Anda di halaman 1dari 11

PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI PUSTAKAWAN * )

Oleh:
Sri Hartinah ** )
srihartinah@pdii.lipi.go.id

1. Pendahuluan

Menulis karya ilmiah tidak sama dengan menulis tulisan popular. Menulis karya
ilmiah mempunyai aturan-aturan dan teknik tertentu yang harus diikuti. Dalam dunia
ilmiah kita ketahui bahwa ilmu dan pengetahuan didahului oleh ilmu dan pengetahuan
sebelumnya, sehingga sebelum menulis tentu didahului dengan mengumpulkan informasi
ilmu dan pengetahuan sebelumnya, sehingga menulis tidak dapat dipisahkan dengan
membaca. Dalam dunia perpustakaan istilah pencarian informasi dikenal dengan
penelusuran literatur. Maka beruntunglah pustakawan cukup mempunyai bekal dengan
memiliki pengetahuan penelusuran literatur.
Menulis harus diawali dengan munculnya ide/gagasan tentang suatu topik.
Ide/gagasan muncul bisa dari si penulis sendiri tetapi dapat juga atas permintaan.
Gagasan atau ide dapat diciptakan oleh si calon penulis dengan cara membaca
situasi/kondisi atau membaca-baca literatur. Selanjutnya adalah tergantung
mengembangkan ide dan hasil penelusuran menjadi bermanfaat melalui suatu tulisan.
Tulisan karya ilmiah sama pentingnya dengan pelaksanaan penelitian karena hasil
penelitian yang tidak dituangkan kedalam laporan atau bahkan diterbitkan orang tidak
akan tahu apa yang telah dilakukan. Oleh karena itu menulis harus dipahami oleh orang
yang membacanya. Menulis tulisan ilmiah yang efektif tidaklah mudah. Pada umumnya
tulisan yang baik akan dapat dibaca dan dipahami oleh orang yang bukan bidangnya stsu
orang yang baru mempelajarinya.
Hasil penelitian Hermanto (2004) menunjukkan bahwa faktor penghambat
pustakawan menulis artikel umumnya adalah rendahnya .kemampuan dan minat menulis,
hampir seluruh responden yang diteliti menyarankan adanya pelatihan menulis artikel,
sedangkan Sulistyo-Basuki (1997) mengatakan bahwa pustakawan yang mengikuti
majalah profesi sangat minim sekali.
Maksud tulisan ini adalah menjelaskan tentang tata cara penulisan ilmiah bagi
pustakawan dengan tujuan sebagai salah satu referensi untuk menulis karya ilmiah bagi
peserta kursus pustakawan Setelah mengikuti diklat ini daharapkan ditindaklanjuti
dengan memulai menulis, karena tanpa pengalaman menulis tidak dapat meningkatkan
peran pustakawan sendiri.

_______________________________________________________________________
_
* ) Disampaikan pada Diklat Alih Ajar se Propinsi Jawa Tengah
** ) Kepala Bidang Informasi - Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah - LIPI
RUANG LINGKUP
Tulisan ini khususnya membahas tentang penulisan ilmiah: faktor penting dan penyiapan
dalam penulisan, serta tidak dapat dihindari adanya pengetahuan tentang jenis-jenis
terbitan, juga hal-hal yang berkaitan dengan penulisan ilmiah bagi pustakawan. Makalah
ini ditulis dengan tata ururt sebagai berikut :

1. Pendahuluan.
2. Faktor-faktor penting.
3. Penyiapan penulisan ilmiah
4. Format tulisan ilmiah
5. Tahap-tahap membuat tulisan ilmiah.
6. Perbedaan penerbitan ilmiah dan populer
7. Angka kredit karya Ilmiah dan bagi pustakawan.
8. Penutup.

Sebelum membahas lebih jauh, perlu persamaan pemahaman terlebih dahulu tentang
batasan karya tulis ilmiah, karya ilmiah, dan karya tulis populer.

Karya tulis ilmiah adalah


Tulisan yang disusun oleh orang atau sekelompok orang (tim) yang melakukan
penelitian/kajian. Karya ini mempunyai bertujuan menjelaskan secara akurat
prosedur/metode yang berlaku dan menyajikan hasil penelitian . Karya ini ditulis dengan
format standard: abstrak, pendahuluan, bahan dan metode, hasil dan pembahasan,
kesimpulan, serta daftar pustaka.

Contoh:
Laporan penelitian
Skripsi
Tesis/Disertasi
Tugas akhir
Makalah hasil penelitian

Karya ilmiah adalah:


Tulisan/artikel yang ditulis oleh orang atau sekelompok orang (tim) dibidangnya
dan berpengalaman. Tulisan bukan berasal dari hasil penelitian/kajian tetapi berasal dari
gagasan atau tinjauan literatur yang bersifat ilmiah dan ditulis berdasarkan kaidah ilmiah.
Namun format tulisan tidak perlu mengikuti standar karya tulis ilmiah.

Contoh:
Proposal
Ringkasan eksekutif
Makalah bahan ajar dan modul

2
Tinjauan literatur

Penulisan ilmiah populer


Karya ilmiah yang disajikan dalam tulisan populer dengan tujuan dibaca oleh
pembaca umum. Ditulis oleh ilmuwan dibidangnya, maupun oleh orang lain yang
bukan di bidangnya namun dapat menyajikan secara populer.
.
Contoh:

Artikel-artikel yang dimuat di majalah Baca.

2. Faktor-faktor Penting

Faktor-faktor penting dari sebuah tulisan ilmiah yang dapat dibaca dan
dimanfaatkan oleh pembaca (masyarakat ilmiah/non ilmmiah) antara lain :
1. Kemampuan berbahasa tertulis : dengan menggunakan bahasa yang benar
2. Topiknya:
a. up to date dan atau
b. sesuai dengan keinginan dan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat
pembaca,
c. memberikan solusi
d. bukan hasil karya orang lain/meniru bahkan menjiplak
3. Bahasanya mudah dimengerti oleh pembaca
4. Tata cara penulisan sesuai kaidah penulisan ilmiah dan konsisten
a. Penetapan judul
b. Penulisan kalimat
c. Penyusunan paragraf
d. Kesinambungan antar paragraf
5. Tujuan menulis
6. Pengumpulan data
7. Penelusuran
8. Penulisan sumber serta cara pengutipan:
Referensi yang digunakan tidak ketinggalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan.

3. Penyiapan Penulisan Ilmiah

Suatu tulisan ilmiah akan dibaca oleh orang lain, bahkan akan diguanakan sebagai
acuan dalam sebuah penulisan. Dalam ilmu perpustakaan dikenal dengan istilah sitiran.
Penggunaan sumber referensi tulisan orang berarti menyitir (citing), sedangkan tulisan
yang digunakan sebagai acuan dinamakan disitir (Cited). Oleh sebab itu sebelum
memulai menulis diperlukan persiapan terlebih dahulu, berikut adalah petunjuk
penyiapan penulisan ilmiah:

3
1.Mengorganisir informasi:
Mengumpulkan seluruh karya atau informasi yang berkaitan dalam suatu
map
2. Mengidentifikasi pembaca
Karya yang akan ditulis sangat ditentukan oleh tingkat pemahaman dan
minat pembaca misalnya :

Tabel 1. TARGET PEMBACA TULISAN ILMIAH

JENIS TULISAN PEMBACA TARGET


ILMIAH
Thesis Penguji Menilai hasil,
penilaian
Paper Referensi ilmiah – referensi Cek orisinalitas,
publik kualitas, suitabel
Menyaring informasi
Proposal Pengambil kebijakan Menilai kualitas dan
riset/penelitian penelitian kesesuaian dengan
kegiatan
Artikel Populer Umum Diinformasikan
kepada pembaca baru
untuk kesenangan

3. Menetapkan tujuan
Menentukan subjek, masalah khusus yang menjadi isue, apa yang telah
dihasilkan pada karya terdahulu, metode apa yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan.

4. Membuat outline
Biasanya satu atau dua halaman akan merinci atau membagi item menjadi
item yang lebih kecil. Selain itu juga untuk menghindari overlaping isi
tulisan

5. Kejelasan
Tulisan yang tidak rapi, membingungkan, mengaburkan dan menyesatkan
pembaca hampir pasti akan berdampak yang buruk pada masyarakat
ilmiah

6. Kejujuran dan kepercayaan


Dengan membaca artikel yang ditulis diharapkan akan menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pemcacanya. Hindari istilah yang
menyangatkan atau luar biasa.

7. Penyusunan draf pertama kemudian dikoreksi ulang selanjutnya penyelesaian


akhir penulisan

4
4. Format karya tulis ilmiah adalah

i. Abstrak : Suatu abstrak disusun untuk keperluan pembaca atau


pemakai, yang merupakan versi ringkas atau poin terpenting dari isi
dokumen, sehingga akan membantu bagi pembaca/pemakai apakah suatu
dokumen bernilai atau tidak bagi seseorang.
ii. Kata kunci (keywords)
iii. Pendahuluan : Bagian ini biasanya berisi latar belakang
penulisan, tujuan penulisan atau menggambarkan apa yang akan
disampaikan dalam tulisan, jelas, tidak terlalu berlebihan
iv. Bahan dan Metode ( apabila dalam penelitian )
v. Penutup atau Kesimpulan: Bagian ini merangkumkan pokok-
pokok yang menarik dan bagian-bagian ini semestinya sudah muncul pada
bagian isi.
vi. Daftar Pustaka / Referensi : berisi sumber rujukan yang
digunakan dalam penulisan ilmiah tersebut. Ditulis dengan menggunakan
format yang baik dan rinci serta standar sesuai dengan jenis dokumennya.
Misalnya untuk jurnal berbeda dengan tesis atau laporan penelitian dsb.
vii. Tabel dan gambar
viii Gaya penulisan artikel pada jurnal ilmiah :
• Sistematika penulisan bab taat asas
• Artikel merupakan hasil penelitian
• Diikuti dengan gambar, tabel atau grafik
• Cara pengutipan mengikuti aturan baku
• Pencantuman nama penulis tanpa gelar diikuti dengan alamat
penulis
• Abstrak berbahasa Inggris diikuti dengan kata kunci (keyword)
• Sumber acuan mutakhir dan lebih banyak jurnal

Kita bandingkan dengan format tulisan populer yang hanya terdiri atas judul,
pendahuluan, isi dan kesimpulan. Tulisan populer tidak harus menggunakan daftar
referensi.

5. Beda terbitan ilmiah dan terbitan popular


Salah satu ciri terbitan ilmiah adalah memuat artikel yang ditulis oleh pakar yang
berpengalaman di bidangnya . Terbitan ilmiah lebih ditujukan pada pembaca yang ingin
menambah informasi lebih ilmiah dari pada terbitan populer.
Berikut perbedaan kriteria antara terbitan ilmiah dan terbitan populer

5
Tabel 2. Perbedaan Kriteria Terbitan Ilmiah dan Terbitan Populer

NO KRITERIA TERBITAN ILMIAH TERBITAN POPULER


( JURNAL) ( MAJALAH )
1. Iklan Sedikit, biasanya untuk Banyak iklan, hampri
terbitan atau jasa sesuai memenuhi halaman dan
dengan disiplin/bidang berwarna
yang dicakup
2. Penampilan Jelas, sederhana, hitam- Menarik, mengkilap dengan
putih, berisi gamar, grafik gambar atau foto berwarna
dan tabel dan ilustrasi
3. Pembaca Kalangan ilmiah: Umum
mahasiswa, dosen, peneliti
4. Penulis Ditulis oleh kalangan Jurnalis yang tidak memiliki
akademik di bidangnya keahlian di suatu bidang
5. Redaksi
6. Bahasa Menggunakan bahasa Menggunakan
ilmiah dan teknis sesuai perbendaharaan yang
disiplin/bidang yang sederhana, bukan teknis,
dicakkup dapat dibaca sebagian besar
masyarakat
7. Tujuan/Maksud Melaporkan hasil Menginformasikan atau
penelitian/kajian yang menghibur pembaca, menjual
orisinil dengan dengan produk atau mempromosikan
percobaan, metode dan sesuatu
teori
8. Sumber Catatan kaki dan Sumber jarang
dokumentasi bibliografi disebutkan/disitir
9. Contoh
Referensi

Untuk mengirimkan tulisan ilmiah kita untuk dipublikasikan lebih baik kita ketahui
terlebih dahulu jenis jurnal atau majalahnya, hal ini penting karena disesuaikan dengan isi
tulisan yang akan dimuat serta dalam rangka penghitungan angka kredit.
Tulisan ilmiah dapat dipublikasikan ke majalah ilmiah maupun majalah populer dengan
kriteria tersebut di atas. Sebagai perbandingan berikut adalah Perbandingan publikasi
berseri yaitu majalah ilmiah, majalah semi ilmiah dan majalah populer berdasarkan SK
Kepala LIPI No. 722/Kep/H.1/83 Tentang Pedoman dan Persyaratan teknis penerbitan
publikasi LIPI:

6
Tabel 3. Penerbitan Majalah Ilmiah, Majalah semi Ilmiah dan Majalah populer

URAIAN Majalah Ilmiah Majalah Semi Majalah populer


(Jurnal) Ilmiah
Ruang lingkup Bidang Bidang Bidang keilmuawan
keilmuan/spesialisasi keilmuan/spesialisasi secara umum
yang menjadi tugas yang menjadi tugas
lembaga lembaga secara
umum
Jadwal terbit Sekurang-kurangnya Sekurang-kurangnya Sekurang-
(frekuensi) setahun sekali setahun sekali kurangnya dua kali
setahun
Jumlah halaman Sekurang-kurangnya Sekurang-kurangnya Sekurang-
50 halaman 50 halaman kurangnya 30
halaman sekali
terbit
Format Ukuran dan jenis Ukuran dan jenis Ukuran dan jenis
kertas, tipe huruf, kertas, tipe huruf, kertas, tipe huruf,
tata letak dsb tata letak dsb, tata letak dsb,
ditetapkan tersendiri ditetapkan oleh ditetapkan oleh
oleh redaksi majalah redaksi majalah ybs redaksi majalah ybs
ybs
Bahasa Indonesia dengan Indonesia dengan Bahasa Indonesia
abstrak dalam abstrak dalam
bahasa Inggris atau bahasa Inggris
bahasa Inggris dengan terjemahan
dengan abstrak bahasa Indonesia
bahasa Indonesia

7
ANGKA KREDIT BAGI PUSTAKAWAN

Kegiatan menulis bagi pustakawan tingkat terampil maupun tingkat ahli dikategorikan ke
dalam kegiatan pengembangan profesi (Poin IV), yaitu Membuat karya tulis/karya
ilmiah di bidang perpusdokinfo yang terdiri atas beberapa kegiatan:

Tabel 4. RINCIAN KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA

KEGIATAN RINCIAN AK
a. Karya tulis ilmiah, hasil penelitian, i. D 12.5
pengkajian survey dan atau evaluasi di alam bentuk buku yang
bidang perpusdokinfo yang dipublikasikan diterbitkan dan
diedarkan secara
nasional, setiap judul 6
ii. D
alam makalah yang
diakui oleh instansi
yang berwenang setiap
naskah

Karya tul b. karya i. Dalam bentuk buku, 8


ilmiah hasil penelitian,pengkajian survey, setiap judul
dan atau evaluasi di bidang perpusdokinfo ii. Dalam makalah, setiap 4
yang tidak dipublikasikan, tetapi naskah
didokumentasikan di perpustakaan

c. Karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan i Dalam bentuk buku yang 8


atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di diterbitkan atau diedarkan
bidang perpusdokinfo yang dipublikasikan secara nasionalsetiap judul
ii Dalam makalah yang 4
diakui oleh instansi yang
berwenang

d.Makalah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah


dan analisis hasil uji coba dalam bidang 3.5
perpusdokinfo yang tidak dipublikasikan,
tetapi didokumentasikan dalam bentuk
makalah, setiap naskah

e. Karya tulis/karya ilmiah popular di bidang


perpusdokinfo setiap tulisan yang merupakan 2
satu kesatuan yang disebarluaskan melalui
media massa, setiap naskah

8
f. Karya tulis berupa prasaran, tinjauan,
gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan 2.5
dalam pertemuan ilmiah diklat dan
sejenisnya, setiap naskah

Contoh Tulisan Yang Dapat Dihasilkan Bagi Pustakawan

Hartono, Hari. Solusi pustakawan profesional yang diperlukan bagi masa depan
Indonesia. Media Pustakawan: media komunikasi antar pustakawan,
10(3)2003:12-15

Suwahyono, Nurasih dan Sri Purnomowati. Pedoman penampilan majalah ilmiah


Indonesia. Jakarta: Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah LIPI, 2002.38 hal.

Sri Hartinah; Davis, M.; Hydari, A.; Kent, P. (2001). Indonesian nutrition research papers
1979-2000: A bibliometric analysis. In: 8th International Conference on Scientometrics and
Informetrics: Proceedings - ISSI-2001. Sydney Australia, 16-20 July. Sydney: Bibliometric
and Informetric Research Group (BIRG), University of New South Wales (UNSW), pp.225-
234.

PENUTUP

Teori penulisan ilmiah baik berupa karya tulis maupun karya ilmiah lainnya
sangatlah luas untuk dipelajari yaitu mulai dari penyiapan, struktur format, aturan
penulisan sampai pada penggunaan gaya bahasa . Namun hal yang sangat penting adalah
latihan dan membiasakan diri untuk menulis, karena menyampaikan teori penulisan sama
saja dengan menyampaikan teoti cara berenang. Teori ini tidak akan dapat bermanfaat
apabila tidak langsung dipraktekan atau latihan. Dari latihan akan muncul pengalaman-
pengalaman dan akan semakin baik. Banyak buku yang membahas teori penulisan dari
sudut pandang yang berbeda-beda. Makalah ini adalah sebagian kecil dari teori penulisan
ilmiah secara keseluruhan, karena Diklat ini dikhususkan untuk para pustakawan
sehingga lebih banyak ditujukan bagi pustakawan Indonesia.

Daftar Pustaka

Ashby, Mike. 2000. How to write a paper. Cambridge: Engineering Department,


University of Cambridge. 37 p.

D’Hoker, Eric. 2004. Guideline for scientific writing. Los Angeles: University of
California, Department of Phisic and Astronomy. 9 p.

9
Dharma, Surya. 2002. Kebijakan pengembangan jurnal ilmiah di Perguruan Tinggi..
Disajikan Dalam rangka Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah 21-25 Oktober
2002.di Universitas Tanjungpura. Departemen Pendidikan Nasional

Gopen, George D and Judith A. Swan. 1990. The Science of scientific writing.
American Scientist, 78(Nov-Dec): 550-558. Retype in internet

Hermanto. 2004. Faktor penghambat pustakawan menulis artikel di surat kabar. Jurnal
Perpustakaan Pertanian, 13 (2): 25-32

RI-Departemen Pertanian. 1998. Pedoman Penulisan laporan dan atau publikasi ilmiah.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 16 hlm.

RI-Perpustakaan Nasional.2004. Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI


No. 10 Tahun 2004. Tenttang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan
dan Angka Kreditnya. 135 hlm.

Characteristics of scholarly and popular writing. UBC


http://www.library.ubc.ca/hss/instruction/scholpop.pdf

Schulman, E Robert. How to Write a Scientific Paper. Annals of Improbable Research


2 (5): 8

Sobary, Mohamad. 1997. Proses penulisan populer. Makalah disampaikan untuk Seminar
Sehari Penulisan Ilmiah dan Populer. IPI Jakarta Selatan

Sulistyo-Basuki. 1997. Penulisan Makalah dan buku Ilmiah. Makalah disampaikan untuk
Seminar Sehari Penulisan Ilmiah dan Populer. IPI Jakarta Selatan.

SRI HARTINAH lahir di Solo, 14 Maret 1962. Magister pada Ilmu Perpustakaan dan
Informasi di Universitas Indonesia. Sejak tergabung di Pusat Dokumentasi dan Informasi
Ilmiah – LIPI tahun 1988 banyak berkecimpung di bidang penyebaran informasi ilmiah.
Sejak lulus dari UI tahun 1996, tertarik pada metode bibliometrika untuk mengkaji dan
meneliti literatur ilmiah sesuai dengan dunia perpustakaan. Tergabung dengan penelitian
Hibah bersaing dengan Prof Sulistyo-Basuki selama 3 tahun sejak 1997-1999. Selain
aktif di “pelayanan informasi”, juga mengajar pada diklat Metodologi Penelitian yang
diselenggarakan bagian Diklat-LIPI untuk materi “Penelusuran dan temu kembali
Informasi”, sedangkan di Universitas Indonesia menjadi dosen tamu untuk mata kuliah
“bibliometrika” dan “Kemas ulang informasi”. Pada tahun 2000 memperoleh
kesempatan untuk melakukan “penelitian dengan metode bibliometrika selama 3 bulan di
Melbeurne-Australia. Hasil penelitiannya di presentasikan di Sydney pada International
Conference on Scientometrika and Informetrica tahun 2001 dan diterbitkan dalam
Proceeding of the 8th International Cinference on Scientometrics & Informetrics, Sydney
Australia July 16-20th 2001. dan tulisan tentang penelitian bidang antropologi oleh
peneliti asing di India. Sejak tahun 2003 sampai saat ini melakukan penelitian tentang

10
“pemetaan ilmu” bidang Antropologi dan Ilmu hayati. Tahun 2004 menulis Panduan
Menyusun Abstrak Ilmiah Bidang Perikanan Dan Kelautan Menggunakan www-Isis-
Asfa Software. (Terjemahan). Tahun 2005 ini bersama rekan-rekan di PDII akan
memulai menulis buku “ Metode bibliometrika dan aplikasinya” .

11

Anda mungkin juga menyukai