Anda di halaman 1dari 5

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

No. 09/02/35/Th.IX, 1 Februari 2011

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR


BULAN JANUARI 2011
Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan Januari 2011 naik 0,66 persen.
 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur bulan Januari 2011 naik 0,66 persen dari 98,87 menjadi 99,52.
Kenaikan NTP ini disebabkan karena kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) lebih besar dari
kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib). Dari lima provinsi di Pulau Jawa yang melakukan
penghitungan NTP pada bulan Januari 2011, tiga provinsi mengalami kenaikan NTP dan dua provinsi
mengalami penurunan. Kenaikan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Barat sebesar 0,88 persen sementara
kenaikan NTP terendah terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 0,16 persen. Provinsi Banten
mengalami penurunan NTP yaitu sebesar 0,20 persen sementara NTP Provinsi Jawa Tengah turun 0,19 persen.
 Pada bulan Januari 2011, tiga sub sektor pertanian mengalami kenaikan NTP dan dua sub sektor mengalami
penurunan. Kenaikan NTP terjadi pada Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) sebesar 2,04 persen
dari 88,04 menjadi 89,84, Sub Sektor Hortikultura naik 1,64 persen dari 111,42 menjadi 113,25 dan Sub
Sektor Tanaman Pangan naik 0,76 persen dari 96,34 menjadi 97,08. Sementara penurunan NTP terjadi pada
Sub Sektor Peternakan sebesar 1,12 persen dari 99,96 menjadi 98,85 dan Sub Sektor Perikanan sebesar 0,01
persen dari 101,83 menjadi 101,82.
 Indeks harga yang diterima petani (It) naik 1,34 persen dari 133,35 pada bulan Desember 2010 menjadi
135,15 pada bulan Januari 2011. Kenaikan indeks ini disebabkan oleh naiknya indeks yang diterima petani
pada Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,66 persen, Sub Sektor Hortikultura sebesar 2,38
persen, Sub Sektor Tanaman Pangan sebesar 1,47 persen dan Sub Sektor Perikanan sebesar 0,54 persen.
Sementara Sub Sektor Peternakan turun sebesar 0,46 persen.
 Sepuluh komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang diterima petani Bulan Januari 2011
adalah kopi, cabai rawit, gabah, bawang merah, mangga, bandeng, ketela pohon, jagung pipilan, jeruk dan
durian. Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga yang diterima petani
adalah ayam, kelapa, sapi potong, udang, tomat sayur, coklat, wortel, ikan kembung, pisang dan cengkeh.
 Indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan 0,68 persen dari 134,87 pada bulan Desember
2010 menjadi 135,80 pada bulan Januari 2011. Kenaikan indeks ini disebabkan oleh naiknya indeks harga
konsumsi rumah tangga (inflasi pedesaan) sebesar 0,73 persen serta indeks biaya produksi dan pembentukan
barang modal sebesar 0,50 persen.
 Sepuluh komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani Bulan Januari 2011
adalah beras, bungkil, minyak goreng, ongkos angkut, cabai rawit, bawang merah, mie bakso, kentang, gula
pasir dan upah tukang bukan mandor. Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan
indeks harga yang diterima petani adalah sapi (umur < 2 bulan), tomat sayur, umpan, daging ayam, telur
ayam, daging sapi, urea, tongkol, minyak tanah dan kangkung.

1. Nilai Tukar Petani Jawa Timur


Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator nilai tukar (term of trade) dari produk pertanian
terhadap barang/jasa yang dikonsumsi rumah tangga petani maupun biaya produksi dan pembentukan barang modal.
Semakin tinggi NTP berarti semakin tinggi daya beli petani di pedesaan.
Nilai Tukar Petani Jawa Timur pada bulan Januari 2011 mengalami kenaikan 0,66 persen dibandingkan
dengan bulan Desember 2010, dari 98,87 menjadi 99,52. Hal ini disebabkan kenaikan indeks harga yang diterima
petani lebih besar dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani. Indeks harga yang diterima petani mengalami
kenaikan 1,34 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,68 persen. Dibandingkan dengan
bulan Januari 2010, NTP bulan Januari 2011 (year-on-year) mengalami kenaikan sebesar 0,71 persen.

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 09/02/35/Th.IX, 1 Februari 2011 1
113.25

120
101.82
99.52
110 98.85
97.08

100 89.84

90

80
Pan gan H orti kultura Perkeb una n Pete rnaka n Peri kanan Ja tim

Grafik 1. Nilai Tukar Petani Jawa Timur


Bulan Januari 2011 (2007=100)

Jika dilihat masing-masing sub sektor pada bulan Januari 2011, tiga sub sektor pertanian mengalami kenaikan
NTP sedangkan dua sub sektor pertanian mengalami penurunan. Nilai Tukar Petani Sub Sektor Tanaman Perkebunan
Rakyat naik 2,04 persen dari 88,04 menjadi 89,84, Sub Sektor Hortikultura naik 1,64 persen dari 111,42 menjadi
113,25 dan Sub Sektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,76 persen dari 96,34 menjadi 97,08. Sementara Sub Sektor
Peternakan turun 1,12 persen dari 99,96 menjadi 98,85 dan Sub Sektor Perikanan turun 0,01 persen dari 101,83
menjadi 101,82.
Tabel 1.
Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur
Bulan Januari Tahun 2011 (2007=100)

Bulan Persentase
Subsektor Jan’11 thd Jan’11 thd
Jan’10 Des’10 Jan’11
Jan’10 Des’10
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Tanaman Pangan
a. Indeks yang Diterima (It) 119,52 131,05 132,98 11,26 1,47
b. Indeks yang Dibayar (Ib) 126,48 136,02 136,98 8,30 0,70
c. Nilai Tukar Petani (NTP-P) 94,50 96,34 97,08 2,73 0,76
2. Hortikultura
a. Indeks yang Diterima (It) 136,26 151,22 154,82 13,62 2,38
b. Indeks yang Dibayar (Ib) 126,23 135,72 136,70 8,29 0,73
c. Nilai Tukar Petani (NTP-H) 107,94 111,42 113,25 4,92 1,64
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
a. Indeks yang Diterima (It) 119,98 118,18 121,33 1,13 2,66
b. Indeks yang Dibayar (Ib) 125,47 134,24 135,06 7,64 0,61
c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pr) 95,62 88,04 89,84 -6,04 2,04
4. Peternakan
a. Indeks yang Diterima (It) 133,39 133,37 132,76 -0,47 -0,46
b. Indeks yang Dibayar (Ib) 126,60 133,43 134,32 6,10 0,67
c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) 105,36 99,96 98,85 -6,18 -1,12
5. Perikanan
a. Indeks yang Diterima (It) 122,96 130,73 131,43 6,89 0,54
b. Indeks yang Dibayar (Ib) 121,58 128,37 129,07 6,16 0,55
c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) 101,13 101,83 101,82 0,68 -0,01
Gabungan/Jawa Timur
a. Indeks yang Diterima (It) 124,55 133,35 135,15 8,51 1,34
b. Indeks yang Dibayar (Ib) 126,04 134,87 135,80 7,74 0,68
c. Nilai Tukar Petani (NTP-JT) 98,82 98,87 99,52 0,71 0,66

Perubahan NTP masing-masing sub sektor bulan Januari 2011 terhadap Januari 2010 (year-on-year), tiga sub

2 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 09/02/35/Th.IX, 1 Februari 2011
sektor mengalami kenaikan NTP yaitu Sub Sektor Hortikultura naik 4,92 persen, Sub Sektor Tanaman Pangan naik
2,73 persen dan Sub Sektor Perikanan naik 0,68 persen. Sedangkan NTP Sub Sektor Peternakan turun 6,18 persen
dan NTP Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 6,04 persen.

125
NTP-P NTP-H
120 NTP-Pr NTP-Pt
NTP-Pi NTP-JT
115
110
105
100
95
90
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des Jan

Grafik 2.
Nilai Tukar Petani Jawa Timur Bulan Januari 2010 – Januari 2011 (2007=100)

2. Indeks Harga yang Diterima Petani


Indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan oleh
petani. Pada bulan Januari 2010, indeks harga yang diterima petani naik 1,34 persen dibanding bulan Desember
2010, yaitu dari 133,35 menjadi 135,15. Kenaikan indeks ini disebabkan oleh naiknya indeks yang diterima petani
pada Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,66 persen, Sub Sektor Hortikultura naik sebesar 2,38 persen,
Sub Sektor Tanaman Pangan naik sebesar 1,47 persen dan Sub Sektor Perikanan naik sebesar 0,54 persen.
Sementara Sub Sektor Peternakan turun sebesar 0,46 persen.

4
3 2.66
2.38
2 1.47 1.34
1 0.54
0
-1 -0.46
-2
Pangan Hortikultura Perkebunan Peternakan Perikanan Jatim

Grafik 3.
Perubahan Indeks yang Diterima Petani (It) Jawa Timur
Bulan Januari 2011 (2007 = 100)

Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat mengalami kenaikan indeks harga sebesar 2,66
persen dari 118,18 menjadi 121,33. Komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks
harga sub sektor ini adalah kopi yang mengalami kenaikan harga sebesar 7,17 persen (andil
3,16), tembakau naik 1,63 persen (andil 0,08), kapuk naik 0,55 persen (andil 0,04) dan tebu
naik 0,06 persen (andil 0,003). Komoditas yang mengalami penurunan indeks harga adalah
kelapa yang mengalami penurunan harga sebesar 1,62 persen (andil -0,28), coklat biji turun
4,76 persen (andil -0,10) dan cengkeh turun 0,43 persen (andil -0,08).
Indeks harga Sub Sektor Hortikultura mengalami kenaikan sebesar 2,38 persen dari 151,22
menjadi 154,82. Komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga sub sektor ini
adalah cabai rawit yang mengalami kenaikan harga sebesar 7,86 persen (andil 1,20), bawang
merah naik 5,69 persen (andil 0,36), mangga naik 2,35 persen (andil 0,34), jeruk naik 1,49
persen (andil 0,15) dan durian naik 3,46 persen (andil 0,14). Komoditas utama yang
mengalami penurunan indeks harga adalah tomat sayur yang mengalami penurunan harga
sebesar 17,36 persen (andil -0,09), wortel turun 10,64 persen (andil -0,07), pisang turun 0,51 persen (andil -0,07),
pepaya turun 1,74 persen (andil -0,04) dan kacang panjang turun 5,87 persen (andil -0,03).
Sub Sektor Tanaman Pangan mengalami kenaikan indeks harga sebesar 1,47 persen dari

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 09/02/35/Th.IX, 1 Februari 2011 3
131,05 menjadi 132,98. Komoditas utama yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu gabah yang mengalami
kenaikan harga sebesar 1,93 persen (andil 1,05), ketela pohon naik 2,03 persen (andil 0,19), jagung pipilan/pocelan
naik 0,78 persen (andil 0,17), kacang kedelai naik 1,91 persen (andil 0,09) dan ketela rambat naik 0,16 persen (andil
0,0007). Sementara komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga adalah kacang hijau turun 1.01 persen
(andil -0,02) dan kacang tanah turun 0,12 persen (andil -0,01).
Indeks harga Sub Sektor Perikanan mengalami kenaikan sebesar 0,54 persen dari 130,73
menjadi 131,43. Komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga sub sektor ini
adalah bandeng yang mengalami kenaikan harga sebesar 6,35 persen (andil 0,34), ikan
tongkol naik 0,98 persen (andil 0,12), kepiting naik 1,68 persen (andil 0,09), cumi-cumi naik
0,94 persen (andil 0,07) dan ikan teri naik 0,69 persen (andil 0,07). Komoditas utama yang
mengalami penurunan indeks harga adalah udang yang mengalami penurunan harga sebesar
1,34 persen (andil -0,23), ikan kembung turun 2,50 persen (andil -0,08), ikan manyung turun 3,44 persen (andil
-0,04) dan ikan gurame turun 1,72 persen (andil -0,01).
Sub Sektor Peternakan merupakan satu-satunya sub sektor yang mengalami penurunan indeks
harga yaitu sebesar 0,46 persen dari 133,37 menjadi 132,76. Komoditas utama yang
menyebabkan penurunan indeks harga adalah ayam yang mengalami penurunan harga sebesar
2,31 persen (andil -0,45), sapi turun 0,59 persen (andil -0,25), telur turun 1,08 persen (andil
-0,02), susu sapi turun 0,16 persen (andil -0,01) dan kambing turun 0,05 persen (andil -0,002).
Komoditas yang mengalami kenaikan indeks harga adalah itik/bebek yang mengalami kenaikan
harga sebesar 4,02 persen (andil 0,02).

3. Indeks Harga yang Dibayar Petani


Indeks harga yang dibayar petani terdiri dari 2 golongan yaitu konsumsi rumahtangga dan biaya produksi.
Golongan konsumsi rumahtangga dibagi menjadi kelompok makanan dan kelompok non makanan. Pada bulan
Januari 2010, indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,68 persen dibanding bulan Desember 2010 yaitu dari
134,87 menjadi 135,80. Kenaikan ini disebabkan naiknya indeks harga konsumsi rumahtangga serta indeks harga
biaya produksi dan pembentukan barang modal.
Indeks harga konsumsi rumah tangga (inflasi pedesaan) Bulan Januari 2010 naik sebesar 0,73 persen dari
137,64 pada bulan Desember menjadi 138,64. Kenaikan indeks harga konsumsi rumah tangga disebabkan naiknya
seluruh sub kelompok konsumsi rumah tangga. Kenaikan tertinggi terjadi pada Sub kelompok sandang yang
mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,94 persen, diikuti sub kelompok makanan jadi naik 0,92 persen, sub
kelompok bahan makanan 0,87 persen, sub kelompok kesehatan naik 0,63 persen, sub kelompok pendidikan, rekreasi
dan olah raga naik 0,29 persen, sub kelompok perumahan naik 0,23 persen dan sub kelompok transportasi dan
komunikasi naik 0,21 persen.
Jika dilihat komoditasnya, lima komoditas konsumsi rumahtangga petani yang mengalami
kenaikan indeks harga terbesar pada Bulan Januari 2010 adalah beras yang mengalami
kenaikan harga sebesar 1,53 persen (andil 0,04), minyak goreng naik 2,91 persen (andil
0,01), cabai rawit naik 3,45 persen (andil 0,01), bawang merah naik 3,62 persen (andil 0,01)
dan mie bakso naik 1,18 persen (andil 0,01). Lima komoditas utama konsumsi rumahtangga
yang mengalami penurunan indeks harga adalah tomat sayur yang mengalami penurunan
harga sebesar 8,35 persen (andil -0,01), daging ayam turun 2,26 persen (andil -0,008), telur ayam turun 1,86 persen
(andil -0,006), daging sapi turun 2,12 persen (andil -0,005) dan ikan tongkol turun 0,75 persen (andil -0,002).
Indeks harga biaya produksi dan pembentukan barang modal Bulan Januari 2011 mengalami kenaikan
sebesar 0,50 persen dari 125,44 menjadi 126,07. Kenaikan indeks harga kelompok ini disebabkan oleh kenaikan
semua sub kelompok biaya produksi dan pembentukan barang modal. Sub kelompok penambahan barang modal naik
1,21 persen, sub kelompok bibit naik 0,73 persen, sub kelompok obat-obatan dan pupuk naik 0,71 persen, sub
kelompok sewa lahan, pajak dan lainnya naik 0,48 persen, sub kelompok upah buruh tani naik 0,30 persen, dan sub
kelompok transportasi naik 0,19 persen.
Komoditas utama kelompok biaya produksi dan pembentukan barang modal yang mengalami
kenaikan indeks harga terbesar pada bulan Januari 2011 adalah bungkil naik 7,76 persen
(andil 0,03), ongkos angkut naik 4,42 persen (andil 0,01), minyak tanah naik 1,71 persen
(andil 0,006), cangkul naik 0,86 persen (andil 0,005) dan upah pemeliharaan naik 0,95 persen
(andil 0,005). Sementara lima komoditas biaya produksi dan pembentukan barang modal
yang mengalami penurunan indeks harga terbesar yaitu sapi (umur < 2 bulan) yang
mengalami penurunan harga 1,03 persen (andil -0,01), umpan turun 1,95 persen (andil -0,01), urea turun 0,58 persen
(andil -0,002), rumput segar turun 0,32 persen (andil -0,002) dan pupuk TSP turun 1,12 persen (andil -0,001).

4 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 09/02/35/Th.IX, 1 Februari 2011
1.0

0.75 0.73 0.73


0.70 0.73 0.67 0.73
0.68 0.67 0.68
0.67
0.61
0.54 0.55
0.49 0.50
0.5
0.35 0.32

0.0
Pangan Hortikultura Perkebunan Peternakan Perikanan Jatim
Ib Konsumsi RT BPPBM

Grafik 4.
Perubahan Indeks yang Dibayar Petani (Ib) Jawa Timur
Bulan Januari 2011 (2007 = 100)

4. Perbandingan NTP Antar Provinsi di Pulau Jawa


Dari 5 provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP pada bulan Januari 2011, tiga provinsi
mengalami kenaikan NTP kecuali Provinsi Banten dan Jawa Tengah. Kenaikan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa
Barat sebesar 0,88 persen, diikuti Jawa Timur 0,66 persen dan Daerah Istimewa Yogyakarta 0,16 persen. Sementara
Provinsi Banten mengalami penurunan NTP sebesar 0,20 persen dan Jawa Tengah turun 0,19 persen.

Tabel 2.
Nilai Tukar Petani 5 Provinsi di Pulau Jawa
Bulan Desember 2010-Januari 2011 (2007=100)

Bulan Perubahan
No. Provinsi
Des 2010 Jan 2011 Jan-Des
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Banten 103,71 103,50 -0,20
2 Jawa Barat 101,46 102,36 0,88
3 Jawa Tengah 103,12 102,92 -0,19
4 D.I. Yogyakarta 113,70 113,89 0,16
5 Jawa Timur 98,87 99,52 0,66

Pada bulan Januari 2011, NTP Provinsi Jawa Timur sebesar 99,52 merupakan yang terkecil dibanding provinsi
lainnya di Pulau Jawa. Sementara NTP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 113,89 merupakan yang terbesar.

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 09/02/35/Th.IX, 1 Februari 2011 5

Anda mungkin juga menyukai