Resistor adalah komponen elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian elektronika karena
dia berfungsi sebagai pengatur arus listrik. Dengan resistor listrik dapat didistribusikan sesuai dengan
kebutuhan.
Suatu fungsi dalam dunia teknik tentunya mempunyai satuan atau besaran, misalnya untuk berat kita
tahu bahwa pada umumnya satuannya adalah "gram", satuan jarak pada umumnya orang memakai
satuan " meter ". Nah untuk resistor satuannya adalah OHM, jadi mulai sekarang kita biasakan untuk
menyebut besarnya nilai suatu resistor atau tahanan kita gunakan satuan OHM, yang sebenarnya
berasal dari kata OMEGA. Maka tidaklah heran bila lambang dari OHM berbentuk seperti tapal kuda
orang yunani menyebutnya omega entah kenapa demikian saya juga kurang paham karena saya bukan
ahli sejarah he he he . Ok, jadi bila nanti anda melihat rangkaian elektronika lalu disitu tertulis misalnya
470 maka itu adalah sebuah resistor dengan nilai 470 OHM.
Didalam rangkaian elektronika resistor dilambangkan dengan angka " R " , sedangkan icon nya seperti ini
. Ada beberapa jenis resistor yang ada dipasaran antara lain : Resistor Carbon, Wirewound, dan
Metal Film. Ada juga Resistor yang dapat diubah-ubah nilai resistansinya antara lain : Potensiometer dan
Trimpot. Selain itu ada juga Resistor yang nilai resistansinya berubah bila terkena cahaya namanya LDR
( Light Dependent Resistor ) dan Resistor yang yang nilai resistansinya berubah tergantung dari suhu
disekitarnya namanya NTC ( Negative Thermal Resistance )
Resistor komposisi karbon dengan ukuran daya 1/8, 1/4 dan 1/2 watt
Untuk membaca kode warna resistor seperti yang dipermasalahkan diatas, kita mulai menerjemahkan
satu persatu kode tersebut. Warna pertama Coklat, berarti angka 1, warna kedua warna merah, berarti
angka 2, warna ketiga warna merah berarti multiflier, perkalian dengan 10 pangkat 2. kalau
diterjemahkan 12 X 10 2 = 12 X 100 = 1200. Berarti 1200 Ohm. dengan nilai toleransi sebesar 10 %.
Akurasi dari resistor tersebut berarti 1200 X ( 10 : 100 ) = 1200 X ( 1 : 10 ) = 120. ( he he he, itulah ilmu
exacta selalu berhubungan dengan matematika yupsss, padahal saya juga pusing nih ngitung-ngitung
yang ginian, ha ha ha.. selingan aja ) jadi nilai sebenarnya dari resistor tersebut adalah maximum 1200 +
120 = 1320 Ohm, sedangkan nilai minimum nya adalah 1200 - 120 = 1080 Ohm.
Untuk cara serial anda tinggal menambahkan saja nilai resistor 1 dan nilai resistor 2. ( R1 + R2 ) .
Sedangkan untuk cara paralel maka rumusnya adalah : 1/R= ( 1/R1 ) + ( 1/R2 )
Contoh : Kita mempunyai dua buah resistor dengan nilai berikut R1=1000 Ohm , R2=2000 Ohm, bila kita
menggunakan cara serial maka didapat hasil R1+R2 1000+2000 = 3000 Ohm, sedangkan bila kita
menggunakan cara Paralel maka didapat hasil :
1 / R = 1 / R1 + 1 / R2
1 / R = (1/1000) + (1/2000)
1 / R = (2000 + 1000) / (1000 X 2000)
1 / R = (3000) / (2000000)
1 / R = 3 / 2000
3R = 2000
R = 2000 / 3
R = 666,7 Ohm ---> Hasil Paralel