menolong baik
(seraya mengucapkan): "Ya di dunia maupun di
Tuhan kami, rahmat dan ilmu akhirat.
Engkau meliputi segala sesuatu, [6] Maksudnya:
Maka berilah ampunan kepada dinampakkan kepada
orang-orang yang bertaubat dan mereka neraka pagi
mengikuti jalan Engkau dan dan petang sebelum
peliharalah mereka dari siksaan hari berbangkit.
neraka yang menyala-nyala,
8. Ya Tuhan kami, dan
masukkanlah mereka ke dalam
syurga 'Adn yang Telah Engkau
janjikan kepada mereka dan
orang-orang yang saleh di
antara bapak-bapak mereka,
dan isteri-isteri mereka, dan
keturunan mereka semua.
Sesungguhnya Engkaulah yang
Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana,
9. Dan peliharalah mereka dari
(balasan) kejahatan. dan orang-
orang yang Engkau pelihara
dari (pembalasan) kejahatan
pada hari itu Maka
Sesungguhnya Telah Engkau
anugerahkan rahmat kepadanya
dan Itulah kemenangan yang
besar".

2. Azab Allah 2.1 Penolakan M-04 :


terhadap orang orang kafir “ Tidak ada yang
kafir terhadap ayat- memperdebatkan tentang ayat
ayat Allah Allah kecuali oarang-orang
yang kafir. Karena itu janganlah
engkau (Muhammad) tertipu
oleh keberhasilan usaha mereka
di seluruh negeri.”
2.2. Azab bagi M-05 s/d M10 :
orang-orang “Sebelum mereka kaum Nuh
kafir dan golongan-golongan yang
bersekutu setelahg mereka
mendustakan (Rasul) dan setiap
umat telah merencanakan (tipu
daya) terhadap Rasul mereka
untuk menawannya dan mereka
membantah dengan (alasan)
yang batil unutk melenyapkan
kebenaran; karena itu aku
tawan mereka (dengan azab).
Maka betapa (pedihnya) azab-
Ku?”
M-06 :
“Dan demikianlah pasti berlaku
ketetapan Tuhanmu terhadap
orang-orang kafir,
(yaitu)sesungguhnya mereka
adalah penghuni neraka.”
M-10 :
“Sesungguhnya orang-orang
yang kafir diserukan kepada
mereka (pada hari kiamat):
"Sesungguhnya kebencian
Allah (kepadamu) lebih besar
daripada kebencianmu kepada
dirimu sendiri Karena kamu
diseru untuk beriman lalu kamu
kafir".
2.3. Penyesalan M-11 :
orang kafir
“Mereka menjawab: "Ya Tuhan
kami Engkau Telah mematikan
kami dua kali dan Telah
menghidupkan kami dua kali
(pula), lalu kami mengakui
dosa-dosa kami. Maka Adakah
sesuatu jalan (bagi kami) untuk
keluar (dari neraka)?"

3.1. Nabi Musa M-23 s/d M-24 :


3. diutus kepada “23. Dan Sesungguhnya Telah
Allah Fir’aun kami utus Musa dengan
mengutus membawa ayat-ayat kami dan
Nabi Musa keterangan yang nyata,
kepad Fir’aun 24. Kepada Fir'aun, Haman
dan dan Qarun; Maka mereka
pengikutnya berkata: "(Ia) adalah seorang
ahli sihir yang pendusta".
3.2. Dialog dan M-25 s/d M-44 :
usaha 25. Maka tatkala Musa datang
berdakwah kepada mereka membawa
Nabi Musa kebenaran dari sisi kami
terhadap mereka berkata: "Bunuhlah
Fir’aun beserta anak-anak orang-orang yang
pengikutnya beriman bersama dengan dia
dan biarkanlah hidup wanita-
wanita mereka". dan tipu daya
orang-orang kafir itu tak lain
hanyalah sia-sia (belaka).
26. Dan Berkata Fir'aun
(kepada pembesar-
pembesarnya): "Biarkanlah Aku
membunuh Musa dan
hendaklah ia memohon kepada
Tuhannya, Karena
Sesungguhnya Aku khawatir
dia akan menukar agamamu
atau menimbulkan kerusakan di
muka bumi".
27. Dan Musa berkata:
"Sesungguhnya Aku berlindung
kepada Tuhanku dan Tuhanmu
dari setiap orang yang
menyombongkan diri yang
tidak beriman kepada hari
berhisab".
28. Dan seorang laki-laki yang
beriman di antara pengikut-
pengikut Fir'aun yang
menyembunyikan imannya
berkata: "Apakah kamu akan
membunuh seorang laki-laki
Karena dia menyatakan:
"Tuhanku ialah Allah padahal
dia Telah datang kepadamu
dengan membawa keterangan-
keterangan dari Tuhanmu. dan
jika ia seorang pendusta Maka
dialah yang menanggung (dosa)
dustanya itu; dan jika ia seorang
yang benar niscaya sebagian
(bencana) yang diancamkannya
kepadamu akan menimpamu".
Sesungguhnya Allah tidak
menunjuki orang-orang yang
melampaui batas lagi pendusta.
29. (Musa berkata): "Hai
kaumku, untukmulah kerajaan
pada hari Ini dengan berkuasa
di muka bumi. siapakah yang
akan menolong kita dari azab
Allah jika azab itu menimpa
kita!" Fir'aun berkata: "Aku
tidak mengemukakan
kepadamu, melainkan apa yang
Aku pandang baik; dan Aku
tiada menunjukkan kepadamu
selain jalan yang benar".
30. Dan orang yang beriman
itu berkata: "Hai kaumku,
Sesungguhnya Aku khawatir
kamu akan ditimpa (bencana)
seperti peristiwa kehancuran
golongan yang bersekutu.
31. (yakni) seperti keadaan
kaum Nuh, 'Aad, Tsamud dan
orang-orang yang datang
sesudah mereka. dan Allah
tidak menghendaki berbuat
kezaliman terhadap hamba-
hamba-Nya.
32. Hai kaumku,
Sesungguhnya Aku khawatir
terhadapmu akan siksaan hari
panggil-memanggil[3].
33. (yaitu) hari (ketika) kamu
(lari) berpaling ke belakang,
tidak ada bagimu seorangpun
yang menyelamatkan kamu dari
(azab) Allah, dan siapa yang
disesatkan Allah, niscaya tidak
ada baginya seorangpun yang
akan memberi petunjuk.
34. Dan Sesungguhnya Telah
datang Yusuf kepadamu dengan
membawa keterangan-
keterangan, tetapi kamu
senantiasa dalam keraguan
tentang apa yang dibawanya
kepadamu, hingga ketika dia
meninggal, kamu berkata:
"Allah tidak akan mengirim
seorang (rasulpun) sesudahnya.
Demikianlah Allah
menyesatkan orang-orang yang
melampaui batas dan ragu-ragu.
35. (yaitu) orang-orang yang
memperdebatkan ayat-ayat
Allah tanpa alasan yang sampai
kepada mereka[4]. amat besar
kemurkaan (bagi mereka) di sisi
Allah dan di sisi orang-orang
yang beriman. Demikianlah
Allah mengunci mati hati orang
yang sombong dan sewenang-
wenang.
36. Dan berkatalah Fir'aun:
"Hai Haman, buatkanlah bagiku
sebuah bangunan yang Tinggi
supaya Aku sampai ke pintu-
pintu,
37. (yaitu) pintu-pintu langit,
supaya Aku dapat melihat
Tuhan Musa dan Sesungguhnya
Aku memandangnya seorang
pendusta". Demikianlah
dijadikan Fir'aun memandang
baik perbuatan yang buruk itu,
dan dia dihalangi dari jalan
(yang benar); dan tipu daya
Fir'aun itu tidak lain hanyalah
membawa kerugian.
38. Orang yang beriman itu
berkata: "Hai kaumku, ikutilah
aku, Aku akan menunjukkan
kepadamu jalan yang benar.
39. Hai kaumku,
Sesungguhnya kehidupan dunia
Ini hanyalah kesenangan
(sementara) dan Sesungguhnya
akhirat Itulah negeri yang
kekal.
40. Barangsiapa mengerjakan
perbuatan jahat, Maka dia tidak
akan dibalasi melainkan
sebanding dengan kejahatan itu.
dan barangsiapa mengerjakan
amal yang saleh baik laki-laki
maupun perempuan sedang ia
dalam keadaan beriman, Maka
mereka akan masuk surga,
mereka diberi rezki di
dalamnya tanpa hisab.
41. Hai kaumku,
bagaimanakah kamu, Aku
menyeru kamu kepada
keselamatan, tetapi kamu
menyeru Aku ke neraka?
42. (Kenapa) kamu menyeruku
supaya kafir kepada Allah dan
mempersekutukan-Nya dengan
apa yang tidak kuketahui
padahal Aku menyeru kamu
(beriman) kepada yang Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun?
43. Sudah pasti bahwa apa
yang kamu seru supaya Aku
(beriman) kepadanya tidak
dapat memperkenankan seruan
apapun baik di dunia maupun di
akhirat[5]. dan Sesungguhnya
kita kembali kepada Allah dan
Sesungguhnya orang-orang
yang melampaui batas, mereka
Itulah penghuni neraka.
44. Kelak kamu akan ingat
kepada apa yang kukatakan
kepada kamu. dan Aku
menyerahkan urusanku kepada
Allah. Sesungguhnya Allah
Maha melihat akan hamba-
hamba-Nya".
3.3. Jaminan Allah M-45 :
kepada Nabi “ Maka Allah memeliharanya
Musa dari kejahatan tipu daya
mereka, dan Fir'aun beserta
kaumnya dikepung oleh azab
yang amat buruk.”
3.4. Balasan M-46 :
terhadap “Kepada mereka dinampakkan
Fir’aun dan neraka pada pagi dan petang[6],
pengikutnya dan pada hari terjadinya kiamat.
adalah neraka (Dikatakan kepada malaikat):
"Masukkanlah Fir'aun dan
kaumnya ke dalam azab yang
sangat keras".
3.5. Pengikut M-47 s/d M-48 :
Fir’aun saling “47. Dan (ingatlah), ketika
membantah di mereka berbantah-bantah dalam
dalam neraka neraka, Maka orang-orang yang
lemah Berkatakepada orang-
orang yang menyombongkan
diri: "Sesungguhnya kami
adalah pengikut-pengikutmu,
Maka dapatkah kamu
menghindarkan dari kami
sebahagian azab api neraka?"
48. Orang-orang yang
menyombongkan diri
menjawab: "Sesungguhnya kita
semua sama-sama dalam neraka
Karena Sesungguhnya Allah
Telah menetapkan Keputusan
antara hamba-hamba-(Nya)".
3.6. Dialog pengikut M-49 s/d M-50 :
Fir’aun dan “49. Dan orang-orang yang
malaikat berada dalam neraka Berkata
penjaga neraka kepada penjaga-penjaga neraka
agar azab Jahannam: "Mohonkanlah
mereka kepada Tuhanmu supaya dia
diringankan meringankan azab dari kami
barang sehari".
50. Penjaga Jahannam berkata:
"Dan apakah belum datang
kepada kamu rasul-rasulmu
dengan membawa keterangan-
keterangan?" mereka
menjawab: "Benar, sudah
datang". penjaga-penjaga
Jahannam berkata: "Berdoalah
kamu". Dan doa orang-orang
kafir itu hanyalah sia-sia
belaka.”

4.
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai