Kontrabass, atau biasanya disebut “Bass Betot” oleh masyarakat Indonesia, merupakan
salah satu alat musik berdawai yang sering dimainkan dalam pertunjukkan musik jazz dan
orkestra. Alat musik ini termasuk ke dalam keluarga Violin atau Viol karena memiliki bentuk
yang hampir sama dengan biola, hanya saja ukurannya lebih besar.
Nama Kontrabass diberikan pada alat musik ini karena memiliki karakter suara paling
rendah dibandingkan dengan alat musik lainnya. Pada awal munculnya, sekitar abad ke 17,
Kontrabass dikenal dengan nama Violon da Gamba sub-Bass. Michael Praetorius (1571-1621),
seorang ahli akustik dan organologi alat musik, menjelaskan bahwa Violon da Gamba sub-Bass
merupakan sebuah alat musik yang memiliki lima senar, dengan urutan nada dari senar terbesar
yaitu DD EE AA D G dan memiliki tinggi sekitar 8 kaki, sehingga sering disebut ‘monster’ alat
musik pada saat itu.
Violon da Gamba dianggap sebagai sebuah alat musik bass yang tidak lazim pada era
tertentu, terlebih jika dibunyikan seperti bass modern yang dikenal saat ini. Praetorius
menuliskan pula, bahwa setiap pemain alat musik ini membaca satu bentuk tulisan notasi musik
dengan menggunakan kunci Bass. Namun demikian, suara yang dihasilkan adalah satu oktaf
lebih rendah dari notasi yang tertulis. Hal tersebut telah menjadi prosedur yang standar bagi
setiap pemain bass sampai saat ini.
Karena bentuknya besar dan sulit untuk dibawa, serta posisi jari yang cukup rumit, maka
pada tahun 1650an, yaitu sekitar zaman Barok, terjadi perubahan pada alat musik ini. Gasparo da
Salo, seorang pembuat biola, membuat dua bentuk Kontrabass dengan ukuran yang besar, namun
tidak terlalu jauh perbedaannya dengan ukuran standar yang ada sekarang. Bentuk dan
ukurannya lebih diperkecil, susunan senarnya diubah menjadi E A D G (dari senar paling besar)
untuk memudahkan posisi penjarian bagi pemain. Ukuran tersebut dijadikan strandar sampai saat
ini, yaitu 4/4 dan 3/4.
Kontrabass, pada awal kemunculannya, memiliki fret-fret seperti halnya gitar. Selain itu,
kontrabass dapat dimainkan dengan cara dipetik atau digesek. Alat yang digunakan untuk
menggesek senarnya disebut Bow, terbuat dari ekor kuda yang direntangkan diantara ujung kayu
pegangannya. Namun pada tahun 1800an, fret-fret tersebut akhirnya dihilangkan, tetapi
penggeseknya masih digunakan sampai sekarang.
Organologi
Kontrabass, memiliki bentuk yang hampir sama seperti keluarga violin atau cello, hanya
saja ukurannya lebih besar. Bagian-bagian dari Kontrabas akan dijelaskan sebagai berikut, mulai
dari bagian paling atas sampai bawah.
1. Scroll, bentuknya seperti rumah siput, terletak pada bagian paling atas dan berfungsi
sebagai hiasan;
2. Peg Box, terletak di bawah Scroll, bentuknya kotak, berfungsi sebagai pengait untuk
memasang senar;
3. Tuning Machines, merupakan alat untuk menyamakan (stem) nada, terletak pada sisi-sisi
Peg Box, berbentuk seperti sekrup pemutar;
4. Nut, merupakan ganjal senar dibawah Peg Box, berfungsi untuk mengganjal senar dan
menempatkannya pada posisi yang benar;
5. Neck & Fingerboard, adalah bagian leher tempat menekan senar untuk memproduksi
nada yang diinginkan. Berbentuk potongan kayu panjang berwarna hitam dan
panjangnya dari Nut sampai bagian tengah badan;
6. Shoulders, adalah bagian bahu dari badan bass;
7. Upper Bouts, merupakan bagian lengkung di bagian atas badan bass, terletak di bawah
shoulders;
8. Corners, adalah bagian sudut lancip setelah Upper Bouts;
9. Waist, adalah bagian lengkungan yang menjorok ke dalam, terletak di tengah-tengah
badan bass;
10. Bridge, adalah kayu yang sudah dibentuk melengkung, berfungsi sebagai penyangga
senar agar bisa diregangkan dan dibunyikan;
11. F Holes, adalah hiasan berupa lubang berbentuk huruf F, berfungsi sebagai resonator;
12. Lower Bouts, lengkungan keluar dari badan bass, memiliki bentuk lebih besar dari Upper
Bouts;
13. Tailpiece, tempat mengaitkan senar bass di bagian bawah
14. Sound post, terletak di bagian dalam bass, tepatnya di bawah bridge. Berbentuk kayu
panjang yang berfungsi menyangga Bridge dan menentukan kualitas dari suara bass itu
sendiri;
15. Saddle, bagian bawah bass, tepatnnya di bawah Tailpiece;
16. End Socket, merupakan sekrup pemutar untuk penyangga bass yang disebut Endpin &
tip;
17. Endpin& Tip, penyangga bass berupa tiang besi dan karet di bagian bawah, berfungsi
untuk membuat bass tetap pada posisinya jika dimainkan;
18. Back, punggung bass
Produksi bunyi Kontrabass berasal dari senarnya. Senar tersebut disusun dari senar
terbesar yaitu E A D dan G. Bunyi yang dihasilkan dari gesekan atau petikan tangan, dibantu
dengan resonator berbentuk huruf f (F holes).
2. Menggesek
Langkah selanjutnya adalah menggesek senar bass tersebut. Ada beberapa teknik
gesekan pada bass, dan hampir sama dengan biola yaitu antara lain:
a. Detache
b. Marcato
c. Colle
d. Martele
e. Spiccato
Dari uraian tersebut di atas, dapat diketahui bahwa kontrabass merupakan alat musik
yang mempunyai bentuk, bunyi dan karakter yang unik, serta memiliki tahapan-tahapan tertentu
dalam memainkannya. Keunikan tersebut tidak lepas dari sejarah dan proses perkembangannya,
yang mengalami perubahan sesuai dengan fungsi dan perannya dalam musik pertunjukan.