1. Sederhana
Artinya mudah dipahami, gampang diingat. Kita juga harus
menghindari kata-kata yang teknis ilmiah, maka,
gunakanlah bahasa yang umum dipakai.
Contoh :
# Saya mengenakan alas kaki saat pergi ke kampus (TIDAK
UMUM)
# Saya mengenakan sepatu saat pergi ke kampus (UMUM)
Contoh 2 :
# Saya menbeli balpoint ke warung (TIDAK UMUM)
# Saya membeli pulpen ke warung (UMUM)
2. Singkat
Berarti langsung pada pokok permasalahan (to the point),
tidak bertele-tele dan tidak berputar-putar.
Contoh :
# Pedagang itu mengalami kerugian besar
#Pedagang itu rugi besar
#Harga premium mengalami penurunan
#Harga premium turun Disingkat
#Baju Ardi tidak bersih menjadi #
Baju Ardi kotor
#Dewi memakai jilbab
#Dewi Berjilbab
#Ia mempunyai penilaian berbeda #Ia
Mempunyai pendapat
3. Padat
Mencari kata yang bisa memadat kalimat.
Contoh :
# Tidak untung
Menjadi rugi
Menjadi
# Petani sulit mendapatkan pupuk Petani langka pupuk
4. Lugas
Artinya bahasa yang digunakan haruslah tegas, jelas alias to the
point(langsung pada pokok pembahasan), tidak ada yang
disembunyikan. Biasanya penggunaan bahasa yang tidak lugas
terdapat pada lirik-lirik lagu.
Contoh :
# Aku mencoba berpaling pada makhluk indah lainnya, namun aku tak
bisa
5. Jelas
Artinya mudah ditangkap maksudnya, tidak baur atau kabur
Contoh :
# Seminar itu hasilnya dipublikasikan
Harusnya Hasil seminar
itu dipublikasikan
6. Jernih
Artinya tidak menyembunyikan makna lain
Contoh :
# Karna tidak membayar SPP, Dhoni dikartu merah oleh pihak sekolah
(karna kata kartu merah pada kalimat tersebut memiliki makna lain,
maka kata kartu merah mesti memakai tanda petik
7. Menarik
Artinya mampu membangkitkan minat dan perhatian pembaca,
memicu selera pembaca.
Contoh :
#Persi mengalahkan persija (bahasanya diganti agar lebih menarik)
8. Demokratis
Bisa juga disebut bahasa yang egaliter, yaitu memberlakukan
semua orang sama
Contoh :
Menurut Haris”……(√ )
Tidak Menurut Pak Haris”….(X)
9. Populis
Bahasa jurnalistik harus merakyat, artinya diterima dan diakrabi
oleh semua lapisan masyarakat. Kebalikan populis adalah elitis,
yaitu bahasa yang hanya dimengerti dan dipahami oleh segelintir
kecil orang saja terutama karena berpendidikan dan
berkedudukan tinggi.
Biasanya bahasa yang dimaksud adalah bahasa yang teknik ilmiah,
atau kata-kata sandi yang digunakan hanya pada kalangan kelompok,
lapisan atau bahkan geng tertentu.
Contoh :
#koab komah kojal koal(geng pak Asep)
#Hukuman yang diterimanya merupakan konsekuensi dari
kesalahannya
#Menurut hipotosa saya, pembangunan PLTSa tidak perlu dilakukan
10. Logis
Bahasa yang digunakan harus dapat diterima dan tidak
bertentangan denganakal sehat
Contoh :
Jumlah korban tewas dalam musibah longsor dan banjir banding itu 225
orang, namun sampai berita ini diturunkan belum juga melapor.
(jawabannya tentu saja sangat tidak logis, karna mana mungkin korban
yang sudah tewas bisa melapor?)
11.Gramatikal
Artinya kalimat apapun yang dipakai dan dipilih dalam bahasa
jurnalistik harus mengikuti kaidah tata bahasa baku, yaitu bahasa resmi
sesuai dengan ketentuan tata bahasa serta pedoman ejaan yang
disempurnakan.
Contoh :
Ia bilang (non baku/TIDAK GRAMATIKAL)
Ia mengatakan (baku /GRAMATIKAL)