Pembimbing :
dr. Santoso Chandra, SpPD
Disusun oleh :
Dewi Maria
Anna Erliana
Cynthia Natalia
Theresia Tjia
ANATOMI
Ginjal merupakan organ retroperitoneal
≈ kacang
Di kedua sisi columna vertebralis
Proyeksi setinggi
vertebrae Th.12-L3 kanan
vertebrae Th.11-L2 kiri
- Terdiri : ± 1.000.000 nefron
FISIOLOGI
Fungsi Ginjal:
Ekresi produk sisa metabolit, bahan kimia
asing.
Pengaturan keseimbangan air & elektrolit.
Pengaturan tekanan arteri.
Pengaturan keseimbangan asam-basa.
Pengaturan produksi eritrosit.
Pengaturan produksi 1,25-Dihidroksivitamin D 3.
Glukoneogenesis
PERUBAHAN SISTEM GINJAL PADA
LANSIA
Penyebab kematian :
◦ infeksi (30-50%)
◦ perdarahan terutama saluran cerna (10-20%)
◦ jantung (10-20%)
◦ gagal nafas (15%)
◦ gagal multiorgan dengan kombinasi hipotensi,
septikemia, dsb.
Gagal Ginjal Kronik
Gagal ginjal kronik adalah penurunan
fungsi ginjal yang persisten dan ireversibel,
yang biasanya berkembang menjadi gagal
ginjal terminal.
Pada lanjut usia, penyebab gagal ginjal
kronik yang tersering adalah progressive
renal sclerosis dan pielonefritis kronis.
Manifestasi Klinis
Organ Manifestasi Klinis
Umum Fatigue, malaise
Kulit Pucat, rapuh
Kepala dan leher Fetor uremik, lidah kering
Kardiovaskuler Hipertensi, kelebihan cairan, gagal
jantung, perikarditis uremik, penyakit
vaskular
Pernapasan Hiperventilasi asidosis, edema paru
Gastrointestinal Anoreksia, nausea, kolitis uremik,
Kemih Nokturia, poliuria, proteinuria
Saraf Letargi, malaise, tremor, mengantuk,
kebingungan, kejang, koma
Tulang Defisiensi vitamin D
Sendi Gout, pseudogout
Hematologi Anemia, defisiensi imun, mudah
perdarahan
Pemeriksaan Penunjang
Glomerulus filtration rate (GFR) ↓ Kreatinin
plasma ↑. Dimulai bila GFR < 60 ml/menit.
GFR ↓ hingga 8-10 ml/menit/1,73 m2/dekade
setelah usia >35 tahun.
Creatinine clearance lansia lebih buruk
daripada creatinine clearance pada pria dengan
usia 20 tahun.
Secara umum dialisis dilakukan bila gejala
uremia timbul dan 8% penderita GGK di Eropa
memulai dialisis pada umur 65 tahun.
Bikarbonat plasma ↓ (15-25 mmol/liter)
Hiperkalemia
Konsentrasi fosfat plasma & kalsium
plasma↑
anemia normositik normokrom
Mikroskopik urin kelainan sesuai
penyakit yang mendasarinya
USG ginjal mengetahui ukuran ginjal dan
penyebab gagal ginjal, misalnya adalah kista
atau obstruksi pelvis ginjal
Komplikasi
Komplikasi sistemik anemia.
Dapat dihubungkan dengan GGK melalui beberapa
faktor:
1. Pengurangan masa parenkim ginjal.
2. Eritropoetin yang rendah.
3. Kekurangan vitamin B 12 dan asam folat.
Pada uremia masa hidup sel darah merah memendek.
Mungkin juga ada perdarahan dari GIT yang
menyebabkan anemia. Penggunaan obat seperti AINS dan
bloker dapat mengurangi kadar eritropoetin dalam darah
Lansia + aterosklerosis pertahankan kadar Hb 10 g/dl
cegah angina/gagal jantung kongestif.
Penatalaksanaan
Tentukan penyebab dari GGK
Optimalisasi dan pertahankan keseimbangan
cairan dan garam beri furosemid dosis besar
(250-1000 mg)/Loop diuretik (bumetanid,
asam etakrinat) cegah kelebihan cairan. Atau
beri suplemen Natrium Klorida/Natrium
Bikarbonat oral. Awasi berat badan, urin, dan
pencatatan keseimbangan cairan (masukkan
melebihi keluaran sekitar 500 ml)
Mencegah dan tata laksana penyakit tulang
ginjal vitamin D/Kalsium karbonat
Deteksi dini dan terapi infeksi
Modifikasi terapi obat dan fungsi ginjal (Obat
yg metabolitnya toksikdigoksin,
aminoglikosid, analgesik opiat, amfoterisin, dan
allopurinol. Obat yg ↑ ureum
darahtetrasiklin, kortikosteroid dan sitostatik)
Deteksi dan terapi komplikasi (neuropati perifer,
hiperkalemia progresif, kelebihan cairan
progresif)
Persiapan dialisis dan program transplantasi
Prognosis
Prognosis gagal ginjal kronik pada usia
lanjut kurang begitu baik jika
dibandingkan dengan prognosis gagal
ginjal kronik pada usia muda
Sindrom Nefrotik
Pada lansia dengan DM sering dihubungkan
dengan kelainan glomerulus yang mengakibatkan
sindrom nefrotik.
Etiologi
Glomerulonefritis primer :
◦ Glomerulonefritis membranosa
◦ Glomerulonefritis kelainan minimal
◦ Glomerulonefritis membranoproliferatif
◦ Glomerulonefritis paskastreptokok
Glomerulonefritis sekunder
◦ Lupus eritematosus sistemik
◦ Obat (penisilinamin, kaptopril, AINS)
◦ Neoplasma (kanker payudara, kolon,
bronkus)
◦ Penyakit sistemik yang mempengaruhi
glomerulonefritis (DM, amiloidosis)
Gejala Klinik
Gejala utama yang ditemukan adalah
◦ Proteinuria > 3,5 g/hari
◦ Hipoalbuminemia < 30 g/l
◦ Edema anasarka
◦ Hiperlipidemia
◦ Hiperkoagulabilitas, yang akan meningkatkan
resiko trombosis vena dan arteri
◦ Lipiduria
Pemeriksaan Penunjang
antibiotik profilaksis
Pertimbangkan obat antikoagulasi