Anda di halaman 1dari 20

SPSS TRAINING

Jonathan Sarwono
Email: jonathan@ukrida.ac.id
Web: http://www.jonathansarwono.info
Disampaikan pada tanggal 10 Maret 2010 di Kampus
Ukrida, Jakarta
TEORI YANG MELANDASI PEMAHAMAN SPSS
1. Variabel (Variable)
Variabel didefinisikan sebagai “something that may vary or differ” (Brown,
1998:7). Definisi lain yang lebih detil mengatakan bahwa variabel “ is simply
symbol or a concept that can assume any one of a set of values” (Davis, 1998:23)

Var Bebas

Var Var
Var Moderat Perantara Tergantung

Var Kontrol

Wednesday, December 8, 2 Jonathan Sarwono ULTC 2


021
2. Skala Pengukuran (Measure)

• Nominal
– Contoh: Pria = 1; Wanita=2
• Ordinal
– Contoh: Setuju = 3; Netral = 2; Tidak Setuju = 1
• Interval
– Contoh: 3, 5, 7
• Rasio
– Contoh: Berat sebelum minum obat diet 70 kg dan berat
sesudah minum obat 60 kg.
• Notes: Dalam SPSS Interval dan Rasio disebut Scale (Scaled Values)

Wednesday, December 8, 2 Jonathan Sarwono ULTC 3


021
3. Tingkat Kepercayaan (Confidence Interval)

 Tingkat kepercayaan atau disebut juga confidence interval


atau risk level didasarkan pada gagasan yang berasal dari
Teorema Batas Sentral (Central Limit Theorem). Gagasan
pokok yang berasal dari teorema tersebut ialah apabila suatu
populasi secara berulang-ulang ditarik sampel, maka nilai
rata-rata atribut yang diperoleh dari sampel-sampel tersebut
sejajar dengan nilai populasi yang sebenarnya.
 Contoh: jika tingkat kepercayaan sebesar 95% dipilih, maka 95 dari 100
sampel akan mempunyai nilai populasi yang sebenarnya dalam jangkauan
ketepatan sebagaimana sudah dispesifikasi sebelumnya.
 Dalam SPSS CI menggunakan default sebesar 95%
 Dalam teori umumnya: 99%, 95% dan 90%

Wednesday, December 8, 2 Jonathan Sarwono ULTC 4


021
4. Signifikansi / Probabilitas (Significance Level)

• Signifikansi atau disebut juga probabilitas merupakan tingkat


ketepatan (presisi) dalam kaitannya dengan kesalahan
pengambilan sampel (sampling error), merupakan jangkauan
dimana nilai populasi yang tepat diperkirakan
• Contoh: Sig = 0,05 (SPSS menggunakan deafult sebesar 0,05
Range: 0,01 – 0,1. Semakin kecil sig-nya semakin besar jumlah
sampel.

Wednesday, December 8, 2 Jonathan Sarwono ULTC 5


021
5. Jumlah Data / Kasus (Case)

• Dalam SPSS jumlah data disebut sebagai kasus. Cara


membacanya ialah dengan melihat baris. Jadi jumlah
baris sama dengan jumlah kasus / data. Di SPSS
jumlah data ini dberi simbol N. SPSS tidak
membedakan antara N (populasi) dan n (sample).

Wednesday, December 8, 2 Jonathan Sarwono ULTC 6


021
6. Hipotesis (hypothesis)

 Pengertian: Menurut Prof. Dr. S. Nasution definisi hipotesis ialah “pernyataan


tentative yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati
dalam usaha untuk memahaminya”. (Nasution:2000)
Zikmund (1997:112) mendefinisikan hipotesis sebagai: “Unproven proposition or
supposition that tentatively explains certain facts or phenomena; a probable
answer to a research question”.
 Bentuk:
◦ Hipotesis penelitian: Ada hubungan antara motivasi dan prestasi
◦ Hipotesis operasional:
 H0= Tidak ada hubungan antara motivasi dan prestasi
 H1= Ada hubungan antara motivasi dan prestasi
◦ Hipotesis statistik:
 H0:  = 0
 H1:  ≠ 0
 Pengujuan hipotesis: Menggunakan nilai signifikansi

Wednesday, December 8, 2 Jonathan Sarwono ULTC 7


021
7. Derajat Kebebasan (Degree of Freedom)
• Digunakan untuk menentukan nilai kritis (nilai yang diambil dari tabel).
Cara menentukan DF tergantung dari masing-masing rumus.
• Contoh: Rumus Uji T bebas (Independent T Test) adalah n – 2; sedang
untuk Uji T sampel berpasangan (Paired T Test) adalah n – 1.

Wednesday, December 8, 2 Jonathan Sarwono ULTC 8


021
8. Nilai Kritis (Critical Value)

• Nilai kritis digunakan untuk pengujian signifikansi. Nilai dimana pengujian


statistik harus melampaui nilai tertentu agar hipotesis 0 ditolak. Misalnya
nilai kritis t dengan derajat kebebasan (DF) sebesar 12 dan tingkat
signifikansi (Sig) sebesar 0,05 adalah 1,98. Nilai absolut t harus lebih
besar dari 1,98 agar H0 ditolak. Nilai kritis diambil dari table nilai kritis t
sedang nilai absolut (hitung / hasil riset) berasal dari data

Wednesday, December 8, 2 Jonathan Sarwono ULTC 9


021
KORELASI (CORRELATION)

• Jenis:
– Korelasi Spearman
– Pearson Product Moment
• Asumsi
– Asumsi dasar korelasi diantaranya seperti tertera di bawah ini:
– Kedua variabel bersifat independen satu dengan lainnya, artinya masing-masing variabel
berdiri sendiri dan tidak tergantung satu dengan lainnya. Tidak ada istilah variabel bebas
dan variabel tergantung. Jika digunakan istilah varaibel X dan Y itu hanya untuk
mempermudah dalam penghitungan melalui rumus yang ada.
– Data untuk kedua variabel berdistribusi normal. Data yang mempunyai distribusi normal
artinya data yang distribusinya simetris sempurna .

Wednesday, December 8, 2 Jonathan Sarwono ULTC 10


021
• Koefesien Korelasi:
• Koefesien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara dua variabel.
Besarnya koefesien korelasi berkisar antara +1 s/d -1. Koefesien korelasi menunjukkan
kekuatan (strength) hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. Jika koefesien
korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel
X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefesien korelasi negatif,
maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka
nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan sebaliknya). Untuk memudahkan melakukan
interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel penulis memberikan kriteria
sebagai berikut:
– 0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel
– >0 – 0,25: Korelasi sangat lemah
– >0,25 – 0,5: Korelasi cukup
– >0,5 – 0,75: Korelasi kuat
– >0,75 – 0,99: Korelasi sangat kuat
– 1: Korelasi sempurna

Wednesday, December 8, 2 Jonathan Sarwono ULTC 11


021
•Perbedaan Korelasi Pearson dan Spearman

• Korelasi Pearson
– Data dalam bentuk angka
– Harus berdistribusi normal
– Ada hubungan linier antara kedua variabel yang dikorelasikan
• Korelasi Spearman
– Data dalam bentuk bukan angka (teks)
– Harus berdistribusi normal
– Tidak harus ada hubungan linier antara kedua variabel yang dikorelasikan

Wednesday, December 8, 2 Jonathan Sarwono ULTC 12


021
REGRESI (REGRESSION)
• Pengertian
– Regresi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung
dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas. Gujarati (2006)
mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai
variabel yang diterangkan (the explained variable) dengan satu atau dua variabel yang menerangkan
(the explanatory). Variabel pertama disebut juga sebagai variabel tergantung dan variabel kedua
disebut juga sebagai variabel bebas. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka analisis regresi disebut
regresi linear berganda. Disebut berganda karena pengaruh beberapa variabel bebas akan dikenakan
kepada variabel tergantung.
• Asumsi
– Model regresi harus linier
– Tidak terjadi otokorelasi
– Tidak terjadi multikolinieritas (regresi berganda)
– Terdapat hubungan linier antara variabel bebas (X) dan variabel tergantung (Y)
– Data harus berdistribusi normal
– Data berskala interval atau rasio
– Kedua variabel bersifat dependen, artinya satu variabel merupakan variabel bebas (disebut juga
sebagai variabel predictor) sedang variabel lainnya variabel tergantung (disebut juga sebagai variabel
response)

Wednesday, December 8, 2 Jonathan Sarwono ULTC 13


021
Uji T (T Test)

• Pengertian
• Uji T digunakan untuk menilai apakah rata-rata dua kelompok secara statistik
berbeda satu dengan yang lain. Penggunaan uji t cocok ketika kita akan
membandingkan rata-rata dua kelompok serta untuk menganalisis desain
experimental posttest dua kelompok yang dipilih secara random (posttest-only
two-group randomized experimental design). Yang dimaksud dengan perbedaan
rata-rata secara statistik ialah adanya perbedaan variabilitas atau sebaran data
antara kelompok yang dibandingkan. Maksudnya dua kelompok mempunyai
perbedaan rata-rata jika sebaran data atau variabilitas berbeda satu dengan yang
lain. Analisis uji t digunakan untuk menguji perbedaan tersebut
• Jenis: Uji T Satu Sample, Uji T Sampel Berpasangan, dan Uji Sampel Bebas

Wednesday, December 8, 2 Jonathan Sarwono ULTC 14


021
• Asumsi
– Data harus berdistribusi normal
– Data berskala interval atau rasio
– Ada kesamaan varian dengan menggunakan nilai pengujian F atau pengujian
Levene
– Sampel dapat dependen atau independen tergantung pada hipotesis dan jenis
sampel. Sampel independen biasanya dua kelompok yang dipilih secara
random. Sedang sampel dependen dapat dua kelompok yang dipasangkan
pada variabel tertentu atau orang yang sama yang diuji dua kali atau disebut
sebagai pengujian berulang

Wednesday, December 8, 2 Jonathan Sarwono ULTC 15


021
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
(VALIDITY AND RELIABILITY)
• Pengertian Validitas
– Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Misalnya
skala nominal yang bersifat non-parametrik digunakan untuk
mengukur variabel nominal bukan untuk mengukur variabel interval
yang bersifat parametrik.
• Pengertian Reliabilitas
– Reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil
skala pengukuran tertentu. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah
akurasi pengukuran dan hasilnya

Wednesday, December 8, 2 Jonathan Sarwono ULTC 16


021
• Rumus
– Validitas: Menggunakan Rumus Spearman and
Brown
– Reliabilitas: Cronbach Alpha

Wednesday, December 8, 2 Jonathan Sarwono ULTC 17


021
Variables in Educational Research
• Adapted from Principles and Method in Educational Research by Del Siegle, Ph.D.
Neag School of Education - University of Connecticut Retrieved from
http://www.gifted.uconn.edu/siegle/research/Variables/variablenotes.htm

• Two Variables
• Assumption: Students who receive discount as a reward do not read more
books than students who do not receive discount rewards.
Independent Variable: Reward Status
Dependent Variable: Number of Books Read
• Assumption : School fee causes students’ attitude towards school
Independent Variable: School fee
Dependent Variable: Attitude towards school

Wednesday, December 8, 2 Jonathan Sarwono ULTC 18


021
Three Variables

• Assumption :High achieving students do not perform better than low


achieving student when writing stories regardless of whether they use
paper and pencil or a word processor.
Independent Variable: Instrument Used for Writing
Moderator Variable:  Ability Level of the Students
Dependent Variable:  Quality of Stories Written

Wednesday, December 8, 2 Jonathan Sarwono ULTC 19


021
Research Questions and Hypotheses

• Research Question for Relationships (association): Is there a correlation


between motivation and achievement?
H0:  There is no correlation between motivation and achievement.
H1:  There is a correlation between motivation and achievement
• Research Question for Comparison: Do boys like mathematics more than
girls?
H0: Boys do not like mathematics more than girls
H1:  Boys like mathematics more than girls.
• Research Question for Cause and Effect: Does Internet influence students’
interest in reading?
H0 :  Internet does not influence students’ interest in reading
H01:  Internet influences students’ interest in reading

Wednesday, December 8, 2 Jonathan Sarwono ULTC 20


021

Anda mungkin juga menyukai