Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Penyakit Hansen
Klasifikasi dan bahan-bahan eksternal
ICD-10 A30.
ICD-9 030
OMIM 246300
DiseasesDB 8478
MedlinePlus 001347
Daftar isi
• 1 Sejarah
• 2 Ciri-ciri
• 3 Penyebab
• 4 Patofisiologi
• 5 Pengobatan
• 6 Epidemiologi
○ 6.1 Kelompok berisiko
○ 6.2 Situasi global
• 7 Lihat pula
• 8 Referensi
○ 8.1 Bacaan lanjut
• 9 Pranala luar
[sunting] Sejarah
Konon, kusta telah menyerang manusia sejak 300 SM, dan telah dikenal oleh peradaban
Tiongkok kuna, Mesir kuna, dan India.[6] Pada 1995, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
memperkirakan terdapat dua hingga tiga juta jiwa yang cacat permanen karena kusta. [7]
Walaupun pengisolasian atau pemisahan penderita dengan masyarakat dirasakan kurang perlu
dan tidak etis, beberapa kelompok penderita masih dapat ditemukan di berbagai belahan
dunia, seperti India dan Vietnam.
Pengobatan yang efektif terhadap penyakit kusta ditemukan pada akir 1940-an dengan
diperkenalkannya dapson dan derivatnya. Bagaimanapun juga, bakteri penyebab lepra secara
bertahap menjadi kebal terhadap dapson dan menjadi kian menyebar. Hal ini terjadi hingga
ditemukannya pengobatan multiobat pada awal 1980-an dan penyakit ini pun mampu
ditangani kembali.
[sunting] Ciri-ciri
Mycobacterium leprae.
11.781 10.737
Republik Demokratik 6.891 (1.3) 10.530 (1.9) 9.785 (1.7) 7.165 (13.5)
(21.1) (18.7)
Kongo
5.514 (3.4) 4.610 (2.5) 2.094 (1.1) 5.104 (31.1) 3.710 (20.5) 2.709 (14.6)
Madagaskar
6.810 (3.4) 4.692 (2.4) 4.889 (2.5) 5.907 (29.4) 4.266 (22.0) 5.371 (27.1)
Mozambik
7.549 (3.1) 4.699 (1.8) 4.921 (1.8) 8.046 (32.9) 6.958 (26.2) 6.150 (22.7)
Nepal
5.420 (1.6) 4.777 (1.3) 4.190 (1.1) 5.279 (15.4) 5.190 (13.8) 4.237 (11.1)
Tanzania
Total 112.092 60.001 53.192 80.707 81.289 67.614
Sebagaimana yang dlaporkan oleh WHO pada 115 negara dan teritori pada 2006 dan
diterbitkan di Weekly Epidemiological Record, prevalensi terdaftar kusta pada awal tahun
2006 adalah 219.826 kasus.[30] Penemuan kasus baru pada tahun sebelumnya adlaah 296.499
kasus. Alasan jumlah penemuan tahunan lebih tinggi dari prevalensi akhir tahun dijelaskan
dengan adanya fakta bahwa proporsi kasus baru yang terapinya selesai pada tahun yang sama
sehingga tidak lagi dimasukkan ke prevalensi terdaftar. Penemuan secara globa terhadap
kasus baru menunjukkan penurunan.
Tabel 1 menunjukkan penemuan kasus secara global menurun sejak 2001. Tabel 2
menunjukkan situasi kusta pada enam negara utama.
Tuberkulosis
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Wikipedia Indonesia tidak dapat bertanggung jawab dan tidak bisa menjamin
bahwa informasi kedokteran yang diberikan di halaman ini adalah benar.
Mintalah pendapat dari tenaga medis yang profesional sebelum melakukan pengobatan.
Tuberculosa
Klasifikasi dan bahan-bahan eksternal
ICD-10 A15.-A19.
ICD-9 010-018
OMIM 607948
DiseasesDB 8515
MedlinePlus 000077 Templat:MedlinePlus2
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Penyebab
• 2 Penularan
• 3 Simptom
• 4 Jenis-jenis
• 5 Lihat pula
• 6 Referensi
• 7 Pranala luar
[sunting] Penyebab
Penyebab penyakit ini adalah bakteri kompleks Mycobacterium tuberculosis. Mycobacteria
termasuk dalam famili Mycobacteriaceae dan termasuk dalam ordo Actinomycetales.
kompleks Mycobacterium tuberculosis meliputi M. tuberculosis, M. bovis, M. africanum, M.
microti, dan M. canettii. Dari beberapa kompleks tersebut, M. tuberculosis merupakan jenis
yang terpenting dan paling sering dijumpai.
M.tuberculosis berbentuk batang, berukuran panjang 5µ dan lebar 3µ, tidak membentuk
spora, dan termasuk bakteri aerob. Mycobacteria dapat diberi pewarnaan seperti bakteri
lainnya, misalnya dengan Pewarnaan Gram. Namun, sekali mycobacteria diberi warna oleh
pewarnaan gram, maka warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan asam. Oleh karena itu,
maka mycobacteria disebut sebagai Basil Tahan Asam atau BTA. Beberapa mikroorganisme
lain yang juga memiliki sifat tahan asam, yaitu spesies Nocardia, Rhodococcus, Legionella
micdadei, dan protozoa Isospora dan Cryptosporidium. Pada dinding sel mycobacteria, lemak
berhubungan dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan di bawahnya. Struktur ini
menurunkan permeabilitas dinding sel, sehingga mengurangi efektivitas dari antibiotik.
Lipoarabinomannan, suatu molekul lain dalam dinding sel mycobacteria, berperan dalam
interaksi antara inang dan patogen, menjadikan M. tuberculosis dapat bertahan hidup di
dalam makrofaga.
[sunting] Penularan
Penularan penyakit ini karena kontak dengan dahak atau menghirup titik-titik air dari bersin
atau batuk dari orang yang terinfeksi kuman tuberkulosis
[sunting] Simptom
Gejala utama tuberkulosis ialah batuk selama 3 minggu atau lebih, berdahak, dan biasanya
bercampur darah. Bisa juga nyeri dada, mata memerah, kehilangan nafsu makan, sesak napas,
demam, badan lemah, dan semakin kurus. Bila tidak ditangani, bisa terjadi syok hipovolemik
atau sesak napas berat yang berujung kematian.
[sunting] Jenis-jenis
• Tuberkulosis paru terkonfirmasi secara bakteriologis dan histologis
• Tuberkulosis paru tidak terkonfirmasi secara bakteriologis dan histologis
• Tuberkulosis pada sistem saraf
• Tuberkulosis pada organ-organ lainnya
• Tuberkulosis millier
[sunting] Lihat pula
• Daftar korban Tuberkulosis terkenal
• Mycobacterium leprae
• tes Heaf
• Mycobacterium bovis
• Kusta
http://id.wikipedia.org/wiki/Tuberkulosis 11 Maret 2011
A.Latar Belakang
Bakteri yang memiliki ciri-ciri berantai karbon (C) yang panjangnya 8 - 95 dan memiliki
dinding sel yang tebal yang terdiri dari lapisan lilin dan asam lemak mikolat, lipid yang ada
bisa mencapai 60% dari berat dinding sel disebut bakteri tahan asam (BTA). Bakteri ini ada
41 spesies yang telah diakui oleh ICSB (International Committee on Systematic
Bacteriology) yang sebagaian besar sudah saprofit dan sebagaian kecil lainnya patogen untuk
manusia diantaranya Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium leparae dan lain-lainnya
yang dapat menyebabkan infeksi kronik. Golongan saprofit dikenal juga dengan nama atipik
(Syahrurachman, 1994).
Bakteri ini membutuhkan bahan tambahan makanan seperti darah egg yolk, serum dan sel
yang tebal yang terdiri dari asam lemak mivolet untuk pertumbuhannya. Mycobacterium
tuberculose merupakan bakteri gram positif (+), batang sedikit bengkok, panjang atau
pendek, tidak berspora, tidak berkapsul, pertumbuhan sangat lambat 2 - 8 minggu, suhu
optimal 37 - 38oC. Mycobacterium tahan terhadap asam dan alkali dibanding dengan kuman
lain sehingga apabila bahan spesimen mengandung kuman lain dapat dibunuh dengan mudah
sehingga spesimen menjadi lebih murni (Staff pengajar FKUI, 1994).
Mycobacterium tuberculose terdapat pada manusia yang mengidap penyakit TBC dan
penularannya terjadi melalui jalan pernafasan, tetapi spesies Mycobacterium bovis biasanya
terdapat pada lembu dan dapat ditemukan pula pada manusia di usus (Syahrurachman, 1994).
B. Tujuan
1.Untuk mengetahui teknik pewarnaan Bakteri Tahan Asam (BTA).
2.Mengetahui tingkat infeksi dari sputum.
II.MATERI DAN METODE
A.Materi
Alat yang digunakan dalam praktikum Bakteri Tahan Asam (BTA) adalah pipet tetes,
mikroskop, objek glass, jarum ose dan pembakar spirtus. Bahan yang digunakan adalah
sputum (dahak), alkohol asam 3%, carbol fuchsin 0,3%, aquades dan methylen blue.
B.Metode
1.Preparat dibuat secara langsung kemudian difiksasi, yaitu dengan membersihkan kotoran
dengan alkohol pada objek glass lalu sputum diletakkan di atasnya dengan menggunakan
jarum ose (dalam keadaan aseptis) setipis mungkin kemudian dilakukan pengeringan, setelah
kering kemudian difiksasi.
2.Objek glass yang kering ditetesi carbol fuchsin 0,3% dan dipanaskan selama 5 menit tetapi
jangan sampai mendidih.
3.Cuci dengan aquades mengalir dan dikeringkan.
4.Tetesi dengan alkohol asam 3%, lalu cuci dengan aquades mengalir dan dikeringkan.
5.Tetesi dengan methylen blue, didiamkan selama 20 – 30 detik kemudian dicuci dengan
menggunakan aquades mengalir, keringkan dan amati dibawah mikroskop.
Skema kerja
III.HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Praktikum
Praktikum pewarnaan BTA pada sampel sputum menghasilkan BTA positif 1 dan BTA
positif 2 (5 BTA / 1 lapang pandang).
B.Pembahasan
Bakteri tahan asam (BTA) merupakan bakteri yang memiliki ciri-ciri yaitu berantai karbon
(C) yang panjangnya 8 - 95 dan memiliki dinding sel yang tebal yang terdiri dari lapisan lilin
dan asam lemak mikolat, lipid yang ada bisa mencapai 60% dari berat dinding sel. Bakteri
yang termasuk BTA antara lain Mycobacterium tuberculose, Mycobacterium bovis,
Mycobacterium leprae, Nocandia meningitidis, dan Nocandia gonorrhoeae. Mycobacterium
tuberculose adalah bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit tuberculose, dan
bersifat tahan asam sehingga digolongkan sebagai bakteri tahan asam (BTA). Penularan
Mycobacterium tuberculose terjadi melalui jalan pernafasan (Syahrurachman, 1994).
Pewarnaan Ziehl Neelson atau pewarnaan tahan asam memilahkan kelompok Mycobacterium
dan Nocandia dengan bakteri lainnya. Kelompok bakteri ini disebut bakteri tahan asam
karena dapat mempertahankan zat warna pertama (carbol fuchsin) sewaktu dicuci dengan
larutan pemucat (alkohol asam). Larutan asam terlihat berwarna merah, sebaliknya pada
bakteri yang tidak tahan asam karena larutan pemucat (alkohol asam) akan melakukan reaksi
dengan carbol fuchsin dengan cepat, sehingga sel bakteri tidak berwarna (Lay, 1994).
Uji bakteri tahan asam (BTA) pada praktikum kali ini menggunakan prosedur pewarnaan
Ziehl Neelson yaitu dengan memberi larutan pewarna carbol fuchsin, alkohol asam, dan
methylen blue. Hasil yang diperoleh saat praktikum yaitu positif 1 dan positif 2 yang
dilaporkan secara kuantitatif menurut IUAT, yaitu:
Negatif: apabila tidak ditemukan BTA.
Positif: apabila terdapat 1 – 9 BTA / 100 lapang pandang.
Positif 1: apabila terdapat 10 – 90 BTA / 100 lapang pandang.
Positif 2: apabila terdapat 1 – 9 BTA / 1 lapang pandang.
Positif 3: apabila terdapat > 10 BTA / 1 lapang pandang.
Tujuan pemberian carbol fuchsin 0,3% adalah untuk mewarnai seluruh sel bakteri. Tujuan
pemberian alkohol asam 3% adalah meluruhkan warna dari carbol fuchsin, tetapi pada
golongan BTA tidak terpengaruh pemberian alkohol asam 0,3% karena memiliki lapisan lipid
yang sangat tebal sehingga alkohol sukar menembus dinding sel bakteri tersebut dan warna
merah akibat pemberian carbol fuchsin tidak hilang. Tujuan pemberian methylen blue adalah
memberi warna background (Pelczar dan Chan, 1986).
Mewarnai bakteri yang tahan terhadap asam digunakan cara pewarnaan Ziehl Neelson.
Pewarnaan Ziehl Neelson terdapat beberapa perlakuan dan zat kimia yang diberikan. Fiksasi
bertujuan untuk mematikan bakteri tetapi tidak mengubah struktur sel bakteri. Perlakuan
pencucian dengan menggunakan aquades mengalir bertujuan untuk menutup kembali
lemaknya (Pelczar dan Chan, 1986).
IV.KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
DAFTAR REFERENSI
Jutono, dkk. 1980. Pedoman Praktikum Mikrobiologi Umum Untuk Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: Departemen Mikrobiologi Fakultas Pertanian UGM.
Lay, B. W. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: PT. Raga Grafindo Persada.
Staf pengajar FKUI, 1994. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : Binawa Aksara.
Syahrurachman, dkk. 1994. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi. Jakarta: UI
Press.
http://kesmas-unsoed.blogspot.com/2010/06/laporan-praktikum-bakteri-tahan-asam.html