Sebenarnya uang telah digunakan sejak berabad-aba yang lalu. Dan uang
merupakan salah satu penemuan manusia yang paling menakjubkan. Sehingga
uang mempunyai sejarah yang sangat panjang dan telah mengalami berbagai
perubahan.
Dengan semikian apa sebenarnya definisi uang itu sendiri. Dilihat dari kegunaan
atau fungsinya, uang adalah suatu benda yang dapat dipertukarkan dengan
benda lain; dapat digunakan untuk menilai benda lain atau sebagai alat hitung;
dan dapat digunakan sebagai alat penyimpan kekayaan.
FUNGSI UANG
Pada mulanya uang berfungsi sebagai alat penukar saja, tetapi seiring dengan
berkembangnya zaman, fungsi uang tersebut telah berkembang dan bertambah
seperti yang dirasakan saat ini. Fungsi uang yaitu sebagai berikut,
Memang alat untuk menyimpan kekayaan bukan uang saja, bisa barang
lain. Seperti barang-barang konsumtif dll.
Sebagai satuan hitung, uang berfungsi sebagai atribut yang melekat pada
sebuah objek. Hal dimaksudkan agar dalam proses tukar-menukar tidak
terjadi kesulitan.
Saat itu barter menjadi sebuah transaksi yang dianggap familiar dengan
masyarakat. Namun barter itu sendiri bukanlah tanoa masalah. Masalah yangs
ering terjadi adallah, kadang ada seseorang yang membutuhkan sebuah barang.
Tetapi barang yang dimiliki untuk dijadikan sebagai alat tukar tidak dinginkan
oleh lawan transaksi.
Dari masalah itulah kemudian timbulah sebuah gagasan untuk menjadikan
sebuah barang sebagai alat tukar yang disepakati oleh semua pihak. Artinya
sepakat berarti masyarakt mau menggunakan benda tersebut untuk membayar
barang-barang yang diperdagangkan. Umumnya benda yang digunakan sebagai
alat tukar adalah benda yang mudah dibawa dan tidak mudah rusak.
UANG BEREDAR
Masayarakat pada umumnya mengenal istilah uang tunai yang terdiri dari uang
kertas dan uang logam. Tetapi masyarakat belum mengetahui apa makna dari
uang tunai itu sendiri. Uang tunai adalah uang yang ada di tangan masyarakt (di
luar sistem perbankan) dan siap digunakan setiap saat, terutama untuk
pembayaran dalam jumlah yang tidak terlalu besar. Dismaping uang tunai ada
juga istilah uang kartal. Uang kartal adalah uang kertas dan logam yang beredar
di masayarakat yang dikeluarkan serta diedarkan oleh Bank Indonesia.
Selain menggunakan cek, masyarakat bisa menggunakan kartu kredit dan kartu
debet.
a. Uang beredar dalam arti sempit, yang disimbolkan dengan M1. Yang
didefinisikan sebagai kewajiban sistem moneter terhadap sistem swasta
domestik yang terdiri dari uang kartal (C) dan uang giral (D).
b. Uang beredar dalam arti luas, yang disimbolkan dengan M2, didefinisikan
sebagai sebagai kewajiban sistem moneter terhadap sistem swasta
domestik yang terdiri dari uang kartal (C), uang giral (D), dan uang kuasi
(T).
Dalam dunia moneter Indonesia terdapat tiga pelaku utama dalam proses
penciptaan uang, yaitu:(1) otoritas moneter, (2)bank umum, (3) masyarakat atau
sektor swasta domestik.
Untuk melihat peran uang caranya adalah dengan memahami bagaimana aliran
atau arus perputaran barang atau uang terjadi dalam perekonomian.
Perkembangan suatu perekonomian pada dasarnya didasarkan atas dua sektor,
sektor riil (barang dan jasa) dan sektor moneter (keuangan).
2. Penilaian atas barang dan jasa dinyatakan dalam satuan uang, sehingga
mempermudah dalam proses pembandingan nilai dari berbagai macam
barang dan jasa.
Sesuai dengan hukum permintaan pasar, apabila jumlah uang yang disediakan
melebih jumlah uang yang diminta, maka akan terjadi kelebihan penyediaan
uang yang pada akhirnya dapat mengakibatkan penurunan harga uang atau
suku bunga. Sebaliknya, apabila jumlah uang yang diminta melebih jumlah uang
yang disediakan, maka akan mengakibatkan kenaikan harga uang atau suku
bunga. Suku bunga yang dimaksud adalah suku bunga keseimbangan pasar,
yaitu suku bunga yang mencerminkan keseuaian antara suku bungan simpanan
(sisi penawaran) dan suku bunga pinjaman (sis permintaan uang).
Dalam kasus lain, inflasi yang tinggi dapat berlangsung dalam waktu yang lama,
walaupun jumlah uang yang beredar relatif rendah. Fenomena ini dapat
dijelaskan melalui teori strukturalis yang menyatakan bahwa inflasi dalam jangka
waktu yang relatif panjang lebih disebabkan oleh adanya kekauan
(ketidakelastisan) struktur perekonomian di negara berkembang. Dengan
demikian tekanan inflasi akan muncul apabila pertumbuhan sektor ekspor
sangat lamban dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya, ataupun produksi
bahan makanan dalam negeri kurang memadai.