Anda di halaman 1dari 20

PENYIKSAAN ANAK

Adien Nurma Falahmawati P.17420110001


Dian Aji Wibowo P.17420110007
Irma Budi Lestari P.17420110013
Ricky Priyatmoko P.17420110025
 
Pengertian Penyiksaan pada Anak
Pendapat Vander Zanden (1989), perilaku menyiksa
dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penyerangan
secara fisik atau melukai anak; dan perbuatan ini
dilakukan justru oleh pengasuhnya (orang tua atau
pengasuh non-keluarga).
Alasan Orang Tua, Pengasuh, maupun Orang Sekitar
Melakukan Tindakan Kekerasan Pada Anak

Faktor-faktor sangat berpengaruh untuk


mengarahkan seseorang kepada penyiksaan anak yang
paling umum adalah sebagai berikut:
 Lingkaran kekerasan
 Stres dan kurangnya dukungan

 Pecandu alkohol atau narkoba

 Kekerasan dalam rumah tangga

 Kemiskinan dan akses yang terbatas ke pusat ekonomi dan

sosial saat masa-masa krisis.


 Peningkatan krisis dan jumlah kekerasan di lingkungan

sekitar mereka.
Perilaku yang Termasuk Penyiksaan Anak
 Penyiksaan fisik
Penyiksaan emosi
Jenis-jenis penyiksaan emosi adalah:
a.Penolakan
b.Tidak diperhatikan
c.Ancaman
d.Isolasi
e.Pembiaran
f.Pelecehan seksual
g.Semua tindakan yang melibatkan anak dalam kesenangan seksual
masuk dalam kategori ini:
h.Pelecehan seksual tanpa sentuhan
i.Pelecehan seksual dengan sentuhan
j.Eksploitasi seksual
Pengabaian anak
Jenis-jenis pengabaian anak:
Pengabaian fisik merupakan kasus terbanyak
Pengabaian pendidikan terjadi ketika anak seakan-
akan mendapat pendidikan yang sesuai padahal anak
tidak dapat berprestasi secara optimal
Pengabaian pendidikan terjadi ketika anak seakan-
akan mendapat pendidikan yang sesuai padahal anak
tidak dapat berprestasi secara optimal
Pengabaian fasilitas medis
Dampak Penyiksaan dan Pengabaian Terhadap Beberapa Aspek
Kehidupan Anak

Dampak dari penyiksaan fisik


Dampak dari penyiksaan emosi
Dampak pelecehan seksual
Dampak pengabaian anak
 
Mencengah Penyiksaan pada Anak

Berikut beberapa cara yang efektif yang dilakukan


orang tua guna mencegah penyiksaan pada anak
 Pendekatan individu
 Pendekatan sosial
 Pendekatan medis
 Pendekatan hukum
Karena yang dapat melakukan penyiksaan terhadap
anak bukan hanya orangtua atau pengasuhnya saja,
maka sebaiknya hal ini dilakukan sebagai suatu
tindakan preventif, berikut beberapa tindakan
preventif yang dapat dilakukan:
a. Orang-tua diharapkan memperhatikan
keharmonisan rumah-tangga mereka
b.Keterbukaan dan penerimaan orangtua terhadap anak
 c. Teladan kehidupan seksualitas orangtua yang bersih adalah unsur
positif
d. Mengajarkan bagaimana membuat anak mampu
membedakan sentuhan yang pantas (sebagai pertanda
kasih sayang) dengan yang tidak pantas (yang
diarahkan pada daerah erogen/ sensitif)
Penyiksaan Anak Dipandang dari segi
Agama
AGAMA ISLAM
Islam memuji, menghormati, dan menghargai keluarga,
Rasulullah Saw. bersabda, “Menikahlah dengan wanita
yang penuh kasih sayang dan subur, sebab aku akan
membanggakan kalian atas semua umat di hari
pembalasan.” (Hadits Riwayat Abu dawud, at-Tirmidzi).
Islam melarang pembunuhan dan penyiksaan anak-anak.
Ini disebutkan dalam al-Qur’an: “Janganlah kamu
membunuh anakmu karena takut kemiskinan, Kamilah
yang akan memberi rizki kepada mereka dan kepadamu.”
[Terjemah Makna Qur’an Surat 17: 31]
Islam melarang pengabaian anak dan menjadikan
kewajiban bagi para orangtua untuk menyediakan
makanan, pakaian dan tempat tinggal dalam rangka
memenuhi berbagai keperluan lain anak-anak.
Rasulullah Saw. bersabda, “Cukuplah menjadi dosa
bagi seseorang jika dia mengabaikan mereka yang
menjadi tanggung jawabnya.” (Hadits Riwayat Abu
Dawud)
AGAMA KRISTEN
 Karena anak-anak adalah upah dari Allah (Mazmur
127:3), orang tua hendaklah berhati-hati agar mereka
tidak membangkitkan amarah di dalam hati anak-
anak mereka, dan menyakiti hati mereka sedemikian
rupa sehingga mereka marah dan terluka. Sebaliknya
mereka harus memberi anak itu didikan yang disiplin
dn taat di dalam ajaran dan nasihat Allah (Efesus 6:7;
Kolose 3:2).
 
AGAMA KATOLIK
 2297 Penculikan dan penyanderaan menyebarluaskan rasa takut dan
melakukan tekanan tidak halal melalui ancaman atas kurban; mereka tidak
dapat dibenarkan menurut moral. Terorisme, yang mengancam, melukai,
dan membunuh secara sewenang-wenang merupakan pelanggaran besar
terhadap keadilan dan cinta kasih Kristen. Siksaan yang memakai
kekerasan fisik atau psikis untuk memeras pengakuan, untuk menyiksa
yang bersalah, untuk menakut-nakuti penentang atau untuk memuaskan
kedengkian, melawan penghormatan terhadap manusia dan martabatnya.
 Kecuali kalau ada alasan-alasan terapi yang kuat, amputasi,
pengudungan atau sterilisasi dari orang-orang yang tidak bersalah,
merupakan pelanggaran terhadap hukum susila. dari katerikismus gereja
katolik.
 
Agama buddha
Dalam sudut pandang buddha pikiran / kesadaran
merupakan inti keberadaan kita.
Seluruh pengalaman psikologi kita, spt kesakitan dan
kenikmatan, kebikan dan kejahatan, kehidupan dan
kematian semuanya itu bersumber dari pikiran kita
sendiri dan akibat dari kegiatannya ( karma ).
Hukum karma dalam buddha juga menyatakan bahwa
mereka yang berbuat kejahatan dan mengakibatkan
penderitaan bagi makhluk hidup akan mendapat balasan
yang sama dalam kehidupannya kelak.
PENYIKSAAN ANAK DARI SEGI BUDAYA
 Berdasarkan budaya Negara Indonesia, penyiksaan
anak tidak sesuai dengan budaya timur. Karena
tindakan kekerasan pada anak akan mengakibatkan
psikologis anak terganggu bahkan apabila dewasa
akan mengulangi perilaku orang tuannya.
 
PENYIKSAAN ANAK DARI SEGI SOSIAL DAN
HUKUM
 Perlindungan Anak adalah segala kegiatan utk
menjamin & melindungi anak dan hak-haknya agar
dpt hidup, tumbuh berkembang & berpartisipasi
secara optimal sesuai dengan harkat & martabat
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari
kekerasan & diskriminasi
Menurut Pasal 1, ayat (2) UU No : 23 th 2002

1. Anak merupakan individu yang belum matang secara fisik, mental
maupun sosial.
2. Anak merupakan individu yang rentan dan masih tergantung pada
orang dewasa.
3. Anak merupakan potensi bangsa yang harus dapat tumbuh
kembang secara wajar.
4. Anak merupakan bagian dari masa kini dan pemilik masa depan.
5. Anak merupakan amanah dari Tuhan YME yang harus dilindungi
hak asasinya sebagai manusia.
6. Berbagai peraturan perundang undangan mengamanatkan bahwa
setiap anak ber hak atas perlindungan.
Terimakasih atas perhatiannya
Mudah-mudahan bermanfaat utk
semua

Anda mungkin juga menyukai