Anda di halaman 1dari 5

Pengolahan Air Minum Secara Darurat pada

Tingkat Pengguna
WHO Regional Office for South-East Asia
Lembar informasi ini berisi pengelolaan air Penyaringan
minum pada tingkat pengguna di Menuangkan air melewati sepotong kain
masyarakat saat, atau segera setelah yang bersih akan menghilangkan sejumlah
keadaan darurat. Langkah yang disarankan endapan Lumpur dan tanah. Kain yang
merupakan cara-cara yang sangat singkat digunakan harus bersih karena bila kotor
untuk menyediakan suplai air minum yang akan menambah pencemaran. Kain
aman untuk kebutuhan bertahan hidup. penyaring khusus dengan monofilament
Langkah ini dapat dipertahankan hingga dapat dipergunakan di daerah-daerah yang
tersedianya suplai yang efektif dan aman banyak penyakit cacing guinea karena kain
untuk jangka waktu yang lebih lama. tersebut dapat menyingkirkan organisme
yang disebut copepod yang mrupakan host
Metoda yang dijelaskan sesuai untuk air intermediate larva cacing guinea.
yang diperoleh dari berbagai sumber, Permukaan kain yang digunakan harus
namun secara umum hanya dapat selalu sama. Kain dapat dicuci dengan
menyingkirkan pencemaran secara fisik dan sabun dan air bersih.
mikrobiologis. Pencemaran kimia, seperti
pada kebocoran limbah industri biasanya Aerasi
tidak akan dapat disingkirkan dengan proses Aerasi merupakan proses pengolahan
ini dan dibutuhkan saran ahli. dimana air dibuat mengalami kontak erat
dengan udara dengan tujuan meningkatkan
Secara umum, pengolahan air pada tingkat kandungan oksigen dalam air tersebut.
rumah tangga mengikuti proses yang Dengan meningkatnya kandungan oksigen:
dijelaskan pada gambar 1. Namun demikian,
tergantung pada kualitas air mentah, • Zat-zat mudah menguap seperti
beberapa proses mungkin tidak dibutuhkan. hydrogen sulfida dan metana yang
mempengaruhi rasa dan bau dapat
dihilangkan.
Penyaringan
• Kandungan karbon dioksida air akan
berkurang
Penyimpanan dan pendiaman
• Mineral yang larut seperti besi dan
mangan akan teroksidasi membentuk
Filtrasi endapat yang dapat dihilangkan dengan
sedimentasi dan filtrasi.

Disinfeksi
Kontak erat antara air dan udara yang
dibutuhkan pada aerasi dapat dicapai
dengan beberapa cara. Pada tingkat rumah
tangga, kocok dengan cepat wadah air yang
Gambar 1. Langkah-langkah umum terisi setengah selama sekitar 5 menit lalu
proses pengolahan air pada tingkat diamkan selama 30 menit untuk
rumah tangga membiarkan berbagai partikel mengendap.

Pada tingkat luas, aerasi dapat dilakukan


dengan membuat air menetes melalui satu
atau lebih baki berlubang dengan ventilasi

Technical Note No. 5 WHO/SEARO Technical Notes for Emergencies 1


Pengolahan air minum secara darurat pada tingkat pengguna

yang baik yang mengandung batu-batu kecil dengan mempergunakan sistem 3 pot
seperti tampak pada gambar 2. Setelah itu seperti yang digambarkan pada gambar 3.
air ditampung dalam wadah dan didiamkan
selama 30 menit untuk mengendapkan Filtrasi
partikel. Filtrasi adalah mengalirkan air yang
tercemar melalui media berpori (contohnya
pasir). Proses tersebut mempergunakan
prinsip pembersihan alami dari tanah.

Picture: Filter pasir sederhana


Figure 2. Aerator trays Filter rumah tangga sederhana dapat dibuat
dalam wadah tanah liat, besi atau plastik.
Wadah tersebut diisi dengan lapisan pasir
dan kerikil serta pipa yang diatur untuk
membuat air mengalir ke atas ataupun ke
bawah melewati filter. Gambar 4
memperlihatkan filter aliran cepat sederhana
yang telah dimodifikasi.

Filter seperti ini dapat dibuat dari drum


berukuran 200 liter. Sebuah lapisan filter
yang terbuat dari pasir kasar (sedalam
kurang lebih 0.3 m)atau biji-bijian yang
Gambar 2: Baki aerasi berdiameter antara 3-4 mm, dan ditahan
oleh kerikil yang ditutupi oleh baki logam
Penyimpanan dan pendiaman yang berlubang-lubang. Kecepatan filtrasi
Saat air disimpan dengan aman selama efektif dari filter ini dapat mencapai 230 liter
sehari, lebih dari 50% bakteri akan mati. per jam.
Selain itu, selama penyimpanan endapan
tanah dan beberapa patogen akan berada di Filter tersebut dapat dibongkar secara
dasar wadah. Wadah yang digunakan untuk berkala untuk membersihkan pasir dan
penyimpanan harus tertutup untuk kerikil dari lumpur yang melekat. Frekuensi
mencegah kontaminasi ulang, namun harus pembersihan tergantung tingkat kekeruhan
memiliki leher yang cukup lebar untuk air. Filter tersebut tidak efektif untuk
memudahkan pembersihan secara berkala. menyingkirkan pathogen, karena itu air
harus didisinfeksi atau disimpan 48 jam
untuk membuatnya aman.
Contohnya, ember dengan tutup dapat
dipergunakan untuk keperluan ini.
Filter arang
Air harus diambil dari bagian atas wadah Arang cukup efektif untuk menyingkirkan
yang merupakan bagian paling bersih dan rasa, bau dan warna tertentu. Arang
mengandung lebih sedikit patogen. setempat biasa dapat dipergunakan, namun
Penyimpanan dan pendiaman air selama karbon aktif akan lebih efektif walaupun
paling sedikit 48 jam juga dapat membunuh cukup mahal. Contoh dari filter seperti ini
organisma yang disebut cercariae, yang adalah filter pasir UNICEF yang
merupakan host perantara dalam siklus diperlihatkan pada gambar 5. Namun jika
hidup bilharziasis (schistosommiasis), arang tidak diperbarui secara berkala atau
penyakit yang berasal dari air dan sering filter dibiarkan tidak terpakai selama
terdapat di beberapa negara. Penyimpanan beberapa waktu, terdapat bukti bahwa filter
yang lebih lama akan semakin memperbaiki tersebut dapat menjadi tempat berkembang-
kualitas air. biaknya bakteri berbahaya.
Sebuah rumah tangga dapat meningkatkan
manfaat penyimpanan dan pendiaman

2 Technical Note No. 5 WHO/SEARO Technical Notes for Emergencies


Pengolahan air minum secara darurat pada tingkat pengguna

Air untuk minum: Selalu ambil dari pot no 3. Air tersebut sudah disimpan paling tidak selama dua hari dan
kualitasnya telah membaik. Pot dapat dicuci secara berkala dan disterilisasi dengan merebusnya.

Setiap hari saat air baru dibawa ke rumah:


• Tuang pelahan air dalam pot no. 2 ke dalam pot no. 3, cuci pot no.2
• Tuang pelahan air dalam pot no. 1 ke dalam pot no. 2, cuci pot no. 1
• Tuang air yang diambil dari sumber (ember no. 4) ke dalam pot no. 1. Sebelumnya saring dulu melalui kain
bersih.

Penggunaan pipa fleksibel untuk mengalirkan air dari satu pot ke pot lainnya akan lebih sedikit mengganggu endapan
daripada menuang langsung.

Gambar 3. Sistem pengolahan dengan tiga pot

difiltrasi. Filter keramik dapat dibuat


setempat, namun juga dapat diproduksi
secara massal. Walaupun mahal, namun
dapat bertahan lebih lama sehingga dapat
dibeli dan disimpan sebagai persiapan
menghadapi keadaan darurat di masa
datang. Kotoran yang tertahan oleh
Picture: permukaan lilin harus disikat dibawah air
Figure 4. A simple upflow rapid sand filter mengalir secara berkala. Untuk mencegah
(Heber, 1985) sumbatan, air harus dialirkan secara
perlahan. Gambar 6 memperlihatkan
berbagai janis lilin keramik.

Gambar 4. Filter pasir sederhana


(Heber, 1985)

Filter keramik Picture:


Air dapat dimurnikan dengan Figure 5. The UNICEF upflow charcoal filter
mengalirkannya melalui filter keramik yang
seringkali disebut lilin. Pada prosesnya,
partikel-partikel akan tersaring secara
mekanik dari air. Air yang telah difiltrasi
harus direbus atau didisinfeksi. Beberapa
filter diperkaya dengan perak yang berfungsi
sebagai disinfektan dan pembunuh bakteri,
sehingga air tidak perlu lagi direbus setelah Gambar 5. Filter arang UNICEF

WHO/SEARO Technical Notes for Emergencies Technical Note No. 5 3


Pengolahan air minum secara darurat pada tingkat pengguna

Disinfeksi namun tidak boleh terlalu banyak karena


Air minum harus bebas dari organisme akan mempengaruhi rasa air. Zat kimia ini
berbahaya. Penyimpanan, sedimentasi dan juga harus mempunyai waktu kontak yang
filtrasi air mengurangi jumlah bakteri cukup dengan patogen (paling tidak 40
berbahaya namun tidak menjamin menit). Menentukan jumlah yang benar
tersingkirnya semua bibit penyakit. tidaklah mudah karena berbagai zat dalam
Disinfeksi merupakan proses yang air mempunyai kecepatan reaksi dengan
menjamin air minum bebas dari organisme disinfektan yang berbeda-beda. Selain itu,
berbahaya maupun patogen. Hal ini kekuatan disinfektan dapat menurun sejalan
direkomendasikan dilakukan pada akhir dari dengan waktu, tergantung penyimpanannya.
proses pengolahan karena kebanyakan Karena itu disarankan pada situasi darurat
proses disinfeksi akan terhambat oleh penyediaan klorin bagi pengguna diatur
endapan tanah atau bahan organik dalam secara terpusat oleh orang yang mahir.
air. Terdapat berbagai cara disinfeksi di Sebagai bagian dari suplai pasca bencana,
tingkat rumah tangga: masyarakat yang menggunakan juga
menerima wadah standar untuk
Disinfeksi dengan merebus mengumpulkan/menyimpan air yang
Perebusan sangat efektif walaupun dilengkapi dengan tabung penetes
memboroskan energi sebagai metoda untuk sederhana. Staf teknis akan memberikan
menghancurkan berbagai patogen seperti petunjuk cara mencampur larutan klorin,
virus, spora, kista dan telur cacing. Air setiap saat pengguna mendapatkannya.
setidaknya harus direbus hingga mendidih Petunjuk pembuatan larutan klorin untuk
selama 5 menit tapi sebaiknya sampai 20 disinfeksi dapat dibaca pada nota teknis
menit. Selain menggunakan banyak energi, mengenai ‘Pembersihan dan Disinfeksi
kerugian lain dari merebus adalah sumur’.
perubahan rasa air akibat terlepasnya udara
dari air. Rasa dapat diperbaiki dengan Disinfeksi dengan cahaya matahari
mengaduk air secara kuat atau Sinar ultra violet dari matahari dapat
menggoncang air dalam wadah tertutup dipergunakan untuk menginaktifkan dan
setelah direbus. Kualitas air yang lebih baik menghancurkan patogen yang terdapat
dapat diperoleh dengan menyimpan air yang dalam air. Isi wadah plastik transparan
telah direbus dengan cara seperti yang dengan air dan pajankan dengan sinar
dijelaskan pada bagian ‘Penyimpanan dan matahari secara menyeluruh selama kurang
pendiaman’. lebih 5 jam (atau dua hari penuh bila langit
berawan). Disinfeksi timbul sebagai
Disinfeksi dengan klorin kombinasi dari radiasi dan pemanasan. Jika
Klorin merupakan zat kimia yang paling temperatur air mencapai setidaknya 50oC,
banyak digunakan untuk mendisinfeksi air waktu pajanan cukup 1 jam.
minum karena mudah digunakan,
efektivitasnya dapat diukur, mudah didapat Contoh yang baik adalah sistem SODIS
dan relative murah. Bila digunakan secara dimana dipergunakan botol yang
benar, klorin akan membunuh semua virus setengahnya diwarnai hitam untuk
dan bakteri, namun beberapa spesies meningkatkan panas yang diperoleh dengan
protozoa dan cacing resisten. Terdapat sisi bening botol menghadap matahari,
beberapa sumber klorin untuk penggunaan seperti terlihat berikut.
rumah tangga; dalam bentuk cairan, bubuk
dan tablet. Klorin biasanya tersedia di
rumah tangga sebagai cairan pemutih
(sodium hypochlorite), biasanya dengan Picture:
konsentrasi klorin 1%. Cairan pemutih dijual SODIS system
dalam botol atau sachets.

Klorin harus ditambahkan dalam jumlah


cukup untuk menghancurkan semua kuman

4 Technical Note No. 5 WHO/SEARO Technical Notes for Emergencies


Pengolahan air minum secara darurat pada tingkat pengguna

Zat kimia pembersih air lainnya Kepustakaan


Sejumlah zat kimia yang diproduksi secara California State University, Sacramento
komersial telah dikembangkan untuk School of Engineering (1994). Water
membersihkan air secara menyeluruh pada Distribution System Operation and
tingkat rumah tangga pada situasi darurat. Maintenance, 3rd ed., USA: California
Penelitian menunjukkan bahwa beberapa State University, Sacramento
bubuk tersebut mampu menyingkirkan Foundation
bakteri, virus dan parasit patogen dari air
secara bermakna. Zat tersebut juga mampu
menggumpalkan partikel sehingga
tenggelam ke dasar wadah.

Sachet yang dijual biasanya dapat


dipergunakan untuk 10 liter air. Air harus
didiamkan selama setidaknya 5 menit
sebelum disaring. Setelah itu harus
didiamkan lagi selama 30 menit sebelum
dikonsumsi manusia.

World Health Organization


Regional Office for South-East Asia Phone: (+91-11) 2337-0804
New Delhi, 110002, Fax: (+91-11) 2337-8438
India E-mail: wsh@whosea.org
http://www.whosea.org

Informasi ini disiapkan oleh WEDC


Penulis: S. Godfrey Editor seri: R.A. Reed Desain: G. McMahon Ilustrasi: R. J. Shaw Grafis: Ken Chatterton
Water, Engineering and Development Centre, Loughborough University, Leicestershire, UK.
Telp: +44 1509 222885 Fax: +44 1509 211079 E-mail: WEDC@lboro.ac.uk www.lboro.ac.uk/wedc
Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh: Indah S. Widyahening, atas permintaan WHO/Jakarta Office

WHO/SEARO Technical Notes for Emergencies Technical Note No. 5 5

Anda mungkin juga menyukai