Anda di halaman 1dari 7

MUSIK DAN KITA

Adakah hubungan antara musik dengan kita ? Seringkali kita tidak menyadari, bahwa kita hidup dalam dunia yang sangat musical, penuh dengan nada dan irama yang mengalun harmonis. Coba saja kita renungkan sejenak, alam semesta ini bergerak secara teratur dan pada porsinya. Maksud porsi disini adalah sesuai dengan fungsinya. Bumi berevolusi bersama bulan mengelilingi matahari, mengakibatkan adanya tahun dan perubahan musim dan perbedaan iklim, lalu bumi berotasi menjadikan adanya siang dan malam, bulan mengelilingi bumi menjadikan adanya perhitungan bulan, lalu 1 kali bumi berotasi durasinya adalah 24 jam, 1 jam adalah 60 detik dan begitu seterusnya . Satu contoh lagi, kita makan teraturnya tiga kali sehari, pagi, siang dan malam. Coba saja kita acak waktu makan kita sesuka kita sendiri, pasti akan terjadi gangguan pencernaan entah itu kekenyangan atau sakit perut. Sama halnya jika kita acak-acak waktu tidur kita, atau kita tidak tidur beberapa jam atau beberapa hari. Pasti kita akan mengalami gangguan kesehatan yang cukup serius, karena biasanya kita tidur 8 jam sehari. Memang hal ini tidak atau jarang kita sadari, tapi ini erat sekali kaitannya dengan hidup kita, dan dari contoh diatas kita dapat sedikit merenung bahwa kita memang hidup dalam dunia yang musical. Bukankah contoh diatas itu suatu bukti bahwa kita hidup di dunia yang sangat musical ( Musical World)? Berikut adalah salah satu contoh hubungan antara musik dengan kita : Kita hidup di dunia yang indah ini, walau hanya sementara ada awal dan ada akhir, hidup ini bergerak bagaikan garis lurus dan takkan pernah kembali ke masa yang lalu. Setiap waktu yang kita lalui adalah jatah yang berkurang dari hidup kita. Ada 3 tahap kehidupan yang kita jalani di dunia ini,pertama kelahiran, kedua pernikahan, dan ketiga kematian. Setiap

proses yang kita lalui memakan waktu yang sangat lama dan panjang. Proses pertama ini mulai dari proses terjadinya kita melalui fertilisasi antara ovum dan sperma hingga menjadi zygote, embrio dan akhirnya kita lahir ke dunia setelah 9 bulan berada dalam perut ibu. Ini adalah tahap pertama manusia yaitu kelahiran. Lalu kita tumbuh menjadi anak-anak, remaja dan dewasa. Proses yang dialamipada masa ini cukup berat dan memakan waktu yang cukup banyak. Saat dewasa ini kita mulai menentukan jalan hidup kita selanjutnya secara mandiri dan lebih kompleks lagi. Karena kita sudah terjun ke masyarakat yang lebih luas. Kita mulai membina sebuah rumah tangga , inilah tahap dua kehidupan di dunia yaitu pernikahan. Selama menjalani hidup baru yang lebih bervariasi, kita bergelut dengan waktu dan segala konflik yang kita alami baik dengan diri sendiri maupun dengan oranglain yang akhirnya membawa kita pada tahap terakhir dari perjalanan kita di dunia yaitu kematian. Dari contoh tersebut, dapat kita ibaratkan bahwa hidup atau tahapan kehidupan yang kita jalani di dunia ini adalah sebuah karya musik yang kita ciptakan sekaligus kita sebagai pemain , notasi-notasi dan ritmik ritmik yang ada di dalamnya. Pada awal kelahiran, kita telah diberi selembar kertas paranada yang masih kosong, belum terisi oleh nada-nada apapun sebagai lembar hidup yang akan kita jalani, dan lembaran itu diberi oleh Allah SWT.

Kelahiran merupakan awal dari karya yang akan kita ciptakan, kita tulis dan mainkan. Dalam istilah musik ini disebut dengan Introduction atau intro yaitu awal dari sebuah karya musik sebagai pembuka lagu atau karya tersebut. Intro ini berlangsung sampai pada awal dari bagian pertama sebuah karya. Intro ini bisa kita ibaratkan tangisan kita saat lahir ke dunia sampai pada masa balita. Setelah intro, pada karya musik berlanjut pada bagian pertama dari isi karya tersebut. Bagian pertama ini kita anggap sebagai masa kanak-kanak sampai masa remaja awal. Pada bagian satu dari karya, biasanya pola atau motif dari ritmik, maupun melodi belum begitu kompleks, artinya masih sederhana. Sama halnya dengan masa kanak-kanak dan remaja

awal, kita baru mengenal hidup yang kita jalani secara visual saja. Maksudnya motif kita untuk menjalani hidup ini secara benar belum tampak, di kepala kita masih berimajinasi, bermain dan belajar. Bagian kedua atau bisa disebut refrain adalah variasi dari bagian pertama. Dalam bagian dua ini biasanya mulai muncul berbagai variasi-variasi nada yang lebih kompleks, yang terkadang tidak sejalan, atau tidak harmonis, ada saja satu atau dua not yang kurang pas bila dimasukkan dalam karya tersebut, begitupun dengan ritmik, dan durasi bagian dua ini

biasanya lebih panjang dan motif dari notasi maupun ritmik lebih bervariatif atau merupakan pengembangan dari motif-motif yang ada pada bagian pertama. Sama halnya dengan hidup kita , bagian kedua dari karya hidup kita merupakan lanjutan dari masa remaja sampai menuju suatu kedewasaan yang matang. Saat ini kita sudah banyak turun di masyarakat, bertemu dengan orang-orang yang bermacam-macam pula. Kita mulai bersosialisasi, dan mengenal karakter lingkungan kita yang sebelumnya belum dapat kita bayangkan. Dan terkadang kita tidak sejalan dengan lingkungan masyarakat yang kita tinggali. Banyak konflik-konflik yang kita alami di masa ini, mulai dari konflik dengan lingkungan sekitar sampai konflik batin dengan diri sendiri pun kerap terjadi tatkala kita berada dalam dua pilihan. Masa inipun adalah variasi dari masa lalu kita. Namun pada masa ini kita sudah mulai berpikir ke depan, motif kita sudah berbeda, dan perbedaan itu muncul karena perkembangan intelektual kita lebih maju. Dan dalam bagian dua kehidupan kita di dunia ini merupakan masa penuh dengan romantika, dilemma, tragedy dan lainnya. Dan di masa ini kita akan sulit untuk hidup sendiri tanpa bantuan seseorang yang dapat menemani kita setiap waktu. Artinya, tahap dua hidup manusia yaitu pernikahan terjadi pada bagian dua ini. Dan bagian akhir dari sebuah karya musik biasa kita sebut dengan Ending. Sebelum memasuki ending ini, ada bagian dari karya yang menandakan akan berakhirnya karya ini.

Sebut saja bagian ke tiga dari karya. Di bagian tiga ini mulai ada penyederhanaan dari bagian dua atau refrain. Biasanya motif-motif yang bervariatif dari bagian dua tadi menjadi lebih sederhana kembali saat memasuki bagian ending sebuah karya musik. Dan setelah suatu karya memasuki ending sampai garis penutup paranada, maka selesailah karya musik itu kita buat, dan kita harus siap mempertanggung jawabkannya. Pertanggung jawaban yang kita buat itu meliputi kejujuran dari karya yang kita ciptakan. Sama dengan hidup kita, setalah masa dewasa terlewati, dan kita telah mencapai suatu kemapanan, biasanya motif hidup kita kembali menjadi sederhana, yaitu memikirkan akhir dari kehidupan yang baik dan aman bagi kita dan anakcucu kita. Di usia senja ini kita lebih sering mendekatkan diri pada yang Kuasa sambil menanti datangnya akhir dari kehidupan di dunia yaitu kematian. Pada masa ini biasanya kita sudah tidak lagi memikirkan tentang hal-hal yang menyangkut urusan yang membingungkan diri kita, karena kita sudah tak perlu memikirkan anak anak yang sudah dewasa dan bisa mengurus hidupnya masing-masing. Baik atau tidaknya ending dari hidup kita itu tergantung kita sebagai pembuat karya. Dan setelah ending atau kematian itu datang, maka selesailah urusan kita didunia, karya cipta yang telah kita ciptakan itu selesai dan di alam akhirat nanti , karya tersebut akan kita pertanggung jawabkan pada Sang Maha Pencipta, Allah SWT, benar dan salahnya, jujur dan tidaknya, dan segala hal yang menyangkut pembuatan karya tersebut yang telah kita ciptakan, kita mainkan dan kita pentaskan di dunia. Dan kita harus menerima resiko yang akan terjadi setelah karya tersebut dipertanggung jawabkan. Contoh diatas merupakan salah satu bukti bahwa ada kaitannya kita dengan musik. Karena kita hidup dalam dunia yang sangat musical. Dapat kita bayangkan, seandainya dunia ini tanpa musik, monoton, tanpa keceriaan, tanpa irama dan mungkin akan terjadi kekacauan fisik maupun mental, penuh dengan suasana stress yang tiada akhir. Sanggupkah kita hidup demikian ?

Oleh karena itu, hargailah musik apapun itu bentuknya, dan hargailah karya musik yang kita ciptakan sendiri dalam kehidupan ini , karena suatu hari, karya cipta kita akan dipertanggung jawabkan kebenarannya dan juga kebohongannya. Kita semua perlu musik sebagai bagian hidup kita, agar tidak terjadi kejenuhan , kemonotonan dan suasana yang membosankan.

KARYA TULIS

APRESIASI SENI II
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Semester Genap Tahun Akademik 2002/2003

Disusun oleh : RANTI RACHMAWANTI 020014

Program Pendidikan Seni Musik

Jurusan Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2003

Anda mungkin juga menyukai